Anda di halaman 1dari 13

EKONOMI POLITIK HONGKONG DAN TAIWAN

DIBALIK BAYANG-BAYANG CHINA

Disusun oleh:

M. Iqbal Fachrul Rozy (20160510217)


T. Irham syah Hs (20170510224)
Almira Rahma Kalyana (20170510362)

Dosen Pengampu MK: M. Faris Al-Fadhat, S.IP, M.A, P.hD.

PRODI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2019/2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Satu Negara Dua Sistem di Republik China menjadi sebuah kebijakan yang
tentunya memiliki konsekuensi bagi China itu sendiri. Ketika ada beberapa
wilayah yang memiliki hak istimewa untuk mengatur administratifnya sendiri
yang disebut Special Administration Regions (SAR) meski masih dalam
pengawasan negara untuk mengatur hal-hal penting seperti urusan luar negri dan
masalah keamanan. Sebut saja Hongkong yang menjadi wilayah SAR dan
menggunakan sistem kapitalis untuk meningkatkan perekonomian wilayahnya dan
tentunya sangat berbeda dengan Cina daratan yang menggunakan sistem sosialis
untuk menjalankan sistem ekonomi negara. Sama halnya dengan Taiwan yang
bisa dikategorikan sebagai negara dengan pengakuan terbatas, yang artinya tidak
seutuhnya negara. Menggunakan sistem kapitalis dalam menjalankan
perekonomiannya. Secara de facto, Taiwan adalah negara yang sah, namun secara
de jure, Taiwan belum mendapatkan pengakuan seutuhnya.

Pada pembahasan ini akan dijelaskan beberapa sistem politik dan


pembngunan ekonomi yang berbeda dari Hongkong dan Taiwan. Juga bagaimana
hubungan kedua wilayah dengan Cina daratan. Juga bagaimana setiap wilayah
akan mengembangkan perekonomian mereka sendiri.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana cara Hongkong dan Taiwan dalam menjalankan Politik dan
pembangunan ekonomi dinegara mereka?
2. Bagaimana hubungan Hongkong dan Taiwan dengan negara China?
II. PEMBAHASAN

1. Konsep politik Hong Kong

Hong Kong merupakan kota kecil,. dahulu hanyalah desa kecil yang
mayoritas penduduknya adalah nelayan namun sekarang negara ini merupakan
negara modern dengan pemandangan gedung pencakar langit. Hong Kong juga
pulau kecil yang terletak di bagian tenggara Tiongkok. Dahulu Hong Kong
merupakan kota yang dikuasi oleh Inggris setelah kekalahan Tiongkok dalam
Perang Opium Pertama (1839). Negosiasi terjadi antara pemerintah negara
Tiongkok dan Inggris, hasilnya ialah Hong Kong berhasil direbut oleh pemerintah
Inggris (1984). Setelah Tiongkok berhasil merebut Hong Kong dari kekuasaan
Inggris, Hong Kong diberi keistimewaan oleh Tiongkok yaitu dengan menerapkan
sistem “One country, two systems” yang kemudian Hongkong memiliki nama
resmi “Hong Kong Special Administrative Region”.1 Hong Kong menjadi negara
yang semi merdeka, karena sebagian administrasinya masih dipegang oleh
Tiongkok. Hongkong berhak menikmati otonomi luas terkecuali dibidang
pertahanan dan hubungan diplomatik serta memiliki kebebasan yang dijamin
sepenuhnya oleh pemerintah Tiongkok selama 50 tahun sejak masa pengembalian.

Konsep Hong Kong yang menerapkan sistem satu negara dua sistem ini
menjadikan Hongkong berada sistem legislatif Republik Rakyat Cina. Mungkin
perbedaan paling signifikan antara Cina daratan dan Hong Kong adalah bahwa
daratan adalah komunis sementara Hong Kong memiliki demokrasi yang terbatas.
Keduanya berbagi Presiden Cina sebagai kepala negara mereka. Namun, masing-
masing memiliki kepala negara atau Presiden adalah kepala Cina daratan atau
Tiongkok, sedangkan Kepala Pemerintahan ialah kepala Eksekutif Daerah
Administratif Khusus Hong Kong.

Sistem politik Hong Kong diatur oleh Hukum Dasar HongKong atau Basic
Law of Hong Kong, yang memberikan “otonomi tingkat tinggi”. Sistem politik di
Hong Kong ini berbeda dnegan Tiongkok yaitu Hongkong menerapkan sistem
demokrasi-kapitalis. Pemerintahan Hong Kong dipimpin oleh seorang Kepala
Eksekutif yang dipilih oleh 800 anggota Komite Pemilihan (Election Committee).
1
Leo & Agung. (2006) Sejarah Asia Timur 2. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Jika di Cina hanya ada satu partai yaitu Partai Komunis Cina (PKC) maka lain
halnya dengan di Hong Kong yang mengusung sistem politik multipartai.2 Di
Hong Kong memiliki tiga lembaga pemerintahan seperti di Indonesia, yaitu
eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kepala eksekutif inilah yang mengurusi semua
urusan pemerintahan kecuali tentang hubungan luar negeri dan pertahanan karena
dipegang langsung oleh pemerintah Beijing. Meksi demikian, dalam praksisnya
nyaris tak ada konflik kepemerintahan politik yang serius dan berpotensi
menimbulkan ekses negatif berkepanjangan mengingat sistem yang dianut mereka
telah begitu kokoh dan berlangsung dalam kurun waktu lama.3

Pada masa Hong Kong menjadi koloni Inggris, atau dibawah sistem
kapitalis Inggiris ini Hong Kong tumbuh menjadi pusat keuangan, perdagangan,
pelayaran, logistik dan pariwisata internasional di kawasan Asia Pasifik. Sebagai
kepulauan yang mempunyai posisi strategis, Hong Kong merupakan entre port
bagi Inggris untuk melaksanakan perdagangan antara Inggris (Barat) dengan
China (Asia).4 Masyarakat ekonomi yang ada di Hong Kong memiliki pandangan
yang mengarah kepada sistem kapitalisme Laissez-faire. Perekonomian Hong
Kong berkarakter perdagangan bebas, pajak rendah dan intervensi pemerintah
yang minimum. Hong Kong termasuk ke-8 terbesarekonomi perdagangan dunia,
dengan daratan Cina sebagai mitra dagang yang paling signifikan dan negara-
negara seperti lain seperti Jepang, Amerika Serikat, termasuk juga negara NICs
(Singapura, Taiwan dan Korea Selatan).

2. Konsep pilitik Taiwan

Taiwan merupakan sebuah pulau yang terletak di Asia Timur yang sangat
dekat dengan negara China, tentu banyak masyarakat internasional masih
bertanya-tanya ketika kita mendengar kata itu apakah Taiwan sebuah negara yang
merdeka atau hanyalah salah satu Provinsi yang ada di negara China, lalu
bagaimana dengan konsep politik Taiwan? Mari kita lihat sejarah tentang wilayah
ini yang mana sejarah membuktikan bahwa Taiwan merupakan negara yang

2
Yeen. Gustiance. (30 maret 2019) Reformasi di Hongkong. Academia.com.
3
Apepherya. (31 maret 2019) Realitas Ekonomi dan Politik Hongkong.
4
F. X. Wartoyo & Parijono. (2016) Peran Hongkong dalam Sejarah Politik dan Ekonomi
Modernisasi China. Surakarta: Yuma Pustaka.
merdeka dan berdaulat dengan asas-asas prinsip demokrasi. Secara de jure,
Taiwan memiliki pemerintahan mandiri, Taiwan juga memiliki territorial, Taiwan
pun memiliki rakyat yang berdaulat sekitar 23 juta, dan yang terpentig Taiwan
juga masih merawat hubungan diplomatis dengan beberapa negara khususnya di
Afrika. Akan tetapi masalah unifikasi China dan Taiwan sampai kini belum
selesai yang mana China masih menerapkan kebijakan “One china policy”
terhadap Taiwan, dan juga di sisi lain warga Taiwan juga masih di hadapkan pada
pemilihan tetap (status quo).5

Pada dasarnya, Taiwan sebagai sebuah negara atau sebuah identitas yang
terjadi saat ini adalah bagian dari sejarah masa lalu yang belum tuntas secara
politik. Sejarah masa lalu yang ditinggalkan oleh para bapak bangsa Taiwan
masih menyisakan beberapa persoalan, termasuk yang saat ini yaitu tentang
Identitas Politik Kebangsaan Taiwan.

Bahasan tentang identitas nasional kita awali dengan sebuah data survei
yang dilakukan oleh Election Study Center, National Cheng Chi University, sejak
tahun 1992 sampai 2016. Data survei menunjukkan bahwa di Tahun 2016,
sebanyak 59.3% masyarakat di Taiwan mengidentifikasikan dirinya sebagai
Taiwanese. Sedangkan, masyarakat Taiwan yang mengidentifikasikan dirinya
sebagai Chinese hanya 3.0%. Yang menarik, masyarakat di Taiwan yang
mengidentifikasi dirinya dalam identitas ganda baik itu sebagai Taiwanese dan
Chinese, jumlahnya cukup banyak, yaitu 33.6%. 6

Data survei ini memberi gambaran yang utuh kepada kita bahwa dalam hal
identitas kebangsaan, masyarakat Taiwan secara implisit menyampaikan bahwa
Taiwan adalah bangsa yang secara identitas berbeda dengan negara China. Yang
mana kita ketahui di dalam ilmu politik, perbedaan identitas kebangsaan semacam
ini bisa dimaknai sebagai sebuah ikhtiar kebangsaan tentang kedudukan Taiwan
dalam politik internasional yang berdiri secara independent, dan tidak tergabung

5
Mohammad fanani. (2017) sebuah pulau yang dianggap negara dan masih menjadi kontroversi
(Taiwan). Makalah ilmu negara“Taiwan masih di anggap kontroversi. www.Academika.com
6
PPI Taiwan. (2018) Mengenal politik Taiwan sekarag dan nanti.
dengan negara tetangga atau yang kita sebut disini iyalah negara China.
Masyarakat Taiwan, secara tidak langsung memahami dirinya sebagai sebuah
Masyarakat yang hidup dalam identitas kebangsaan yang berbeda dengan negara
tetangganya. Data survei yang menunjukkan 59.3% Taiwanese ini juga bisa
difahami bahwa potensi pemilahan sosial memiliki makna bahwa secara
kedudukan Taiwan dan China adalah dua identitas yang independent satu dengan
lainya.

Adanya pemilahan sosial ini juga bisa ditunjukkan dari bagaimana dinamika
politik Taiwan saat ini sedang berlangsung. Ada dua kekuatan partai politik besar
di Taiwan yang bersaing untuk memegang kekuasaan Taiwan dan juga untuk
merepresentasikan identitas kebangsaan Taiwan, yaitu partai Partai Progresif
Demokratik yang mana partai ini merupakan partai yang sangat pro terhadap
kemerdekaan Taiwan dan juga partai yang berjuang untuk mendapatkan
kemerdekan Taiwan di dalam dunia internasional dan menolak bahwa Taiwan
merupakan bagian dari China dan partai pesaingnya iyalah Partai Pertama Rakyat
yang mana partai ini sangat pro terhadap China maupun kebijakan-kebijkan yang
dianut oleh China dan juga partai ini tidak ingin Taiwan memisahkan diri dari
China bahwasannya mereka ingin tetap dalam bagian dari China.

Faktanya, kekuasaan politik saat ini dimenangkan dan juga dikelola oleh
Partai Progresif Demokratik, yakni partai politik yang saat ini memiliki suara
mayoritas dan juga sebagai partai penguasa pemerintahan di Taiwan. Awal
berdirinya partai ini atas dasar semangat independensi Taiwan sebagai sebuah
negara yang berdaulat. Data survei menunjukkan bahwa, ada keterkaitan antara
masyarakat yang mengidentifikasi dirinya sebagai Taiwanese untuk mendukung
partai Partai Progresif Demokratik, dalam kontestasi politik di Taiwan. Misalnya,
Tahun 2012, data Election Studi Center, NCCU, menunjukkan bahwa 80%
masyarakat yang mengklaim dirinya sebagai Taiwanese akan memilih partai
Partai Progresif Demokratik dalam pemilihan umum di Taiwan. Data ini
menunjukkan kepada kita bahwa nampaknya preferensi isu politik di Taiwan
dalam hal identitas kebangsaan dapat kita fahami dengan mengetahui Partai apa
yang berkuasa di Taiwan saat ini. Dari teori Michigan studies, dapat kita fahami
bahwa pilihan politik suatu masyarakat bisa diukur dengan kondisi setiap orang
yang memiliki kedekatan psikologis pada partai tersebut. Oleh sebab itu,
tingginya perolehan suara yang diterima Partai Progresif Demokratik di Taiwan,
memberikan pengenalan kepada kita, bahwa mayoritas masyarakat Taiwan
memang mengidentifikasi dan menginginkan dirinya sebagai sebuah bangsa yang
terpisah dan berbeda dengan bangsa China.

3. Peran Politik Cina terhadap Taiwan

One China Policy atau kebijakan satu Cina merupakan kebijakan yang
menyatakan bahwa hanya ada satu Cina yaitu People’s Republic of China atau
Republik Rakyat Cina, dengan Taiwan yang menjadi bagian dari kedaulatan RRC.
Kebijakan satu Cina ini sudah diakui oleh sebagian besar negara di kancah
internasional. RRC menggunakan kebijakan satu Cina untuk mengklaim Taiwan
sebagai bagian dari kedaulatannya. Posisi Cina yang lebih superior di kancah
internasional daripada Taiwan, memungkinkan Cina menetapkan syarat mutlak
yaitu Taiwan harus menerima kebijakan satu Cina apabila ingin melakukan proses
perundingan dengan Cina.

Dalam mempengaruhi Taiwan agar menerima kebijakan satu Cina, RRC


menggunakan dua konsep yaitu compellence dan insentif ekonomi. Dalam konsep
compellence, pemerintah Cina mengancam akan menggunakan kekerasan atau
militer apabila Taiwan tidak mau menerima kebijakan satu Cina dan bergabung
dengan Cina. Bahkan Cina mengeluarkan Undang-undang Anti-Pemisahan yang
memberikan kewenangan bagi militer Cina menggunakan kekerasan dalam
menyelesaikan permasalahan dengan Taiwan.

Sedangkan pada konsep insentif ekonomi, Cina memberikan insentif


ekonomi kepada para pengusaha dan industri Taiwan agar mereka mau
menanamkan modalnya di Cina. Beberapa kebijakan insentif ekonomi Cina
diantaranya adalah memberikan jaminan perlindungan dan keamanan terhadap
modal para investor Taiwan, memberikan fasilitas preferential treatment berupa
pajak yang rendah untuk investor Taiwan, menyediakan dana talangan untuk
investor Taiwan, menawarkan harga sewa lahan yang rendah kepada investor
Taiwan, serta membebaskan hambatan tarif dan pajak impor untuk produk
pertanian Taiwan. Kebijakan ini membuat Cina menjadi tujuan utama bagi para
pengusaha dan industri Taiwan untuk menanamkan modal mereka di Cina.
Derasnya laju perdagangan dan investasi Cina dengan Taiwan setelah
diterapkannya kebijakan ini, jalur tranportasi menjadi hal yang sangat penting.
Akan tetapi Cina hanya akan membuka jalur transportasi yang menghubungkan
Cina dengan Taiwan secara langsung apabila Taiwan mau menerima kebijakan
satu Cina. Pemerintah Taiwan menganggap apabila mereka menerima kebijakan
satu Cina, itu akan berbahaya bagi kedaulatan mereka. Selain itu, reputasi Taiwan
akan tercoreng di kancah internasional. Sehingga rakyat akan rugi lebih besar
apabila Taiwan menerima kebijakan satu Cina.

5. Peran Politik Cina terhadap Hong Kong

Konsep “satu negara dua sistem” memberikan otonomi lebih kepada Hong
Kong terkait sistem hukum, bea cukai, mata uang, imigrasi hingga peraturan
berkendara di jalur kiri, akan tetapi untuk hubungan diplomatik dan pertahanan
nasional menjadi kuasa pemerintah pusat Beijing. Kebijakan satu Cina juga
berpengaruh terhadap Hong Kong. Kebijakan satu Cina menyatukan Taiwan,
Makau dan Hong Kong dalam hal hubungan diplomatik luar negeri.

Kebebasan politik Hong Kong dengan janji Cina yang memberi otonomi
lebih bagi Hong Kong hanya semu. Dalam perjanjiannya Cina menyatakan bahwa
status special administrative region Hong Kong hanya sampai tahun 2047 atau
sekitar 50 tahun saja. Yang artinya setelah tahun 2047 akan sangat mungkin jika
Hong Kong menjadi satu bagian dengan Republik Rakyat Cina. Beberapa kali
RRC melakukan upaya-upaya agar Hong Kong menjadi bagian dari RRC. Upaya-
upaya ini jelas melanggar Deklarasi Bersama Tiongkok-Britania.

Selain itu, pada tahun 2014 Cina ikut campur dalam demokrasi Hong Kong
setelah keputusan Komite Tetap menyatakan bahwa “Kepala Eksekutif harus
orang yang mencintai negara dan mencintai Hong Kong”. Para aktivis pro-
demokrasi menganggap ini melanggar Deklarasi Bersama Tiongkok-Britania.
6. Dinamika politik dan pembangunan ekonomi

Munculnya fenomena negara kurang berkembang(NKB) dalam


percaturan politik dunia sebagai actor dan kekuatan dengan tuntutan ekonomi.
Yang mana munculnya banyak NKB didalam dunia internasional mengubah
presepsi teoritis ekonomi internasional mengenai ekonomi dunia, yang kemudian
mendorong timbulnya konseptualisasi baru dan melahirkan cabang ilmu ekonomi
baru, yaitu ilmu ekonomi pembangunan. Dan dalam praktek hubungan
internasional munculnya fenomena NKB juga memunculkan konsep baru, yaitu
“Diplomasi pembangunan”.7 Maka pada saat ini politik dan pembangunan
ekonomi sudah mejadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan lagi, oleh karna
itu di sini kami akan membahas tentang dinamika politik dan ekonomi di negara
Tiwan dan dan negara Hongkong.

a. Dinamika politik dan pembangunan ekonomi Taiwan

Menangnya Partai Komunis China (Kung Chang Tang) pada Perang Saudara
China memnbuat kaum nasionalis untuk pergi dari daratan china (mainland).
Dengan akhirnya Pulau Formosa (Taiwan) yang dituju sebagai pijakan utama.
Chiang Kai Shiek yang pada saat itu pemimpin dari Nasionalis China menjadikan
Taiwan sebagai kawasan daulahnya dan Taipei di tunjuk sebagai ibukota. Masa-
masa awal kemerdekaan sangat mengutamakan perkuatan pasukan dan mencari
pengakuan dari negara-negara lain. Sistem partai pada awalnya menggunakan
sistem satu partai dengan hanya ada partai Kuomitang saja dengan Chiang
menjadi presidennya. Pada kepemimpinan Chang tetap dijalankan suatu paelemen
dengan banyak dari anggotanya merupakan orang-orang china daratan.
Pemeritahan model Yuan diterapkan sebagaimana konstitusi yang dibuat tahun
1936. Chiang berdaulat hingga kematiannya pada tahun 1972 sehingga kekuasaan
di turunkan kepada anaknya Chiang Ching Kuo. Pada pemerintahan Ching Kuo
mulai dikenalkan adanya pemilihan umum pada tahun 1978 dan pemberantasan
korupsi. Pasca kematian Ching Kuo kepemimpinan Taiwan dipangku oleh

7
Mohtar mas’oed. (2008). Ekonomi-politik Internasional dan Pembangunan. Yogyakarta: pustaka
pelajar.
LeeTeng Hui, beliau memproklamirkan demokrasi fleksibel dengan Republik
Rakyat China dan demokratisasi sistem politik Taiwan . Sehingga pada masa
pemerintahannya terjadi amandemen undang-undang pada tahun 1991 dan tahun
1992. Hingga pada akhirnya ia harus berhenti menjabat sebagai presiden Taiwan
tahun 2000 dan otomatis menghilangkan kekuatan partai Kuomintang sebagai
partai dominan, tergantikn oleh partai progresif.

Taiwan menjadi lebih progresif, sistem partai tunggal mulai dihapuskan


semenjak Kuomintang kehilangan kekuatannya digantikan sistem multi partai
dengan total lima partai politik yang bertanding. Partai oposisi Partai Demokratik
Progresif sukses menjadi partai yang dominan pada pemilu tahun 2000 dan dapat
menguasai Parlemen Yuan ,mengedepankan sistem kesejahteraan masyarakat dan
pemeberantasan korupsi. Selepasnya Taiwan dapat dengan leluasa menumpas
korupsi dan menerapkan politik yang sehat .

Perekonomian Taiwan didukung oleh sikap otoriter dari pemimpin


Chiang sehingga di awal memudahkan untuk melakukan reformasi ekonomi.
Secara umum Taiwan sangat mendukung model ekonomi dari Jepang dan juga
posisi Taiwan dan Jepang yang cukup dekat memudahkan Jepang dan Taiwan
melakukan kerjasama ekonomi dan pendidikan. Fase awal dari kebijakan ekonomi
Taiwan adalah Land Reform yang dilakukan agar fungsi tanah benar-benar dapat
dimanfaatkan oleh pemerintah dan masyarakat. Program ini di dukung oleh
Amerika dan dilakukan pada tahun 1949. Dilanjutkan pemetaan konsep Global
Village dengan tujuan untuk mendorong industri kecil menengah dan kemajuan
ekonomi Dengan bantuan dari Jepang melalui tiga fase pembangunan ekonomi.
Program tersebut akhirnya berhasil dengan patokan produktivitas negara yang
tinggi, kemajuan pendidikan, industri yang modern dan kemajuan di bidang
pertanian. Ekonomi Taiwan semakin maju sehingga Taiwan dikenal sebagai salah
satu dari produsen barang-barang elektronik dunia.
b. Dinamika politik dan pembangunan ekonomi Hongkong

Hongkong menjadikan demokrasi sebagai sistem politik dan menganut


liberalisasi dalam menjalankan ekonominya dan tentunya sangat membantu dalam
mengurus masyarakat. Memiliki sejarah yang berbeda dengan China, ketika sudah
dikuasai oleh Inggris maka sistem pemerintahan sudah lama dibentuk pada masa
penjajahan Inggris dibandingkan dengan China yang berdiri sebagai nagara
sosialis. Dikuasai oleh Inggris selama 156 tahun dan dikembalikan pada tahun
1997 namun dengan kesepakatan bahwa Hongkong tetap memiliki keistimewaan
dalam mengurus pemerintahan yang tidak harus mengikuti Cina daratan. Dibawah
pimpinan Deng Xioaping yang memberikan otonomi khusus pada Hongkong
dalam mengurus beberapa urusan negara berupa dalam mata uang, sistem politik,
beacukai, dan juga ada aturan khusus untuk mengatur urusan pertahanan maupun
diplomatik.8

Menjadi salah satu wilayah yang meiliki keistimewaan dalam mengurus


sendiri kebijakan administratif dari Republik Rakyat Tiongkok, Hongkong
berhasil dalam mengembangan perekonomiannya menjadi lebih maju. Beberapa
sumber pemasukan ekonomi Hongkong berupa parawisata tentu sangat membantu
masyarakat yang memiliki usaha dalam bidang penginapan, ritel, transportasi,
restoran, dan operator jalanan. Tercatat ada 59,3 juta wisatawan asing yang
menginjungi Hongkong pada tahun 2015. Pemasukan lain untuk pekonomian
adalah dalam bidang jasa yang disebut sebagai Global Hub dimana menjadi
layanan keungan bagi masyarakat dunia yaitu persewaan kantor cabang. Beberapa
faktor pendukung banyak orang ataupun perusahaan yang datang ke Hongkong
adalah kebijakan yang terbuka seperti diberlakukannya bebas visa 173 negara,
transportasi dan infrastruktur yang mendukung dalam kegiatan masyarakat,
kondisi politik Hongkong yang stabil, juga kemanan menjadi alasan dalam
meningkatkan perekonomiannya.9

8
Pemerintah Hong Kong -Departemen Imigrasi. (8 april 2019) Hak Tinggal di HKSAR
Verifikasi Kelayakanuntuk Permanen Identitas Kartu.
9
KONSULAT JENDERAL REPUBLIK INDONESIA DI HONG KONG. (7 april 2019) Keterangan dasar
Hongkong.
Jika diperhatikan lagi, hal yang paling menguntungkan dan membantu
dalam perkembangan ekonomi Hongkong adalah sistem ekonomi yang bebas,
sehingga banya perusahaan dan industri saling bersaing dalam menciptakan
keuntungan yang banyak. Berdasarkan riset Amerika, Heritage Foundation, yang
mengukur beberapa indikator berupa 10 kriteria, yaitu kebijakan moneter,
kebebasan pasar, kebebasan dari korupsi, hak properti kebebasan fiskal, efisiensi
peraturan bagi bisnis, tenaga kerja, pengeluaran pemerintah, perdagangan, serta
investasi dan keuangan Hongkong merupakan negara dengan ekonomi terbebas di
dunia.10

III. Kesimpulan

Daftar Pustaka

Leo & Agung. (2006) Sejarah Asia Timur 2. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Yeen. Gustiance. (30 maret 2019) Reformasi di Hongkong. Academia.com.

Apepherya. (31 maret 2019) Realitas Ekonomi dan Politik Hongkong.

F. X. Wartoyo & Parijono. (2016) Peran Hongkong dalam Sejarah Politik dan Ekonomi
Modernisasi China. Surakarta: Yuma Pustaka.

Pemerintah HongKong -Departemen Imigrasi. (8 april 2019) Hak Tinggal di HKSAR


Verifikasi Kelayakanuntuk Permanen Identitas Kartu.

Konsulat Jendral Republik Indonesia di Hongkong. (7 april 2019) Keterangan dasar


Hongkong.
Voaindonesia. (2015) Hong Kong Bertahan Sebagai Ekonomi Terbebas di Dunia.
Mohammad fanani. (2017) sebuah pulau yang dianggap negara dan masih menjadi
kontroversi (Taiwan). Makalah ilmu negara“Taiwan masih di anggap kontroversi.
www.Academika.com

10
Voaindonesia. (2015) Hong Kong Bertahan Sebagai Ekonomi Terbebas di Dunia.
PPI Taiwan. (2018) Mengenal politik Taiwan sekarag dan nanti.

Wordpress. (2008) Sejarah Politik Taiwan. Jurnal.unair.ac. id.

www. Academia.com. Pengaruh republic rakyar Tiongkok terhadap kehidupan demokrasi


di Hongkong.
Mohtar mas’oed. (2008). Ekonomi-politik Internasional dan Pembangunan. Yogyakarta: pustaka
pelajar.

Anda mungkin juga menyukai