Anda di halaman 1dari 25

anggota:

Aris Dimas Sulfia Nur Fatimatuz Hufairoh Al Fitrah Amaliah Cut Rizka Putri
Firmansyah (200401110021) Zahroh Adawiyyah (200401110028) Gusmawi
(200401110009) (200401110022) (200401110027) (200401110032)

MANAGE PROFILES
Home TV shows Movie Latest My List

KETAHANAN NASIONAL

Urgensi dan Tantangan Ketahanan


Nasional dan Bela Negara Bagi Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan

Play i More information

Slide 3
KETAHANAN NASIONAL

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi


Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Aris Dimas Firmansyah (200401110009)
Hufairoh Al Adawiyyah (200401110027)
KETAHANAN NASIONAL

Secara etimologi, ketahanan berasal dari kata “tahan” yang berarti tabah,
kuat, dapat menguasai diri, gigih, dan tidak mengenal menyerah.
Ketahanan memiliki makna mampu, tahan, dan kuat menghadapi segala
bentuk tantangan dan ancaman yang ada guna menjamin kelangsungan
hidupnya. Sedangkan kata “nasional” berasal dari kata nation yang berarti
bangsa sebagai pengertian politik. Bangsa dalam pengertian politik adalah
persekutuan hidup dari orang–orang yang telah menegara. Ketahanan
nasional secara etimologi dapat diartikan sebagai mampu, kuat, dan
tangguh dari sebuah bangsa dalam pengertian politik.

subtitle
BELA NEGARA
Termuat di dalam konstitusi UU pasal 27 ayat (3) berbunyi “Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembalaan Negara

Termuat dalam pembukaan UUD 1945 tentang bela Negara berbunyi “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, Memajukan kesejahteraan umum, Mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Ditegaskan bahwa Pasal 9 ayat (1) huruf a Kementerian Pertahanan Negara dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun
2002 disebutkan bahwa “Upaya Bela Negara” adalah “sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada Negara dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara”.

Dalam perilaku bela Negara terdapat beberapa nilai-nilai dasar bela Negara, meliputi :
1. Cinta Tanah Air.
2. Sadar Berbangsa dan Bernegara.
3. Setia kepada Pancasila sebagai Ideologi Negara.
4. Rela Berkorban untuk Bangsa dan Negara.

subtitle
WAJAH KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Gagasan pokok dari ajaran Ketahanan Nasional adalah bahwa suatu bangsa atau negara hanya akan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara atau bangsa itu memiliki ketahanan nasional. Menurut
salah seorang ahli ketahanan nasional Indonesia, GPH S. Suryomataraman, definisi ketahanan nasional mungkin
berbeda-beda karena penyusun definisi melihatnya dari sudut yang berbeda pula. Menurutnya, ketahanan
nasional memiliki lebih dari satu wajah, dengan perkataan lain ketahanan nasional berwajah ganda, yakni
ketahanan nasional sebagai konsepsi, ketahanan nasional sebagai kondisi dan ketahanan nasional sebagai
strategi

Berdasarkan pendapat dari ahli pertahanan nasional di atas, terdapat tiga wajah ketahanan nasional yakni :
1. Ketahanan nasional sebagai konsepsi
Ketahanan nasional adalah suatu konsepsi khas bangsa Indonesia yang digunakan untuk dapat
menanggulangi segala bentuk dan macam ancaman yang ada. Konsepsi ini dibuat dengan menggunakan
ajaran “Asta Gatra”. Oleh karena itu, konsepsi ini dapat dinamakan “Ketahanan nasional Indonesia
berlandaskan pada ajaran Asta Gatra”. Bahwa kehidupan nasional ini dipengaruhi oleh dua aspek yakni
aspek alamiah yang berjumlah tiga unsur (Tri Gatra) dan aspek sosial yang berjumlah lima unsur (Panca
Gatra). Tri Gatra dan Panca Gatra digabung menjadi Asta Gatra, yang berarti delapan aspek atau unsur

subtitle
2. Ketahanan nasional sebagai kondisi
Ketahanan nasional sebagai kondisi. Sebagai ilustrasi, apabila kita mengatakan bahwa
ketahanan nasional Indonesia pada masa kini lebih tinggi tingkatannya dibanding tahun lalu.
Kondisi Indonesia tersebut diukur dengan menggunakan konsepsi ketahanan nasional
Indonesia yakni ajaran Asta Gatra. Ketahanan nasional nasional dirumuskan sebagai kondisi
yang dinamis, sebab kondisi itu memang senantiasa berubah dalam arti dapat meningkat
atau menurun. Jadi kondisi itu tidak bersifat statis.

3. Ketahanan nasional sebagai strategi


Berkaitan dengan pertanyaan tentang apa sebab dan bagaimana Indonesia bisa “survive”
walaupun menghadapi banyak ancaman dan bahaya. Jawaban sederhana adalah karena
bangsa Indonesia menggunakan strategi “ketahanan nasional”. Jadi, dalam pengertian
ketiga ini, ketahanan nasional dipandang sebagai cara atau pendekataan dengan
menggunakan ajaran Asta Gatra, yang berarti mengikutsertakan segala aspek alamiah dan
sosial guna diperhitungkan dalam menanggulangi ancaman yang ada.

subtitle
DIMENSI DAN KETAHANAN
NASIONAL BERLAPIS
Pada dasarnya ketahanan nasional mengandung dua dimensi nilai, yaitu :
1. Nilai Kondisi
2. Nilai Konsepsi

Konsep sifat ketahanan nasional berlapis adalah suatu konsepsi


membangun ketahanan nasional yang dapat dimulai dengan membangun
3. ketahanan individu atau pribadi
4. ketahahan keluarga
5. ketahanan wilayah atau daerah
6. ketahanan nasional.

subtitle
BELA NEGARA SEBAGAI UPAYA
MEWUJUDKAN KETAHANAN NASIONAL
Bela negara dan ketahanan nasional mempunyai hubungan yang sangat erat dalam mewujudkan tujuan negara seperti yang
tercantum dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945 pada alinea ke IV. Keikutsertaan warga negara dalam upaya
mewujudkan ketahanan nasional dapat dilakukan secara fisik maupun nonfisik

1. Bela Negara secara Fisik. Menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga
negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia dan Pelatihan
Dasar Kemiliteran.
2. Bela Negara secara Non Fisik. Menurut Undang - Undang No. 3 Tahun 2002 keikutsertaan warga negara dalam bela negara
secara nonfisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi.
Pendidikan kewargenegaraan diberikan dengan maksud menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan
kewarganegaraan dapat dilaksankan melalui jalur formal dan jalur non-formal. Berdasarkan hal itu maka keterlibatan warga
negara dalam bela negara secara non fisik dapat dilakukan dengan berbagai bentuk , misalnya dengan cara:
a. Mengikuti pendidikan kewarganegaraan baik melalui jalur formal dan nonformal.
b. Berperan aktif dalam ikut menanggulangi acaman, terutama ancaman nonmiliter, misalnya sukarelawan bencana banjir.
c. Membayar pajak dan retribusi yang berfungsi sebagai sumber pembiayaan negara untuk melaksanakan pembangunan.

subtitle
KETAHANAN NASIONAL

B. Menanya Alasan Mengapa Diperlukan


Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Fitrah Amaliah (200401110028)
ALASAN DIPERLUKANNYA KETAHANAN
NASIONAL
Dalam lingkup kenegaraan, ketahanan nasional ini sangat diperlukan agar tetap memungkinkan
berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai atau yang
menjadi cita-cita Negara itu sendiri dan agar dapat secara efektif menghindarkan dari hambatan,
tantangan, ancaman dan gangguan yang timbul dari luar maupun dari dalam Negara, maka
pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan Ketahanan Nasional yang mencerminkan
keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh.

Agar suatu Negara tetap hidup dan berdiri maka dibutuhkan yang namanya suatu ketahanan nasional.
Ibarat manusia yang setiap hari menjalani aktivitasnya, manusia perlu yang namanya ketahanan diri agar
tidak jatuh sakit dan dapat menimbulkan beberapa masalah yang nantinya akan menghambat
aktivitasnya. Dari sini seorang manusia perlu yang namanya vitamin dan olahraga untuk menjaga stamina
tubuh, perlu uang untuk membeli pakaian dan makanan agar keberlangsungan hidupnya tetap berjalan

subtitle
ALASAN DIPERLUKANNYA BELA NEGARA
Alasan penting mengapa kita sebagai warga negara wajib bela negara
guna mempertahankan keutuhan suatu negara itu sendiri. Selain itu,
ada alasan lain mengapa kita wajib bela negara, diantaranya :

– Merupakan usaha dalam menjaga kesatuan, kedaulatan, dan


keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
– Salah satu bentuk penghormatan kepada pahlawan yang telah
berjasa dalam meraih kemerdekaan Indonesia.
– Menjaga martabat dan harga diri bangsa Indonesia.
– Salah satu upaya dalam menjaga hak asasi masyarakat Indonesia,
baik hak untuk hidup, hak untuk merasa aman, dsb.

subtitle
KETAHANAN NASIONAL

C. Menggali Sumber Historis, Sosiologis,


Politik tentang Ketahanan Nasional
dan Bela Negara
Nur Fatimatuz Zahroh (200401110022)
HISTORIS SOSIOLOGIS POLITIK
Ketahanan nasional bermula pada Ketahanan nasional bermula dari Ketahanan nasional dewasa ini
tahun 1960-an, dimasa itu sedang ancaman setelah perang dingin sangat dipengaruhi oleh kondisi
meluasnya pengaruh komunisme terhadap budayadan kebangsaan. ketidakadilan sebagai “musuh
yang berasal dari Uni Sovyet dan Inti ketahanan nasional pada bersama”. Konsep ketahanan juga
Cina. Sejarah keberhasilan Indonesia dasarnya berada pada tataran tidakhanya ketahanan nasional
dalammelawan komunis dengan “mentalitas” bangsaIndonesia tetapi sebagai konsepsi yang
ketahanan nasional berlandaskan sendiri dalam menghadapi dinamika berlapis, atau Ketahanan Berlapis.
ideologi. Pada tahun 1969 lahirlah masyarakat itu sendiri LembagaKetahanan Nasional
istilah ketahana nasional yang (Lemhanas) RI sebagai lembaga
intinya adalah keuletan dan daya yang mengembangkan konsep
tahan suatubangsa dalam ketahanannasional Indonesia, sudah
menghadapi ancaman. Dan pada membuat badan khusus yang yang
tahun 1973 secara resmi konsep bertugas mengukur tingkat
ketahanandimasukkan kedalam ketahananIndonesia. Badan ini
GBHN yakni Tap MPR No dinamakan Laboratorium
IV/MPR/1978. Pengukuran Ketahanan Nasional,
sebagai bagian dariLemhanas RI.

subtitle
KETAHANAN NASIONAL

D. Membangun Argumen tentang


Dinamika dan Tantangan Ketahanan
Nasional dan Bela Negara
Sulfia (200401110021)
Dinamika dan Tantangan Ketahanan
Nasional dan Bela Negara
Ketika kehidupan individu berevolusi, kehidupan bangsa juga mengalami perubahan,
perkembangan, dan dinamika yang konstan. Ketahanan nasional Indonesia akan terus
menghadapi berbagai tantangan dan ancaman yang terus berubah.

Dalam buku karangan Ismail dan Hartati (2020) disebutkan tantangan ketahanan
nasional yang dihadapi Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai bidang, antara lain:
1. Bidang Politik
2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Sosial-Budaya
4. Bidang Pertahanan dan Keamanan

subtitle
KETAHANAN NASIONAL

E. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi


Ketahanan Nasional dan Bela Negara
Cut Rizka Putri Gusmawi (200401110032)
Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional
Terdapat tiga cara pandang dalam melihat ketahanan nasional. Ketiganya menghasilkan tiga wajah
ketahanan nasional yakni ketahanan nasional sebagai konsepsi, ketahanan nasional sebagai kondisi, dan
ketahanan nasional sebagai doktrin. Ketiganya bisa saling berkaitan karena diikat oleh pemikiran bahwa
kehidupan nasional ini dipengaruhi oleh delapan gatra sebagai unsurnya atau dikenal dengan nama
“Ketahanan nasional berlandaskan ajaran asta gatra”. Konsepsi ini selanjutnya digunakan sebagai strategi,
cara atau pendekatan di dalam mengupayakan ketahanan nasional Indonesia. Kedelapan gatra ini juga
digunakan sebagai tolok ukur di dalam menilai ketahanan nasional Indonesia sebagai kondisi.

Esensi dari ketahanan nasional pada hakikatnya adalah kemampuan yang dimiliki bangsa dan negara dalam
menghadapi segala bentuk ancaman yang dewasa ini spektrumnya semakin luas dan kompleks.

Hal yang menjadikan ketahanan nasional sebagai konsepsi khas bangsa Indonesia adalah pemikiran tentang
delapan unsur kekuatan bangsa yang dinamakan Asta Gatra. Pemikiran tentang Asta Gatra dikembangkan
oleh Lemhanas. Bahwa kekuatan nasional Indonesia dipengaruhi oleh delapan unsur terdiri dari tiga unsur
alamiah (tri gatra) dan lima unsur sosial (panca gatra).

subtitle
Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional
Unsur-unsur ketahanan nasional model Indonesia terdiri atas delapan unsur yang dinamakan Asta Gatra (delapan
gatra), yang terdiri dari Tri Gatra (tiga gatra) alamiah dan Panca Gatra (lima gatra) sosial. Unsur atau gatra dalam
ketahanan nasional Indonesia tersebut, sebagai berikut:

Aspek trigatra (alamiah) meliputi : Aspek pancagatra (sosial) meliputi :


1. Gatra letak dan kedudukan 1. Gatra ideology
geografi 2. Gatra politik
2. Gatra kekayaan alam 3. Gatra ekonomi
3. Gatra kemampuan penduduk 4. Gatra sosial budaya (sosbud)
5. Gatra pertahanan dan
keamanan (hankam)

Model Asta Gatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di
atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan menggunakan kemampuannya.
Model ini merupakan hasil pengkajian Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

subtitle
Esensi dan Urgensi Bela Negara
Terdapat hubungan antara ketahanan nasional dengan bela negara. Bela negara
merupakan perwujudan warga negara dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan ketahanan nasional bangsa Indonesia.
Keikutsertaan warga negara dalam upaya menghadapi atau menanggulagi
ancaman, hakekat ketahanan nasional, dilakukan dalam wujud upaya bela
negara.

Bela negara mencakup pengertian:


1. Bela Negara Secara Fisik
2. Bela Negara Secara Nonfisik.

subtitle
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, A. (2013). Bela Negara (Vol. 53, Issue 9). Banten:


Journal of Chemical Information and Modeling.
Bahan Ajar Kewarganegaraan; Direktorat Jendral
Pembelajaran dan Kemahasiswaan/2016
Nurwadani, P. (2016). Pendidikan kewarganegaraan di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Thema publishing.

Anda mungkin juga menyukai