UAS
Dosen Pengampu : Sulis Eka Ariyaning Putri, M.Pd
Disusun Oleh :
Akhir-akhir ini sedang marak berita tentang Papua ingin membentuk negara
baru dan melepaskan diri dari Indonesia. Papua Barat yang menjadikan sorotan utama
akan hal ini. Dikatakan Alasan Papua Barat ingin merdeka dari Indonesia karena telah
merasa dirugikan, arus imigran yang rutin dari daerah Indonesia yang terjadi selama
empat dekade terakhir dan oleh konsesi pertambangan dikeluarkan untuk perusahaan
asing oleh pemerintah pusat di Jakarta. Migrasi ini awalnya melibatkan
pengorganisasian petani Jawa yang terorganisir ke Papua Barat (Provinsi Irian
Jaya)oleh pemerintah, hingga baru-baru ini migrasi juga terjadi terhadap pulau-pulau
tetangga.
Dikatakan juga Bahwa sifat petisi yang tidak jelas menjadi alasan. Serta
keterbatasan Papua terhadap hukum PBB, komite dekolonisasi PBB menolak
permohonan tersebut atas dasar bahwa Papua Barat tidak masuk dalam daftar “wilayah
yang tidak mengatur diri sendiri” yang dipantau oleh komite tersebut berdasarkan
mandat dari Majelis Umum PBB.
Papua juga tidak akan berhasil membangun negara sendiri atau keluar dari
NKRI, dapat dilihat dari faktor dalam maupun luar. Secara kondisi geografis yang
sebagian besar wilayah perhutanan, sistem pendidikan yang dapat dikatakan belum
merata, serta sosia ekonomi masyarakatnya yang beragam menjadikan poin utama yang
perlu dipermasalahkan bila Papua ingin membentuk negara sendiri. Lain lagi dengan
pengakuan negara lain serta politik luar negri yang belum tentu Papua sendiri dapat
menyelesaikan permasalhan seperti hal tersebut.
2. Munculnya Terorisme
Latar belakang terbentuknya kelompok atau organisasi ini telah terjadi sejak
tahun-tahun awal kemerdekaan Papua atas kolonial. Kemudian berlanjut hingga saat
ini bahkan sekarang malah dilengkapi dengan persenjataan. Presiden sendiri beru-beru
ini mengklasifikasikan kelompok ini sebagai aksi terorisme dan separatis yang ingin
melepaskan diri dari Indonesia. Hingga saat ini aparat keamanan seperti TNI dan
sejenisnya turun tangan, masalah ini sudah menjadi masalah geosterategi di Indonesia.
Adanya KKB juga menjadi ancaman bagi penduduk setempat, yaitu penduduk
di wilayah Papua itu sendiri. Bahkan sempat ada masyarakat sipil yang menjadi korban
kelompok ini. Meski KKB/OPM ini dikategorikan sebagai gerakan terorisme, masih
ada oknum-oknum warga setempat yang membantu menjadi tempat persembunyian
dan persediaan baga kelompok ini.
Tentu, sekali lagi ini merupakan salah satu ancaman dalam geosrategi di
Indonesia. Namun bukan berarti hanya aparat keamanan yang menjadi tiang utama
dalam penegakan Indonesia yang aman ini, tapi semua mesyarakat selama masih
menjadi warga negara indonesia, semua wajib untuk menjaga ketahan nasional ini,
bukan malah menjadi ancaman bagi bangsa kita sendiri.
3. Otonomi Khusus Papua
Permasalah ini tentunya juga menjadi spotlite utama bagi negara kita atau
Indonesia. Dengan adanya banyak permasalahan di Papua, bukankan lebih baik apabila
provinsi tersebut mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Otonomi khusus diberikan
kepada Papua, kewenangan khusus diberikan kepada Provinsi Papua dan provinsi-
provinsi pecahan Papua untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat menurut prakarsa sendiri berdasar aspirasi dan hak-hak masyarakat Papua.
Provinsi Papua sebagai bagian dari NKRI tetap menggunakan Sang Merah
Putih sebagai Bendera Negara dan Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan bersama.
Selain itu Provinsi Papua juga dapat memiliki lambang daerah sendiri, sebagai panji
kebesaran dan simbol kultural bagi kemegahan jati diri orang Papua dalam bentuk
bendera daerah dan lagu daerah. Berbagai lambang daerah ini tetap tidak diposisikan
sebagai simbol kedaulatan nasional.
Penduduk Provinsi Papua juga memiliki dan dapat membentuk partai politiknya
sendiri. Dalam hal ini juga sangat diprioritaskan rakyat asli Papua sendiri yang menjadi
anggotanya, serta wajib meminta pertimbangan terhadap MRP dalam hal rekrutmen
partai masing-masing.
Dalam konteksnya Otonomi di Papua ini dapat dikatakan sama halnya dengan
Otonomi di daerah lain. Tapi Papua disini memiliki keistimewaan tersendiri untuk
memilih anggota pemerintahan dari rakyatnya sendiri, juga Papua dilayakkan sebagai
sebauh negara yang mempu mengatur sendiri pemerintahan dan masyarakatnya, namun
tetam dalam konteks NKRI. Tetap sesuai dengan hukum hukum yang berlaku dalam
Indonesia ini, tidak lebih dan tidak pula dilebihkan. “NKRI harga mati”.
Referensi