“Melakukan Koreksi Geometrik dan Koreksi Radiometrik Citra Landsat 8 dengan Software
ENVI 5.1”
DISUSUN OLEH :
FIKA AYU RITA PUTRI
16/401689/SV/12193
DOSEN PENGAMPU :
Ni Putu Praja Chintya, S.T., M.Eng
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga
penulis dapat melakukan praktikum dan menyelesaikan laporan sesuai dengan batas waktu yang
telah ditentukan. Selain itu, penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan berbagai
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik agar laporan praktikum ini dapat lebih baik.
I. JUDUL
Judul dari laporan praktikum ini adalah “Melakukan Koreksi Geometrik dan
Koreksi Radiometrik Citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1”
III. TUJUAN
Tujuan dari praktikum mengenai “Melakukan Koreksi Geometrik dan Koreksi
Radiometrik Citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1” adalah :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu koreksi geometrik dan koreksi
radiometrik
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah melakukan koreksi
geometrik pada citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1 menggunakan
metode Image to Map
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah melakukan koreksi
radiometrik pada citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1
1. KOREKSI GEOMETRIK
Geometrik merupakan posisi geografis yang berhubungan dengan distribusi
keruangan (spatial distribution). Geometrik memuat informasi data yang mengacu
bumi (geo-referenced data), baik posisi (system koordinat lintang dan bujur) maupun
informasi yang terkandung di dalamnya.
Menurut Mather (1987), koreksi geometrik adalah transformasi citra hasil
penginderaan jauh sehingga citra tersebut mempunyai sifat-sifat peta dalam bentuk,
skala dan proyeksi. Transforamasi geometrik yang paling mendasar adalah penempatan
kembali posisi pixel sedemikian rupa, sehingga pada citra digital yang tertransformasi
dapat dilihat gambaran objek dipermukaan bumi yang terekam sensor. Pengubahan
bentuk kerangka liputan dari bujur sangkar menjadi jajaran genjang merupakan hasil
transformasi ini. Tahap ini diterapkan pada citra digital mentah (langsung hasil
perekaman satelit), dan merupakan koreksi kesalahan geometric sistematik.
Geometrik citra penginderaan jauh mengalami pergeseran, karena orbit satelit
sangat tinggi dan medan pandangya kecil, maka terjadi distorsi geometric. Kesalahan
geometrik citra dapat terjadi karena posisi dan orbit maupun sikap sensor pada saat
satelit mengindera bumi, kelengkungan dan putaran bumi yang diindera. Akibat dari
kesalahan geometric ini maka posisi pixel dari data inderaja satelit tersebut sesuai
dengan posisi (lintang dan bujur) yang sebenarnya.
Kesalahan geometrik citra berdasarkan sumbernya kesalahan geometric pada
citra penginderaan jauh dapat dikelompokkan menjadi dua tipe kesalahan, yaitu
kesalahan internal (internal distorsion), dan kesalahan eksternal (external distorsion).
Kesalahan geometrik menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
kesalahan sistematik dan kesalahan random. Kesalahan sistematik merupakan
kesalahan yang dapat diperkirakan sebelumnya, dan besar kesalahannya pada
umumnya konstan, oleh karena itu dapat dibuat perangkat lunak koreksi geometrik
secara sitematik. Kesalahan geometri yang bersifat random (acak) tidak dapat
diperkirakan terjadinya, maka koreksinya harus ada data referensi tambahan yang
diketahui. Koreksi geometrik yang biasa dilakukan adalah koreksi geometrik sistemik
dan koreksi geometrik presisi.
Kesalahan geometrik internal disebabkan oleh konfigurasi sensornya, akibat
pembelokan arah penyinaran menyebabkan distorsi panoramic (look angle), yang
terjadi saat cermin scan melakukan penyiaman (scanning). Besarnya sudut pengamatan
(field of view) satelit pada proses penyiaman akan mengakibatkan perubahan luas
cakupan objek. Distorsi panoramic sangat besar pengaruhnya pada sensor satelit resolusi
rendah seperti rendah NOAA-AVHRR dan MODIS, namun citra resolusi tinggi seperti
Landsat, SPOT, IKONOS, Quickbird, dan ALOS bebas dari distorsi panoramic, karena
orbitnya yang tinggi dengan medan pandang kecil hampir tidak terjadi pergeseran letak
oleh relief pada data satelit tersebut. Distorsi yang disebabkan perubahan atau pembelokan
arah penyiaman bersifat sistematik, dapat dikoreksi secara sistematik. Kesalahan geometric
menyebabkan perubahan bentuk citra.
Koreksi geometric dilakukan sesuai dengan jenis atau penyebab kesalahannya,
yaitu kesalahan sistematik dan kesalahan random, dengan sifat distorsi geometric pada
citra. Koreksi geometrik mempunyai tiga tujuan, yaitu :
a. Melakukan rektifikasi (pembetulan) atau restorasi (pemulihan) citra agar
koordinat citra sesuai dengan koordinat geografis.
b. Meregistrasi (mencocokan) posisi citra dengan citra lain yang sudah terkoreksi
(image to image rectification) atau mentransformasikan system koordinat citra
multispectral dan multi temporal.
c. Meregistrasi citra ke peta atau transformasi system koordinat citra ke koordinat peta
(image to map rectification), sehingga menghasilkan citra dengan system proyeksi
tertentu.
Koreksi geometrik yang biasa dilakukan adalah koreksi geometrik sistematik
dan koreksi geometric presisi. Masing-masing sebagai berikut :
a. Koreksi geometrik sistematik melakukan koreksi geomertri dengan menggunakan
informasi karakteristik sensor yaitu orientasi internal (internal orientation) berisi
informasi panjang focus system optiknya dan koordinat titik utama (primary point)
dalam bidang citra (image space) sedangkan distorsi lensa dan difraksi atmosfer
dianggap kecil pada sensor inderaja satelit, serta orientasi eksternal (external
orientation) berisi koordinat titik utama pada bidang bumi (ground space) serta tiga
sudut relative antara bidang citra dan bidang bumi.
b. Koreksi geometrik presisi pada dasarnya adalah meningkatkan ketelitian geometric
dengan menggunakan titik kendali / control tanah (Ground Control Point biasa
disingkat GCP). GCP dimaksud adalah titik yang diketahui koordinatnya secara
tepat dan dapat terlihat pada citra inderaja satelit seperti perempatan jalan dan lain-
lain.
2. KOREKSI RADIOMETRIK
Koreksi radiometrik ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel supaya sesuai
dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer
sebagai sumber kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan objek
dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor menjadi bukan merupakan nilai aslinya,
tetapi menjadi lebih besar oleh karena adanya hamburan atau lebih kecil karena proses
serapan. Metode-metode yang sering digunakan untuk menghilangkan efek atmosfer
antara lain metode pergeseran histogram (histogram adjustment), metode regresi dan
metode kalibrasi bayangan. (Projo Danoedoro, 1996).
Kecerahan dari permukaan citra diatas bisa disebabkan oleh :
- Kondisi Atmosfir
- Sudut Sinar Matahari
- Sensifitas Sensor
Koreksi radiometrik perlu dilakukan pada data citra dengan berbagai alasan :
1. Stripping atau banding seringkali terjadi pada data citra yang diakibatkan oleh
ketidakstabilan detektor. Striping atau banding merupakan fenomena ketidak
konsistenan perekaman detektor untuk band dan areal perekaman yang sama.
2. Line dropout kadang terjadi sebagai akibat dari detektor yang gagal berfungsi
dengan tiba-tiba. Jangka waktu kerusakan pada kasus ini biasanya bersifat
sementara.
3. Efek atmosferik merupakan fenomena yang disebabkan oleh debu, kabut, atau asap
seringkali menyebabkan efek bias dan pantul pada detektor, sehingga fenomena
yang berada di bawahnya tidak dapat terekam secara normal.
Dengan kata lain, koreksi radiometrik dilakukan agar informasi yang terdapat
dalam data citra dapat dengan jelas dibaca dan diinterpretasikan. Kegiatan yang
dilakukan dapat berupa:
a. Penggabungan data (data fusion), yaitu menggabungkan citra dari sumber yang
berbeda pada area yang sama untuk membantu di dalam interpretasi. Sebagai
contoh adalah menggabungkan data Landsat-TM dengan data SPOT.
b. Colodraping, yaitu menempelkan satu jenis data citra di atas data yang lainnya
untuk membuat suatu kombinasi tampilan sehingga memudahkan untuk
menganalisis dua atau lebih variabel. Sebagai contoh adalah citra vegetasi dari
satelit ditempelkan di atas citra foto udara pada area yang sama.
c. Penajaman kontras, yaitu memperbaiki tampilan citra dengan memaksimumkan
kontras antara pencahayaan dan penggelapan atau menaikan dan merendahkan
harga data suatu citra.
d. Filtering, yaitu memperbaiki tampilan citra dengan mentransformasikan nilai-nilai
digital citra, seperti mempertajam batas area yang mempunyai nilai digital yang
sama (enhance edge), menghaluskan citra dari noise (smooth noise), dan lainnya.
e. Formula, yaitu membuat suatu operasi matematika dan memasukan nilai-nilai
digital citra pada operasi matematika tersebut, misalnya Principal Component
Analysis (PCA)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
e. Download hasil citra Landsat 8 tersebut dengan memilih Result yang terletak
dipaling bawah
Kemudian akan muncul dialog box ‘Searching Landsat 8 OLI/TRS C1 Level-1’,
tunggu proses tersebut selesai. Jangan klik cancel.
Setelah proses tersebut selesai, maka akan tertampil citra Landsat 8 sesuai dengan
daerah yang diinginkan
Pilih citra yang paling baik, yang tidak terlalu
banyak awan. Untuk mendownload citra tersebut
b. Sebelum membuat GCP atur dulu pengaturan unit di Google Earth, agar koordinat
yang didapatkan memiliki unit UTM bukan Derajat, Menit, Detik dengan cara klik
Perangkat > Pilihan pada dialog box Perlihatkan Lintang / Bujur pilih Universal
Transverse Mercator
c. Kemudian, cari daerah yang termuat di citra dengan mengetikkan pada kolom
pencarian. Mulai buat 6 buah GCP dengan menggunakan tanda pin warna kuning (
Catat masing-masing koordinat (Easting dan Northing) dari Ground Control Point
yang telah dibuat pada Notepad.
1. Pada Import File, kita pilih citra yang akan dilakukan Layer Stacking
Pada Select Input File, Blok semua
band lalu pilih OK
2. Pada Output Map Projection, pilih UTM
4. Untuk Zone, daerah yang dipakai adalah wilayah Nusa Tenggara Barat yang
berada pada 50º Lintang Selatan
5. Pilih Nearest Neighbor pada Resampling, karena Nearest Neighbor cocok untuk
daerah yang kosong akibat tidak terpotret
6. Untuk Output Filename merupakan nama Layer baru hasil dari Layer Stacking,
pilih folder dimana file tersebut akan ditempatkan beserta nama filenya
Akan muncul dialog box ‘Image to Map Registration’, pada Select Registration
Projection pilih UTM. Datum > WGS-84. Units > Meters. Zone > 50S. Lalu tekan
OK. Kemudian akan muncul ‘Ground Contol Points Selection’
Nilai RMS yang baik yaitu kurang dari 1 untuk masing-masing titik. Jika nilai RMS
masih besar, cara mengubahnya dengan memilih titik yang mempunyai RMS yang
terbesar. Lakukan penyesuaian titik kemudian klik Update
h. Untuk menyimpan proses yang telah dilakukan dengan cara klik File pada kotak
dialog Ground Control Points Selection kemudian pilih Save GCPs w/ map coords.
Akan muncul dialog box ‘Ouput Registration Points’ pada Enter Output Filename
masukkan nama dan folder tempat menyimpan file tersebut. Lalu klik OK
i. Langkah selanjutnya klik Map > Registration > Warp from GCPs: Image to Map.
Pada dialog box ‘Enter GCP Filename’ input titik GCP yang telah disimpan
sebelumnya.
Klik Open kemudian akan muncul dialog box ‘Image to Map Registration’
Pada Select Registration Projection pilih UTM. Datum > WGS-84. Units > Meters.
Zone > 50S. Lalu tekan OK. Kemudian akan muncul kotak dialog ‘Input Warp
Image’ pilih file Layer Stacking lalu klik OK.
Kemudian akan muncul dialog box ‘Registration Parameters’. Pada Warp
Parameters, isikan Polynomial pada Method dengan degree 1. Resampling yang
digunakan adalah Nearest Neighbor. Isikan nama file dan folder tempat
menyimpan file tersebut pada Enter Output Filename. Klik OK.
Berikut merupakan hasil Koreksi Geometrik citra Landsat 8 yang telah dilakukan
PEMBAHASAN HASIL
Perbandingan hasil antara citra Landsat 8 sebelum koreksi dan sesudah
terkoreksi tidak memiliki perbedaan. Hal tersebut dikarenakan, citra Landsat 8
memang sudah terkoreksi secara sistematik, sehingga citra Landsat 8 tidak memiliki
kesalahan geometrik.
Setelah Koreksi
Sebelum Koreksi
Koreksi Geometrik dapat dilakukan dengan dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan Image to Image dan Image to Map. Pada Image to Image, dilakukan
koreksi geometrik dengan cara melakukan koreksi berdasarkan citra yang sudah
terkoreksi. Sedangkan pada Image to Map dilakukan koreksi geometrik dengan
menggunakan Ground Control Point. Pada praktikum kali ini hanya mempunyai
daftar koordinat GCP, oleh karena itu koreksi yang dilakukan menggunakan metode
Image to Map.
Pada Image to Map, terdapat metode-metode resampling yang berbeda-beda,
seperti Nearest Neighbor, Bilinear, dan Cubic Convolution. Masing-masing metode
Resampling menghasilkan hasil yang berbeda-beda. Pada praktikum kali ini,
metode resampling yang digunakan adalah metode default yaitu Nearest Neighbor
B. Koreksi Radiometrik
Langkah untuk melakukan Koreksi Radiometrik pada citra Landsat 8 meliputi
proses perhitungan citra dan stretch data.
- Hitung Statistik
Hitung Statistik dilakukan untuk melihat apakah nilai Max dan Min sesuai dengan
kondisi sesungguhnya saat perekaman atau belum. Berikut merupakan langkah-
langkah dalam melakukan Hitung Statistik
a. Pertama, klik Basic Tools kemudian pilih Statistics, lalu klik Compute
Statistics
Akan muncul dialog box
‘Compute Statistics Input File’.
Untuk Select Input File, pilih
Hasil Koreksi Geometrik yang
merupakan layer gabungan dari
semua band. Lalu klik OK
Untuk Select Input File, pilih Hasil Koreksi Geometrik yang merupakan layer
stacking dari band-band yang telah terkoreksi geometrik. Klik OK. Kemudian
akan muncul dialog box Data Stretching
b. Tunggu proses Computing Statistics selesai, maka akan muncul file layer
stacking baru hasil Stretch Data
c. Dengan cara yang sama, hitung statistik citra hasil Stretch Data dengan klik
Basic Tools > Compute Statistics
Akan muncul dialog box
‘Compute Statistics Input File’.
Untuk Select Input File, pilih
Hasil Koreksi Geometrik yang
merupakan layer gabungan dari
semua band. Lalu klik OK