Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wahyu oktafiandi

No Bp : 22101152610330

Kelas : Sistem Informasi 6

Dosen Pengampu : Novalia Indra, SH, MH

Wawasan Nusantara
A.Pengertian dan Hakikat Wawasan Nusantara

 Pengertian
Secara Etimologi kata wawasan berasal dari kata wawas (Bahasa Jawa) yang berarti;
pandangan, tinjauan atau penglihatan indriawi, ditambahkan akhiran (an) yang berarti;
memandang, meninjau atau cara melihat. Dari kata wawas muncul kata mawas yang berarti;
memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya; pandangan, tinjauan, penglihatan,
tanggap indrawi, atau cara pandang atau cara melihat. Kata Nusantara terdiri dari kata nusa
dan antara. Kata nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara menunjukkan letak antara
dua unsur. Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua dan dua
samudera.
Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999 Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
 Hakikat Wawasan Nusantara
 Pada hakikatnya Wawasan Nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah
nasional. Dengan kata lain hakikat Wawasan Nusantara adalah "persatuan bangsa dan
kesatuan wilayah".
 Didalam bahasa GBHN disebutkan bahwa hakikat wawasan nusantara adalah diwujudkan
dengan menyatakan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi, politik, sosial
budaya dan pertahanan keamanan. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus
berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam lingkup.

B.Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan Wawasan Nusantara adalah mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala


bidang dari rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional dari pada
kepentingan orang perorangan. Fungsi Wawasan Nusantara adalah pedoman, motivasi,
dorongan serta rambu-rambu dalam segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan,
baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah.

C.Unsur-unsur Wawasan Nusantara

Unsur-Unsur Konsepsi Wawasan Nusantara Unsur-unsur konsepsi Wawasan Nasional antara


lain:
a. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta
aneka ragam budaya.
b. Isi (Content)
Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional
yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
c. Tata laku (Perilaku)
Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari :
1) Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa
2) Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan

D.Latar Belakang Konsepsi Wawasan Nusantara

Faktor-faktor yang melatarbelakangi lahirnya konsepsi wawasan nusantara, antara lain:


Aspek historis dan aspek geografis. Berdasarkan sejarah, bangsa Indonesia menginginkan
menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang utuh adalah karena dua hal, yakni:
a) Bangsa Indonesia pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang terjajah dan
terpecah,
b) Bangsa Indonesia pernah mengalami memiliki wilayah yang terpisah-pisah.

Penjajahan memang bertujuan memecah bangsa Indonesia yang dikenal dengan politik
"Devide et Impera”. Dengan politik ini sadar atau tidak orang-orang Indonesia justru melawan
bangsanya sendiri. Secara historis, wilayah Indonesia adalah wilayah bekas jajahan Belanda
atau wilayah eks Hindia Belanda. Buktinya digunakan ketentuan bahwa laut teritorial Hindia
Belanda adalah selebar 3 mil.

Untuk bisa keluar dari bangsa yang terjajah dan terpecah dibutuhkan semangat
kebangsaan

(nasionalisme) yang ditandai dengan era kebangkitan nasional.

 Jaman perintis 1908 (muncul pergerakan nasional Budi Utomo)


 Jaman penegas (1928, ikrar sumpah pemuda)
 Jaman pendobrak (1945, proklamasi kemerdekaan Indonesia)

E.Penerapan Wawasan Nusantara

Penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak
yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa.
a. Implementasi dalam kehidupan politik adalah menciptakan iklim kehidupan dan perilaku
penyelenggara Negara yang sehat, demokratis, dinamis, dan beretika demi mewujudkan
pemerintahan yang transparan, bersih, aspiratif, dan berwibawa.
b. Implementasi dalam kehidupan ekonomi adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-
benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahtaraan dan kemakmuran rakyat secara
merata dan adil.
c. Implementasi dalam kehidupan sosial budaya adalah menciptakan sikap batiniah dan
lahiriah yang mengakui, menerima dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai
kenyataan yang hidup di sekitarnya.
d. Implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan adalah menumbuhkan kesadaran
cinta tanah air dan membentuk sikap bela Negara pada setiap WNI.

Anda mungkin juga menyukai