Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM PENGINDRAAN JAUH TERAPAN

“Melakukan Koreksi Geometrik dan Koreksi Radiometrik Citra Landsat 8 dengan Software
ENVI 5.1”

DISUSUN OLEH :
FIKA AYU RITA PUTRI
16/401689/SV/12193

DOSEN PENGAMPU :
Ni Putu Praja Chintya, S.T., M.Eng

DIII TEKNIK GEOMATIKA


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga
penulis dapat melakukan praktikum dan menyelesaikan laporan sesuai dengan batas waktu yang
telah ditentukan. Selain itu, penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan berbagai
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya
sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis
menerima segala saran dan kritik agar laporan praktikum ini dapat lebih baik.

Yogyakarta, 19 Agustus 2018

Fika Ayu Rita Putri


BAB I
PENDAHULUAN

I. JUDUL
Judul dari laporan praktikum ini adalah “Melakukan Koreksi Geometrik dan
Koreksi Radiometrik Citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1”

II. LATAR BELAKANG


Data asli hasil rekaman sensor pada satelit maupun pesawat terbang merupakan
representasi dari bentuk permukaan bumi yang tidak beraturan. Meskipun
kelihatannya merupakan daerah yang datar, tetapi area yang direkam sesungguhnya
mengandung kesalahan (distorsi) yang diakibatkan oleh pengaruh kelengkungan
bumi dan atau oleh sensor itu sendiri. Oleh itu sebelum digunakan, citra perlu
dilakukan koreksi, baik koreksi geometrik maupun koreksi radiometrik.

III. TUJUAN
Tujuan dari praktikum mengenai “Melakukan Koreksi Geometrik dan Koreksi
Radiometrik Citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1” adalah :
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu koreksi geometrik dan koreksi
radiometrik
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah melakukan koreksi
geometrik pada citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1 menggunakan
metode Image to Map
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui langkah-langkah melakukan koreksi
radiometrik pada citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1

IV. WAKTU DAN TEMPAT


Praktikum mengenai “Melakukan Koreksi Geometrik dan Koreksi Radiometrik
Citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1” ini dilaksanakan pada
Hari, Tangal : Senin, 13 Agustus 2018
Pukul : 08:00 – 11:50 WIB
Tempat : Lab. Komputer SV 216-a
V. ALAT DAN BAHAN
1. Software ENVI 5.1
2. Citra Landsat-8 yang telah didownload dari USGS
3. Daftar Koordinat GCP yang telah dibuat dari Google Earth
BAB II
DASAR TEORI

1. KOREKSI GEOMETRIK
Geometrik merupakan posisi geografis yang berhubungan dengan distribusi
keruangan (spatial distribution). Geometrik memuat informasi data yang mengacu
bumi (geo-referenced data), baik posisi (system koordinat lintang dan bujur) maupun
informasi yang terkandung di dalamnya.
Menurut Mather (1987), koreksi geometrik adalah transformasi citra hasil
penginderaan jauh sehingga citra tersebut mempunyai sifat-sifat peta dalam bentuk,
skala dan proyeksi. Transforamasi geometrik yang paling mendasar adalah penempatan
kembali posisi pixel sedemikian rupa, sehingga pada citra digital yang tertransformasi
dapat dilihat gambaran objek dipermukaan bumi yang terekam sensor. Pengubahan
bentuk kerangka liputan dari bujur sangkar menjadi jajaran genjang merupakan hasil
transformasi ini. Tahap ini diterapkan pada citra digital mentah (langsung hasil
perekaman satelit), dan merupakan koreksi kesalahan geometric sistematik.
Geometrik citra penginderaan jauh mengalami pergeseran, karena orbit satelit
sangat tinggi dan medan pandangya kecil, maka terjadi distorsi geometric. Kesalahan
geometrik citra dapat terjadi karena posisi dan orbit maupun sikap sensor pada saat
satelit mengindera bumi, kelengkungan dan putaran bumi yang diindera. Akibat dari
kesalahan geometric ini maka posisi pixel dari data inderaja satelit tersebut sesuai
dengan posisi (lintang dan bujur) yang sebenarnya.
Kesalahan geometrik citra berdasarkan sumbernya kesalahan geometric pada
citra penginderaan jauh dapat dikelompokkan menjadi dua tipe kesalahan, yaitu
kesalahan internal (internal distorsion), dan kesalahan eksternal (external distorsion).
Kesalahan geometrik menurut sifatnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
kesalahan sistematik dan kesalahan random. Kesalahan sistematik merupakan
kesalahan yang dapat diperkirakan sebelumnya, dan besar kesalahannya pada
umumnya konstan, oleh karena itu dapat dibuat perangkat lunak koreksi geometrik
secara sitematik. Kesalahan geometri yang bersifat random (acak) tidak dapat
diperkirakan terjadinya, maka koreksinya harus ada data referensi tambahan yang
diketahui. Koreksi geometrik yang biasa dilakukan adalah koreksi geometrik sistemik
dan koreksi geometrik presisi.
Kesalahan geometrik internal disebabkan oleh konfigurasi sensornya, akibat
pembelokan arah penyinaran menyebabkan distorsi panoramic (look angle), yang
terjadi saat cermin scan melakukan penyiaman (scanning). Besarnya sudut pengamatan
(field of view) satelit pada proses penyiaman akan mengakibatkan perubahan luas
cakupan objek. Distorsi panoramic sangat besar pengaruhnya pada sensor satelit resolusi
rendah seperti rendah NOAA-AVHRR dan MODIS, namun citra resolusi tinggi seperti
Landsat, SPOT, IKONOS, Quickbird, dan ALOS bebas dari distorsi panoramic, karena
orbitnya yang tinggi dengan medan pandang kecil hampir tidak terjadi pergeseran letak
oleh relief pada data satelit tersebut. Distorsi yang disebabkan perubahan atau pembelokan
arah penyiaman bersifat sistematik, dapat dikoreksi secara sistematik. Kesalahan geometric
menyebabkan perubahan bentuk citra.
Koreksi geometric dilakukan sesuai dengan jenis atau penyebab kesalahannya,
yaitu kesalahan sistematik dan kesalahan random, dengan sifat distorsi geometric pada
citra. Koreksi geometrik mempunyai tiga tujuan, yaitu :
a. Melakukan rektifikasi (pembetulan) atau restorasi (pemulihan) citra agar
koordinat citra sesuai dengan koordinat geografis.
b. Meregistrasi (mencocokan) posisi citra dengan citra lain yang sudah terkoreksi
(image to image rectification) atau mentransformasikan system koordinat citra
multispectral dan multi temporal.
c. Meregistrasi citra ke peta atau transformasi system koordinat citra ke koordinat peta
(image to map rectification), sehingga menghasilkan citra dengan system proyeksi
tertentu.
Koreksi geometrik yang biasa dilakukan adalah koreksi geometrik sistematik
dan koreksi geometric presisi. Masing-masing sebagai berikut :
a. Koreksi geometrik sistematik melakukan koreksi geomertri dengan menggunakan
informasi karakteristik sensor yaitu orientasi internal (internal orientation) berisi
informasi panjang focus system optiknya dan koordinat titik utama (primary point)
dalam bidang citra (image space) sedangkan distorsi lensa dan difraksi atmosfer
dianggap kecil pada sensor inderaja satelit, serta orientasi eksternal (external
orientation) berisi koordinat titik utama pada bidang bumi (ground space) serta tiga
sudut relative antara bidang citra dan bidang bumi.
b. Koreksi geometrik presisi pada dasarnya adalah meningkatkan ketelitian geometric
dengan menggunakan titik kendali / control tanah (Ground Control Point biasa
disingkat GCP). GCP dimaksud adalah titik yang diketahui koordinatnya secara
tepat dan dapat terlihat pada citra inderaja satelit seperti perempatan jalan dan lain-
lain.

2. KOREKSI RADIOMETRIK
Koreksi radiometrik ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel supaya sesuai
dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer
sebagai sumber kesalahan utama. Efek atmosfer menyebabkan nilai pantulan objek
dipermukaan bumi yang terekam oleh sensor menjadi bukan merupakan nilai aslinya,
tetapi menjadi lebih besar oleh karena adanya hamburan atau lebih kecil karena proses
serapan. Metode-metode yang sering digunakan untuk menghilangkan efek atmosfer
antara lain metode pergeseran histogram (histogram adjustment), metode regresi dan
metode kalibrasi bayangan. (Projo Danoedoro, 1996).
Kecerahan dari permukaan citra diatas bisa disebabkan oleh :
- Kondisi Atmosfir
- Sudut Sinar Matahari
- Sensifitas Sensor
Koreksi radiometrik perlu dilakukan pada data citra dengan berbagai alasan :
1. Stripping atau banding seringkali terjadi pada data citra yang diakibatkan oleh
ketidakstabilan detektor. Striping atau banding merupakan fenomena ketidak
konsistenan perekaman detektor untuk band dan areal perekaman yang sama.
2. Line dropout kadang terjadi sebagai akibat dari detektor yang gagal berfungsi
dengan tiba-tiba. Jangka waktu kerusakan pada kasus ini biasanya bersifat
sementara.
3. Efek atmosferik merupakan fenomena yang disebabkan oleh debu, kabut, atau asap
seringkali menyebabkan efek bias dan pantul pada detektor, sehingga fenomena
yang berada di bawahnya tidak dapat terekam secara normal.
Dengan kata lain, koreksi radiometrik dilakukan agar informasi yang terdapat
dalam data citra dapat dengan jelas dibaca dan diinterpretasikan. Kegiatan yang
dilakukan dapat berupa:
a. Penggabungan data (data fusion), yaitu menggabungkan citra dari sumber yang
berbeda pada area yang sama untuk membantu di dalam interpretasi. Sebagai
contoh adalah menggabungkan data Landsat-TM dengan data SPOT.
b. Colodraping, yaitu menempelkan satu jenis data citra di atas data yang lainnya
untuk membuat suatu kombinasi tampilan sehingga memudahkan untuk
menganalisis dua atau lebih variabel. Sebagai contoh adalah citra vegetasi dari
satelit ditempelkan di atas citra foto udara pada area yang sama.
c. Penajaman kontras, yaitu memperbaiki tampilan citra dengan memaksimumkan
kontras antara pencahayaan dan penggelapan atau menaikan dan merendahkan
harga data suatu citra.
d. Filtering, yaitu memperbaiki tampilan citra dengan mentransformasikan nilai-nilai
digital citra, seperti mempertajam batas area yang mempunyai nilai digital yang
sama (enhance edge), menghaluskan citra dari noise (smooth noise), dan lainnya.
e. Formula, yaitu membuat suatu operasi matematika dan memasukan nilai-nilai
digital citra pada operasi matematika tersebut, misalnya Principal Component
Analysis (PCA)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1. DOWNLOAD CITRA LANDSAT 8


a. Buka terlebih dahulu earthexplorer.usgs.gov di web browser yang telah terinstall di
komputer / PC
Berikut merupakan tampilan awal dari USGS

b. Untuk dapat mendownload citra, terlebih


dahulu harus login ke akun USGS. Jika
belum mempunyai akun, maka harus
mendaftar terlebih dahulu. Klik Login
untuk masuk ke akun USGS
c. Pada praktikum kali ini, citra yang akan digunakan adalah citra Landsat 8. Untuk
mendownload citra Landsat 8, klik Data Set > Landsat > Landsat Collection 1
Level 1 > beri tanda checklist pada Landsat 8 OLI/TIRS C1 Level-1
d. Untuk mencari daerah yang akan diunduh, dengan klik Search Criteria. Kemudian
ketikkan daerah yang akan dicari pada Adress / Place > Show. Untuk melihat lokasi
di peta dapat dengan cara klik hasil yang terdapat pada Adress / Place.

e. Download hasil citra Landsat 8 tersebut dengan memilih Result yang terletak
dipaling bawah
Kemudian akan muncul dialog box ‘Searching Landsat 8 OLI/TRS C1 Level-1’,
tunggu proses tersebut selesai. Jangan klik cancel.

Setelah proses tersebut selesai, maka akan tertampil citra Landsat 8 sesuai dengan
daerah yang diinginkan
Pilih citra yang paling baik, yang tidak terlalu
banyak awan. Untuk mendownload citra tersebut

dengan cara klik ikon . Pada Download


Option pilih Level-1 GeoTIFF Data Product.

f. Tentukan tempat penyimpanan, kemudian tunggu hingga proses download citra


tersebut selesai. Proses download citra ini membutuhkan waktu yang cukup lama.
g. Citra Landsat 8 juga dapat didownload dari Catalog LAPAN.
2. PENDEFINISIAN GCP DENGAN GOOGLE EARTH
Untuk melakukan Koreksi Geometrik, maka kita harus mempunyai koordinat GCP
yang akan digunakan untuk koreksi. Berikut merupakan cara membuat GCP dari
Google Earth sesuai dengan daerah yang terdapat pada citra.
a. Buka terlebih dahulu Google Earth yang telah terinstall pada Komputer / PC.
Berikut merupakan tampilan awal dari Google Earth

b. Sebelum membuat GCP atur dulu pengaturan unit di Google Earth, agar koordinat
yang didapatkan memiliki unit UTM bukan Derajat, Menit, Detik dengan cara klik
Perangkat > Pilihan pada dialog box Perlihatkan Lintang / Bujur pilih Universal
Transverse Mercator

c. Kemudian, cari daerah yang termuat di citra dengan mengetikkan pada kolom
pencarian. Mulai buat 6 buah GCP dengan menggunakan tanda pin warna kuning (

). GCP yang dibuat haruslah tersebar ke seluruh daerah.


Daerah pada Citra Daerah pada Google Earth

Catat masing-masing koordinat (Easting dan Northing) dari Ground Control Point
yang telah dibuat pada Notepad.

Berikut merupakan hasil GCP yang telah dibuat pada Notepad


3. KOREKSI GEOMETRIK DAN RADIOMETRIK DENGAN ENVI 5.1
Setelah selesai melakukan pendefinisian Ground Control Point, selanjutnya adalah
melakukan Koreksi Geometrik dan Koreksi Radiometrik dengan menggunakan
Software ENVI 5.1
Sebenarnya Landsat-8 sudah terkoreksi secara geometrik setelah didownload,
namun belum terkoreksi secara radiometrik. Sehingga seharusnya hanya perlu
dilakukan Koreksi Radiometrik. Namun, untuk mengingat kembali praktikum yang
telah dilakukan sebelumnya, maka dilakukan koreksi keduanya.
A. Koreksi Geometrik
a. Membuka Software ENVI 5.1 yang telah terinstall pada Komputer / PC.

Berikut merupakan tampilan awal dari Software tersebut

b. Selanjutnya, lakukan input citra Landsat 8 yang telah didownload sebelumnya


dengan cara klik File > Open Image File. Kemudian pilih folder dimana citra
Landsat 8 tersebut ditempatkan > Pilih > Open.
Kemudian akan muncul tampilan dialog box ‘Available Band List’ sebagai berikut

c. Langkah selanjutnya, lakukan layer stacking band-band tersebut. Tujuan


dilakukannya layer stacking adalah agar menjadikan band tersebut menjadi satu
layer. Lakukan layer stacking dengan cara klik Basic Tools > Layer Stacking.
Kemudian akan muncul dialog box Layer Stacking Parameters.

1. Pada Import File, kita pilih citra yang akan dilakukan Layer Stacking
Pada Select Input File, Blok semua
band lalu pilih OK
2. Pada Output Map Projection, pilih UTM

3. Pilih WGS84 pada ‘Datum’

4. Untuk Zone, daerah yang dipakai adalah wilayah Nusa Tenggara Barat yang
berada pada 50º Lintang Selatan
5. Pilih Nearest Neighbor pada Resampling, karena Nearest Neighbor cocok untuk
daerah yang kosong akibat tidak terpotret
6. Untuk Output Filename merupakan nama Layer baru hasil dari Layer Stacking,
pilih folder dimana file tersebut akan ditempatkan beserta nama filenya

Berikut merupakan tampilan dari dialog box Layer Stacking Parameters

Klik OK. Tunggu proses layer


stacking tersebut selesai
Setelah proses tersebut selesai, maka akan muncul tampilan sebagai berikut
Sebelum dilakukan layer stacking, band-band tersebut
mempunyai layer masing-masing. Sedangkan setelah
proses layer stacking selesai, band-band tersebut hanya
dijadikan satu layer.

d. Load citra Landsat 8 dengan tampilan Natural Color menggunakan kombinasi


band 4,3,2. Selanjutnya klik Load Band.
e. Untuk melakukan koreksi geometrik metode Image to Map menggunakan Software
Envi 5.1 dapat dilakukan dengan cara klik Map > Registration > Select GCPs:
Image to Map

Akan muncul dialog box ‘Image to Map Registration’, pada Select Registration
Projection pilih UTM. Datum > WGS-84. Units > Meters. Zone > 50S. Lalu tekan
OK. Kemudian akan muncul ‘Ground Contol Points Selection’

f. Pada‘Ground Contol Points Selection’ > kolom E dan N, masukkan koordinat


masing-masing GCP yang telah diketahui. Kemudian sesuaikan posisi titik sesuai
dengan GCP yang telah dibuat sebelumnya. Setelah sesuai, klik Add Point.
g. Lakukan Add Point sampai didapatkan keenam titik. Setelah didapatkan 6 titik,
akan didapatkan pula nilai RMS (Root Mean Square). Berikut merupakan hasil
RMS error dari keenam titik

Nilai RMS yang baik yaitu kurang dari 1 untuk masing-masing titik. Jika nilai RMS
masih besar, cara mengubahnya dengan memilih titik yang mempunyai RMS yang
terbesar. Lakukan penyesuaian titik kemudian klik Update
h. Untuk menyimpan proses yang telah dilakukan dengan cara klik File pada kotak
dialog Ground Control Points Selection kemudian pilih Save GCPs w/ map coords.
Akan muncul dialog box ‘Ouput Registration Points’ pada Enter Output Filename
masukkan nama dan folder tempat menyimpan file tersebut. Lalu klik OK
i. Langkah selanjutnya klik Map > Registration > Warp from GCPs: Image to Map.
Pada dialog box ‘Enter GCP Filename’ input titik GCP yang telah disimpan
sebelumnya.

Klik Open kemudian akan muncul dialog box ‘Image to Map Registration’

Pada Select Registration Projection pilih UTM. Datum > WGS-84. Units > Meters.
Zone > 50S. Lalu tekan OK. Kemudian akan muncul kotak dialog ‘Input Warp
Image’ pilih file Layer Stacking lalu klik OK.
Kemudian akan muncul dialog box ‘Registration Parameters’. Pada Warp
Parameters, isikan Polynomial pada Method dengan degree 1. Resampling yang
digunakan adalah Nearest Neighbor. Isikan nama file dan folder tempat
menyimpan file tersebut pada Enter Output Filename. Klik OK.

Berikut merupakan hasil Koreksi Geometrik citra Landsat 8 yang telah dilakukan
PEMBAHASAN HASIL
Perbandingan hasil antara citra Landsat 8 sebelum koreksi dan sesudah
terkoreksi tidak memiliki perbedaan. Hal tersebut dikarenakan, citra Landsat 8
memang sudah terkoreksi secara sistematik, sehingga citra Landsat 8 tidak memiliki
kesalahan geometrik.

Setelah Koreksi
Sebelum Koreksi

Koreksi Geometrik dapat dilakukan dengan dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan Image to Image dan Image to Map. Pada Image to Image, dilakukan
koreksi geometrik dengan cara melakukan koreksi berdasarkan citra yang sudah
terkoreksi. Sedangkan pada Image to Map dilakukan koreksi geometrik dengan
menggunakan Ground Control Point. Pada praktikum kali ini hanya mempunyai
daftar koordinat GCP, oleh karena itu koreksi yang dilakukan menggunakan metode
Image to Map.
Pada Image to Map, terdapat metode-metode resampling yang berbeda-beda,
seperti Nearest Neighbor, Bilinear, dan Cubic Convolution. Masing-masing metode
Resampling menghasilkan hasil yang berbeda-beda. Pada praktikum kali ini,
metode resampling yang digunakan adalah metode default yaitu Nearest Neighbor
B. Koreksi Radiometrik
Langkah untuk melakukan Koreksi Radiometrik pada citra Landsat 8 meliputi
proses perhitungan citra dan stretch data.
- Hitung Statistik
Hitung Statistik dilakukan untuk melihat apakah nilai Max dan Min sesuai dengan
kondisi sesungguhnya saat perekaman atau belum. Berikut merupakan langkah-
langkah dalam melakukan Hitung Statistik
a. Pertama, klik Basic Tools kemudian pilih Statistics, lalu klik Compute
Statistics
Akan muncul dialog box
‘Compute Statistics Input File’.
Untuk Select Input File, pilih
Hasil Koreksi Geometrik yang
merupakan layer gabungan dari
semua band. Lalu klik OK

Kemudian akan muncul Compute Statistics Parameters.


Beri tanda Checklist pada Histograms dan juga
Covariance
Untuk Output to the Screen, hasil hanya
ditampilkan pada layar. Sedangkan untuk
Output to a Statistics File, data disimpan dalam
format .sta. untuk Output to a Text Report File
data disimpan dalam format .txt.
Simpan format sesuai yang diinginkan lalu klik
OK.
Akan muncul dialog box Computing Statistics

Berikut merupakan hasil setelah proses Compute Statistik selesai

Nilai statistik yang ditunjukkan sebelum Koreksi Radiometrik


menunjukkan nilai yang berbeda-beda untuk setiap band

Berikut merupakan tampilan citra Landsat 8 yang belum terkoreksi radiometrik


- Stretch Data
Setelah melakukan hitung statistik, selanjutnya adalah melakukan Stretch Data
yang digunakan untuk mengkoreksi nilai radiometrik citra. Berikut merupakan
langkah-langkah dalam melakukan Stretch Data
a. Klik Basic Tools kemudian pilih Stretch Data

Maka akan muncul tampilan sebagai berikut

Untuk Select Input File, pilih Hasil Koreksi Geometrik yang merupakan layer
stacking dari band-band yang telah terkoreksi geometrik. Klik OK. Kemudian
akan muncul dialog box Data Stretching

1. Untuk Stretch Type, dipilih Linear


2. Stretch Range, dipilih By Percent dengan Min 0% dan Max 100%.
Yang bertujuan agar tidak perlu dilakukan koreksi satu per satu
3. Ouput Data Range, masukkan Minimal yaitu 0 dan Maximal yaitu
65535 (Sesuai dengan ketentuan bit pada citra LANDSAT8)
4. Data Type, disesuaikan dengan type yang terdapat pada Dims yang
terletak pada Available Band List. Karena pada Dims menggunakan
type Unsigned Int. Maka Data Type juga dipilih Unsigned Int

5. Output Result to dipilih File. Karena jika memilih memory maka


data tidak akan disimpan di disk, jadi hanya bersifat sementara
6. Enter Output Filename merupakan tempat menyimpan data hasil
Stretch. Oleh karena itu pilih folder dan input nama datanya.

b. Tunggu proses Computing Statistics selesai, maka akan muncul file layer
stacking baru hasil Stretch Data
c. Dengan cara yang sama, hitung statistik citra hasil Stretch Data dengan klik
Basic Tools > Compute Statistics
Akan muncul dialog box
‘Compute Statistics Input File’.
Untuk Select Input File, pilih
Hasil Koreksi Geometrik yang
merupakan layer gabungan dari
semua band. Lalu klik OK

Kemudian akan muncul Compute Statistics Parameters.


Beri tanda Checklist pada Histograms dan juga
Covariance
Untuk Output to the Screen, hasil hanya ditampilkan
pada layar. Sedangkan untuk Output to a Statistics
File, data disimpan dalam format .sta. untuk Output
to a Text Report File data disimpan dalam format
.txt.
Simpan format sesuai yang diinginkan lalu klik
OK.
Berikut merupakan hasil Compute Statistics yang telah melalui Stretch Data

Nilai statistik yang ditunjukkan sebelum Koreksi Radiometrik


menunjukkan nilai yang sama untuk setiap band
Berikut merupakan tampilan citra Landsat 8 yang setelah koreksi radiometrik
PEMBAHASAN HASIL
Perbandingan Sebelum dan Sesudah dilakukan Koreksi Radiometrik
Sebelum Koreksi Radiometrik Setelah Koreksi Radiometrik

Sebelum dilakukan koreksi radiometrik, hasil compute statistik yang ditunjukkan


adalah bahwa masing-masing band memiliki nilai min dan nilai max yang berbeda-
beda pada setiap band. Sedangkan setelah koreksi radiometrik, hasil compute
statistik yang ditunjukkan adalah bahwa masing-masing band memiliki nilai min
dan nilai max yang sama untuk semua band, mengikuti ketentuan bit pada masing-
masing citra
Setelah dilakukan koreksi radiometrik, tampilan citra Landsat 8 menjadi kurang
menarik jika dibandingkan dengan sebelum dilakukan koreksi. Namun, justru
tampilan tersebutlah gambaran asli dari citra Landsat 8 yang akurat.
BAB IV
KESIMPULAN

Setelah melakukan praktikum mengenai “Melakukan Koreksi Geometrik dan Koreksi


Radiometrik Citra Landsat 8 dengan Software ENVI 5.1” dapat diambil kesimpulan yaitu :
a. Sebelum digunakan, suatu citra yang didapat dari satelit perlu dilakukan koreksi. Baik
koreksi geometri maupun koreksi radiometrik. Untuk citra Landsat 8 tidak perlu
dilakukan koreksi geometri, karena citra tersebut sudah secara sistematik dikoreksi
oleh satelit, sehingga hanya perlu dilakukan koreksi radiometri.
b. Koreksi Geometrik dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode Image to Map
dan juga Image to Image
c. Koreksi radiometri meliputi : layer stacking, menghitung statistik citra, stretch data.
Dalam layer stacking, band-band dalam citra Landsat 8 dijadikan dalam satu layer.
Sedangkan dalam menghitung statistik citra, nilai minimal dan nilai maximal setelah
dilakukan stretch data mempunyai nilai yang sama untuk tiap-tiap band.
d. Hasil tampilan dari citra setelah koreksi radiometrik menjadi lebih gelap dan tidak
menarik, namun hasil tersebut adalah hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://rikiridwana.blogspot.co.id/2012/06/koreksi-geometrik.html. Diakses pada


tanggal 18 Agustus 2018 pukul 21:00 WIB
2. https://www.academia.edu/11028465/Teknik_Resampling_Citra_Satelit,
Diakses pada tanggal 18 Agustus 2018 pukul 21:15 WIB
3. http://anisznita.blogspot.co.id/2012/04/laporan-koreksi-geometrik.html.
Diakses pada tanggal 19 Agustus 2018, pukul 13:30 WIB.

Anda mungkin juga menyukai