Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 1 PKN

Nama : Alifianto Sigit Ma’arif

NIM : 044573783

UPBJJ : Surabaya

Jawaban 1

Posisi atau letak geografis negara Indonesia yang di apit di antara dua benua Asia dan
Australia dan dua samudra, Hindia dan Pasifik tentu hal ini dirasa sangat strategis dan juga
menguntungkan bagi negara Indonesia, karna dengan begitu negara Indonesia menjadi pusat
Jalur perdagangan di tingkat ASEAN maupun tingkat Dunia. Hal ini secara langsung dapat
memberikan efek positif bagi perkembangan ekonomi di negara Indonesia. Ada beberapa
aspek alamiah negara Indonesia yaitu antara lain terdiri dari aspek posisi dan lokasi geografis
negara, keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan kemampuan penduduk.

Indonesia merupakan negara kepulauan dalam arti bentuk geografisnya yang terbatas dengan
pulau-pulau di dalamnya. Di luar merupakan keterhubungan dengan lingkungan internasional
yang bersifat kawasan maupun Global.

Keadaan dan kekayaan alam suatu negara berkaitan erat dengan sumber daya manusianya.
Pemanfaatan sumber daya alam akan berkembang sumber daya manusia penduduknya turut
berkembang. Kekayaan alam suatu negara mencakup potensi alam bumi, laut, dan udara yang
berada di wilayah kekuasaan negara. Kekayaan alam terdiri dari kekayaan flora dan fauna
yang bisa di perbaharui serta kekayaan mineral yang tidak dapat di perbaharui. Dalam hal
kepentingan nasional, kekayaan alam harus bisa diolah dan dimanfaatkan oleh kemampuan
bangsa sendiri, baik modal dalam negeri yang dominan maupun tenaga kerja ahli. Dengan
begitu, keuntungan lebih besar akan bisa didapatkan oleh ekonomi dalam negeri. Masalah
yang biasa muncul dalam geostrategik terkait kondisi alam, yakni ketergantungan pengolahan
SDA antarnegara serta distribusi yang tidak merata. Sedangkan di sisi SDM, pengolahan
SDA memerlukan ilmu dan teknologi, kesadaran membangun dan kebijaksanaan yang
rasional perihal kependudukan dan lingkungan hidup. Pengelolaan dan pemanfaatan SDA
harus di laksanakan berdasarkan tiga asas yakni :
1. Asas Maksimal yaitu SDA harus dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk
pembangunan yang merata dan menjaga keseimbangan antar daerah.

2. Asas lestari yaitu kebijaksanaan pengelolaan SDA harus ramah lingkungan agar tidak
merugikan generasi mendatang dan dapat dimanfaatkan selama mungkin.

3. Asas daya saing yaitu SDA harus dimanfaatkan sebagai cara untuk memakmurkan dan
mensejahterakan rakyat serta mengurangi ketergantungan dengan negara lain.

Berdasarkan asas-asas tersebut maka setiap bangsa harus menyusun pola pengelolaan SDA,
mengembangkan ilmu dan teknologi pemanfaatan SDA, membina kesadaran kepentingan
nasional terkait pemanfaatan SDA, menyusun program pembangunan yang selaras, seimbang,
dan berkelanjutan mengadakan modal yang cukup untuk pengelolaan SDA, serta
menciptakan daya beli yang cukup.

Dalam konteks Indonesia, SDA Indonesia sangat berlimpah baik dari flora, fauna maupun
mineral. Namun Indonesia masih kurang modal dalam negeri serta kurang keterampilan
sehingga kurang maksimal dalam SDA. Hal ini membuat Indonesia membutuhkan bantuan
luar negeri. Meskipun begitu pemerintah turut membuat peraturan-peraturan yang melindungi
kepentingan-kepentingan nasional.

Di sisi SDM, Indonesia memiliki potensi kemampuan penduduk yang besar, yakni jumlah
penduduk, komposisi penduduk serta distribusi penduduk. Jumlah penduduk merupakan
keseluruhan jumlah manusia yang mendiami suatu wilayah yang biasanya diketahui melalui
sensus penduduk secara berkala. Komposisi penduduk merupakan susunan penduduk
berdasarkan kriteria tertentu, seperti usia, jenis kelamin, mata pencaharian atau pendidikan.
Sedangkan distribusi penduduk adalah penyebaran penduduk di daerah-daerah dalam suatu
wilayah negara.

Pertumbuhan penduduk di satu sisi menambahkan angkatan kerja atau tenaga kerja, yang jika
diimbangi dengan penyediaan lapangan kerja bisa jadi peningkatan kapasitas produksi. Di sisi
lain, jika pertumbuhan penduduk tidak disertai dengan peningkatan kualitas atau
keterampilan serta kurang tersedianya lapangan kerja maka akan timbul pengangguran
masalah-masalah sosial serta perlambatan ekonomi. Dalam soal komposisi penduduk, faktor
yang mempengaruhi, yakni faktor kelahiran yang menumbuhkan penduduk golongan muda.
Dalam hal ini, penduduk usia muda akan bisa dimanfaatkan dengan penambahan fasilitas
pendidikan dan penyediaan lapangan kerja. Sedangkan distribusi penduduk adalah soal
bagaimana mendistribusikan kesejahteraan yang merata sekaligus memenuhi persyaratan
kesejahteraan dan keamanan. Orang biasanya ingin bertempat tinggal di daerah ekonomi
strategis. Akibatnya terjadi konsentrasi penduduk di kota-kota besar. Untuk mengatasi
persoalan distribusi, pemerintah melakukan berbagai cara antara lain melalui program
transmigrasi, pusat-pusat pengembangan, dan pusat-pusat industri. Hal ini dimaksudkan
untuk mencapai keseimbangan antara peningkatan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan
penyebaran penduduk yang merata.

Ideologi dan politik penting perannya dalam geostrategi. Ideologi bersifat asasi, sedangkan
politik merupakan kebijakan dalam pelaksanaan ideologi dalam suatu waktu dan tempat.
Dalam hal ini, politik negara Indonesia berdasar pada Pancasila dengan karakter kebersamaan
dan kekeluargaan.

Aspek ideologi dalam geostrategi ditujukan untuk mengatasi berbagai pengaruh dan paham
negatif dari luar maupun dalam. Pancasila menjadi ideologi nasional yang turut mendasari
kondisi mental masyarakat Indonesia serta menjadi pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Pancasila mempunyai kemampuan dalam menggalang dan memelihara persatuan dan
kesatuan nasional serta bisa menangkal ideologi dan nilai-nilai dari luar yang buruk yang
tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Penerapan ideologi Pancasila akan
menentukan arah politik negara Indonesia serta tujuan bernegara yang diwujudkan dalam
konstitusi dan peraturan-peraturan di bawahnya. Geostrategi ideologi terwujud dalam kondisi
mental bangsa Indonesia yang berdasarkan keyakinan pada nilai-nilai Pancasila sebagai
ideologi bangsa dan negara. Sedangkan aspek politik dalam geostrategi ditentukan oleh
kemampuan sistem politik dalam menghadapi tantangan dan ancaman kehidupan masyarakat.
kehidupan politik bangsa Indonesia menganut paham demokrasi dengan berlandaskan
Pancasila dan undang-undang 1945 yang memiliki kemampuan untuk memelihara stabilitas
politik yang sehat dan dinamis serta menerapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Stabilitas politik merupakan geostrategi politik dalam negeri yang memperhatikan
keseimbangan antara partisipasi masyarakat dan inisiatif pemerintah. Perwujudan strategi
politik dalam negeri yakni :

1. Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum dengan kedaulatan berada ditangan rakyat
dan dilaksanakan menurut UUD 1945.

2. Mekanisme politik demokrasi yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat yang


beretika dan berdasar pada nilai-nilai dasar Pancasila.
3. Kepemimpinan nasional yang mampu mengakomodasi beragam aspirasi yang hidup di
masyarakat dengan tetap berada dalam lingkup pandangan hidup Pancasila dan UUD 1945.

4. Adanya komunikasi timbal balik yang dinamis dan produktif antara masyarakat dan
pemerintah, serta antar kelompok dan golongan masyarakat demi mencapai tujuan nasional.

Dalam hal geostrategi politik luar negeri, negara Indonesia menganut politik bebas aktif yang
dilaksanakan berdasarkan :

1. Kepentingan nasional dan kepentingan pembangunan.

2. Menentang segala bentuk imperialisme dan kolonialisme.

3. Turut berusaha mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi


dan keadilan sosial.

4. Meningkatkan Citra positif Indonesia di kancah internasional dan memaparkan kesatuan


dan persatuan bangsa dan negara.

5. Membina persahabatan dan kerjasama yang saling menguntungkan antar negara.

Namun di satu sisi hal ini juga mempunyai dampak atau efek negatif bagi bangsa Indonesia,
salah satunya ialah masuknya pengaruh negatif dari luar yang sangat mudah, dan hal ini
mengancam mentalistas serta psikologis masyarakat Indonesia dan juga dapat mengancam
kedaulatan negara Indonesia. Maka dalam situasi dan kondisi seperti ini menuntut bangsa
Indonesia untuk mampu menciptakan kekuatan Sentrifugal yakni kekuatan fisik dan mental
yang mampu mengubah kekuatan dari luar menjadi kekuatan nasional serta tidak bersifat
ekspansif.

Jawaban 2

Peran mahasiswa dalam dalam rangka melindungi dan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yaitu dengan cara menjadi garda terdepan dalam menjaga dan mengawal
ideologi serta menjaga persatuan bangsa. Peran kampus adalah mencetak para penerus
bangsa, sehingga perannya begitu penting dalam kemajuan bangsa Indonesia. Mahasiswa
sebagai bagian dari pemuda Indonesia merupakan aset berharga dari suatu bangsa.
Penanaman sikap moral sangat penting bagi setiap mahasiswa untuk mencapai suatu hal yang
diharapkan, melakukan yang terbaik terhadap pendidikan di Indonesia, menjaga keutuhan dan
persatuan bangsa dengan menjaga interaksi antar mahasiswa satu sama lain. Itu semua
merupakan bentuk dari peran aktif mahasiswa menjaga kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa di masa yang akan datang tentu harus
mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa ini. Peran mahasiswa sangat penting untuk mengisi
pembangunan dan juga mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Mahasiswa harus
berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini agar nantinya tidak terjadi
perpecahan antar warga negara. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa bukanlah suatu hal
yang mudah. Pastinya banyak tantangan dan masalah yang akan dihadapi. Menjaga persatuan
dan kesatuan Republik Indonesia merupakan salah satu kewajiban sebagai mahasiswa.
Persatuan dan kesatuan yang dibangun oleh bangsa Indonesia tidaklah seragam dan tidak
merusak kemajemukan masyarakat. Oleh karena itu, persatuan bangsa yang kita cita-citakan
harus dilandasi oleh persatuan dan kesatuan yang menghargai dan mendukung kebhinekaan
bangsa Indonesia, dengan tetap menjunjung tinggi pluralisme, yang tetap seperti yang kita
inginkan.

Sebagai mahasiswa tentu saja memahami makna dari Bhinneka Tunggal Ika yang dimana
Bhinneka Tunggal Ika mempunyai arti "berbeda-beda tetapi tetap satu". Bhinneka Tunggal
Ika merupakan semboyan yang dijadikan dasar negara Indonesia. Oleh sebab itu, Bhinneka
Tunggal Ika patut dijadikan sebagai landasan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Kita sebagai mahasiswa yang menjadi generasi penerus bangsa yang dapat
menikmati kemerdekaan dengan mudah harus bersungguh-sungguh dalam
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa tentunya banyak hal yang harus dilakukan. Seperti menghargai satu sama
lain, bergaul dengan semua orang tanpa membedakan agama dan suku, menghormati orang
yang sedang beribadah berteman dengan teman dari daerah lain dan lain sebagainya.

Mahasiswa dapat dikatakan sebuah komunitas unik yang berada di masyarakat dengan
kesempatan dan kelebihan yang dimilikinya mahasiswa mampu berada sedikit di atas
masyarakat. Mahasiswa juga belum tercekoki oleh kepentingan-kepentingan suatu golongan
ormas, parpol, dan lain sebagainya. Mahasiswa adalah seseorang yang potensial dalam
memahami perubahan dan perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat.
Yang memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controller dan the future
leader. Mahasiswa sebagai bagian dari kaum muda dalam tatanan masyarakat yang mau tidak
mau pasti terlibat langsung dalam tiap fenomena sosial, harus mampu mengimplementasikan
kemampuan keilmuannya dalam akselerasi perubahan keumatan ke arah berkeadaban.

a.) Bentuk bela negara secara fisik yaitu masyarakat Indonesia dapat memanggul senjata atau
dalam kata lain mengikuti pendidikan militer (bergabung di kesatuan TNI) menghadapi
serangan atau agresi musuh. Bela negara secara fisik dilakukan untuk menghadapi ancaman
dari luar.

b.) Bentuk bela negara secara non fisik dapat di definisikan sebagai segala upaya masyarakat
atau bangsa Indonesia untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan
cara menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa
dan negara, termasuk penanggulangan ancaman dari luar maupun dari dalam negeri itu
sendiri. Dengan berlandaskan asas - asas ideologi Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Jawaban 3

Penyebab munculnya ATGH ada beberapa faktor yang berasal dari luar dan juga dalam
negeri.

1. Dari dalam negeri yaitu antara lain :

a. Masyarakat Indonesia yang bersifat heterogen, artinya perbedaan prinsip serta ideologi
antar masyarakat yang mengakibatkan perselisihan serta pemberontakan yang terjadi dari
dalam negeri itu sendiri. Contoh dari bentuk ancaman dalam negeri seperti pemberontakan
bersenjata yang dilakukan oleh PKI di Madiun pada tahun 1948 dan pemberontakan G-30
S/PKI pada tahun 1965.

b. Munculnya ketidakpuasan dan ketidakadilan dalam masyarakat terhadap ketimpangan


yang terjadi pada pembangunan dan ekonomi di tempat yang tertinggal.

c. Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang hingga
Merauke. Perlu kinerja tambahan dalam mengatur seluruh wilayah Indonesia alasannya
daerah berupa negara maritim.

d. Kurangnya kesadaran diri dalam masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
e. Adanya kemungkinan bahaya atau gangguan datang untuk memecah belah persatuan dan
kesatuan bangsa baik dari dalam maupun luar negeri.

f. Pembangunan yang tak merata, sehingga hal ini mampu menghalangi integrasi nasional.
Baik dari sisi akomodasi dan pula perasaan penduduk kawasan yang mungkin saja muncul ke
irian karena membandingkan dengan kemudahan yang ada di daerah yang berfasilitas
lengkap.

g. Kurangnya perilaku saling menghargai perbedaan di dalam masyarakat.

h. Budaya orisinil mulai tergerus karena dipengaruhi budaya abnormal yang belum pasti
sesuai dengan kepribadian bangsa.

i. banyak masyarakat yang masih memiliki perilaku etnosentrisme yaitu terlalu meninggi-
ninggikan suku dan budayanya, sehingga menilai rendah kalangan suku atau budaya yang
lain.

j. Maraknya liberalisme atau sikap individualistik yaitu lebih mementingkan keuntungan


pribadi ketimbang kepentingan bersama.

k. Adanya perilaku yang intoleransi ataupun tak menghargai perbedaan di lingkungan


masyarakat.

2. Dari luar negeri yaitu masuknya budaya asing yang mengakibatkan luntur nya nilai - nilai
kepribadian bangsa Indonesia serta runtuhnya moral anak bangsa yang terpengaruh dari
budaya barat. Contoh gangguan dari luar adalah masuknya kebudayaan asing yang membawa
serta ideologi yang berbeda dengan ideologi bangsa.

Indonesia tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa. Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dalam negeri Indonesia sendiri. Ancaman
muncul dalam berbagai dimensi kehidupan berupa ancaman militer dan non militer. Ancaman
di bidang ideologi politik, ekonomi sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.

1. Ancaman bidang ideologi

Ancaman di bidang ideologi adalah yang mengancam Pancasila seperti komunisme dan
liberalisme. Liberalisme merupakan akibat dari globalisasi. Akibat negatif globalisasi seperti
gaya hidup mewah, pergaulan bebas dan lainnya. Hal-hal tersebut akan menjadi ancaman
bagi kepribadian bangsa Indonesia bila tidak diatasi.
2. Ancaman bidang politik adalah ancaman di bidang politik yang memiliki tingkat resiko
besar terhadap kedaulatan, keutuhan dan keselamatan bangsa. Ancaman di bidang politik
bersumber dari dalam dan luar negeri. Ancaman politik dari luar negeri misalnya tekanan
politik terhadap Indonesia oleh negara lain. Ancaman non militer berdimensi politik antara
lain intimidasi provokasi atau blokade politik. Ancaman berdimensi politik dari dalam negeri
bisa berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan
pemerintah yang berkuasa. Menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah. Separatisme melalui pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan
bersenjata. Separatisme tanpa senjata dengan cara menarik simpati masyarakat internasional
sulit dihadapi dengan kekuatan militer.

3. Ancaman bidang ekonomi

Ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Ini adalah bukti nyata pengaruh globalisasi.
Saat ini tidak ada negara dengan kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara lain.
Globalisasi perekonomian di satu sisi membuka peluang pasar produk dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka peluang masuknya produk-
produk global ke dalam pasar domestik.

Jawaban 4

Cara untuk memperkuat ideologi Pancasila sebagai usaha untuk memperkuat wawasan
ideologi Indonesia antara lain yaitu ada 2 cara. Cara yang pertama adalah dengan tindakan
preventif dan yang kedua adalah tindakan represif.

• Mempertahankan Ideologi Pancasila Secara Preventif antara lain :

a. Membina keadaan Wawasan Nusantara.

b. Membina kesadaran ketahanan nasional.

c. Melaksanakan sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).

d. Melaksanakan pendidikan kewarganegaraan formal maupun non formal.

• Mempertahankan Ideologi Pancasila Secara Represif antara lain :


a. Menindak dengan tegas dan memberikan hukuman yang setimpal bagi mereka yang
merupakan pelanggar-pelanggar hukum, pengkhianat, pemberontak, dan pemecah ideologi
Pancasila.

b. Melarang paham, aliran dan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila. Apabila sudah
ada paham, aliran dan ideologi yang bertentangan maka kelompok tersebut harus segera di
tindaklanjuti agar mereka tidak berkembang dan mengancam bangsa serta kedaulatan bangsa
Indonesia.

c. Melarang masuknya atau berkembangnya nilai-nilai yang dapat membahayakan nilai


Pancasila .

d. Memfilter kembali budaya asing yang masuk dengan menggunakan ideologi Pancasila
sebagai penyaring budaya - budaya yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Selain itu juga Pancasila membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya. Pancasila
memberi gambaran cita-cita bangsa Indonesia sekaligus menjadi sumber motivasi dan tekad
perjuangan mencapai cita-cita, menggerakkan bangsa melaksanakan pembangunan nasional
sebagai pengalaman Pancasila. Pancasila juga memberikan tekad untuk memelihara dan
mengembangkan identitas bangsa. Pancasila memberi gambaran identitas bangsa Indonesia
sekaligus memberi dorongan bagi nation and character building berdasarkan Pancasila.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun
dari luar, untuk menjamin identitas, integritas kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
untuk mencapai perjuangan nasionalnya (Suradinata, 2005: 47, atau lihat Soemarsono dkk,
2001: 106).

Dalam pengertian tersebut ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan. Kondisi tersebut harus terus diusahakan sejak dini, dibina dan dapat dimulai dari
pribadi, keluarga, lingkungan, daerah, dan nasional. Proses berkelanjutan untuk mewujudkan
kondisi tersebut dilakukan berdasar pemikiran geostrategi berupa konsepsi yang dirancang
dan dirumuskan dengan memperhatikan kondisi bangsa dan konstelasi geografi Indonesia.
Konsep inilah yang disebut ketahanan nasional ( Soemarsono dkk,2001: 106). Jadi dapat
disimpulkan bahwa ketahanan nasional adalah konsep geostrategi Indonesia. Sejak bangsa
Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa
Indonesia tidak luput dari berbagai gejala dan gangguan baik dari dalam maupun luar yang
nyaris mengoyak persatuan dan integritas nasional sebagai sebuah bangsa yang bersatu.
Misalnya di era-era awal kemerdekaan bangsa Indonesia harus berjuang sekuat tenaga untuk
mempertahankan kemerdekaan dari agresi militer 1 dan 2 Belanda yang tidak rela
melepaskan negara Indonesia menjadi sebuah negara kemerdekaan setelah periode berabad-
abad penjajahannya di seluruh wilayah nusantara. Dalam konteks gangguan yang muncul dari
dalam negeri sendiri, kita juga bisa menyaksikan pergolakan-pergolakan di dalam negeri
selama masa awal kemerdekaan seperti gerakan APRA di Bandung Andi Azis di Makassar
pemberontakan RMS pemberontakan PRRI di daerah Sumatera, dan permesta di daerah
Sulawesi, serta gerakan DI/TII di bawah pimpinan Kartosuwiryo (1947-1962), serta
pemberontakan PKI tahun 1965 (Karsono, 1999: 96). Cara yang paling efektif untuk
memperkuat ideologi Pancasila menurut saya adalah memulai dari diri sendiri terlebih
dahulu. Seperti meningkatkan toleransi terhadap suku, agama, ras dan adat lain yang ada di
Indonesia. Dengan begitu, kita bisa memberikan contoh yang baik untuk orang lain agar
mereka dapat mengikuti contoh kita. Karena jika kita tidak memberikan contoh yang baik
maka tidak akan ada orang yang ingin mendengarkan ucapan kita mengenai pelestarian
ideologi Pancasila. Oleh karena itu salah satu cara melestarikan ideologi Pancasila adalah
dengan hidup bertoleransi antar penganut agama berbeda dan mencintai sesama manusia
tanpa melihat suhu, agama, warna kulit, etnis, ras dan golongannya.

Anda mungkin juga menyukai