Judul:
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat serta karunia-Nya
sehingga makalah pendidikan kewarganegaraan tentang Wawasan Nusantara Geopolitik
Indonesia dengan judul " Polemik Ibukota Nusantara dalam Kajian Wawasan Nusantara
(Geopolitik Indonesia)" dapat terselesaikan dengan baik.
Diharapkan juga bahwa
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Wawasan Nusantara ini dikembangkan dari sebuah filsafah Pancasila yang terdapat
nilai-nilai keimanan, keadilan, keberadaban dan, persatuan, kesatuan, musyawarah serta
kesejahteraan yang nantinya dapat menciptakan suasana yang harmonis dalam kehidupan
bangsa dan negara yang bisa diwariskan dari generasi ke generasi.
Di dalam Geopolitik terdapat masalah yang sangat penting di Indonesia. Permasalahan ini
menjadi penting karena manusia yang sudah memiliki sebuah jiwa bangsa akan
membutuhkan sebuah wilayah dalam kehidupan sosial dan budaya. Geopolitik juga
merupakan masalah penting yang terjadi di negara Indonesia, sedangkan geopolitik sendiri di
dorong oleh aspirasi nasional geografik suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil
akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada sistem politik suatu negara. Politik
merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, dan alat yang digunakan untuk mencapai
tujuan tertentu sesuai kehendak.
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara (Geopolitik Indonesia)
1. Geografi
Secara geografis, Pulau Kalimantan terletak di sebelah utara pulau Jawa, sebelah
timur Selat Melaka, sebelah barat pulau Sulawesi dan sebelah selatan Filipina. Di
sekelilingnya, kita akan menemukan Laut CIna Selatan di bagian barat dan utara-
barat, Laut Sulu di utara-timur, Laut Sulawesi dan Selat Makassar di timur serta
Laut Jawa dan Selat Karimata di bagian selatan.
Secara daratan pulau Kalimantan rendah akan adanya bencana, menurut BMKG
menegaskan bahwa Pulau Kalimantan adalah satu-satunya pulau di Indonesia
dengan tingkat aktivitas kegempaan relatif paling rendah. Hal ini tentunya menjadi
dampak positif dan cocok sebagai tempat perpindahan Ibukota yang baru.
Berdasarkan geografisnya hal ini menjadi menguntungkan, letaknya yang berada
diporos Indonesia menjadi memudahkan dalam pengelolahan negara dan
melakukan pengawasan negara.
2. Politik
Dalam Konteks politik, jangka waktu hanya bisa digunakan sebagai salah satu dari
sekian banyak pertimbangan. Hal ini mengingat sifat dari politik tersebut sangat
dinamis. Bisa berubah setiap saat dan kadang di luar prediksi awal. Dampak positif
dalam politik nasional yaitu:
4. Pertahanan
Makna paling mendasar dari perpindahan ibu kota republik Indonesia bagi strategi
pertahanan negara? Jawabannya ialah bergesernya centre of gravity. Itu istilah
untuk pusat kekuatan (sekaligus pusat kerawanan) penentu menang atau kalahnya
suatu negara dalam perang.Analisis strategi pertahanan memperlihatkan bahwa
pergeseran tersebut menguntungkan, baik secara strategis maupun taktis. Namun,
keuntungan itu tidak gratis. Postur pertahanan negara perlu disesuaikan, terutama
gelar kekuatan di Kalimantan harus diperkuat. Ini membutuhkan komitmen tinggi
semua pemangku kepentingan, khususnya dari sisi anggaran.
Apa centre of gravity Indonesia Centre of gravity bisa berupa wilayah geografis,
seperti daerah pusat pemerintahan, daerah pusat perekonomian, tapi bisa juga
berupa instrumen lain kekuatan nasional, misalnya, militer dan objek vital strategis.
Bahkan, dalam konteks demokrasi, bisa berupa legitimasi politik. Jadi, bentuknya
bisa tangible (fisik) maupun intangible (nonfisik).
Dengan perpindahan ibu kota RI dari Jawa ke Kalimantan, yang berubah ialah
posisi pusat pemerintahan (di Kalimantan) dan pusat perekonomian (di Jawa).
Yang penting dicatat ialah bahwa dari sudut pandang strategi pertahanan
pemindahan ini menguntungkan. Mengapa demikian? Pertama, dua centre of
gravity (pusat perekonomian dan pusat pemerintahan) yang tadinya terpusat pada
satu wilayah atau satu pulau, sekarang dipecah menjadi dua. Diversifikasi itu
menutup kerawanan hancurnya dua fungsi itu sekaligus dengan satu kali serangan.
Kedua, medan pertempuran di Pulau Kalimantan jauh lebih menguntungkan secara
operasional dan taktis jika dibandingkan dengan di Pulau Jawa. Untuk doktrin
pertahanan Indonesia yang defensif (bertahan), kondisi hutan lebat serta berbagai
rintangan alam berupa sungai-sungai besar dan pegunungan di sepanjang
perbatasan darat Indonesia-Malaysia sangat menguntungkan. Medan ini sangat
cocok untuk gelar kekuatan TNI-AD. Bagi TNI-AL dan TNI-AU juga begitu.
Melindungi ibu kota dari arah laut akan lebih mudah dan terukur. Medan laut
sekitar Kalimantan Timur (Kaltim) lebih sempit, mulai ujung utara dan selatan
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II jika dibandingkan dengan medan laut di
Jaka rta yang terbuka sangat luas. Kemudian, posisi geografis yang persis di
tengah-tengah Indonesia memudahkan mengonsentrasikan kekuatan udara dari
timur, barat, utara, dan selatan bila ibu kota diserang. Sebaliknya, bila dikerahkan
dari Kalimantan lebih dekat ke barat, timur, utara, dan selatan. Mungkin ada yang
mengatakan bahwa dengan kemajuan teknologi, posisi geografis tidak lagi penting.
Jarak jangkau misil bisa mencapai ribuan kilometer, jadi cukup menyerang dari
jauh. Kemampuan satelit juga sangat canggih bisa mendeteksi sampai ke dalam
hutan. Mungkin ini bisa benar kalau tujuan serangan hanya untuk melumpuhkan,
tidak sampai menduduki. Namun, itu tidak sesuai dengan bukti empiris yang ada.
Dengan posisi Kalimantan di tengah-tengah Indonesia, hal ini akan lebih mudah
dilakukan karena jarak yang lebih dekat. Pemindahan ibu kota RI ke Kalimantan
dirancang untuk visi jangka panjang, menyongsong Indonesia Maju 2050.
Rancangan pertahanan negara 2050, khususnya perlindungan terhadap ibu kota
sebagai centre of gravity Indonesia harus menjadi bagian penting dari rancangan
itu. Pertahanan negara menyangkut kedaulatan dan kelangsungan hidup bangsa dan
negara. Karena itu, dibutuhkan visi bersama dan komitmen yang tinggi dari
segenap komponen bangsa untuk mewujudkannya.
2.3 Dampak Negatif Pemindahan Ibu Kota dari Sudut Pandang Geopolitik
Indonesia
Maka bisa dilihat bagaimana potensi yang dapat terjadi jika ibu kota negara
Indonesia yang baru selesai dipindahkan. Pertama Pulau Kalimantan yang berbatasan
langsung dengan Laut China Selatan, akan menimbulkan berbagai tantangan terhadap
kestabilan negara Indonesia, di tinjau dari pandangan geopolitik ,Sebab, dibandingkan
dengan Jakarta, lokasi calon ibu kota itu berada lebih dekat dengan Laut Cina Selatan yang
kerap bergejolak.Bagaimana nilai strategis Laut Cina Selatan yang menjadi ancaman
kedaulatan negara, yang harusnya kita antisipasi kita mitigasi, justru dengan berpindahnya
ibu kota mendekat ke pusat konflik Laut Cina Selatan ini akan lebih rawan dari sisi
keamanan dan kedaulatan negara.
Kalimantan secara posisi memang sangat strategis. Pulau terbesar di Indonesia itu
dekat dengan Sulawesi, Pulau Jawa, bahkan Selat Malaka dan Filipina. Akan tetapi, pada
saat yang sama, itu bisa menjadi titik rawan karena posisinya yang serbadekat. Titik rawan
itu disebabkan pertarungan global AS dan China sekarang ada di Laut Cina Selatan.
Apalagi, sejak masa pemerintahan Obama yang membuat Maritime Security Plan for
Asia-Pacific, sekarang ada 60 persen kapal perang AS di Laut Cina Selatan.Maka
keamanan ibu kota negara yang baru, khususnya Pulau Kalimantan akan menjadi hal yang
harus diperhatikan, Ini karena lokasinya terkepung di antara armada maritim Amerika
Serikat (AS) dan China.
Dapat disimpulkan bahwa jika ibu kota Negara dipindahkan ke Kalimantan kita harus
siap menangani ancaman yang akan datang baik secara internal maupun eksternal apalagi
semakin dekatnya jarak perbatasan dengan Negara tetangga yang berkemungkinan kita
terbawa arus politik Negara tersebut hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya konflik.
Contohnya konflik Lut Cina Selatan antara Amerika Serikat (AS) dan China kita dapat
mengartikan jika dia bersahabat kita akan jadi epicentrum, tetapi kalau dia musuh, kita
dikepung. Dikepung oleh blok barat Amerika dan Tiongkok, karena itu memang titik
utama. Demikian Negara harus bijak dalam mengambil keputusan dan harus
memperhatikan lebih aspek politik serta keamanan ibu kota baru ini.
Rencana pemindahan IKN juga berdampak terhadap kenaikan inflasi secara nasional.
Bambang Brodjonegoro memperkirakan akan terdapat kenaikan inflasi sebesar 0,2%
selama proses perpindahan IKN. Kenaikan inflasi berasal dari perbaikan pendapatan
masyarakat yang tentunya juga diikuti oleh kenaikan harga barang kebutuhan pokok.
Namun inflasi tersebut diperkirakan tidak akan terlalu mempengaruhi daya beli secara
nasional karena kenaikan harga hanya terpusat di lokasi IKN baru dan wilayah sekitarnya
(liputan6.com, 26 Juni 2019).
Di sisi lain pula terdapat beberapa risiko dari pemindahan IKN keluar Pulau Jawa.
Risiko terutama terkait dengan kesiapan daerah tujuan dalam aspek infrastruktur yang
dibutuhkan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan. Dari aspek pembiayaan,
walaupun pemerintah sudah menyatakan hanya 19,2% dari total kebutuhan anggaran
Rp446 triliun ditanggung oleh APBN, namun terdapat risiko penambahan beban anggaran
negara apabila terjadi kegagalan pembangunan yang dilakukan oleh pihak swasta. Oleh
karena itu tulisan ini akan membahas dampak ekonomi dan antisipasi risiko dalam proses
pemindahan IKN.
Akibat dari pindahnya ibu kota indonesia ke yang baru, otomatis tatanan
pemerintahan pun ikut berpindah, Setidaknya satu setengah juta pegawai negeri sipil
atau (PNS) juga akan dipindah ke ibu kota negara yang baru. Sementara itu, dengan
jumlah total populasi 900.000 jiwa saat ini, wilayah Kutai Kartanegara dan Penajam
Paser Utara sudah memberikan dampak yang cukup besar pada lingkungan sekitar.
Setelah ibu kota pindah disinyalir akan terjadi peningkatan populasi di sekitar danau
Mahakam yang menyebabkan terjadinnya peningkatan polusi udara serta pencemaran
lingkungan berlebih yang terjadi di wilayah kalimantan.
2. Meningkatnya Resiko terjadi kebakaran lahan
Diakibatkan dari banyaknnya lahan gambut yang mudah terbakar, hal ini juga
meningkatkan risiko terjadinya kebakaran hutan dan menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan secara signifikan. Selain itu juga, pemindahan ibu kota tidak
menjamin masalah lingkungan yang terjadi di Jakarta akan terselesaikan begitu saja.
Lokasi yang terpilih sebagai ibu kota baru nantinya tidak jauh dari danau Mahakam,
yang merupakan kawasan lahan gambut dan habitat bagi beberapa spesies langka
yang dilindungi, antara lain yaitu lumba-lumba Irrawaddy nama latin (Orcaella
brevirostris) atau sering disebut pesut.
3. Terhambatnya pembangunan
Pemindahan suatu ibu kota baru tentunnya membutuhkan sebuah dana yang besar,
oleh sebab itu jika proses pembangunan ibu kota memakan waktu yang lama, maka
yang akan terjadi adalah pembangunan dan juga pengembangan pada sektor wilayah
lainnya akan terganggu, disebabkan dana yang di keluarkan akan lebih difokuskan
untuk membangun sektor kawasan ibu kota baru nantinya, yang di khawatir kan akan
menyebabkan banyak kawasan di luar pulau kalimantan mengalami ketertinggalan
baik ditinjau dari sarana maupun pra sarana yang ada di indonesia tentunya.
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Polemik Pemindahan Ibu Kota Dari Sudut pandang Wawasan Nusantara (Geopolitik
Indonesia). Wawasan nusantara merupakan cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara garis
besar, geopolitik dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari politik dari aspek geografi.
Bukan hanya dari aspek kewilayahannya, negara Indonesia yang merupakan kepulauan
dipersatukan juga oleh aspek lain, seperti ideologi, sosial budaya dan latar sejarah. Aspek-
aspek inilah yang kemudian menjadi latar belakang dikembangkannya wawasan nusantara
sebagai geopolitik Indonesia.
3.2 SARAN
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat,
masyarakat biasa sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara
sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku. Sehingga tercipta kehidupan yang teratur
dan tertib di segala aspek. Wawasan nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik
di Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun seharusnya paham
bagaimana aplikasi geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan
nyata bisa dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Firdiansyah,Teguh.2019.”Pakar Geopolitik Soroti Sisi Keamanan Ibu Kota Baru”,
https://www.republika.co.id/berita/px98qj377/pakar-geopolitik-soroti-sisi-keamanan-ibu-
kota-baru
https://www.jpnn.com/amp/news/secara-geopolitik-memindahkan-ibukota-ke-kalimantan-
berbahaya-032809285
Tacconi, L. (2022, June 13). Memindahkan ibu kota ke Kalimantan tingkatkan risiko
kebakaran hutan dan tidak selesaikan masalah Jakarta.
https://crawford.anu.edu.au/news-events/news/15161/moving-indonesias-capital-city-
wont-fix-jakartas-problems-and-will-increase
https://www.antaranews.com/berita/1030566/pengamat-pemindahan-ibu-kota-ke-kaltim-
:https://mediaindonesia.com/opini/257188/pemindahan-ibu-kota-ri-dari-
perspektif-pertahanan