Anda di halaman 1dari 9

Nama : Viola Angela Putri Ajawaila

NPM : 183112350750120
Mata Kuliah : Geopolitik
Dosen : Suryo Ari Wibowo, M.Sc

“Ujian Akhir Semester”

Terdapat 4 kata kunci (keyword) yang disebutkan dalam minggu pertama pembelajaran geopolitik ini, yaitu
geopolitik dan geostrategi, teritorial, geografi, dan sejarah. Lebih lanjut dijelaskan mengenai Konsep Dasar
Geopolitik, yaitu; 1) Konsepi Ruang, 2) Konsepi Frontier-Kedaulatan, 3) Konsepi Kapabilitas Politik, dan 4)
Konsepi Keamanan Bangsa Security dan Defense.

Dipertemuan selanjutnya, dijelaskan 3 poin penting dalam geopolitik yaitu Interaksi, Manusia dan Ruang
Hidup, sehingga akhirnya menarik definisi dari geopolitik yaitu : Ilmu yang mempelajari interaksi manusia
dengan ruang hidupnya. Alat yang dipakai dalam menganalisa geopolitik membicarakan tentang militer ,
ekonomi dan politik. Di Perancis sendiri, disebutkan geopolitik, geoekonomi dan geostrategi sebagai alat
untuk menganalisa. Dewasa ini menginvasi negara lain sudah tidak lagi menggunakan dua strategi dari
kekuatan ekonomi dan militer karena mengganggap bahwa dunia adalah suatu organisme hidup. Dengan
kata lain, jika suatu permasalahan atau konflik yang terjadi di suatu tempat atau bagian dunia akan secara
pasti mempengaruhi atau membawa dampak kepada sekitarnya bahkan ke bagian dunia lain. Contohnya
seperti pandemic covid-19 yang berawal dari Wuhan, China. Virus ini menyebabkan banyak orang
kemudian terinfeksi hingga ke berbagai belahan negara lainnya termasuk Indonesia. Semua aspek
kehidupan hingga sektor perekonomian di rugikan akibat wabah pandemic yang masih berlangsung hingga
pertengahan 2020 ini. Contoh lain ialah kasus George Floyd yang meledak di AS dan negara-negara
bagiannya. Kesadaran akan anti rasisme tersebut akhirnya menjadi isu penting internasional serta
perdebatan di berbagai kalangan. Instrumen perang dengan senjata serta pasukan(manusia) sudah tidak
lagi digunakan untuk menembus batas kedaulatan suatu negara. Namun, menggunakan instrumen
kebijakan lain yang dilakukan oleh suatu negara kepada suatu negara lain. Seperti misalnya, pemberian
beasiswa untuk menempuh Pendidikan dan lain lain. Geopolitik juga menggunakan sejarah(history) untuk
menganalisa suatu kejadian yang terjadi.
Parameter atau ukuran dari negara kuat (super power) dalam geopolitik ialah Kekayaan, Militer, dan
Kapabilitas Politik. Di Indonesia sendiri, ilmu geopolitik telah ada sejak dulu. Di kenal dengan sebutan
Wawasan Nusantara, yang merupakan cara pandang atau sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan
lingkungannya yang beaneka ragam serta bernilai strategis. Sehingga haruslah mengutamakan kesatuan
dan persatuan dalam perbedaan(bhinneka tunggal ika) untuk mempertahankan kekuatan bangsa dan
negara. Konsep Wawasan Nusantara digagas oleh Mochtar Kusuma Atmadja, pakar hukum laut
internasional pada 1957. Namun, tokoh geopolitik yang terkenal di Indonesia ialah Presiden pertama Ir.
Soekarno.

Dalam metodologi studi Hubungan Internasional, metode kuantitatif sendiri jarang digunakan di Indonesia.
Dimana memerlukan perhitungan data yang akurat. Metode yang sering digunakan ialah metode kualitatif,
yang lebih menggunakan penjelasan dari hasil analisis penelitinya. Hal ini akhirnya menjadi suatu faktor
perbedaan lain dengan geopolitik yang memiliki metode penelitian campuran atau disebut mix method.
Merupakan percampuran dari kedua metode; kualitatif dan kuantitatif.

Dasar pemikiran secara ontologis dari ilmu geopolitik berasal dari pemikiran ke empat tokoh. Yaitu Auguste
Comte, Karl Marx, Sigmund Freud, dan Charles Darwin. Berikut penjelasan pemikiran mereka :

1. Auguste Comte, positivis yang berarti memandang segala sesuatu berdasarkan fakta dan terbukti
kebenarannya.
2. Karl Marx, sosial saintifik yang memandang perbedaan kelas sosial di masyarakat dan perdamaian
dapat dicapai apabila timbul kesadaran untuk pemerintahan yang satu.
3. Sigmund Freud, psiko analisis yang memandang perkembangan perilaku dan latar belakang
kejiwaan manusia berdasarkan kenangan masa kecilnya. Sehingga akan mempengaruhi
pengambilan keputusan sebagai aktor dalam politik internasional. Contoh :
4. Charles Darwin, darwinisme yang memandang perkembangan dan adaptasi manusia dalam dunia
internasional melalui berbagai fenomena.

Dasar pemikiran secara epistimologi dalam geopolitik :

1. Rudolf Kjellen, memandang negara sebagai organisme yang hidup.


2. Fredefich Ratzel, memandang suatu negara haruslah menjaga ruang hidup yang vital yang
mencakup tiga poin, yaitu; 1)Kekuatan, 2)Kekayaan, dan 3)Kekuasaan.
3. Karl Haushoffer, memandang perang sebagai suatu mekanisme yang selalu dibutuhkan.
Dasar pemikiran secara aksiologis dalam geopolitik :

Menurut Alfred T. Mahan, dalam geopolitik perdagangan memandang pendekatan ekonomi dan
keuangan (didalam/menuju) konflik. Ekonomi mengacu kepada sektor perdagangan, sedangkan
keuangan mengacu pada kurs, pasar modal, dll.

Menurut Sophie Chautard, geopolitik merupakan ilmu yang belajar tentang perang dan konflik. Baik itu
konflik yang sudah, sedang dan akan terjadi. Lalu, integrasi spasial dibagi menjadi 2, yaitu;

1. Teritorial, berbicara mengenai wilayah dan perbatasan baik dibawah, diatas, dan bahkan di luar
angkasa.
2. Ideologis, bahwa integrasi sosial berdasarkan ideologi suatu bangsa.
 Garis batas : bagaimana negara melihat wilayah perbatasan yang ada dengan wilayah
negara lain.
 Imperial fundamentalis : struktur kekuasaan suatu negara, atau relasi yang terbentuk
antara negara dengan rakyatnya (sense of belongings) negara mendominasi warga
negaranya.
 Global/geographic planeter : memiliki visi mengglobal, cara pandang negara dimana
negara melihat posisinya dalam percaturan politik internasional.
 Hal yang perlu diperhatikan mengenai demografi : kepentingan populasi (tingkat harapan
hidup, kesehatan, urbanisasi, dan reboisasi) dan perilaku /tingkah laku (nilai hidup
populasi, bahasa yang digunakan, mayoritas agama memperlakukan minoritas seperti
apa, tingkat pendidikan baik formal maupun informal).

Selanjutnya, ialah penjelasan mengenai isu-isu dalam geopolitik. Terdapat tiga isu utama dalam geopolitik
yang menyangkut dengan Sumber Daya Alam(SDA) strategis. Dimana pada dasarnya, manusia takut akan
kelaparan, perang, dan wabah penyakit. Hal yang pasti ialah jika terjadi wabah penyakit maka dapat
menyebabkan perang dan kelaparan. Apapun yang terjadi didunia, akan berimbas kemanapun. Seperti
contoh wabah pandemi Covid-19 yang sedang menjadi isu darurat negara-negara di dunia internasional.
Demikian SDA mengontrol atau mendominasi kekuatan suatu negara.

1. GANDUM, merupakan isu utama dalam geopolitik. Hal ini dikarenakan gandum merupakan bahan
pangan yang dikonsumsi nomor satu di dunia, yang diikuti nasi dan jagung. Gandum telah menjadi
bagian dari kaum milenials karena berkaitan dengan gaya hidup. Gandum merupakan fundamental
yang harus diawasi.
2. PETROL (bahan bakar), merupakan isu selanjutnya yang menjadi gaya hidup semua orang tanpa
perbedaan kelas sosial di dunia. Petrol tentunya akan menguasai transportasi dan teknologi
lainnya yang bekerja menggunakan bahan bakar. Namun, seperti SDA tidak terbaharui lainnya,
petrol tentunya akan habis jika digunakan terus menerus. Petrol juga mempengaruhi lingkungan
secara negative seperti menyebabkan limbah, hingga pemanasan global akibat emisi gas.
3. AIR, merupakan kebutuhan utama hampir semua makhluk hidup di dunia. Hanya terdapat 2,6% air
yang bisa dikonsumsi dari total 71% wilayah air di dunia. Terdapat 9 wilayah (negara) yang
memilikinya. Indonesia pun salah satunya dengan 6,3% diikuti Amerika Serika sebanyak 6,2%.
Para ahli pun melakukan penelitian dan memprediksi akan terjadinya perang memperebutkan air
tahun 2025. Demi menghindari hal tersebut, dibutuhkan pengembangan teknologi Mutahir untuk
menyuling air laut menjadi air yang dapat dikonsumsi, serta bijak dalam menggunakan air untuk
kebutuhan sehari-hari.

Isu selanjutnya didalam geopolitik ialah kendala yang di hadapi secara geografis dan berdampak pada
kehidupan serta perluasan populasi manusia. Kondisi geografis suatu wilayah menjadi sangat penting
karena menggambarkan secara jelas situasi : perubahan teritorial secara menyeluruh dan
perilaku/gaya hidup manusianya.

Menurut MacKinder geografi merupakan faktor yang sangat prinsip dari pelaksanaan diplomasi dan
strategi karena lebih konstan. Persoalan geografi fisik yang sebelumnya menjadi kendala dalam
penaklukan dan perang (bantuan, perluasan distribusi air dan perjalanan mengarungi gurun) secara
perlahan dapat diatas dengan adanya progres perkembangan teknologi. Akan tetapi, sejalan dengan
perkembangan teknologi persoalan yang menjadi kendala pada geografi fisik pun terjadi, yang
sebenarnya disebabkan oleh kelalaian manusia dalam pemanfaatan teknologi akibat dari pertumbuhan
demografi.

1. Iklim

Isu Iklim sudah menjadi perbincangan ilmuwan akibat perubahan iklim yang terjadi dibelahan dunia
secara ekstrem terjadi. Pemanasan Global yang sering diperbincangkan adalah Efek Rumah Kaca
Penyebaran gas emisi carbon yang berlebihan akibat dari gaya hidup manusia & industri. Juga
Deforestasi akibat pembakaran dan penebangan lahan hutan untuk dialihgunakan. Adapun
konsekuensi dari pemanasan global ialah konsekuensi terhadap tingkat air, flora/fauna, dan tidak
seimbangnya iklim mengakibatkan banjir dan kekeringan

2. Wilayah Kosong di Dunia

Ada beberapa wilayah yang tidak dapat dihuni oleh manusia, dapat berdampak pada kehidupan
manusia ketika terjadi perubaan geografi dan iklim. Seperti, kendala di wilayah dingin seperti di Arctik
dan Antartika, Gurun dan Hutan Tropis 

3. Risiko Alam

Akibat yang ditimbulkan oleh katastrop dapat membahayakan hidup manusia walau terkadang dapat
menguntungkan hidup manusia. gunung berapi, gempa, palung dasar Samudra, dan gelombang &
ombak 

Faktor-faktor di atas dapat menjadi alat untuk menekan suatu negara baik secara bilateral maupun
multilateral.  Terlebih dengan adanya pelanggaran serta pencabutan atas ratifikasi konferensi
lingkungan yang menekan negara-negara berkembang yang dilakukan oleh negara maju dalam hal ini
lebih sering dilanggar dan dilakukan oleh USA. Penolakan yang terjadi oleh negara berkembang lebih
disebabkan faktor ekonomi dalam pemanfaatan sebesar-besarnya bagi national interest mereka.
Banyaknya kasus pemanfaatan atas faktor-faktor kendala dalam geografi fisik Sudah terjadi sejak di
era kolonial hingga era digital saat ini.

Teori yang dipelajari pada minggu setelah uts ialah Teori Klasik John Agnew. Teori
ini digunakan untuk menganalisa dan membahas territorial suatu wilayah, yang melatar
belakangi pembuatan instrument untuk memetakan wilayah – wilayah penting yang
disebut place. Place pada teori ini dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Location
Merupakan bagian paling fungsional dan paling vital dalam suatu wilayah teritorial.
Dimana pada istilah location disini berarti bagian yang menjalani fungsi kehidupan yang
vital atau krusial. Dapat juga diartikan sebagai suatu tempat yang berlaku sebagai kunci
kehidupan untuk orang yang tinggal di tempat itu atau manusia yang hidup di ruang hidup
tersebut. Lokasi-lokasi vital yang menjadi kunci permainan. Contohnya D.K.I Jakarta sebagai ibukota
Indonesia tentunya menjadi lokasi yang vital dalam menjalani fungsi kehidupan masyarakat Indonesia.
2. Local
Ialah organisasi yang beraktifitas berdasar pada politik dan identitas di dalam location.
Dalam tingkatan local ini, suatu kelompok dalam satu wilayah biasanya Bersatu padu
mempertahankan identitasnya untuk memperebutkan kekuasaan. Contohnya organisasi masyarakat
yang menuai polemik di Indonesia yaitu FPI.
3. Sense of Places
Merupakan unsur ini yang melatar belakangi adalah sense of belonging atau rasa
memiliki dan dimiliki terhadap suatu identitas atau kelompok. Dalam unsur ini, aktifitas
yang terbentuk didasari atas nama keterikatan gender, profesi, suku, agama, ras dan
identitas. Contohnya organisasi atau paguyuban dengan latar belakang daerah seperti Jong Ambon,
Jong Batak, dsb.
Ketiga level tersebut memiliki kerjasama yang saling terikat berupa pengaruh yang
diberikan dari location, ke tingkatan local yang diturunkan ke sense of places. Dalam
tingkatannya juga mereka saling mempengaruhi.

Pada pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan penjelasan Teori Doreen Massey


yang membantu kita memetakan wilayah dari definisi place yang saling melengkapi satu
sama lain. Terdapat pula 3 unsur dalam teori ini :

1. Product of Human Activity


Merupakan hasil dari kegiatan manusia dalam tiga tingkatan menurut John Agnew,
menyebabkan konstruksi sosial - struktur sosial yang dapat menjadi penyebab
pemisahan kelas sosial yang berpotensi konflik. Potensi konflik yang dimaksud
contohnya adalah kalangan yang sesuai dengan product of human activity akan menjadi
orang yang menang dan cenderung kaya. Orang yang kalah dari product maka mereka
akan berkumpul di satu wilayah di wilayah kumuh. Contoh orang dengan ekonomi kelas menengah ke
atas cenderung tinggal di apartemen, kondominium, atau perumahan mewah. Sedangkan orang
dengan ekonomi menengah ke bawah cenderung tinggal di rumah kontrak, rumah susun,
perkampungan dsb.
2. Dynamic
Ialah segala tingkatan places atau wilayah dalam tingkatannya mengalami perubahan.
Perubahan ini juga dapat menjadi potensi konflik. Perubahan yang dinamis ini terjadi
antara aksi yang menghasilkan reaksi yang menimbulkan respon. Contoh adanya penggusuran suatu
lahan perkampungan yang akan menimbulkan protes atau demo warga sebagai respon menolak.
3. Interaction with other places
Merupakan memahaminya dengan melihat relasi dengan tempat lainnya.

Teori selanjutnya ialah Teori Colin Flint, yang menjelaskan parameter manfaat organisasi
internasional dalam geopolitik. Parameter tersebut ialah :

1. Functional Scope
Sejauh mana organisasi internasional dapat dimanfaatkan fungsinya oleh anggota.
Adanya batasan fungsi organisasi untuk menyejahterakan anggotanya, kemampuan
untuk membuat regulasi keamanan dan kesetaraan hukum. Contohnya organisasi-organisasi feminism
sebagai wadah anggotanya dalam menyuarakan hak-hak kaum perempuan yang tertindas.
2. Institutional Capacity
Dapat dikatakan sebagai sejauh mana kemampuan organisasi ini bisa mengatur,
membuat regulasi, dan memberi sanksi terhadap negara anggotanya dan pemberian
kesetaraan hukum negara anggotanya, untuk membahas bagaimana tujuan organisasi
ni dapat tercapai. Contoh Uni Eropa yang mampu mengatur serta membuat regulasi bagi negara
anggotanya.
3. Geographical Extend
Berarti sebesar apa wilayah organisasi itu dan sejauh mana organisasi ini
mempertahankan eksistensinya, dan pertimbangan perlu atau tidaknya perluasan
anggotanya. Contohnya seperti penambahan anggota ASEAN yang di perjuangkan oleh Timor Leste
atau masuknya Kroasia ke dalam Uni Eropa pada 2013.

Lalu teori Immanuel Wallerstein tentang hegemony concept yang berarti adanya
pengaruh pengaruh dengan tidak meberi paksaan. Bagaimana dia berusaha untuk
menguasai. Konsep hegemoni disini adalah dimana keadaan sosial di masyarakat tidak
memiliki kekuasaan yang sama di masing-masing negara. Cara yang bisa digunakan
untuk menguasai adalah dengan memberi pengaruh atau influence sebuah negara.
Immanuel Wallerstein juga berpendapatan bahwa apa yang terjadi dalam politik
internasional merupakan cerminan dari kegiatan yang terjadi di dalam kehidupan
masyarakat. Seperti Amerika yang mampu menghegemony negara-negara lainnya.

Teori Leader of the World dari George Modelski. Teori ini menjelaskan bahwa
dengan melihat negara yang memiliki kekuatan dengan mengkalkulasi sehingga bisa
memposisikan diri dalam percaturan politik internasional. Modelski mengatakan bahwa
setiap negara yang memiliki kemampuan untuk menetapkan agenda geopolitik global
dengan mengkalkulasi kekuatan yang dapat mengantarkan suatu negara menjadi leader
of the world. Suatu negara tidak bisa menjadi leader tanpa adanya landasan history.
Karena tanpa adanya landasan history tidak akan mampu memberikan pengaruh
terhadap negara-negara lain. Negara bisa menjadi leader of the world dengan memberi
pengaruh atau menjadi influence sehingga negara-negara yang berhasil di kuasai akan
menjadi followers negara tersebut.

Selanjutnya, terdapat 4 fase dalam teori Leader of The World yaitu :

1. Fase Pertama
Pada fase ini terjadi global war phase, dimana terjadi kerusuhan besar, seperti world war
(PD I/II) yang dapat menjadi ajang suatu negara menjadi leader of the world.
2. Fase Kedua
Selanjutnya Dominant state arise, negara yang memenangkan global war akan menjadi
pemimpin dunia dan negara tersebut akan memaksimalkan kesempatan menjadi
pemimpin dunia ini dalam kurun waktu maksimal 25 tahun.
3. Fase Ketiga
Fase selanjutnya ialah Deligimation of world leader status phase, negara-negara lain
mulai mempertanyakan atas dominasi dan kepemimpinan negara yang secara eksplisit
mulai menunjukan kekuatannya. Seperti mulai terlihatnya kekuatan China atau Korea Utara.
4. Fase Keempat
Fase terakhir yaitu Deconcentration of dominant phase yang merupakan fase dimana
muncuknya negara leader baru sehingga terpecah dan tidak terpusat.

Anda mungkin juga menyukai