Anda di halaman 1dari 12

MODUL10

Ketahanan nasional dan bela negara


Reviandari Widyatiningtyas

• PENDAHULUAN
Sejak negara Indonesia Merdeka, Indonesia tidak pernah luput dari
gejolak dan ancaman yang membahayakan rakyat Indonesia, hal ini
kemungkinan dikarenakan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar,
bila kita lihat dari wilayahnya yang luas, sumber daya alam yang
melimpah dan berharga, sehingga menjadi incaran banyak negara-
negara. Tetapi selama ini bangsa Indonesia mampu mempertahankan
kedaulatannya serta mampu menegakkan wibawa pemerintahannya.
Setiap bangsa mempunyai cita-cita, karena cita-cita berfungsi sebagai
penentu untuk mencapai tujuan. Tujuan bangsa Indonesia telah
dicantumkan dalam Pembukaan UUD 1945, dalam usaha mencapainya
banyak mengalami hambatan, tantangan dan ancaman oleh karena itu
perlu kekuatan untuk mewujudkannya. Kekuatan untuk menghadapi
masalah tersebut dikenal dengan istilah “Ketahanan Nasional”. Ketahanan
nasional perlu dibina terus menerus dan dikembangkan agar
kelangsungan hidup bangsa tersebut dapat terjamin.
Dalam sejarah perjuanagn bangsa. Ketahanan Bangsa Indonesia
telah teruji, bangsa Indonesia mampu mengusir penjajahan Jepang,
Penjajah Beland, menghadapi separatis RMS, PRRI, Permesta, DITII,
PKI, GAM, Papua Merdeka. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
tetap tegak berdiri karena memiliki daya tahan dalam menghadapi
permasalahan KKN, krisis Moneter, kemiskinan, pengangguran, konflik
SARA, pelanggaran HAM, SDM yang rendah, globalisasi. Semua
permasalahan ini dapat teratasi apabila ketahanan bangsa sangat kuat.
Indonesia harus mampu mempertahankan kesatuan serta
kedaulatan Negara dan pemerintahan dari ancaman-ancaman baik yang
datang dari dalam maupun luar negara. Negara Indonesia harus bisa
memperkuat ketahanan nasional dalam kehidupan negara Indonesia.
Ketahanan nasional dapat terbentuk jika seluruh elemen rakyat Indonesia
ikut menjaga ketahanan dalam aspek politik, ekonomi, sosial, budaya,
hukum, pertahanan dan keamanan, kerja sama antara pemerintah dan
rakyat dalam membentuk ketahanan Nasional akan memperkuat
ketahanan Negara Indonesia.
Ketahanan nasional adalah kondisi bangsa Indonesia yang meliputi
segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menggapai dan
mengatasi segala tantangan ancaman, hambatan dan gangguan baik
yang datang dari luar dan dari dalam untuk menuju identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia serta terus
memperjuangkan tercapainya tujuan nasional negara Indonesia.
Peran penting bela negara dapat dianalisis secara lebih jernih dan
mendalam melalui perspektif pertahanan keutuhan wilayah Indonesia,
beserta seluruh sumber daya, kedaulatan dan kemerdekaannya, selalu
terancam oleh agresi asing dari luar dan pergolakan bersenjata dari
dalam. Kalau ancaman ini menjadi serius dan nyata dan Indonesia tidak
siap, akan sangat mebahayakan negara dan semuanya bisa kembali ke
titik awal perjuangan berdirinya Negara Indonesia tercinta ini melalui
perjuangan bangsa.
Antisipasi para pendiri bangsa tercantum dalam salah satu poin
tujuan nasional yaitu “ melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia.” Aplikasi dari pernyataan tersebut, adalah tiap-
tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara. Kesadaran bela negara itu hakekatnya adalah kesediaan berbakti
pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Tujuan yang hendak dicapai dalm pembelajaran modul 10 ini adalah agar
memiliki pemahaman-pemahaman yang terkait apa yang dimaksud
dengan ketahanan negara dan bela negara. Dalam Modul 10 ini sudah
termuat rangkuman materi beserta latihan soal, berikut instruksi dalam
penyelesaian soal.
Setelah mempelajari Modul 10 ini, mahasiswa diharapkan dapat

menjelaskan dan mendeskripsikan:

Konsep Ketahanan Nasional dan konsep Bela Negara

Urgensi ketahanan Nasional dalam Membangun


Komitmen Kolektif Kebangsaan

Dimensi dan Ketahanan Nasional Berlapis

Bela Negara sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan


Nasional

URAIAN MATERI
1. Ketahanan Nasional
1.1 Pengertian Ketahanan Nasional Secara Etimologi
Secara etimologi kata “tahan” memiliki makna sebagai tabah, kuat,
dapat menguasai diri, gigih dan tidak mengenal menyerah. Kata
“ketahanan” secara etimologi memiliki makna mampu, tahan dan kuat
menghadapi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna
menjamin kelangsungan hidupnya. “Nasional” memiliki makna bangsa
sebagai pengertian politik, dan “bangsa” memiliki makna persekutuan
hidup dari orang-orang yang telah menegara, sehingga:
“Ketahanan Nasional” memiliki makna mampu, kuat, dan tangguh dari
sebuah bangsa dalam pengertian politik.

1.2 Bagaimanakah wajah Ketahanan Nasional Indonesia?


Ketahanan nasional adalah bahwa suatu bangsa atau negara
hanya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara
atau bangsa itu memiliki ketahanan nasional.
Ketahanan nasional memiliki lebih dari satu wajah, dengan perkataan lain,
ketahanan nasional berwajah ganda yakni ketahanan nasional sebagai
konsepsi; ketahanan nasional sebagai kondisi dan ketahanan nasional
sebagai strategsi (GPH S. Suryomataraman, Himpunan Lemhanas, 1988).
Ketahanan nasional sebagai konsepsi, Ketahanan nasional adalah suatu
konsepsi khas bangsa Indonesia yang digunakan untuk dapat
menanggulangi segala bentuk dan macam ancaman yang ada.
Ketahanan nasional Indonesia berlandaskan pada ajaran Astra
Grata, yaitu bahwa kehidupan nasional ini dipengaruhi oleh dua aspek
yakni aspek alamiah yang berjumlah tiga unsur (Tri Gatra) dan aspek
sosial yang berjumlah lima unsur (Panca Gatra). Unsur Trigatra meliputi:
penduduk, sumber daya alam dan wilayah. Unsur Pancagatra terdiri atas :
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan dan keamanan.
Ketahanan nasional sebagai konsepsi, apabila bangsa Indonesia
ini tidak hanya menganggap ketahanan nasional sebagai konsepsi tetapi
sudah merupakan suatu kebenaran yang dapat dipergunakanan sebagai
pedoman dalam menentukan kebijakan, maka ketahanan nasional telah
dianggap sebagai doktrin. Ketahanan Nasional sebagai kondisi, adalah
ketahanan nasional dirumuskan sebagai kondisi yang dinamis, sebab
kondisi itu memang senantiasa berubah dalam arti dapat mengingat atau
menurun, diukur dengan menggunakan konsepsi ketahanan nasional
indonesia yakni ajaran Astra Gatra.
Ketahanan nasional sebagai strategi, yaitu ketahanan nasional
dipandang sebagai cara atau pendekatan dengan menggunakan ajaran
Astra Gatra, yang berarti mengikutsertakan segala aspek alamiah dan
sosial guna diperhitungkan dalam menanggulangi ancaman yang ada.
Ketahanan nasional pada naskah GBHN tahun1998 adalah:
“Pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan
nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan
nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh.” Juga pada naskah GBHN
tahun 1998 dituliskan bahwa ketahanan nasional yaitu ketahanan nasional
yang meliputi ketahanan sosial, ketahanan politik, ketahanan budaya,
ketahanan ideologi dan ketahanan ekonomi.
“Ketahanan Nasional” adalah kondisi dinamis yang merupakan
integrase dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara, karena
pada hakekatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan
ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup
menuju kejayaan bangsa dan negara. Menurut Basrie (2020) bahwa
ketahanan nasional itu memiliki wajah:
1) Sebagai kondisi, sesuai dengan rumusan ketahanan nasional pada
umumnya.
2) Sebagai doktrin, berisi pengaturan penyelenggaraan keamanan dan
kesejahteraan dalam kehidupan manusia, dan
3) Sebagai metode, pendekatan pemecahan masalah yang bersifat
integral komprehensif menggunakan ajaran Astra Gatra.

1.3 Dimensi dan Ketahanan Nasional Berlapis


Menurut Basrie, 2002) Terwujudnya ketahanan pada tingkat
nasional (ketahanan nasional) bermula dari adanya ketahanan
diri/individu, berlanjut pada ketahanan keluarga, ketahanan wilayah,
ketahanan regional lalu berpuncak pada ketahanan nasional.
Oleh karena itu aspek-aspek baik alamiah dan sosial (astra Gatra
mempengaruhi kondisi ketahanan nasional, maka dimensi aspek atau
bidang dari ketahanan nasional yang berkembang.
Konsep ketahanan nasional berlapis, artinya ketahanan nasional
sebagai kondisi yang kokoh dan tangguh dari sebuah bangsa tentu tidak
terwujud jika tidak dimulai dari ketahanan pada lapisan-lapisan di
bawahnya.

1. Ketahanan diri
2. Ketahanan
keluarga
3. ketahanan
wilayah.
4. Ketahanan
Regional
5. Ketahanan
Nasional

2. Pengantar Bela Negara


Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat
perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang,
suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam
kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah
pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud kecintaan seorang
warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan
padanya. Hal ini terjadisejak seseorang lahir, tumbuh dewasa serta dalam
upayanya mencari penghidupan.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan
menghadapi serangan fisik atau agresi dari pihak yang mengancam
keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini
diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut.
Dalam pelaksanaan pembelaan negara, seorang warga bisa
melakukannya baik secara fisik maupun non fisik. Pembelaan negara
secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan mengangkat senjata
apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua
usaha untuk menjaga bangsa serta kedaulatan negara melalui proses
peningkatan nasionalisme. Nasionalisme adalah rangkaian kecintaan dan
kesadaran dalam proses berkehidupan dalam negara dan bangsa, serta
upaya untuk menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. Selain itu,
pembelaan bisa dilakukan dengan cara menumbuhkan keaktifan dalam
berperan aktif untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.
2.1 Pengertian Bela Negara di Indonesia
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan
undang-undang. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti
pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela
negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras.
Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama
menangkal ancaman nyata musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya
adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan Negara.
Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal ke
dalam Undang-undang. Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam
Pancasila serta Undang-undang Dasar 1945, khususnya pasal 30.
Didalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa membela bangsa merupakan
kewajiban seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa tersebut, merupakan bukti
dan proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan
mereka dalam berbakti pada nusa dan bangsa, serta kesadaran untuk
mengorbankan diri guna membela negara. Pemahaman bela negara itu
sendiri demikian luas, mulai dari pemahaman yang halus hingga keras.
Diantaranya dimulai dengan terbinanya hubungan baik antar sesama
warga negara hingga proses kerjasama untuk menghadapi ancaman dari
pihak asing secara nyata. Hal ini merupakan sebuah bukti adanya rasa
nasionalisme yang diejawantahkan ke dalam sebuah sikap dan perilaku
warga negara dalam posisinya sebagai warga negara. Didalam konsep
pembelaan negara, terdapat falsafah mengenai cara bersikap dan
bertindak yang terbaik untuk negara dan bangsa.
Unsur Dasar Bela Negara
Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi
unsur penting, diantaranya adalah :
Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila
sebagai ideologi Negara Rela berkorban untuk bangsa & Negara Memiliki
kemampuan awal bela Negara
2.2 Contoh-Contoh Bela Negara :
Melestarikan budayaBelajar dengan rajin bagi para pelajar taat akan
hukum dan aturan-aturan NegaraDan lain-lain.
Dari unsur yang ada tersebut, bisa disebutkan mengenai beberapa hal
yang menjadi contoh proses pembelaan negara.
Beberapa contoh tersebut diantaranya adalah : Kesadaran untuk
melestarikan kekayaan budaya, terutama kebudayaan daerah yang
beraneka ragam. Sehingga hal ini bisa mencegah adanya pengakuan dari
negara lain yang menyebutkan kekayaan daerah Indonesia sebagai hasil
kebudayaan asli mereka. Untuk para pelajar, bisa diwujudkan dengan
sikap rajin belajar. Sehingga pada nantinya akan memunculkan sumber
daya manusia yang cerdas serta mampu menyaring berbagai macam
informasi yang berasal dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat
tidak akan terpengaruh dengan adanya informasi yang menyesatkan dari
budaya asing. Adanya kepatuhan dan ketaatan pada hukum yang berlaku.
Hal ini sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena
dengan taat pada hukum yang berlaku akan menciptakan keamanan dan
ketentraman bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di tengah
masyarakat. Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa
karena merampas hak warga negara lain untuk mendapatkan
kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita akan membantu
masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan.
2.3 Fungsi dan Tujuan Bela Negara
Tujuan bela negara, diantaranya:
Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
Melestarikan budayaMenjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Menjaga identitas dan integritas bangsa/ negara
Sedangkan fungsi bela negara, diantaranya:
Mempertahankan Negara dari berbagai ancaman; Menjaga keutuhan
wilayah negara; Merupakan kewajiban setiap warga negara. Merupakan
panggilan sejarah;
Manfaat Bela Negara
Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari bela negara:
Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan kegiatan lain.
Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan
seperjuangan.
Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme sesuai dengan
kemampuan diri.
Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok.
Membentuk Iman dan Taqwa pada Agama yang dianut oleh individu.
Berbakti pada orang tua, bangsa, agama.
Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan individu dalam melaksanakan
kegiatan.
Menghilangkan sikap negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak
disiplin.
Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.
Contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari di zaman sekarang di
berbagai lingkungan:

*Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.


(lingkungan keluarga)
Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga)
Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan sekolah)Kesadaran
untuk menaati tata tertib sekolah (lingkungan sekolah)
Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat
(lingkungan masyarakat)
Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan
masyarakat)
Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara)
Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara)
Itulah penjelasan bela negara dengan fungsi dan tujuan mengapa bela
negara dilakukan, semoga dengan melakukan hal itu manfaat nya bisa
dirasakan dan bisa menjadi salah satu bagian dalam menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai ini.

2.4 Bela Negara sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan Nasional

Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 27 Ayat 3


menyatakan “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.” Hal tersebut memperteguh konsep yang dianut
bangsa dan negara Indonesia di bidang pembelaan negara, yakni upaya
bela negara bukan hanya monopoli TNI tetapi merupakan hak sekaligus
kewajiban setiap warga negara sebagai berikut:

1) Setiap warga negara berhak dan wajib untuk turut serta dalam
menentukan kebijakan tentang pembelaan negara melalui lembaga-
lembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945 termasuk pula aktivitas
bela negara.
2) Setiap warga negara dapat turut serta dalam setiap usaha pembelaan
negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing.

2.5 Bela Negara sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan Nasional


Undang-Undang Nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Pasal 9 ayat 1 disebutkan bahwa: “setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertananan negara.
1) Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan negara.
2) Upaya bela negara, selain sebagai kewajiban dasar manusia, juga
merupakan kehormatan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab dan rela
berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.
3) Bela negara secara fisik,dengan cara memanggul senjata menghadapi
serangan atau agresi musuh, dilakukan untuk menghadapi ancaman
dari luar atau dapat disamakan dengan bela negara dalam arti militer.
4) Bela negara secara nonfisik, segala upaya untuk mempertahankan
negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan
kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan
terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan
negara, termasuk penanggulangan ancaman atau dapat disamakan
dengan bela negara dalam arti non militer.

3. Latihan Soal-Soal
1) Jelaskan apakah yang dimaksud dengan ketahanan nasional di bidang
ekonomi?
2) Tuliskan dengan jelas dan singkat Pncagatra dalam konsepsi
ketahanan nasional?
3) Tuliskan bentuk-bentuk bela negara?
4) Tuliskan contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari?

RANGKUMAN
1) Ketahanan nasional memiliki makna mampu, kuat, dan tangguh dari
sebuah bangsa dalam pengertian politik.
2) Ketahanan nasional memiliki lebih dari satu wajah lebih dari satu
wajah, yaitu ketahanan sebagai konsepsi, ketahanan nasional sebagai
kondisi, dan ketahanan nasional sebagai strategi.
3) Unsur Trigatra dalam ketahanan nasional adalah penduduk, sumber
daya dan wilayah.
4) Unsur Pancagatra meliputi ideologi,politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan dan keamanan.
5) Upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berlandaskan Pancasila dan UUD 45 dalam menjamin
keberlangsungan hidup bangsa dan negara.

DAFTAR PUSTAKA
1) Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
2) C.S.T. Kansil, dkk. (2011) Empat Pilar berbangsa dan Bernegara
(Pancasila-UUD 1945-Negara Kesatuan RI- Bhineka Tunggal Ika).
Jakarta : Rineka Cipta
3) Kris Wijoyo Soepandi. ( 2018). Konsep bela negara dalam perspektif
ketahanan nasional. Cikarang: Jurnal Hukum dan Pembangunan. Jurnal
Hukum dan Pembangunan Vol. 48 No.3 Tahun 2018.
4) Maulana Arafat Lubis. (2018). Pembelajaran PPKN ( teori pengajuan abd
21 di SD/MI. Yogyakarta: Samudra Biru.
5) Pamudji. (1985). Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional suatu
Analisa dalam bidang Politik dan pemerintahan. Jakarta: PT. Bina
Aksara.

Anda mungkin juga menyukai