PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Kelompok 6 :
1. Salma Patty
NIM :1320013065
2. Efrina M Lakotany
NIM :1320013019
3. Gabrielio C Jacob
NIM : 1320013020
Kata pengantar
Kami panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena
berkat kasih dan rahmatnya kelompok kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mendukung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional daam menghadapi segala ancaman dan gangguan baik dari
luar maupun dari dalam negeri.
Bela negara adalah, sikap dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh,
terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air dan
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Ketahanan nasional sabagai kondisi, salah satu wajah tannas, akan selalu
menunjukan dinamika sejalan dengan keadaan atau obyektif yang ada di
masyarakat kita. Sebagai kondisi, gambaran tannas bisa berubah-ubah kadang
tinggi, kadang rendah.
Inti dari ketahanan nasional indonesia Dan Bela Negara adalah kemampuan yang
dimiliki bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang
dewasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks, baik dalam bentuk ancaman
militer maupun nirmiliter
Ketiganya bisa saling berkaitan karena diikat oleh pemikiran bahwa kehidupan
nasional ini dipengaruhi oleh delapan gatra sebagai unsurnya atau dikenal dengan
nama “Ketahanan nasional berlandaskan ajaran asta gatra”. Konsepsi ini
selanjutnya digunakan sebagai strategi, cara atau pendekatan di dalam
mengupayakan ketahanan nasional Indonesia. Kedelapan gatra ini juga digunakan
sebagai tolok ukur di dalam menilai ketahanan nasional Indonesia sebagai kondisi.
Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan yang dimiliki
bangsa dan negara dalam menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa ini
spektrumnya semakin luas dan kompleks.
Unsur-unsur ketahanan nasional model Indonesia terdiri atas delapan unsur yang
dinamakan Asta Gatra (delapan gatra), yang terdiri dari Tri Gatra (tiga gatra)
alamiah dan Panca Gatra (lima gatra) sosial. Unsur atau gatra dalam ketahanan
nasional Indonesia tersebut, sebagai berikut;
1. Gatra ideologi
2. Gatra politik
3. Gatra ekonomi
4. Gatra sosial budaya (sosbud)
5. Gatra pertahanan dan keamanan (hankam)
4. Gatra ideologi menunjuk pada perangkat nilai-nilai bersama yang diyakini baik
untuk mempersatukan bangsa. Bangsa Indonesia yang bersatu sangat penting untuk
mendukung kelangsungan hidupnya. Keadaan ini mempunyai dua peluang, yakni
berpotensi perpecahan, dan yang kedua berpotensi sebagai kekayaan bangsa,
menumbuhkan rasa kebanggaan, dan bersatu. Unsur ideologi diperlukan untuk
mempersatukan bangsa yang beragam ini. Bagi bangsa Indonesia, nilai bersama ini
tercermin dalam Pancasila.
5. Gatra politik berkaitan dengan kemampuan mengelola nilai dan sumber daya
bersama agar tidak menimbulkan perpecahan tetap stabil dan konstruktif untuk
pembangunan. Politik yang stabil akan memberikan rasa aman serta memperkokoh
persatuan dan kesatuan nasional. Pada gilirannya keadaan itu akan memantapkan
ketahanan nasional suatu bangsa. Gatra politik ini nantinya diwujudkan dalam
sistem politik yang diatur menurut konstitusi negara dan dipatuhi oleh segenap
elemen bangsa.
7. Gatra sosial budaya. Dalam aspek sosial budaya, nilai-nilai sosial budaya, hanya
dapat berkembang di dalam situasi aman dan damai. Tingginya nilai sosial budaya
biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan bangsa baik fisik maupun jiwanya.
Sebaliknya keadaan sosial yang timpang dengan segala kontradiksi di dalamnya,
memudahkan timbulnya ketegangan sosial. Kondisi sosial budaya masyarakat
Indonesia disokong dengan baik oleh seloka Bhinneka Tunggal Ika. Selama seloka
ini dijunjung tinggi maka ketahanan sosial budaya masyarakata relatif terjaga.
Berdasar hal itu maka keterlibatan warga negara dalam bela negara secara
nonfisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk, sepanjang masa, dan dalam
segala situasi, misalnya dengan cara:
3.2 Saran
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I : PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
3.2 saran