Anda di halaman 1dari 8

DELINIASI CITRA BERDSARKAN KUNCI INTERPRETASI

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH

Disusun oleh:

Nama : Cahya Kastim Putra (117230087


Silfia Rahayu (117230010)
Ignatius Swara A. (117230020)
Eka Pungky Aprillia (117230034)
Afiqoh ‘Izzah ‘Aliyah (117230056)
Reinaldy Octavian H. (117230048)
Trisna Ayu Pangesti (117230074)
Fajar Dwi Ramadhan (117230071)
Griselda Vivia Talitha (117230095)
Kelompok : 5 Drone

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penginderaan jauh adalah pengambilan atau pengukuran data dan informasi mengenai sifat
dari sebuah fenomena, objek atau benda dengan menggunakan alat perekam tanpa melakukan
kontak langsung dengan objek tersebut. Karena tanpa adanya kontak langsung, maka harus
memerlukan media agar objek atau gejala tersebut dapat diamati oleh si penafsir. Media ini dapat
berupa citra (gambar). Citra adalah gambaran rekaman suatu objek (biasanya berupa gambaran
pada foto). Pada umumnya digunakan bila radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau
dipantulkan dari suatu objek tidak langsung direkam pada film.
Ada beberapa kegiatan penting dalam penginderaan jauh. Salah satunya yaitu interpretasi
citra. Interpretasi citra merupakan suatu kegiatan menentukan bentuk dan sifat objek yang tampak
pada citra. Interpretasi citra merupakan hal yang penting dalam penginderaan jauh karena tanpa
mengenali objek yang tergambar pada citra, maka kita tidak dapat melakukan kegiatan apapun
terhadap citra tersebut. Interpretasi citra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu interpretasi cita
secara manual dan digital. Interpretasi citra secara manual melibatkan pengenalan karakteristik
objek spasial pada citra fotografi dan non-fotografi yang sudah terkoreksi radiometrik dan
geometrik. Pengguna dapat mengidentifikasi objek pada citra dengan melakukan interpretasi
terhadap segmentasi permukaan bumi yang homogen menggunakan sistem klasifikasi. Proses ini
dapat sesuai dengan kebutuhan dan perhitungan kuantitatif dilakuakn secara manual berdasarkan
skala, resolusi citra, dan unsur-unsur interpretasi citra. Sedangkan interpretasi citra secara digital
menggunakan bantuan komputer. Pengguna dapat memulainya dari pengolahan atau pra-
pengolahan (koreksi-koreksi citra), penajaman citra, hingga klasifikasi citra. Namun dapat juga
menggunakan data atau citra penginderaan jauh digital yang terkoreksi , sehingga pengguna hanya
melakukan klasifikasi, tidak harus melakukan pra-pengolahan data, sehingga koreksi yang
dilakukan oleh interpreter hanya untuk memperoleh presisi geometrinya saja.

1.2 Rumusan Masalah


Berikut latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan penginderaan jauh?


2. Apa yang dimksud dengan interpretasi citra
3. Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan digitasi citra secara manual?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pelaksanaan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian dari penginderaan jauh


2. Mengetahui pengertian dari interpretasi citra
3. Mengetahui langkah-langkah dalam melakukan digitasi citra secara manual
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengindraan Jauh
Banyak pakar yang telah mendefisikan penginderaan jauh berdasarkan hasil pengamatan
dan penelitian yang telah dilakukan. Berikut definisi penginderaan jauh dari para pakar ilmu
pengetahuan, yaitu :
1. Lillesand dan Kiefer (1979) mengartikan penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk
memperoleh informasi tentang objek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data
yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah
atau gejala yang dikaji.
2. Lindgren (1985) mengartikan penginderaan jauh sebagai teknik yang dikembangkan untuk
perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk
radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.
3. Menurut Curran (1985) penginderaan jauh yaitu penggunaan sensor radiasi
elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan
sehingga menghasilkan informasi yang berguna
4. Sabins (1996) dalam Kerle et al. (2004) menjelaskan bahwa penginderaan jauh adalah ilmu
untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal
dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan sutau objek.
5. Menurut Colwell (1984), Penginderaaan jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data
pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek
yang diindera.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penginderaan jauh
merupakan suatu cara penggambaran atau pengukuran keadaan suatu wilayah atau objek melalui
suatu alat atau sensor yang umumnya dipasang diwahana, baik itu berupa pesawat udara, satelit,
dan lain-lain tanpa kontak langsung dengan objek tersebut. Dari pengambilan gambar tersebut
kemudian dilakukan kajian terhadap gambar yang telah diperoleh.

2.2. Interpretasi Citra

Menurut Estes dan Simonett (1975), interpretasi citra merupakan kegiatan mengkaji foto
udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek
tersebut. Jadi di dalam interpretasi citra, penafsir mengkaji citra dan berupaya mengenali objek
melalui tahapan kegiatan, yaitu :
a. Deteksi
b. Identifikasi
c. Analisis
Setelah mengalami tahapan tersebut, citra dapat diterjemahkan dan digunakan ke dalam
berbagai kepentingan seperti dalam geografu,geologi lingkungan hidup dan sebagainya.
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

2.3. Digitasi
Digitasi adalah pengambilan data dengan cara menelusuri peta yang telah ada
menggunakan meja gambar yang memiliki nama ditigizer tablet atau mengikuti gambar hasil
scanner atau penyiaran di layar monitor. Dengan digitasi maka segala objek di peta digambarkan
ulang dalam bentuk digital menggunakan peralatan meja digitasi atau bantuan monitor. Digitasi
peta juga dapat dilakukan secara manual menggunakan kertas transparan yang disebut dengan
kertas kalkir ataupun sejenisnya. Dan digambar ulang menggunakan drawing pen atau sejenisnya
sesuai citra yang akan digambarkan kembali.
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan praktikum dilaksanakan sebagai berikut :
1. Hari dan tanggal : Sabtu, 25 November 2023
2. Pukul : 07.15-12.30
3. Sifat : Offline (luring)
4. Tempat : Ruang Urip Sumohardjo (USD), kampus 2 UPN “Veteran”
Yogykarta

3.2. Peralatan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah sebagai berikut. :
1. Kertas kalkir
2. Drawing pen 0.5 (warna biru, hijau, hitam, dan merah)
3. Penggaris
4. Citra (area Parangtritus)

3.3. Langkah Kerja

Adapun langkah kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, seperti kertas kalkir, drawing pen, penggaris,
dan citra.
2. Lalu membuat layout di kertas kalkir menggunakan drawing pen dan penggaris
3. Setelah selesai, menggambar arah mata angin sesuai dengan citra yang akan digambar
ulang.
4. Kemudian taruh kertas kalkir diatas citra sesuai dengan daerah yang akan digambar ulang.
5. Setelah di rasa pas, kita mulai menggambar ulang citra tersebut diatas kertas kalkir sesuai
dengan warnanya. Seperti bangunan berwarna biru, jalan berwarna hitam, dan lain-lain
hingga semua objek dalam citra tersebut tergambar dengan baik. Untuk pemilihan warna
objek yang akan digambar itu bebas, akan tetapi lebih baik disamakan dengan kenampakan
yang ada didalam citra tersebut. Saat penggambaran kertas kalkir harus diam dan tidak
boleh bergeser-geser karena akan memengaruhi hasil penggambaran citra.
6. Setelah selesai dalam penggambaran dilanjutkan dengan penulisan interpretasi citra sesuai
warna dan objek kenampakannya.
7. Terakhir berikan nama kelompok dan nama hasil penggambaran citra tersebut.
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB IV
HASIL PRAKTIKUM

4.1. Hasil

4.2. Pambahasan

Berdasarkan hasil dari ekspedisi yang dilakukan pada digitasi area Parangtritis, telah didapatkan
empat bentuk digitasi. Digitasi yang pertama yaitu digitasi bangunan yang ditandai dengan gambar
berwarna biru berbentuk poligon. Digitasi kedua yaitu digitasi jalan yang ditandai dengan bentuk garis
berwarna hitam. Digitasi yang ketiga yaitu digitasi vegetasi yang ditandai dengan gambar berwana hijau.
Dan yang terakhir yaitu lahan sawah, ditandai dengan gambar yang didalamnya terdapat centang-centang
dan berwarna hijau juga. Selain digitasi terdapat pula arah mata angin untuk menandakan bahwa hasil
digitasi tersebut memiliki arah yang jelas.
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

BAB V
KESIMPULAN

Dari kegiatan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :

Penginderaan jauh adalah suatu metode pengambilan data tanpa kontak langsung
dengan objek yang akan di ukur atau dipetakan menggunakan citra sebagai medianya.
Interpretasi citra menjadi kunci dalam mengenali objek pada citra, kegiatan ini dapat dilakukan
secara manual atau digital. Proses digital melibatkan pra-pengolahan dan klasifikasi citra
memanfaatkan teknologi komputer atau monitor. Selain itu, digitasi merupakan teknik
pengambilan data dengan menelusuri peta yang telah ada lalu menggambarkannya ulang dalam
bentuk digital maupun manual. Kesimpulannya penginderaan jauh dan digitasi memainkan
peran penting dalam memahami dan merekam informasi mengenai objek serta fenomena tanpa
melalui kontak langsung.
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA

DAFTAR PUSTAKA

Buana, P. W. (2010). Penemuan Rute Terpendek pada Aplikasi Berbasis Peta. Jurnal Ilmiah
Teknologi Informasi, 1-8.

Insyani, R. S. (2020). Dasar-Dasar Penginderaan Jauh. Alprin.

Lilesand. T. M., W. K. (1979). Remote Sensing and Image Interpretation (Fifth Edition). John
Wiley & Sons, Inc., New York.

Purwadhi, F. S. (2008). Pengatar Interpretasi Citra Penginderaan Jauh. BAB III: Dasar
Interpretasi Citra Penginderaan Jauh.

Somantri, L. (2009). Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing). Universitas Pendidikan


Indonesia.

Estes, J. e. (1975). Fundamentals of Image Interpretation. In : Manual of Remote Sensing .

J., C. P. (1985). Principles of Remote Sensing. International Journal of Remote Sensing, 1765.

Anda mungkin juga menyukai