Anda di halaman 1dari 5

Pentingnya Wawasan Nusantara dalam Konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia

C. Aspek Trigatra dan Pancagatra dalam Wawasan Nusantara


1. Aspek Trigatara Wawasan Nusantara
 Letak dan bentuk geografi
Wawasan Nusantara berkaitan erat dengan letak geografis wilayah Indonesia, yang
berupa kepulauan. Wilayah Indonesia terdiri dari daratan, laut, serta ruang udara.
Wilayah Indonesia yang juga terletak di antara 2 benua dan 2 samudera menjadikan
negara kita strategis di tengah lalu lintas perdagangan dunia.
 Keadaan dan kemampuan penduduk
Faktor penduduk turut mempengaruhi pelaksanaan wawasan Nusantara. Ada
beberapa faktor penting yang harus kita perhatikan terkait keadaan dan kemampuan
penduduk dalam pelaksanaan wawasan Nusantara.
a. Faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
Faktor-faktor ini mencakup: kematian, kelahiran, pendatang baru, orang yang
meninggalkan wilayah asalnya, pertambahan angkatan kerja, pertambahan tenaga
kerja
b. Faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk
Komposisi penduduk mencakup umur, kelamin, tingkat pendidikan, suku bangsa,
agama, dan berbagai aspek lainnya. Lebih lanjut, komposisi penduduk juga dapat
dipengaruhi oleh perpindahan penduduk, fertiilitas, serta mortalitas.
c. Faktor yang mempengaruhi distribusi penduduk
Dalam pelaksanaan wawasan Nusantara, pemerintah wajib membuat kebijakan
yang dapat mengatur penyebaran penduduk agar merata dan aman. Persebaran
yang tidak merata dapat berdampak pada meningkatnya masalah sosial dan
ancaman terhadap pertahanan serta ketahanan nasional.
 Keadaan dan kekayaan alam
Pemanfaatan kekayaan alam turut menjadi aspek penting dalam Pancagatra. Sesuai
amanat undang-undang, negara harus menjamin bahwa seluruh penggunaan kekayaan
alam dilaksanakan sebesar-besarnya untuk keakmuran rakyat. Selain itu, untuk
menjamin pemanfaatan kekayaan alalm ini memberikan manfaat maksimal bagi
rakyat, negara juga bertanggung jawab menumbuhkan daya saing dari kekayaan alam
yang dimiliki berikut produk turunannya serta kelestarian kekayaan alam tersebut.
Bentuk sumber daya alam ada dua, sebagai berikut:
a. Dapat diperbaharui
b. Tidak dapat diperbaharui
Sumber daya alam harus diolah atau dimanfaatkan dengan prinsip atau asas sebagai
berikut:
a. asas maksimal : sumber daya alam yang yang dikelola memberi manfaat yang
optimal untuk membangun dan menjaga ketimpangan antardaerah.
b. asas lestari : kebijakan pengolahan sumber daya alam tidak boleh menimbulkan
kerusakan lingkungan, menjaga keseimbangan alam, dan harus memperhatikan
kepentingan generasi yang akan datang.
c. asas berdaya saing : hasil hasil sumber daya alam harus bisa bersaing dengan
sumber daya alam negara lain, sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk
memperkecil ketergantungan pada negara-negara besar lainnya.
2. Aspek Pancagatra Wawasan Nusantara
Pancagatra merupakan lima aspek di dalam suatu kehidupan negara yang berkaitan
dengan kehidupan serta pergaulan hidup warga negara di dalam negara tersebut.
Pancagatra berkaitan dengan ikatan, aturan, atau norma-norma yang berlaku di dalam
suatu negara. Lima aspek di dalam pancagatra yaitu:
Ideologi
Ideologi adalah serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran atau doktrin yang dijadikan dasar serta member arah dan tujuan yang
ingin dicapai di dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai
tujuan, dan oleh kekuasaan karena itu masalah politik selalu dihubungkan dengan
masalah kekuasaan dalam suatu negara yang berada di tangan pemerintah.Pemerintah
akan menentukan sistem politik yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai
tujuan nasionalnya.
Ekonomi
Ekonomi yang dijalankan oleh suatu Negara merupakan kekuatan nasional Negara yang
bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi berperan langsung
dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga Negara.
Sosial Budaya
Unsur budaya di masyarakat juga menentukan kekuatan nasional suatu Negara. Hal-hal
yang dialami sebuah bangsa yang homogen tentu saja akan berbeda dengan yang
dihadapi bangsa yang heterogen (plural) dari segi sosial budaya masyarakatnya.
Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan (Hankam) adalah upaya rakyat semesta dengan angkatan
bersenjata TNI/POLRI sebagai intinya mempertahankan dan mengamankan bangsa dan
Negara serta hasil perjuangannya. Pertahanan keamanan adalah merupakan salah satu
fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan untuk
mencapai keamanan bangsa dan Negara serta hasil perjuangannya.
3. Hubungan antar gatra
Hubungan Trigatra dan Pancagatra dengan Wawasan Nusantara adalah Trigatra dan
Pancagatra merupakan kajian dalam wawasan nusantara karena keduanya termasuk
dalam Astagatra yang memiliki hubungan yang erat yang saling interdependensi
atau saling ketergantungan dengan aspek-aspek dalam wawasan nusantara.
Contohnya:
Astagatra dalam pendekatan kesejahteraan dan keamanan mempunyai peranan besar baik
untuk kesejahteraan maupun untuk keamanan.
Kemudian, keadaan dari pertahanan dan keamanan suatu bangsa yang stabil dan dinamis,
serta maju dan berkembang di seluruh aspek kehidupan akan memperkokoh dan
menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Trigatra → Wawasan Nusantara → interdependensi


example: Sumber daya alam atau kekayaan alam yang terkandung dalam suatu
negara harus diolah atau dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara.
Pancagatra → Wawasan Nusantara → interdependensi
example: Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh suatu negara merupakan kegiatan
pemerintah dan masyarakat dalam mengelola faktor produksi dan distribusi barang dan
jasa dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat nya.

Hubungan antar gatra dalam trigatra


1. Hubungan antara gatra geografis dengan kekayaan alam
Contoh: untuk industri baja maka lokasi biji besi, batu bara, dan minyak bumi
berdekatan sangat menguntungkan.
2. Hubungan antara gatra geografis dengan kemampuan penduduk
Contoh: masyarakat indonesia yang berada di wilayah dekat lau, maka kemampuan
penduduk dalam mata pencahariannya nelayan, begitu pula bila bertempat tinggal di
daerah pertanian maka mata pencahariannya sebagai petani.
3. Hubungan antar kekayaan alam dengan kemampuan penduduk
Contoh: Masyarakat yang bertempat tinggal di gunung kapur mata pencahariannya
sebagai pemecah batu,apabila mempunyai keahlian lebih mereka membuat batu kapur
tersebut menjadi kerajinan agar mempunyai nilai tambah.

Hubungan antar gatra dalam pancagatra:


1. Antara Gatra Ideologi dengan Gatra Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan
Keamanan:
Contohnya: Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia mempengaruhi keadaan
Politik, Ekonomi, Sosial-Budaya, Pertahanan dan Keamanan negara.
2. Antara Gatra Politik dengan Gatra Ideologi, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan
Keamanan:
Contohnya: Kegiatan politik dalam pemilu Indonesia salah satu upaya menarik masa
tentunya akan menggunakan dan memanfaatkan adat dan kebudayaan setempat,
membagikan sesuatu dan lain sebagainya itu adalah sebagai penarik perhatiannya.
3. Antara Gatra Ekonomi dengan Gatra Ideologi, Politik, Sosial Budaya, Pertahanan dan
Keamanan; berarti kehidupan ekonomi yang tumbuh mantam dan merata akan
meyakinkan kebenaran ideology yang dianut, mendinamisir kehidupan politik dan
perkembangan sosial budaya serta mendukung pengembangan pertahanan dan
keamanan. Keadaan ekonomi yang stabil, maju dan merata menunjang stabilitas dan
peningkatan ketahanan aspek lain.
4. Antara Gatra Sosial Budaya dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi, Pertahanan dan
Keamanan:
Contohnya: Adanya upaya perebutan budaya bangsa oleh Negara lain memunculkan
sikap peningkatan kewaspadaan terhadap ketahanan dan keamanan. Karena
apabila salah satu budaya bangsa diambil maka sama dengan identitas kita diambil
bisa menimbulkan gejolak politik ekonomi juga.
5. Antara Gatra Pertahanan dan Keamanan dengan Gatra Ideologi, Politik, Ekonomi,
Sosial Budaya; dalam arti kondisi kehidupan pertahanan dan keamanan yang stabil
dan dinamis akan meyakinkan kebenaran ideologi, memberikan iklim yang kondusif
untuk pengembangan kehidupan politik, ekonomi, dan social budaya. Keadaan
pertahana dan keamanan yang stabil, dinamis, maju dan berkembang di seluruh aspek
kehidupan akan memperkokoh dan menunjang kehidupan ideologi, politik, ekonomi,
dan social budaya.

D. Peran Serta Warga Negara dalam Mendukung Implementasi Wawasan Nusantara


1. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik
Menciptakan iklim perpolitikan Indonesia yang dingin dan bermartabat, tertera dalam
Undang-Undang tentang pemilu dan penyelenggaraan kenegaraan lainnya. Untuk itu
harus mampu menciptakan pemerintahan yang kuat, bersih, dan dapat dipercaya serta
tetap mengedepankan kepentingan bangsa dan negera. Wawasan Nusantara adalah
konsep politik bangsa Indonesia yang memandang Indonesia sebagai satu kesatuan
wilayah, meliputi tanah (darat), air (laut) termasuk dasar laut dan tanah di bawahnya dan
udara di atasnya secara tidak terpisahkan, yang menyatukan bangsa dan negara secara
utuh menyeluruh.

2. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi


Memanfaatkan sumber daya alam dengan sebaik mungkin serta tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup. Kekayaan alam serta letak geografis Indonesia dapat dimanfaatkan
dengan maksimal untuk kebutuhan perekonomian negara. Menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat secara adil dan merata.

Contoh :
Menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-Undang No. 25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Pembagian
keuangan yang semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari
pusat, padahal 90% hasil-hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU
tersebut diubah menjadi:
a. Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah.
b. Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk
daerah.
c. Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80% untuk
daerah.
d. Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk
pusat dan 30% untuk daerah.
Ditambah lagi dengan adanya “Dana Alokasi Umum” yang jumlah totalnya adalah 25%
dari penerimaan dalam negeri APBN.

3. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan social budaya


Menciptakan keharmonisan dalam menghadapi keragaman sosial masyarakat dan
kebudayaan Indonesia dengan menanamkan sikap hormat dan saling menghargai setiap
perbedaan yang ada. Sebab keragaman dan perbedaan di Indonesia tidak bisa dipungkiri
oleh masyarakat. Proses sosial dalam upaya menjaga persatuan nasional sangat
membutuhkan kesamaan persepsi atau kesatuan cara pandang diantara segenap
masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat beragam namun memiliki semangat
untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.
4. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan
Selalu menumbuhkan rasa cinta tanah air serta membentuk sikap rela membela tanah air.
Khususnya harus ditanamkan bagi warga Indonesia yang berada di perbatasan mengingat
keamanan di sana tidak cukup terjamin. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan bangsa
serta bela negara ini menjadi modal yang mengerakkan partisipasi setiap warga negara
indonesia dalam menghadapi setiap bentuk ancaman seperti :
a. Ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah ancaman
terhadap seluruh bangsa dan negara.
b. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta
dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

Anda mungkin juga menyukai