Anda di halaman 1dari 7

PEMBUATAN SINTETIK MODEL

NADIA (F1D320007)
Program Studi Teknik Geofisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian KM 15 Mendalo Darat Jambi Luar Kota Jambi 36361
E-mail : -nadiasyalalalala@gmail.com

ABSTRAK
Saat ini, perkembangan keilmuan geofisika semakin meningkat dengan pesat. Berbagai metode
geofisika tumbuh seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi. Bukan hanya dari segi
perangkat lunak dalam mengolah data geofisika namun instrumentasinya pun turut
berkembang dengan pesat. Baik dalam industri migas dan tambang mineral, salah satu
metode geofisika dapat digunakan dalam tahap eksplorasi ialah metode seismik. Metode seismik
mempunyai ketepatan serta resolusi yang tinggi di dalam memodelkan struktur geologi di bawah
permukaan bumi. Metode seismik dikategorikan ke dalam dua bagian yang besar yaitu seismik
refraksi dan seismik refleksi. Kali ini praktikan membahas metode seismik refleksi merupakan
metode geofisika aktif yang memanfaatkan sumber seismik buatan, dimana arah rambatan
gelombang bergerak ke segala arah dan mengalami pemantulan maupun pembiasan sebagai akibat
dari perbedaan kecepatan ketika melalui perlapisan medium yang berbeda. Adapun tujuan
praktikum ini yaitu dapat membuat sintetik model menggunakan software Tesseral.

Kata Kunci: Metoda Seismik, Seismik Refleksi, dan Software Tesseral

ABSTRACT
Currently, the development of geophysical science is increasing rapidly. Various geophysical
methods grow along with the times and technology. Not only in terms of software in processing
geophysical data, but the instrumentation is also developing rapidly. Both in the oil and gas
industry and in mineral mining, one of the geophysical methods that can be used in the exploration
stage is the seismic method. The seismic method has high accuracy and resolution in modeling
geological structures below the earth's surface. Seismic methods are categorized into two major
parts, namely refraction seismic and reflection seismic. This time the practitioner will discuss the
seismic reflection method, which is an active geophysical method that utilizes artificial seismic
sources, where the direction of wave propagation moves in all directions and experiences
reflection and refraction as a result of differences in velocity when passing through different
medium layers. The aim of this practicum is to be able to make synthetic models using Tesseral
software.
Keywords: Seismic Method, Reflection Seismic, and Tesseral Software
PENDAHULUAN umumnya digunakan di darat, sedangkan di
Saat ini, perkembangan keilmuan geofisika laut menggunakan sumber getar (pada
semakin meningkat dengan pesat. Berbagai media air menggunakan sumber getar
metode geofisika tumbuh seiring dengan berupa air gun, boomer atau sparker).
perkembangan zaman dan teknologi. Bukan TUJUAN
hanya dari segi perangkat lunak dalam Adapun tujuan pada praktikum kali ini
mengolah data geofisika namun adalah :
instrumentasinya pun turut berkembang 1. Mempersiapkan data rekaman dalam bentuk
dengan pesat. Baik dalam industri migas format SEGY untuk dilakukan pengolahan

dan tambang mineral, salah satu metode data seismik.

geofisika dapat digunakan dalam tahap 2. Dapat menginterpretasikan hasil yang

eksplorasi ialah metode seismik. Metode telah didapatkan

seismik mempunyai ketepatan serta resolusi TEORI DASAR

yang tinggi di dalam memodelkan struktur Metode seismik merupakan salah satu

geologi di bawah permukaan bumi. metode yang sangat penting dan banyak

Metode seismik merupakan salah satu dipakai di dalam teknik geofisika. Hal ini

metode yang sangat penting dan banyak disebabkan metode seismik mempunyai

dipakai di dalam teknik geofisika. Hal ini ketepatan serta resolusi yang tinggi di dalam

disebabkan metode seismik mempunyai memodelkan struktur geologi di bawah

ketepatan serta resolusi yang tinggi di dalam permukaan bumi. Dalam menentukan struktur

memodelkan struktur geologi di bawah geologi, metode seismik dikategorikan ke

permukaan bumi. Seismik refleksi merupakan dalam dua bagian yang besar yaitu seismik

metode yang didasarkan pada analisis refleksi refraksi dan seismik refleksi (Nurdiyanto dkk,

gelombang seismik dari lapisan-lapisan 2011).

batuan bawah permukaan. Metode seismik refleksi merupakan

Survei seismik untuk eksplorasi memiliki metode geofisika aktif yang memanfaatkan

konsep dengan mengirimkan sinyal sumber seismik buatan, dimana arah

gelombang yang memantul kembali ke rambatan gelombang bergerak ke segala arah

permukaan bumi. Metode seismik refleksi dan mengalami pemantulan maupun

adalah menggunakan gelombang elastic yang pembiasan sebagai akibat dari perbedaan

dipancarkan oleh suatu sumber getar yang kecepatan ketika melalui perlapisan medium

biasanya berupa ledakan dinamit (pada yang berbeda. Pada jarak tertentu pada
permukaan, gerakan partikel direkam sebagai
fungsi waktu. Berdasarkan data tersebut dapat Praktikum kali ini dilaksanakan pada
diperkirakan bentuk lapisan / struktur bawah hari Rabu, 23 November 2022, pukul
permukaan (Telford dkk., 1976). 15.00–Selesai. Bertempat di Fakultas Sains
Seismik refleksi merupakan metode yang dan Teknologi, Universitas Jambi. Adapun
didasarkan pada analisis refleksi gelombang peralatan harus dipersiapkan sebelum mulai
seismik dari lapisan-lapisan batuan bawah praktikum yaitu seperti laptop, ATK, dan
permukaan. Survei seismik untuk eksplorasi Sofware Tesseral. Tahapan pengolahan
memiliki konsep dengan mengirimkan sinyal datanya sebagai berikut:
gelombang yang memantul kembali ke
Mulai
permukaan bumi. Sumber gelombang buatan
dibutuhkan guna menciptakan gelombang Create New Model dan
Simple Model
yang diinginkan dengan menggunakan
dinamit jika survei di darat dan air gun jika Mengatur Panjang
penampang, kedalaman,
survei dilakukan di laut. Alat untuk merekam compressional velocity,
gelombang seismik di darat berupa geophone dan base polygon

dan hidrophone untuk di laut (Zain, 2017). Membuat polygon baru


Data seismik tidak selalu memberikan
Acquisition Geometry
informasi parameter petrofisika atau geologi.
Keberadaan data well log dapat membantu 2D Run Modelling
memperlihatkan relasi antara data seismik
dan parameter log, namun relasi ini sangat Selesai
sulit ditentukan. Dalam hal ini atribut seismik ANALISIS
dapat memberikan bantuan yang berarti. Jika Pada praktikum pertama ini praktikan
terdapat relasi antara parameter geologi dan melakukan pembuatan sintetik model,
atribut seismik pada suatu titik well log maka dengan langkah pertama buka program
parameter geologi diluar titik well log ini Tesseral Pro b. Lalu, pilih create new
dapat diekstrapolasi. Oleh karena itu atribut model, Pilih simple model, Atur panjang
seismik menyediakan tambahan informasi penampang 800 m dan kedalaman 1000 m.
parameter petrofisika atau geologi yang Atur compressional velocity pada base
penting bagi para interpreter untuk polygon sebesar 1500 m/s. Kemudian
meningkatkan kesensitifan data seismik tambahkan beberapa poligon baru, dan
(Brown, 2000). membuat kedua model tersebut dengan
METODOLOGI mengaktifkan frame model 1, selanjutnya
pilih menu Model, tekan submenu Poligon 1 berada dikedalaman 200 m hingga
Acquisition Geometry, Pilih menu Run → 300 m, poligonnya sedikit landai (menurun.)
2D Run Modeling, Tunggu hingga proses Poligon yang kedua terdapat di kedalaman
selesai. Hasil rekaman sudah siap untuk 400 m hingga 600 m, poligon ini mengikuti
dilakukan proses pengolahan data. poligon yang pertama juga menurun tapi
lebih signifikan. Untuk poligon yang ketiga
Tabel 1. Data velocity
berada di kedalaman 800 hingga 850,
Velocity Nilai
poligonnya juga sedikit menurun.
V1 1250 KESIMPULAN
V2 3000
Adapun kesimpul yang dapat diambil
V3 1800 yaitu :

Dari pengolahan data dapat dilihat 1. Proses pembuatan sintetik modelnya


perambatan gelombang yang dihasilkan sebagai berikut pertama buka program
pada masing-masing lapisan yang telah Tesseral Pro b. Lalu, pilih create new
dibuat oleh praktikan menghasilkan nilai x = model, Pilih simple model, Atur panjang
19,50 dan nilai y = 0,00. Dari hasil kita penampang 800 m dan kedalaman 1000
mengetahui bahwa rambatan gelombang m. Atur compressional velocity pada
yang bergerak ke segala arah dan base polygon sebesar 1500 m/s.
mengalami proses pemantulan maupun Kemudian tambahkan beberapa poligon
pembiasan. Seperti pada gambar dibawah baru, dan membuat kedua model
ini: tersebut dengan mengaktifkan frame
Gambar 1. Model Sintetik model 1, pilih menu Model, tekan
submenu Acquisition Geometry, Pilih
menu Run → 2D Run Modeling,
Tunggu hingga proses selesai. Hasil
rekaman sudah siap untuk dilakukan
proses pengolahan data.

2. Dari model penampang tersebut


praktikan membuat tiga polygon baru
Dari model penampang tersebut praktikan dengan masing-masing kecepatan sesuai
membuat tiga polygon baru dengan masing- pada tabel 1. Poligon 1 berada
masing kecepatan sesuai pada tabel 1.
dikedalaman 200 m hingga 300 m, DAFTAR PUSTAKA
poligonnya sedikit landai (menurun.)
Poligon yang kedua terdapat di
kedalaman 400 m hingga 600 m,
poligon ini mengikuti poligon yang
pertama juga menurun tapi lebih
signifikan. Untuk poligon yang ketiga
berada di kedalaman 800 hingga 850,
poligonnya juga sedikit menurun.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai