Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karuniaNya penyusun masih diberi kesehatan jasmani dan rohani. Sehingga
Penyusunan Makalah tentang “Ilmu Ukur Tambang” dapat berjalan dengan lancar
tanpa ada hambatan yang berarti.
Penyusun berharap dengan adanya Makalah Ilmu Ukur Tambang dapat
bermanfaat bagi penyusun sendiri khususnya dan bagi semua pihak yang
membaca umumnya.
Penyusun telah berupaya dengan optimal dalam penyusunan makalah, tetapi
penyusun yakin dalam penyusunan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Masukan
serta kritikan dan saran yang membangun akan penyusun tunggu.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Jadi bearing tersebut dapat dibuat dari Kutub Utara geografis ke arah
kanan atau kiri, demikian pula sebaliknya dari Kutub Selatan ke arah
kanan atau kiri.
4. Dengan Azimuth
Teleskop dibalik dan diset di belakang sasaran Dengan setting piringan
pada azimuth terakhir subjek seperti pembacaan dr station sebelumnya
Dengan menggunakan penjepit bawah, teleskop dibalikan ke sasaran
tembakan menggunakan penjepit atas dan bearing subjek tembakan
terbaca dr piringan. Instrumen terbagi dr 0-360 ke arah kanan/searah
jarum jam. Sesudah mengambil FS piringan yang ada dikiri dijepit dan
Dengan menggunakan posisi seperti ini tanpa seting ulang kecuali hrs
melaksanakan pengambilan BS pada station berikutnya.
Azimuth : Ialah suatu sudut yang ukur dari titik Utara atau Selatan ke
suatu titi tertentu menurut arah jarum jam.
Untuk mempermudah perhitung, maka umumnya titik Utara digunakan
sebagai titik awal pengukuran.
Contoh :
Azimuth 0 – 1 = α 0
Azimuth 0 – 2 = β 0
Azimuth 0 – 3 = γ 0
Azimuth 0 – 4 = δ 0
Bearing dari suatu rintisan (traverse) adalah berurutan
(berhubungan satu dengan yang lainnya). Untuk menghitung bearing
suatu urutan dari titik, ada dua cara sederhana yang perlu diingat yaitu :
a). Sudut diukur searah dengan perputaran jamrum jam,
azimuth dari arah yang baru adalah azimuth mula-mula + sudut
lurus atau angle right antara arah tersebut -1800
b). Kalau jumlah azimuth awal + sudut lurusnya kurang
dari 1800, perlu ditambah 3600 dulu sebelum dikurangi dengan 1800
atau dapat juga ditambah dengan 1800 saja.
5. Dengan Repetisi
Teleskop yang berada pada posisi normal diset ke belakang sasaran
Dengan piringan pada posisi nol memakai penjepit bawah, kemudian
tanpa loncatan dibalik kedepan sasaran tembakan menggunakan
penjepit atas dan sudut terbaca dari piringan sertambang dicatat,
selanjutnya tanpa diset ulang pembacaan 2 dilakukan. Pembacaan sudut
dapat diulang pada saat pembacaan ke 2 kapan saja diinginkan. Vernier
dibaca pada akhir pengukuran dan sudut ini berbeda nomor repetisinya,
dimana sudut antara subjek sudut terakhir harus sesuai dengan setting
pertama. Instrumen terdiri dr 0-360 ke arah kanan.
Pembacaan Sudut Vertikal
Sudut vertikal didapat dengan menghubungkan jarak miring peta untuk
menentukan jarak horizontal dan vertikal antara pojok2 pada akhir
pencatatan. Sudut vertikal diukur langsung dimana sudut yang ada
diatas/bawah garis horizontal diukur hanya 1 kali.
Pengukuran Jarak
1. Dengan rangkaian/ikatan
2. Dengan pembacaan stadia
3. Dengan perekaman :
- pengukuran singkat antar pancang
- pengukuran panjang dengan rentang - rentang bebas
Ploting
1. Dengan sudut dan jarak
2. Dengan cara azimuth / bearing dan jarak
3. Dengan cara koordinat.
Pengukuran Tambang Bawah Tanah
Tujuan:
- Mengetahui arah/kemajuan penggalian bwh tnh
- Mengetahui volume broken ore/bat yang tergali
- Mengetahui posisi/keddkn lub bukaan thd permukaan topografi.
Macamnya:
- Pengukuran sudut horizontal (double)
- Pengukuran sudut vertikal (double)
- Pengukuran jarak
- Pengukuran tinggi alat/instrument
- Pengukuran tinggi plumb bob yang digantung
- Pengukuran kiri dan kanan instrumen maupun plumb bob untuk
mengetahui lebar bukaan
- Kolom catatan, mis : tinggi level.
Data yang harus diambil:
a. Dengan kompas :
1. Surface Traversing :
- Azimuth BS, Azimuth FS, Vertical angle (VA) FS, slope distance
(SD) FS.
2. Underground traversing :
- Azimuth BS, Azimuth FS, Vertcal Angle FS, Slope Distance FS, Detil
ke arah FS meliputi (jarak instrument ke dinding sebelah kiri bukaan/L
dan jarak instrumen ke dinding sebelah kanan/R bukaan).
Kompas Geologi
b. Dengan Theodolite
1. Surface traversing
Tinggi instrumen, Skala lingk Horizon BS, skala lingk Hor FS,
Vertical angle FS, jarak optis FS (Ba, Bb, Bt).
2. Underground traversing
Tinggi Instrumen, tinggi unting FS, skala lingk Hor BS, skala lingk
hor FS, vertical angle FS, slope distance, detil ke arah FS meliputi
(jarak instrumen ke dinding sebelah kiri bukaan/L, jarak instrumen
ke dinding seb kanan bukaan/R, tinggi bukaan dr floor ke roof).
Theodolite
KESIMPULAN :
Ilmu Ukur Tambang adalah slah satu cabang ilmu dari Teknik
Pertambangan yang mana ilmu ini mempelajari tentang kedudukan lubang
bukaan terhadap peta topographi yang ada, Survey dan Pemetaan, dan
Kemajuan arah penggalian serta besar tonase penggalian di dalam slope. Ilmu
Ukur Tambang tentuny sangat berguna pada saat melakukan tahap Eksplorasi
dan Eksploitasi.
Metode Pengukuran Ilmu Ukur Pertambangan
1. Pembacaan Langsung
Instrumen terbagi dr 0-360 Dengan arah ke kanan diukur searah jarum
jam.
2. Defleksi
Instrumen terbagi dr 0-180 pada akhir. Sudut yang terbaca merupakan
sudut defleksi/deviasi dr titik tembak ke kiri/kanan dr salah satu titik
akhir.
3. Dengan Bearing
Bearing : Ialah suatu sudut yang diukur ke kiri atau kekanan antara
garuis Utara (North), Selatan (South) dengan titik tertentu. Nama dari
bearing tersebut tergantung dari letak empat titik dari kwadran.
4. Dengan Azimuth
Azimuth : Ialah suatu sudut yang ukur dari titik Utara atau Selatan ke
suatu titi tertentu menurut arah jarum jam.
Untuk mempermudah perhitung, maka umumnya titik Utara digunakan
sebagai titik awal pengukuran.
5. Dengan Repetisi
Pembacaan sudut dapat diulang pada saat pembacaan ke 2 kapan saja
diinginkan. Vernier dibaca pada akhir pengukuran dan sudut ini
berbeda nomor repetisinya, dimana sudut antara subjek sudut terakhir
harus sesuai dengan setting pertama. Instrumen terdiri dr 0-360 ke arah
kanan.
DAFTAR PUSTAKA
http://fileq.wordpress.com/2012/03/17/ilmu-ukur-tanah/
http://ilmusurveypemetaan.wordpress.com/2012/05/17/materi-2-manfaat-
pekerjaan-survey-dan-pemetaan/
http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/ilmu-ukur-tanah-surveying.html
http://teorikuliah.blogspot.com/2009/08/prinsip-dasar-surveying.html
ml.scribd.com/doc/108602256/Materi-Kuliah-Ilmu-Ukur-Tambang
minernote.blogspot.com/2012/04/buku-buku-pertambangan.html