Anda di halaman 1dari 7

BAB I

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

ASEAN yang merupakan organisasi regional di Asia Tenggara berperan aktif


dalam isu-isu yang ada dikawasan tersebut termasuk dalam isu keamanan.
Permasalahan keamanan menjadi permasalahan yang tak kalah penting dengan ekonomi
dan politik. Baik bagi negara dan dunia internasional, keamanan memegang peranan
penting dalam menjaga perdamaian.
Kerjasama-kerjasama dalam ASEAN tidak lagi hanya berfokus pada kerjasama
ekonomi namun harus juga didukung oleh kerjasama lainnya di bidang keamanan dan
sosial budaya.
Dengan dibentuknya ASEAN Regional Forum (ARF) yang merupakan suatu
forum pada tahun 1994 sebagai suatu wahana bagi dialog dan konsultasi mengenai hal-
hal yang terkait dengan politik dan keamanan di kawasan, serta untuk membahas dan
menyamakan pandangan antara negara-negara peserta ARF untuk memperkecil
ancaman terhadap stabilitas dan keamanan kawasan.
Melihat keamanan sangat penting bagi kedaulatan negara mendasari penulis
untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai yang melatarbelakangi dibentuknya,
tujuan serta peran dari ASEAN Regional Forum (ARF). Makalah ini akan membahas
mengenai yang melatarbelakangi dibentuknya, tujuan serta peran dari ASEAN Regional
Forum (ARF).

1. 2 Rumusan Masalah

1. Apa yang melatarbelakangi dibentuknya ASEAN Regional Forum (ARF) ?


2. Apa tujuan dari ASEAN Regional Forum (ARF) ?
3. Bagaimana peran ASEAN Regional Forum (ARF) dalam keamanan Asia Pasifik ?

1
1. 3 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini, yaitu :

1. Untuk mengetahui yang melatarbelakangi dibentuknya, tujuan serta peran dari


ASEAN Regional Forum (ARF).

1. 4 Manfaat

Manfaat paper ini untuk menambah wawasan bagi mahasiswa Hubungan


Internasional mengenai yang melatarbelakangi dibentuknya, tujuan serta peran dari
ASEAN Regional Forum (ARF).

1.5 Batasan Penulisan


Paper ini hanya membahas mengenai yang melatarbelakangi dibentuknya,
tujuan serta peran dari ASEAN Regional Forum (ARF).

2
BAB II

2. PEMBAHASAN

2.1 Latar Belakang terbentuknya ASEAN Regional Forum (ARF)

Pembentukan ASEAN Regional Forum (ARF) disepakati di Singapura pada


23-25 Juli 1993. Saat itu, ASEAN Regional Forum (ARF) ditujukan untuk mendorong
dialog yang konstruktif dan konsultasi tentang isu-isu politik dan keamanan yang
menjadi kepentingan bersama dan perhatian, serta membuat kontribusi yang signifikan
terhadap upaya menuju pembangunan kepercayaan dan diplomasi preventif di kawasan
Asia-Pasifik. Menurut Fukushima (2003: 276-7 dalam Aisarieva, 2012: 21-2), alasan
dibalik pembentukan ASEAN Regional Forum (ARF) adalah karena negara-negara
Asia tidak berbagi ancaman bersama, tidak memiliki kerangka kerja keamanan
multilateral selama bahkan setelah perang dingin, dan saling curiga terhadap niat
militer negara-negara lain. Karenanya, pemimpin negara-negara ASEAN sepakat untuk
membentuk sebuah forum untuk mempromosikan dialog terbuka tentang kerja sama
politik dan keamanan regional.
Perlu diketahui bahwa ARF dilihat oleh ASEAN sebagai perangkat untuk
terlibat kekuatan besar seperti Amerika Serikat, Jepang, Rusia, dan China di kawasan
Asia-Pasifik sehingga dapat mempertahankan kestabilan daerah dan keseimbangan
kekuasaan. Lebih lanjut, secara teoritis, terdapat tiga perspektif yang mewarnai
pembentukan ASEAN Regional Forum (ARF) itu sendiri.1
ASEAN Regional Forum (ARF) bukan merupakan forum untuk
memecahkan masalah keamanan maupun konflik tetapi merupakan forum dialog untuk
mendiskusikan dan mempertemukan pandangan yang beragam, sehingga terbentuk
rasa saling percaya dan kepentingan bersama tentang masalah keamanan regional di
Asia Pasifik. ASEAN Regional Forum (ARF) mencerminkan keinginan negara-negara
Asia Pasifik untuk menjamin dan menjaga lingkungan keamanan dan politik yang lebih
stabil dan aman dikawasan. Dalam usaha pengembangan forum ini, ASEAN akan tetap

1
Almagul Aisarieva, “ ASEAN and Security Institutions: Focusing on the ASEAN Regional Forum
and the ASEAN Political-Security Community”, Beppu: Ristumeikan Asia Pacific University, hlm.
1-81.

3
merupakan pendorong utama bagi keberhasilan ASEAN Regional Forum (ARF),
dengan sasaran utama membangun rasa saling percaya (confidence building
measures/CBM), diplomasi preventive (preventive diplomacy), dan penyelesaian
konflik (conflictresolution). 2

2.2 Tujuan dari ASEAN Regional Forum (ARF)

Sebagai suatu wahana utama dalam mewujudkan tujuan ASEAN dalam


menciptakan dan menjaga stabilitas serta keharmonisan kawasan, ASEAN Regional
Forum (ARF) menetapkan dua tujuan utama yang terdiri atas:
1. Mengembangkan dialog dan konsultasi konstruktif mengenai isu-isu politik dan
keamanan yang menjadi kepentingan dan perhatian bersama, dan
2. Memberikan kontribusi positif dalam berbagai upaya untuk mewujdkan
confidence building dan preventive diplomacy di kawasan Asia Pasifik.
Dalam Pertemuan Tingkat Meneri ke-27 ASEAN tahun 1994, para Menteri Luar
Negeri menyetujui “ARF could become an effective consultative Asia-Pacific Forum
for promoting open dialogue on political and security cooperation in the region. In this
context, ASEAN should work with its ARF partners to bring about a more predictable
and constructive pattern of relations in the Asia Pacific.”
Meskipun ASEAN Regional Forum (ARF) masih relatif baru, namun ia telah
menjadi kontributor yang berharga bagi pemeliharaan harmoni dan stabilitas di kawasan
Asia Pasifik. Kinerja ASEAN Regional Forum (ARF) dilengkapi oleh aktivitas Track 2
yang dilakukan oleh entitas non-pemerintah dalam lingkup ASEAN Regional Forum
3
(ARF).

2.3 Peran ASEAN Regional Forum (ARF) dalam Keamanan Asia Pasifik
Sejak September 2001, Amerika Serikat telah meningkatkan fokus pada
kelompok-kelompok Islam dan teroris radikal yang ada di kawasan Asia Tenggara,
terutama Filipina, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura. Hal tersebut rupanya
dikarenakan Asia Tenggara telah menjadi dasar untuk operasi teroris, Al Qaeda yang
dianggap sebagai biang kerok terorisme dunia telah menanamkan bibit-bibit

2
Bantarto Bandoro, “Agenda dan Penataan Keamanan di Asia Pasifik”, (Jakarta:CSIS,1996).
3
Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, diakses melalui
https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/ARF.aspx pada 20 Maret 2018
pukul 21.15 WIB.

4
kejahatannya dalam kelompok-kelompok Islam radikal di kawasan tersebut. Tidak
jarang pula terjadi beberapa kasus pengeboman di Asia Tenggara. Contohnya peristiwa
bom Bali di Indonesia pada tahun 2002 dan 2004, serta pengeboman pengeboman JW
Marriot dan Ritz-Carlton di Jakarta pada tanggal 17 Juli 2009.4 Melihat kasus-kasus
tersebut, tidak mengherankan bila kemudian ASEAN memfokuskan perhatiannya
untuk mengatasi terorisme di kawasan Asia Tenggara, baik melalui APSC maupun
ARF.
Upaya yang dilakukan ASEAN Regional Forum (ARF) dalam mengatasi
terorisme dapat dilihat dari dua pertemuan yang diadakannya. Pertama, pertemuan di
Bandar Seri Begawan pada tanggal 31 Juli 2002 yang membahas tentang pembentukan
Inter-sessional Meeting on Counter-Terrorism and Transnational Crime (ISM on CT-
TC) dan mencatat concept paper yang diajukan oleh Amerika Serikat dan Malaysia
akan menjadi dasar yang baik untuk pekerjaan ISM baru. Kedua, pertemuan di Phnom
Penh pada 18 Juni 2003 yang membahas mengenai pembentukan Southeast Asia
Regional Centre for Counter-Terrorism (SEARCCT) di Kuala Lumpur, serta
pembentukan APEC Counter-Terrorism Task Force.5

4
Bruce et al Vaughn, “Terrorism in Southeast Asia”, Washington D.C.: Congressional Research
Service, diakses melalui http://listyani-novitasari-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-170652-
SOH301%20MBP%20ASTENG-
APSC%20dan%20ARF:%20Penjaga%20Stabilitas%20Keamanan%20Regional%20Asia%20Teng
gara.html pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 21.50 WIB
5
Almagul Aisarieva, “ASEAN and Security Institutions: Focusing on the ASEAN Regional Forum
and the ASEAN Political-Security Community”, Beppu: Ristumeikan Asia Pacific University, hlm.
1-81.

5
BAB III

KESIMPULAN

ASEAN yang merupakan organisasi regional di Asia Tenggara berperan aktif dalam
isu-isu yang ada dikawasan tersebut termasuk dalam isu keamanan. Permasalahan keamanan
menjadi permasalahan yang tak kalah penting dengan ekonomi dan politik. Baik bagi negara
dan dunia internasional, keamanan memegang peranan penting dalam menjaga perdamaian.
Pembentukan Komunitas ASEAN merupakan upaya ASEAN untuk lebih mempererat
integrasinya dalam menghadapi perkembangan konstelasi politik internasional.

Terbentuknya ARF merupakan pengembangan dari pembahasan keamanan kawasan


di Asia Pasifik yang diselenggarakan dalam forum ASEAN-PMC. ARF adalah forum dialog
resmi antarpemerintah dan merupakan bagian dari upaya membangun rasa saling percaya
dikalangan negara-negara di Asia Pasifik untuk membicarakan kepentingan keamanan
bersama sehingga semua pihak dapat membicarakan masalah-masalah keamanan regional
secara lebih langsung dan terbuka. Salah satu tujuannya adalah menciptakan lingkungan
keamanan yang lebih luas sehingga wilayah ASEAN dapat tumbuh secara kuat dan mandiri.
ARF merupakan forum multilateral pertama di Asia Pasifik yang membahas isu-isu
keamanan. Saat ini forum ARF beranggotakan 24 negara termasuk 10 negara ASEAN dan
l0 negara mitra dialog dari ASEAN serta 4 negara peninjau antara lain Papua Nugini,
Mongolia dan Korea Utara, Pakistan.

Perjalanan terbentuknya ARF ada faktor lain yang cukup memberikan dorongan agar
ARF terbentuk sebagai forum dialog keamanan di kawasan Asia Pasifik. Kebimbangan yang
dialami oleh negara-negara di Asia Pasifik karena ancaman keamanan semakin meluas,
sehingga masalah keamanan harus memiliki sebuah wadah atau instistusi yang menangani
masalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Bantarto Bandoro. 1996. Agenda dan Penataan Keamanan di Asia Pasifik.Jakarta:CSIS.


Aisarieva, Almagul. 2012. ASEAN and Security Institutions: Focusing on the ASEAN
Regional Forum and the ASEAN Political-Security Community. Beppu: Ristumeikan Asia
Pacific University, hlm. 1-81. Diakses melalui http://listyani-novitasari-
fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-170652-SOH301%20MBP%20ASTENG-
APSC%20dan%20ARF:%20Penjaga%20Stabilitas%20Keamanan%20Regional%20Asia%
20Tenggara.html.
Vaughn, Bruce et al. 2009. Terrorism in Southeast Asia. Washington D.C.: Congressional
Research Service. Diakses melalui http://listyani-novitasari-
fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-170652-SOH301%20MBP%20ASTENG-
APSC%20dan%20ARF:%20Penjaga%20Stabilitas%20Keamanan%20Regional%20Asia%
20Tenggara.html.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. ASEAN Regional Forum (ARF).
https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/ARF.aspx
ASEAN REGIONAL FORUM (ARF) pdf

Anda mungkin juga menyukai