Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ayu Putri Indrahma Pratiwi

NIM : 21006005

Tugas untuk video kelompok 5 :

1. Jelaskan secara singkat mengenai ketahanan nasional !

Jawab :

Ketahanan berasal dari kata “tahan”. Tahan menderita, tabah, kuat, dapat
menguasai diri, tidak kenal menyerah. Ketahanan Nasional berbicara tentang peri hal
kuat, keteguhan hati, atau ketabahan. Jadi, Ketahanan Nasional adalah peri hal kuat,
teguh, dalam rangka kesadaran, sedangkan pengertian Nasional adalah penduduk
yang tinggal disuatu wilayah dan berdaulat. Dengan demikian istilah ketahanan
nasional adalah peri hal keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional.
Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan
dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan
nasioanal dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan
serta gagasan baik yang datang dari luar dan dalam yang secara langsung dan tidak
langsung membahayakn integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara
serta perjuangan mengejar tujuan Nasionalnya.
Keadaan atau kondisi nasional selalu berkembang dan keadaan berubah-ubah,
oleh karena itu ketahanan nasional harus dikembangkan dan dibina agar sesuai
dengan perkembangan zaman .
Ketahanan nasional mempunyai makna yang amat luas. Bagi bangsa Indonesia
yang terdiri atas berbagai macam suku, bangsa, dan adat istiadat, ketahanan nasional
perlu dipahami secara konfeherensif dan terpadu, baik secara personal maupun sosial,
untuk kemuadian di wujudkan secara nyata dibumi nusantara.

2. Jelaskan konsep ketahanan nasional dalam tiga wajah (Asta Gatra):

Jawab :

a. Ketahanan Nasional sebagai strategi 

b. Ketahanan Nasional sebagai konsepsi

c. Ketahanan Nasional sebagai kondisi


Untuk dapat memahami ketahanan nasional sebagai suatu konsepsi –
pengertian pertama – perlu diingat bahwa ketahanan nasional adalah suatu konsepsi
khas bangsa Indonesia yang digunakan untuk dapat menanggulangi segala bentuk dan
macam ancaman yang ada. Konsepsi ini dibuat dengan menggunakan ajaran “Asta
Gatra”. Oleh karena itu, konsepsi ini dapat dinamakan “Ketahanan Nasional Indonesia
berlandaskan pada ajaran Asta Gatra.” Bahwa kehidupan nasional ini dipengaruhi
oleh dua aspek yakni aspek alamiah yang berjumlah tiga unsur (Tri Gatra) dan aspek
sosial yang berjumlah lima unsur (Panca Gatra).

Tri Gatra dan Panca Gatra digabung menjadi Asta Gatra, yang berarti delapan
aspek atau unsur.Apakah ketahanan nasional dalam pengertian pertama ini dapat
dianggap sebagai doktrin? Dikatakan lanjut oleh GPH S. Suryomataraman (1980),
bahwa apabila bangsa Indonesia ini tidak hanya menganggap ketahanan nasional
sebagai konsepsi tetapi sudah merupakan suatu kebenaran yang dapat dipergunakna
sebagai pedoman dalam menentukan kebijakan, maka ketahanan nasional telah
dianggap sebagai doktrin.

Ketahanan nasional sebagai kondisi – pengertian kedua – sebagai ilustrasi,


apabila kita mengatakan bahw ketahanan nasional Indonesia pada masa kini lebih
tinggi tingkatannya dibanding tahun lalu. Kondisi Indonesia tersebut diukur dengan
menggunakan konsepsi ketahanan nasional Indonesia yakni Asta Gatra. Ketahanan
nasional dirumuskan sebagai kondisi yang dinamis, sebagai kondisi ini memang
senantiasa berubah dalam arti dapat meningkat atau menurun. Jadi kondisi itu tidak
bersifat statis.

Ketahanan nasional sebagai strategi – pengertian tiga – berkaitan dengan


pertanyaan tentang apa sebab dan bagaimana Indonesia bisa “survive” walaupun
menghadapi banyak ancaman dan bahaya. Jawaban sederhana adalah karena bangsa
Indonesia menggunakan strategi “ketahanan nasional”. Jadi, dalam pengertian ketiga
ini, ketahanan nasional dipandang sebagai cara atau pendekatan dengan menggunakan
ajaran Asta.

3. Pelajari mengenai ketahanan nasional berlapis ! Setelah saudara pelajari carilah


berita di media elektronik yang memuat salah satu istilah dari ketahanan
nasional berlapis!
Jawab:

Penulis Sabrina Asril | EditorI Made Asdhiana

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Seknas Jokowi, Dono


Prasetyo, memandang bahwa Jokowi berhasil tampil meyakinkan dalam debat
kandidat ketiga di Holiday Inn, Minggu (22/6/2014) malam. Anggapan bahwa Jokowi
lemah dalam persoalan politik internasional dan ketahanan nasional pun berhasil
ditepis. "Itu menunjukkan bahwa Jokowi berhasil menguasai medan, atau dapat
menang secara meyakinkan. Jokowi berhasil menepis semua anggapan bahwa dirinya
lemah atau dipandang sebagai pihak yang tidak menguasai masalah politik
internasional dan masalah ketahanan nasional," ujar Dono dalam siaran pers yang
diterima Kompas.com, Senin (23/6/2014). Di sisi lain, lanjut Dono, Jokowi dinilai
dapat memberikan pencerahan, terutama dengan memunculkan suatu konsep poros
maritim dunia. Jokowi pun berpegang pada politik luar negeri bebas aktif. Dengan
orientasi politik ini, Dono berharap Indonesia dapat memberikan respons yang tepat,
baik ke dalam maupun ke luar.

Dia berharap, dengan konsep itu Jokowi bisa menghadirkan kekuasaan negara
yang dapat memberikan perlindungan kepada seluruh warga negara termasuk tenaga
kerja Indonesia (TKI) di luar negeri, melindungi seluruh kekayaan nasional,
meningkatkan produktivitas dan daya saing produk nasional, serta membangun
stabilitas dan ambil bagian dalam membangun ketertiban dunia.

Tak hanya itu, Dono memaparkan kembali soal semangat Jokowi menekankan
pentingnya diplomasi non-militer, dan keinginan agar Indonesia menjadi sahabat
dunia. "Setiap gesekan kepentingan, akan selalu diselesaikan dengan diplomasi non-
militer dan menggunakan seluruh kekuatan nasional," kata Dono. Dalam kerangka
membangun ketahanan nasional, lanjut Dono, Jokowi menekankan pula bahwa sangat
penting memperkuat ekonomi nasional agar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Tak hanya itu, Jokowi menjanjikan penguatan basis pertahanan nasional,


termasuk untuk memodernisasi alutsista, meningkatkan kesejahteraan prajurit, dan
membangun industri pertahanan. "Di atas itu semua, Jokowi dengan sangat jelas dan
sangat tegas mengatakan bahwa inti dari pertahanan adalah kemampuan kita untuk
mempertahankan dengan segala daya apa yang menjadi kepentingan nasional kita,"
kata Dono. Dari situlah, Dono menganggap Jokowi telah memperlihatkan
komitmennya membangun bangsa, tetapi di sisi lain bertekad untuk membangun
keamanan bersama dalam suatu kawasan.

DAFTAR PUSTAKA

Endang Z. Sukaya. 2000. Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta : PT Pradigma.


Maulana Arafat Lubis. 2019. Pembelajaran PPKN SD/MI Kelas rendah.
Bandung : Manggu Makmur Tanjung Lestari.
M. Bambang Pranowo. 2010. Multidimensi Ketahanan Nasional. Jakarta Timur :
Pustaka Alvaber.

Anda mungkin juga menyukai