Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

(RPS)

A. IDENTITAS MATA KULIAH


Nama Mata Kuliah : Kewarganegaraan
Kode Mata Kuliah :
Jumlah SKS : 2 sks
Waktu : 2 x 50’
Semester :1
Kelompok Mata Kuliah : MPK
Prasyarat : -
Program Studi/Jurusan : Semua Fakultas dan Jurusan
Dosen : Dwi Fidhayanti, S.Hi, M.H

B. KOMPETENSI INTI
Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa memiliki
pemahaman, kecakapan, pengetahuan dan ketrampilan tentang bagaimana
menjadi warga Negara yang baik, hubungan Negara dan warganegara dan proses
demokrasi di Indonesia. Mahasiswa diharapkan memiliki sikap demokratis,
toleran, adil dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan serta taat kepada
ajaran Allah SWT yang dapat diterapkan dalam pergaulan sehari-hari.

C. DESKRIPSI
Kewarganegaraan merupakan matakuliah yang wajib diambil seluruh
mahasiswa UIN Maliki Malang dan menjadi salah satu Mata kuliah Kepribadian
Universitas. Tujuan mata kuliah ini selaras dengan tujuan nasional yang
terangkum dalam alinea 4 Pembukaan UUD 1945 yaitu melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Mata Kuliah Kewarganegaraan bertujuan agar mahasiswa (1)Memahami
dan mampu mewujudkan jiwa Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupannya
sebagai Warga Negara Indonesia dan warga dunia. (2) Memahami dan mampu
menjadi sosok Ilmuwan dan praktisi profesional yang berjiwa patriotis, cinta
tanah air dan bangsa, bersikap demokratis, serta mampu menjadi warga Negara
yang partisipatif, disiplin dan adil dalam membangun sistem kehidupan yang
berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Agama. (3) mengantarkan mahasiswa
dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah dan mengambil
keputusan dengan strategi problem solving approach terhadap nilai-nilai Pancasila
dan UUD 1945.
Secara substansi, Kewarganegaraan merupakan konsep yang membekali
mahasiswa pada tiga kompetensi yaitu (1) Civic dispositions (sikap): mewujudkan

1
kesetaraan, toleransi, kebersamaan, pengakuan keragaman, kepekaan terhadap
masalah kewargaan (2) Civic knowledge (pengetahuan) : memahami demokrasi,
HAM dan civil Society (3) Civic skills (ketrampilan): mampu berpartisipasi dalam
kebijakan publik, sebagai agen of change dan agen of control.
Mata kuliah Kewarganegaraan di perguruan tinggi memiliki posisi
strategis, karena terkait dengan perkembangan global yang sebenarnya sarat
kandungan ideologi kapitalisme. Pasar bebas yang mengikuti globalisasi
merupakan tantangan bagi bangsa Indonesia yang berkomitmen mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kemiskinan, keterbelakangan,
pengurasan sumber daya alam, dan korupsi merupakan masalah yang harus
dihadapi oleh bangsa Indonesia. Kesadaran ideologis yang dibangun melalui
mata kuliah ini sangat penting untuk dapat mengatasi masalah dasar tersebut
tanpa harus tercerabut dari akar budaya bangsa Indonesia.

C. MATERI PERKULIAHAN

Pertemuan Ke POKOK BAHASAN


I Orientasi Perkuliahan dan Kontrak Belajar
- Orientasi Perkuliahan dan Kontrak Belajar
- Orientasi Pancasila dan kewarganegaraan perspektif integrasi
- Urgensi pembelajaran MK Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
II Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan Dalam
Mengembangkan Kemampuan Utuh Sarjana Atau
Profesional
- Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pencerdasan
Kehidupan Bangsa
- Perlunya Pendidikan Kewarganegaraan
- Menggali Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia
III Identitas Nasional Sebagai Salah Satu Determinan Pembangunan
Bangsa Dan Karakter
- Konsep dan Urgensi Identitas Nasional
- Identitas Nasional
- Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Identitas
Nasional Indonesia
1. Bendera negara Sang Merah Putih
2. Bahasa Negara Bahasa Indonesia
3. Lambang Negara Garuda Pancasila
4. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
5. Semboyan Negara Bhinneka Tunggal Ika
6. Dasar Falsafah Negara Pancasila
- Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia
IV Integrasi Nasional Sebagai Salah Satu Parameter Persatuan
Dan Kesatuan Bangsa
- Konsep dan Urgensi Integrasi Nasional

2
1. Makna Integrasi Nasional
2. Jenis Integrasi
3. Pentingnya Integrasi nasional
4. Integrasi versus Disintegrasi
V - Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Integrasi
Nasional
1. Perkembangan sejarah integrasi di Indonesia
2. Pengembangan integrasi di Indonesia
- Dinamika dan Tantangan Integrasi Nasional
1. Dinamika integrasi nasional di Indonesia
2. Tantangan dalam membangun integrasi
- Esensi dan Urgensi Integrasi Nasional
VI Nilai dan Norma Konstitusional UUD NRI 1945 dan
Konstitusionalitas Ketentuan Perundang-undangan di
Bawah UUD
- Konsep dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan
Berbangsa- Negara
- Perlunya Konstitusi dalam Kehidupan Berbangsa-Negara
Indonesia
- Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Konstitusi
dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Indonesia
- Esensi dan Urgensi Konstitusi dalam Kehidupan
Berbangsa-Negara
VII - Konstitusionalitas Ketentuan Perundang-undangan di
Bawah UUD 1945
- Teori Hierarki tata urutan peraturan perundang-undangan
- Tata urutan peraturan perundang-undangan di bawah
UUD 1945
VIII UJIAN TAHAP I
IX Harmoni Kewajiban Dan Hak Negara Dan Warga Negara Dalam
Demokrasi Yang Bersumbu Pada Kedaulatan Rakyat Dan
Musyawarah Untuk Mufakat
- Konsep dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara
- Perlunya Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan Warga
Negara Indonesia
- Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Harmoni Kewajiban
dan Hak Negara dan Warga Negara Indonesia
1. Sumber Historis
2. Sumber Sosiologis
3. Sumber Politik
X - Dinamika dan Tantangan Harmoni Kewajiban dan Hak Negara
dan Warga Negara
1. Aturan Dasar Ihwal Pendidikan dan Kebudayaan, Serta Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
2. Aturan Dasar Ihwal Perekonomian Nasional dan
Kesejahteraan Sosial

3
3. Aturan Dasar Ihwal Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara
4. Aturan Dasar Ihwal Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
- Esensi dan Urgensi Harmoni Kewajiban dan Hak Negara dan
Warga Negara
1. Agama
2. Pendidikan dan Kebudayaan
3. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Rakyat
4. Pertahanan dan Keamanan
XI Hakikat, Instrumentasi, Dan Praksis Demokrasi Indonesia
Berlandaskan Pancasila Dan UUD NRI 1945
Konsep dan Urgensi Demokrasi yang Bersumber dari
Pancasila
1. Demokrasi
2. Tiga Tradisi Pemikiran Politik Demokrasi
Menanya Alasan Mengapa Diperlukan Demokrasi yang
Bersumber dari Pancasila
Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Demokrasi
yan gBersumber dari Pancasila
1. Sumber Nilai yang Berasal dari Demokrasi Desa
2. Sumber Nilai yang Berasal dari Islam
3. Sumber Nilai yang Berasal dari Barat
XII Dinamika dan Tantangan Demokrasi yang Bersumber dari
Pancasila
- 1. Majelis Permusyawaratan Rakyat
- 2. Dewan Perwakilan Rakyat
- 3. Dewan Perwakilan Daerah
Esensi dan Urgensi Demokrasi Pancasila
1. Kehidupan Demokratis yang Bagaimana yang Kita
Kembangkan
2. Mengapa Kehidupan yang Demokratis Itu Penting
3. Bagaimana Penerapan Demokrasi dalam Pemilihan
Pemimpin Politik dan Pejabat Negara
XIII Dinamika Historis Konstitusional, Sosial-Politik, Kultural, Serta
Konteks Kontemporer Penegakan Hukum Yang Berkeadilan
- Konsep dan Urgensi Penegakan Hukum yang Berkeadilan
- Perlunya Penegakan Hukum yang Berkeadilan
- Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Penegakan Hukum
yang Berkeadilan di Indonesia
1. Lembaga Penegak hukum
2. Lembaga Peradilan
- Dinamika dan Tantangan Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Indonesia
- Esensi dan Urgensi Penegakan Hukum yang Berkeadilan
Indonesia
XIV Dinamika Historis, Dan Urgensi Wawasan Nusantara
Sebagai Konsepsi Dan Pandangan Kolektif Kebangsaan
Indonesia Dalam Konteks Pergaulan Dunia

4
- Konsep dan Urgensi Wawawan Nusantara
- perlunya Wawawan Nusantara
- Sumber Historis, Sosiologis, dan Politik tentang Wawasan
Nusantara
1. Latar Belakang Historis Wawasan Nusantara
2. Latar Belakang Sosiologis Wawasan Nusantara
3. Latar Belakang Politis Wawasan Nusantara
- Dinamika dan Tantangan Wawasan Nusantara
- Esensi dan Urgensi Wawasan Nusantara
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Politik
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Ekonomi
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu
Kesatuan Sosial Budaya
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara Sebagai Satu
Kesatuan Pertahanan dan keamanan
XV Urgensi Dan Tantangan Ketahanan Nasional Dan Bela
Negara Bagi Indonesia Dalam Membangun Komitmen
Kolektif Kebangsaan
- Konsep dan Urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara.
Apa itu Ketahanan Nasional? Apa itu Bela Negara?
1. Wajah Ketahanan Nasional Indonesia
2. Dimensi dan Ketahanan Nasional Berlapis
3. Bela Negara Sebagai Upaya Mewujudkan Ketahanan
Nasional
- Perlunya Ketahanan Nasional dan Bela Negara
- Sumber Historis, Sosiologis, Politik tentang Ketahanan
Nasional dan Bela Negara Membangun Argumen tentang
Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela
Negara
- Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional dan Bela Negara
1. Esensi dan Urgensi Ketahanan Nasional
2. Esensi dan Urgensi Bela Negara
XVI UJIAN TAHAP II

E. STRATEGI PERKULIAHAN
Pendekatan yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah scientific learning
dengan model pembelajaran Active Learning, Contekstual Teaching Learning dan
Problem Based Learning dengan menerapkan beberapa metode pembelajaran secara
bergantian dan bervariasi pada setiap kegiatan pembelajarannya, diantaranya
yaitu: ceramah interaktif, tanya jawab, diskusi, active debate, penugasan, kerja
kelompok, observasi, pemutaran film dan demonstrasi.

5
F. PENILAIAN HASIL BELAJAR
Untuk mengukur kemampuan mahasiswa secara teoritik dan praktis, dilakukan
kuis, middle test, final test, unjuk kerja dan portofolio. Dari berbagai tugas dan tes
tersebut, kemudian ditentukan nilai akhir hasil belajar. Nilai akhir hasil belajar
merupakan penjumlahan dari skor-skor berikut:

Komponen Skor Maksimal


Kuis 10 %
Tugas Terstruktur 25 %
UTS 20 %
Aktifitas dan Keterampilan Praktik 15 %
UAS 30 %
Jumlah: 100 %

Konversi nilai :
A = 85-100, B+ = 75–84, B = 70–74, C+ = 65–69, C = 60-64, D = 50–59, E = 0–49.

G. TUGAS-TUGAS MAHASISWA
1. Tugas Terstruktur Mandiri dan Kelompok dalam penyusunan makalah,
laporan penugasan atau observasi dan unjuk kerja;
2. Analisis kebijakan;

H. BUKU BACAAN
SUMBER PUSTAKA:
1. Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Jakarta:
Bumi Aksara, 2014.
2. Tim ICCE UIN Jakarta, Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani,
2003, The Asia Foundation dan Prenada Media, Jakarta.
3. Margono (ed), Pendidikan Pancasila : Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan,
2012, Malang: UM Press

REFERENSI PENGAYAAN
1. Afan Gaffar, Etika Birokrasi dan Good Governance, Makalah, Jakarta, 2001
2. A. Ubaidillah dan Abdul Rozak. 2008. ”Pendidikan Kewargaan; Demokrasi, Hak Azasi
Manusia dan Masyarakat Madani”. Penerbit : ICCE UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Cetakan Ketiga
3. AS. Hikam, Demokrasi dan Civil Society, 1999, Lkis, Yogyakarta
4. AS. Hikam,dkk, (2000), Fiqh Kewarganegaraan, PB PMII-CV Adipura, Yogyakarta.
5. Azyumardi Azra, Pergolakan Politik Islam: Dari Fundamentalisme. Modernisme hingga
Post-modernisme, Jakarta: Paramadina
6. Ahmad Muthohar, Pendidikan dan Demokrasi Dalam Arus Reformasi, 2000, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta
7. BP 7 pusat. 2003. Idiologi Pancasila. Jakarta: BP 7 Pusat.
8. Bahtiar Effendi, Islam dan Negara, Jakarta: Mizan, 1998

6
9. Bambang Yudhoyono, Otonomi Daerah, Jakarta, Sinar Harapan, 2001
10. David Litle, John Kelsay, Abdul Azis. A., (1997), Kebebasan Agama dan Hak-Hak Asasi
Manusia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
11. Elly M. Setiardi. 2007. “Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi”. Penerbit : PT.
Gramedia
12. Fatah, Eep Saepulloh, Masalah dan Prospek Demokrasi di Indonesia, 1994, Ghalia.
Indonesia.
13. F. Budi Hardiman, Demokrasi Deliberatif, 2009, Kanisius, Yogyakarta
14. Fadillah Putra, Syaiful Arif, (2001), Kapitalisme Birokrasi, Averroes-LKiS, Yogyakarta
15. Inu Kencana Syafii, (1994), Sistem Pemerintahan Di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta.
16. Jajat Burhanudin, Ulama dan Kekuasaan: Pergumulan Elit Muslim dalam Sejarah
Indonesia, 2012, Jakarta:Mizan
17. Jimly Asshiddiqie, Rancangan UUD NKRI: Pengantar Perubahan, Makalah Penataran
CE bagi Dosen IAIN/STAIN Se- Indonesia, Bogor. 2001.
18. Moh. Miftahusyaian, dkk., Demokrasi dan Kemiskinan, 2008, Program Sekolah
Demokrasi PLaCIDS-KID dan Averroes Press, Malang
19. Mansour Fakih, dkk., Menegakkan Keadilan dan Kemanusiaan: Pegangan Untuk
Membangun gerakan HAM, 2003, Insist Press, Yogyakarta
20. M. Solly Lubis. Asas-asas Hukum Tata Negara, Bandung, Alumni. 1982.
21. Miriam Budiarjo. 1995. ”Dasar-Dasar Ilmu Politik”. Penerbit : PT Gramedia Pustaka
Utama Jakarta
22. Peter Baehr (et.al), Instrumen Internasional Pokok Hak-hak Asasi Manusia, 2001, Yayasan
Obor, Jakarya Saragih, Bintan R. Dan Kusnardi, (2000), Ilmu Negara, Gaya Media
Pratama, Jakarta
23. Suparman, Marzuki dan Sobirin Malian, Pendidikan Kewarganegaraan dan HAM, 2002,
UII Press, Jakarta
24. Sumarsono dkk. 2008. “Pendidikan Kewarganegaraan”. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka
Utama Jakarta
25. Supriatnoko. 2008. ”Pendidikan Kewarganegaraan”. Penerbit : PT. Penaku Jakarta
26. Trianto dan Triwulan Tutik. 2007. Falsafah Negara dan Pendidikan Kewarganegaraan”.
Penerbit : Prestasi Pustaka Publisher
27. Wijaya, (2000), Pancasila dan Hak Asasi di Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta, Erlangga,
Jakarta.
28. Winarno. 2008. “Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan”. Penerbit : PT. Bumi
Aksara Jakarta Cetakan Ketiga.
29. Zamroni, Pendidikan Untuk Demokrasi: Tantangan Menuju Civil Society, 2001, Bigraf,
Yogyakarta

Malang, Agustus 2017.


Penyusun,

Dwi Fidhayanti, S.Hi, M.H

Anda mungkin juga menyukai