Anda di halaman 1dari 4

Comparative Politics and Comparative Method

(Perbandingan Politik dan Metode Perbandingan)

Arend Lijphart, Universitas Leiden

Helmi Egga Audiansyah (071511333001/ Ilmu Politik)

Review :

Metode komparatif adalah sarana bagi studi ilmu politik dan perbandingan
politik yang berkaitan dengan teori dan metode yang menekankan pada
mengapa dan bagimana politik dapat dibandingkan. Didalam literature
politik komparatif, terdapat berbagai makna yang melekat pada istilah
perbandingan dan metode komparatif. Metode komparatif disini
didefinisikan sebagai dasar yang membangun proposisi empiris umum.
Dan juga terdapat tiga perbedaan yang mencolok antara perbandingan
dengan metode komparatif. Yang pertama adalah metode, metode bukan
hanyalah sebuah istilah yang samar-samar melambangkan fokus
kepentingan penelitian seseorang tetapi menurut Shmuel N.Eisenstadt
untuk metode didalam metode komparatif ia menyatakan bahwa istilah
tersebut tidak benar menunjuk metode tertentu tetapi lebih focus ke
crosssocietal aspek, kelembagaan, masyarakat dan analisis social. Kedua,
metode komparatif disini didefinisikan sebagai salah satu metode ilmiah
dasar, bukan metode ilmiah. Ketiga, metode komparatif disini dianggap
sebagai metode untuk menemukan hubungan empiris antara variable,
bukan sebagai metode pengukuran. Itu adalah yang Kalleberg pikirkan
ketika berdiskusi tentang logic of comparison. Ia mendefinisikan metode
komparatif sebagai a form of measurement atau bentuk pengukuran
dan perbandingan berarti nonmetricarl ordering atau dalam artian lain
sebagai pengukutan ordinal. Lijphart menyarankan identifikasi tersendiri
terhadap metode komparatif , selain dari sisi metode yang sudah ada dan
yang sudah seing digunakan oleh para komparativis politik. Metode-
metode tersebut antara lain metode eksperimental, statistik, linguistik
dan komparatif. Metode eksperimental dalam bentuk yang paling
sederhana, menggunakan dua kelompok yang setara, salah satunya
(kelompok eksperimen) terkena stimulus sementara yang lain (kelompok
kontrol) tidak. Kedua kelompok tersebut kemudian dibandingkan, dan
perbedaan dapat dikaitkan dengan stimulus.kemudian adalah metode
statistik. Metode statistik adalah penghitungan metode eksperimental
melalui angka-angka yang mana penggunaannya dimufahkan oleh
tersedianya komputer modern. Dalam konsepsi Lijphart, metode ini
menerapkan manipulasi konseptual terhadap data yang didapat secara
empiris guna menghubungkan hubungan terkontrol antara variabel
terkait. Metode statistik dan eksperimental memiliki batas perbedaan
yang samar yang sulit sekali dibedakan. Kedua metode ini memiliki
potensi untuk digabungkan, kecuali bila penelitian yang dilakukan fokus
pada sistem politik nasional pernegara dan jumlah kasusnya perlu
dibatasi, seperti yang normal dilakukan dalam perbandingan politik.
Kemudian adalah metode linguistic. Metode linguistic adalah
menggunakan serangkaian prosedur identifikasi, pencatatan dan
pengukuran pola-pola kalimat secara berulang-ulang, baik dalam
berkomunikasi lisan maupun tulisan. Yang terakhir adalah metode
komparatif. Secara umum sama dengan logika metode eksperimen namun
sebagai pengganti yang sangat sempurna. Metode komparatif menyerupai
metode statistik dalam segala hal kecuali satu, yakni tergantung pada
jumlah kasus. Selain beberapa metode diatas juga ada meode studi
kasus. Lijphar percaya penggunaan metode ini sangat bermanfaat bagi
pembangunan teori dalam kajian ilmu politik. Arend Lijphart
mengidentifikansi enam studi kasus yang diantaranya adalah :

1. studi kasus Atheoretical atau studi ateoritis yang ang studi-studinya


tentang satu negara yang tidak memiliki aspek yang teoritis;
2. studi kasus interpretative yang menggunakan generalisasi teoritis
namun hanya menorah ke kasus tertentu hingga tidak akan
memberi kontribusi bagi pembangunan teori;
3. studi kasus Hipotesis yang menghasilkan;
4. Teori-confirming studi kasus;
5. Teori-infirming studi kasus;
6. studi kasus menyimpang.

Metode komparatif dan metode studi kasus memang memiliki kelemahan


yang besar, tetap karena keterbatasan yang tak terelakkan dari metode
ini dapat digunakan untuk para peneliti di bidang koparatif untuk
meminimalisir kelemahan ini dan memanfaat kelebihan yang ada. Metode
komparatif mempunyai banyak sekali kelemahan. Kelemahannya adalah
desain utama penelitian komparatif adalah tidak adanya kontrol terhadap
variabel bebas. Yang kedua adalah kesulitan dalam menentukan faktor
penyebab yang relevan yang secara aktual termasuk diantara banyak
faktor dibawah penelitian. Ketiga adalah kesulitan bahwa tidak ada faktor
tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tapi merupakan kombinasi dan
interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan dibawah kondisi tertentu
untuk menghasilkan hasil yang ditentukan. Keempat adalah suatu
fenomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari
satu penyebab dalam suatu kejadian dan dari penyebab lain dari kejadian
yang lain. Yang kelima adalah apabila hubungan antara dua variabel telah
terungkap, penentuan mana penyebab dan mana akibat mungkin sulit.
Yang keenam terdapat fakta bahwa dua atau lebih faktor yang
berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat.
Yang ketujuh adalah pengklasifikasian subyek kedalam kelompok dikotomi
(seperti kelompok berprestasi dan kelompok tidak berprestasi) untuk
tujuan perbandingan, penuh dengan masalah karena kategori ini adalah
samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara. Yang kedelapan dan yang
terakhir adalah studi perbandingan dalam suatu situasi yang alamiah
tidak memungkinkan pemilihan subyek penelitian yang terkontrol. Tetapi
permasalahan utama yang dihadapi metode komparatif adalah banyaknya
variable tetapi sedikitnya jumlah dari kasus. Kedua masalah ini
mempunyai hubungan dansaling berkaitan satu sama lain. Cara-cara
meminimalkan masalah banyanknya variabel dan kecilnya jumlah kasus
adalah sebagai berikut
1. Meningkatkan jumlah kasus sebanyak mungkin
2. Mengurangi jumlah kelas analisis. Jika sampel kasus tidak dapat
ditingkatkan,dimungkinkan untuk menggabungkan dua atau lebih
variabel yang menyatakankarakteristik yang mendasari dasarnya
sama dalam satu variable
3. Memfokuskan analisis komparatif pada kasus yang sebanding
4. Memfokuskan analisis komparatif pada variabel kunci.

Dengan adanya beberapa cara untuk meminimalisir banyaknya variable


dan sedikitnya jumlah kasus ini diharapkan dapat membantu para peneliti
untuk dapat mempermudah pekerjaannya.

Saran dan kritik :

Judul

Artikel ini memiliki judul Comparative Politics and Comparative Method


judul tersebut sudah menjelaskan keseluruhan dari jurnal yang ditulis ini.

Sumber tulisan

Sumber-sumber yang digunakan untuk membuat tulisan ini sudah bagus


sehingga dapat dibuat untuk mendukung dalam pembuatan jurnal ini.

Gaya Penulisan

Penulisan telah tersusun dijurnal ini telah tersusun dengan baik tetapi tata
bahasa yang digunakan masih dapat dibilang rumit.

Abstrak

Abstrak dalam penelitian ini mampu menggambarkan secara jelas


mengenai masalah penelitiandan juga sudah memenuhi IMRAD
(Introduction, Metode, Result, Analize, Discussion).

Metode Penelitian

Laporan penelitian ini telah mengikuti langkah-langkah yang seharusnya


yaitu : dimulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks,
tujuan penelitian, pengaturan dan desain, bahan dan metode, analisis
statistik, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, bahan dan
metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan. Namun banyaknya kutipan
dan catatan kaki membuat pembaca untuk memahami jurnal tersebut.

CATATAN:

Jurnal ini sudah bagus tetapi kalau boleh memberi saran adalah untuk
penggunaan kutipan bagaimana kalau tidak menggunakan footnot tetapi
endnot karena jika kutipan yang banyak dan menggunakan footnote dapat
membuat pembaca sulit untuk memahami dan kebigungan dan
diharapkan bisa menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami.

Anda mungkin juga menyukai