Anda di halaman 1dari 2

Nama:

NPM:
Mata Kuliah: Hukum Agraria
Dosen:

1. A) Pihak yang bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang baik dan cepat
dalam kepengurusan balik nama atas hak milik menurut Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 adalah Badan Pertanahan Nasional.
B) Ada. Peraturan tersebut tercantum dalam Ketentuan Pasal 64 Kitab Undang-
Undang Hukum Dagang (KUHD) yang mengatur:
Pekerjaan makelar terdiri dari mengadakan pembelian dan penjualan untuk
majikannya atas barang-barang dagangan, kapal-kapal, saham-saham dalam dana
umum dan efek lainnya dan obligasi, surat-surat wesel, surat-surat order dan surat-
surat dagang lainnya, menyelenggarakan diskonto, asuransi, perkreditan dengan
jaminan kapal dan pemuatan kapal, perutangan uang dan lain sebagainya.
Meskipun tidak disebutkan secara terperinci mengenai jasa balik nama, namun pada
prinsipnya makelar mempunyai hak untuk melakukan tindakan-tindakan sesuai
perintah dari penjual. Seperti yang diatur dalam Pasal 63 KUHD:
“Perbuatan-perbuatan para pedagang perantara yang tidak diangkat dengan cara
demikian tidak mempunyai akibat yang lebih jauh daripada apa yang ditimbulkan
dari perjanjian pemberian amanat.”
2. A) Jika masyarakat enggan untuk mendaftarkan tanahnya, maka pemerintah dapat
mengambil alih tanah tersebut sesuai ketentuan Pasal 1 Angka 10 Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 1953 tentang Penataan Pertanahan, yang mendefinisikan
Tanah Negara sebagai tanah yang dikuasai langsung oleh Negara adalah tanah yang
tidak dipunyai dengan sesuatu hak atas tanah tersebut.
B) Perkembangan teknologi tentu dapat memudahkan masyarakat dalam
mendaftarkan tanah dikarenakan penyelenggaraan sistem elektronik untuk
pelaksanaan pendaftaran tanah ini bersifat praktis, cepat, aman dan dapat
dipertanggung jawabkan. Selain itu, terkait otentifikasi sertifikat tanah, BPN juga
bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) guna mencegah
kejahatan yang berkaitan dengan pemalsuan dokumen dan sebagainya.
3. A) Ya. Masyarakat dapat dengan mudah mengakses status hak kepemilikan tanah.
Asas Keterbukaan adalah bahwa Pengadaan Tanah untuk pembangunan dilaksanakan
dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan Pengadaan Tanah. Asas tersebut diimplementasikan dengan
pembinaan komunikasi secara penuh, terinci, dan jelas sehingga masyarakat dapat
dengan mudah untuk mengakses segala informasi yang berkaitan dengan status hak
kepemilikan tanah.
B) Pada prinsipnya pendaftaran tanah sebagai bentuk kepastian hukum sebagai bukti
hak kepemilikan tanah dihubungkan dengan Pasal 19 Nomor 5 UUPA. Namun,
gugatan atas kepemilikan tanah masih dapat dilakukan karena dalam hal ini juga
berlaku stelsel negatif, yaitu sistem yang dipergunakan untuk melindungi pemegang
hak yang sebenarnya, sehingga pemegang hak tersebut akan selalu dapat menuntut
kembali haknya meskipun sudah terdaftar atas nama orang lain.
4. A) Ya termasuk ke dalam hubungan keperdataan. Masalah tanah termasuk dalam
lingkup hukum perdata dikarenakan mengandung hak kepunyaan bersama antara
masyarakat dengan masyarakat lainnya ataupun masyarakat dengan pemerintah dan
dilandasi oleh Boergerlijk Wetboek sebagai aturan umum disamping peraturan
perundang-undangan seperti UUPA.
B) Ya bisa tergantung perjanjian yang dibuat dan disepakati oleh tiap-tiap pihak
didalamnya. Perjanjian dimaksud harus sesuai syarat-syarat sahnya suatu perjanjian,
yang diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata, yaitu:
1. kesepakatan mereka yang mengikatkan dirinya;
2. kecakapan untuk membuat suatu perikatan;
3. suatu pokok persoalan tertentu;
4. suatu sebab yang tidak terlarang.
Jika sudah ada suatu perjanjian, maka para pihak wajib memenuhi segala kewajiban-
kewajiban pada perjanjian yang telah disepakati dan menerima hak-haknya, termasuk
pihak-pihak yang sepakat tanahnya diganti kendaraan bermotor.

Anda mungkin juga menyukai