Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Maharry Prisma Purwono

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043173993

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4202

Kode/Nama UPBJJ : 84/Manado

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN

1. Perkawinan yang tidak dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA) tidak dapat dikatakan sah
menurut Undang-Undang di Indonesia. Karena perkawinan itu tidak memiliki bukti otentik
berupa Buku Nikah atas perkawinannya. Walau menurut Agama perkawinan yang tidak
dicatatkan dapat dikatakan sah, namun dianggap illegal menurut Negara. Sebab Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan telah menjelaskan bahwa perkawinan harus dicatatkan
menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehingga mewajibkan perkawinan
dicatatkan di Pegawai Pencatat Perkawinan.

2. Anak yang dilahirkan dari perkawinan tidak dicatatkan tidak dapat dikatakan sah menurut
Undang- Undang di Indonesia. Karena anak yang sah adalah anak yang dilahirkan dari
perkawinan yang dicatatkan menurut Hukum Negara. Dan anak yang dilahirkan dari perkawinan
tidak tercatat hanya mempunyai hubungan perdata dengan ibunya dan keluarga ibunya saja serta
tidak dapat menuntut nafkah dan warisan dari ayahnya.

3. Akibat hukum dari perkawinan yang tidak dicatatkan, meski secara agama atau kepercayaan
dianggap sah, namun perkawinan yang dilakukan di luar pengetahuan dan pengawasan pegawai
pencatat nikah tidak memiliki kekuatan hukum yang tetap dan tidak diakui di mata hukum
Negara. Secara hukum, perempuan tidak dianggap sebagai istri sah dalam hal pembagian harta
bersama. Ia tidak berhak atas nafkah dan warisan dari suami jika ditinggal meninggal dunia.
Selain itu sang istri tidak berhak atas harta bersama atau harta gono-gini jika terjadi perpisahan,
karena secara hukum Negara perkawinan tersebut dianggap tidak pernah terjadi.

Anda mungkin juga menyukai