Oleh:
1. Dheananda Arikah Deddy (M0621007)
2. Hasna Ulya Annafis (M0621021)
3. Putri Kiaradiva Ramadhani (M0621035)
SURAKARTA
2021
KETANAS sebagai fondasi dinamik Indonesia.. dampak pandemi pada ketahan nasional,
dampak pemuda yg tercandu narkoba terhadap ketanas. peran pemerintah pada
Indonesia.,.
I. Pendahuluan
Negara Kesatuan Republik Indonesia terletak diantara dua Benua dan dua Samudra.
Kondisi geografis seperti itu menyebabkan negara Indonesia didiami berbagai macam
flora dan fauna dan sumber daya alam yangmelimpah. Dari Sabang membentang luas
sampai ke Merauke, menunjukkan betapa luasnya negeri ini. Terdiri dari berbagai
keanekaragaman suku, bahasa, dan budaya itu sebagai bukti betapa kayanya tanah
Indonesia.Semua aspek yang menjadi kebanggaan Bangsa Indonesia sendiri tapi juga
sebagai ancaman bagi keutuhan ketahanan Nasional. Kekayaan alam
dankeanekaragaman budaya yang melimpah menyebabkan banyak kepentinganyang
sangat menginginkan hal tersebut.Masyarakat masih rendah tingkat kesadarannya
mengenai Ketahanan Nasional, mereka banyak yang berpandangan bahwa menjaga
ketahanannasional itu hanya tugas TNI, Polri, dan Pemerintah. Padahal
ketikamasyarakat berpandangan seperti itu maka kultur dan kebudayaan yang
selaluhadir di tengah dan menjadi bagian kehidupan sehari – hari akan
terlupakan.Dampaknya banyak kebudayaan bangsa yang akan diklaim oleh Negara
laindan berbagai macam ideologi yang tidak sesuai dengan jatidiri bangsaIndonesia
akan mudah berkembang di masyarakat
Suatu negara akan bisa utuh jika masyarakatnya menjaga perdamain dan persatuan.
Terutama di negara kita ini, yang didalamnya terdiri dari berbagai ras suku bangsa,
bahasa, warna kulit, agama dan adat istiadat yang berbeda. Dan keutuhan Negara
Kesatuan Rebublik Indonesia itu juga dipengaruhi oleh ketahanan nasional yang
dimiliki negara tersebut. Adapun unsur atau gatra delapan dalam ketahanan nasional
adalah penduduk, sumber daya alam, wilayah, ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
2. Astagatra
Pengertian Astagatra dalam ketahanan nasional Indonesia
Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam
ketahanan nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia
dikenal dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
1) Trigatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan
wilayah.
2) Pancagatra adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
Unsur-unsur tersebut dianggap mempengaruhi negara dalam hal mengembangkan
kekuatan nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan.
Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat kita ketahui melalui pengamatan atas
delapan gatra yang sudah disebutkan diatas. Sedangkan lemah/menurunnya tingkat
ketahanan nasional akan menurunkan kemampuan bangsa dalam menghadapi ancaman
kekuatan yang terjadi.
Gatra dalam ketahanan Nasional
a) Gatra Penduduk
Penduduk suatu negara menentukan kekuatan atau ketahanan nasional negara yang
bersangkutan. Faktor yang bersangkutan dengan penduduk negara meliputi dua hal
berikut:
a. Aspek kualitas mencakup tingkat pendidikan, ketrampilan, etos kerja, dan
kepribadian.
b. Aspek kuantitas yang mencakup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah.
b) Gatra Wilayah
Wilayah turut pula menentukan kekuatan nasional Negara. Adapun hal yang terkait
dengan wilayah Negara meliputi:
a. Bentuk wilayah Negara dapat berupa Negara pantai, Negara kepulauan, dan
Negara kontinental.
b. Luas wilayah Negara; ada Negara dengan wilayah luas dan Negara dengan wilayah
sempit (kecil).
c. Posisi geografis, astronomis, dan geologis Negara.
d. Daya dukung wilayah Negara; ada wilayah yang habitable dan ada wilayah yang
unhabitable.
ATHG
Sebagai suatu kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis bangsa yang
berisi ketangguhan serta keuletan dan kemampuan bangsa untuk mengembangkan
kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, yang mengancam
dan membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Sebagai kondisi, Ketahanan Nasional merupakan kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan dan dibina secara dini, terus menerus, terpadu dan sinergis. Hal ini sesuai
dengan ketentuan undangundang yang lama, yakni Undang-Undang No 20 Tahun 1982
tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara RI bahwa yang
dimaksud ancaman adalah ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG).
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
yang dimaksud dengan ATHG adalah:
Ancaman adalah suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional, kriminal serta politik.
Tantangan adalah suatu hal atau usaha bertujuan atau bersifat menggugah kemampuan.
Hambatan adalah suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Gangguan adalah usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara
tidak konsepsional.
Ancaman
Konsep bela negara sendiri mengandung arti keikutsertaan dalam pertahanan negara,
yang meliputi: mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan bangsa dari segala ancaman. Sedangkan wujud pembelaan terhadap
negara berupa hak dan kewajiban melalui pendidikan kewarganegaraan, pengabdian
sebagai prajurit TNI dan pengabdian sesuai profesi. Walau sudah memiliki landasan
hukum yang solid, hingga kini Indonesia belum memiliki sistem pelaksanaan bela negara
yang komprehensif.
Bela negara yang sekarang ini dapat kita pahami secara fisik maupun
non fisik. Bela negara secara fisik adalah warga negara yang maju perang
dengan memanggul senjata, sedangkan bela negara non fisik adalah bela
negara yang dilakukan oleh warga negara dengan tidak angkat senjata,
melainkan melalui sikap cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara,
rela berkorban, dan yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara, serta taat
pada aturan hukum yang berlaku. Oleh karena itu kajian tentang makna bela
negara dapat dipahami pula dari berbagai aspek (perspektif), diantaranya aspek
wilayah, aspek hukum kewarganegaraan, dan aspek ketahanan nasional.
Dalam perspektif wilayah, makna bela negara sebagai suatu sikap dan
tindakan dari orang-orang (penduduk) dari manapun asalnya (asli/pendatang)
yang menetap di wilayah tertentu untuk menjaga, melindungi, dan
bertanggungjawab untuk keberlangsungan wilayahnya. Dalam perspektif hukum
kewarganegaraan, makna belanegara terkait dengan status hukum warga negara (WNI
dan WNA), artinya yang berhak dan wajib membela negara adalah warga negara
Indonesia (WNI). Dalam konteks dengan aspek ketahanan nasional, makna bela negara
menjadi sikap dan tindakan yang mencerminkan kekuatan dan ketangguhan suatu bangsa
dan negara dalam menjaga dan melindungi wilayah negara secara keseluruhan. Saat ini
bela negara dimaksudkan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan semangat patriotisme
warga negara Indonesia ditengah ancaman bagi bangsa saat ini berupa kejahatan
terorisme internasional dan nasional, aksi kekerasan berbau SARA, pelanggaran wilayah
negara baik di darat, laut, udara, dan luar angkasa, gerakan separatisme, kejahatan dan
gangguan lintas negara, dan perusakan lingkungan.
bapak : KETANAS fondasi dinamik indonesia, ada astragatra terdiri dari aspek trigatra dan
pancagatra, nanti akan ada ATHG (ancaman tantangan hambatan gangguan) .