THERMAL MAPPING
Oleh :
Zein Ahmad
117200044
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, maka rumusan masalah pada praktikum
koreksi radiometric minggu ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Thermal Mapping ?
2. Apa tujuan dilakukannya Thermal Mapping ?
3. Bagaimana langkah-langkah melakukan Thermal Mapping menggunakan software ENVI
Clasic 5.3?
1.3. Tujuan
1 | Praktikum Pengolahan Citra Digital
LABOTORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YGYAKARTA 2022/2023
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Thermal Mapping
Thermal Mapping adalah metode untuk mengidentifikasi suatu daerah yang lemah pada
selubung bangunan dan perlunya perbaikan Thermal serta mendeteksi kebocoran dan area
lembap dari sebuah bangunan, dan Thermal Mapping juga dapat mengidentifikasi suhu pada
area yang akan dipetakkan atau yang akan diolah.
2.1. Land Surface Temperature (LST)
Suhu permukaan tanah (LST) merupakan salah satu faktor iklim yang penting dalam
keseimbangan energi. Jadi jika suhu permukaan berubah, berpotensi mengubah faktor iklim
lainnya. Peningkatan suhu permukaan dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung
karena aktivitas manusia. Pertambahan penduduk akan disertai dengan banyak proses
pembangunan. Selama proses pembangunan ini, lahan bervegetasi akan diubah menjadi lahan
nonvegetasi sebagai tempat kehidupan dan aktivitas manusia. Karena kurangnya lahan non-
vegetasi, suhu permukaan meningkat karena tidak ada vegetasi untuk menyerap panas. Selain
itu, dengan bertambahnya jumlah pabrik dan penggunaan kendaraan bermotor, tingkat karbon
dioksida di atmosfer meningkat, dan begitu pula suhu permukaan.
Suhu permukaan tanah (Land Surface Temperature/LST) adalah suhu permukaan bumi
sebagai hasil refleksi dari objek yang direkam oleh citra satelit dari waktu ke waktu. LST juga
dapat didefinisikan sebagai suhu permukaan rata-rata yang dijelaskan dalam kisaran piksel
untuk jenis permukaan yang berbeda. Besarnya nilai LST dipengaruhi oleh panjang
gelombang. Panjang gelombang yang paling sensitif terhadap suhu permukaan adalah
inframerah termal. Namun pada dasarnya setiap panjang gelombang akan peka terhadap
perubahan suhu yang mempengaruhi nilai pantulan suatu benda. Untuk dapat mengetahui
informasi ESG, proses identifikasi suhu permukaan dilakukan dengan menggunakan
gelombang panas yang terdapat pada citra satelit.
BAB III
METODELOGI
Hasil :
Hasil :
7. Masukkn citra yangsudah diolah dengan Envi tadi dengan cara ➔ Open Imae File ➔ pilih
citra ➔ OK
8. Melihat Statistik citra dengan cara ➔ Basic tools ➔ Statistic ➔ Comute Statistic ➔ pilih file
yang sudahdiolah ➔ OK ➔ pada tab Compute Statistic Parameters pilih OK ➔ standar
devisasi tertinggi band 10.
Hasil :
9. Mengubah nilai digital number menjadi nilai radian dengan cara ➔ Basic tools ➔ Band math
➔ masukkan rumus (K2/alog(K1/Rad Bthermal)+1), karena band 10 memiliki standar deviasi
tertinggi maka untuk nilai K1 dan K2 bisa dicek pada metada citra yang di download ➔ Add
10 | Praktikum Pengolahan Citra
LABOTORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YGYAKARTA 2021/2022
10. Pada tab Variables to Bands Pairings sesuaikan dengan rumus maka pilih band 10 ➔ Pilih
tempat penyimpanan ➔ OK
Hasil :
11. Mengubah nilai suhu permukaan dari kelvin ke Celcius dengan cara ➔ Basic tools ➔ Band
Math ➔ Masukkan rumus (B10-273) ➔ add to list ➔ OK ➔ sesuaikan rumus dengan band
10 ➔ pilih tempat penyimpanan ➔ OK
Hasil :
13. Karena pada statistic nilai min negatif maka perlu dubah dengan cara ➔ Basic tools ➔ Band
math ➔ maskkan rumus ➔ (B10>0) ➔Add to list ➔ Pilih rumus ➔ OK ➔ sesuaikan rumus
dengan band 10 ➔ pilih tempat penyimpanan ➔ OK.
16. Melakukan pengkelasan dengan cara ➔ Overlay ➔ Density Slice ➔ Pilih file terkahir diolah
➔OK
17. Pada tab Density Slice klik clear ranges ➔ Options ➔ Add new ranges ➔ Range Start = 0,
dan Range End = nilai max yang telah dicatat tadi ➔ #of Ranges = 5 ➔ OK ➔ Apply
Hasil :
18. Lakukan hal yang sama pada citra pembanding yaitu, setelah kebakaran.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
4.1 Hasil akhir Thermal Mapping dari ccitra sebelum kebakaran
4.2 Hasil akhir Thermal Mapping dari citra setelah kebakara hutan
4.3 Statistik band yang digunakan pada proses thermal mapping dari citra sebelum kebakaran
hutan
4.4 Statistik band yang digunakan pada proses thermal mapping dari citra setelah kebakaran
hutan
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil Thermal Mapping sebelum teradinya kebakaran hutan, terbagi menjadi
5 kelas yaitu kelas 1 dengan suhu 0°- 1.4°K berwarna biru, lalu kelas 2 1.4o - 2.8oK
berwarna hijau, kelas 3 yaitu 2.8o – 4.3oK berwarna kuning, Kelas 4 yaitu 4.3o – 5.7oK
berwarna Coral, dan kelas 5 yaitu 5.7o – 7.2oK berwarna merah. Suhu paling rendah berada
pada kelas 2 yaitu berkisar antara 1.4o - 2.8oK, sedangkan suhu tertinggi pada kelas 5
yaitu sekitar 5.7o – 7.2oK yang ditandai dengan warna merah. Penurunan suhu permukaan
ini bisa terjadi karena tertutupnya daerah ROI oleh asap yang ditimbulkan oleh kebakaran.
20 | Praktikum Pengolahan Citra
LABOTORIUM FOTOGRAMETRI DAN PENGINDERAAN JAUH
TEKNIK GEOMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UPN “VETERAN” YGYAKARTA 2021/2022
BAB V
KESIMPULAN
Dari kegiatan praktikum Thermal Mapping telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Thermal Mapping adalah metode untuk mengidentifikasi suatu daerah yang
lemah pada selubung bangunan dan perlunya perbaikan Thermal serta mendeteksi
kebocoran dan area lembap dari sebuah bangunan, dan Thermal Mapping juga
dapat mengidentifikasi suhu pada area yang akan dipetakkan atau yang akan
diolah.
2. Adanya perbedaan suhu permukaan antara citra sebelum dan sesudah terjadinya
kebakaran
3. Penurunan suhu permukaan ini bisa terjadi karena tertutupnya daerah ROI oleh
asap yang ditimbulkan oleh kebakaran.
DAFTAR PUSTAKA