Anda di halaman 1dari 10

BERSAMA RAKYAT TNI YANG KUAT, HEBAT,

PROFESIONALISME SIAP MEWUJUDKAN


INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN

PENULIS :

NAMA : TAVIP JOKO SUKOCO


PANGKA/NRP : KAPTEN ARH / 597420
JABATAN : DANRAMIL-08/BAKI
KODIM 0726/SUKOHARJO
i

KATA  PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang proklamasi
kemerrdekaan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “Bersama Rakyat TNI yang Kuat, Hebat,
Profesionalisme Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian ” yang menjelaskan bagaimana TNI bisa seperti yang diharapkan.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru Sejarah Kebudayaan


Indonesia yang telah membimbing penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Terima kasih.

Penulis

Tavip Joko Sukoco


Kapten Arh NRP 597420
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Kebersamaan TNI dengan rakyat ……………………………….................. 2


2. Kesejahteraan yang di dapat sesuai dengan tugas yang
di berikan ...........................……………………………………………….................. 3
3. Tindakan Prajurit Profesional .…………………………………..................... 5

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ................................................................................................. 7
BERSAMA RAKYAT TNI YANG KUAT, HEBAT, PROFESIONALISME SIAP
MEWUJUDKAN INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN

BAB-I
PENDAHULUAN

1. Latar belakang.

Pada doktrin TNI disebutkan bahwa sistem pertanahan Indonesia yaitu sistem
pertahan rakyat semesta (sishanrata). Dalam strategi menghadapi ancaman militer,
Indonesia menerapkan istilah perang total dengan pertahanan militer sebagai inti
kekuatan. Kekuatan negara tidak hanya bertumpu pada kekuatan militer, tetapi
seluruh ruang dalam geografis Indonesia merupakan bagian utuh NKRI untuk
mempertahankan diri, termasuk potensi perjuangan dari rakyat. Sehingga, semesta
yang dimaksud yaitu peleburan TNI dengan seluruh potensi mempertahankan diri
bangsa Indonesia, baik daya juang rakyat maupun ruang juang dari seluruh
kekuatan yang dimiliki Tanah Air ini.

Dalam UUD Negara Republik Indonesia 1945 juga ditegaskan bahwa


pertahanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta. Itu berarti TNI merupakan kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung. UUD telah menuliskan sejak awal bahwa kekuatan pertahanan negara
ini yaitu penyatuan dua kekuatan yaitu TNI dan rakyat.

Sishanrata melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan semua sumber


kekuatan nasional untuk dipersiapkan sebagai pertahanan total untuk pertahanan
kedaulatan negara, keutuhan NKRI dan melindungi segenap bangsa ini dari semua
bentuk ancaman. Di Angkatan Darat (AD) misalnya, aplikasi 'TNI Kuat Bersama
Rakyat' yaitu dengan bimbingan teritorial (binter). Dalam kamus Angkatan Darat,
binter diartikan segala kegiatan pembinaan hubungan TNI dengan masyarakat
sehingga tercipta kemanunggalan TNI-Rakyat. Saat ini, posisi binter di AD memang
menjadi bahan diskusi panjang karena kemanunggalan TNI-Rakyat sering dikaitkan
dengan warisan orde baru (orba). Kemanunggalan tersebut dipandang sebagai
pengekangan rakyat oleh negara melalui TNI.
2

Di sisi lain, pihak TNI menyatakan bahwa binter merupakan hal penting ketika
ancaman perang saat ini bukan ancaman perang konvensional tetapi lebih pada
ancaman non-konvensional termasuk budaya. Misalnya perang budaya, bahwa
TNI harus bersama rakyat dengan kemanunggalan TNI-Rakyat untuk menangkal
setiap ancaman yang bukan saja berbentuk perang senjata tapi perang lain yang
melucuti rasa nasionalisme. Binter yang dilakukan oleh komando teritorial (koter) di
setiap wilayah di seluruh tanah air dimaksudkan untuk tetap menjaga rasa
nasionalisme, patriotisme, dan kecintaan rakyat terhadap negara.

Tujuan kemangunggalan TNI-Rakyat melihat sejarah berdirinya TNI. Secara


historis, kemunculan TNI tidak bisa terpisah dari perjuangan rakyat yang
mempersenjatai diri untuk melawan penjajahan Belanda. Laskar-laskar pejuang
kemerdekaan tersebut kemudian lebih terorganisir dari seluruh wilayah Tanah Air
dengan pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) pada 1945, hingga
pembentukan nama TNI pada 1947. Perjuangan rakyat Indonesia jauh sebelum
kemerdekaan 17 Agustus disebut sebagai cikal bakal Tentara Republik Indonesia.

Inilah esensi ciri kesejatian TNI, yang tidak boleh pudar ditengah-tengah arus
globalisasi, yang terus bergerak secara dinamis. Kesejatian tersebut harus
ditumbuhkembangkan dan diselaras-serasikan dengan pola pikir kehidupan
masyarakat yang semakin moderen, sehingga kecintaan akan tetap terbangun
sebagai modal pokok,karena bersama rakyat TNI kuat dalam menjaga Kesatuan
Republik Indonesia.
3

BAB-II
PEMBAHASAN

1. Kebersamaan TNI dengan rakyat.


Kekuatan TNI yang bersandar kepada rakyat, merupakan bentuk aplikasi
pertahanan semesta yang melibatkan seluruh potensi bangsa untuk turut serta
dalam bela negara.Kedekatan dan Kebersamaan TNI Rakyat merupakan inti dan
pusat kekuatan (centre of gravity) dari Sistem Pertahanan Semesta yang kita anut.

Selama ini TNI telah dan akan terus memberikan sumbangsihnya kepada
bangsa dan negara baik melalui Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Khususnya
dalam tugas OMSP berbagai tugas telah dilakukan oleh prajurit TNI dengan baik
yang melebihi panggilan tugas.

Tugas-tugas tersebut merupakan refleksi prestasi dan kinerja optimal yang


dipersembahkan TNI kepada rakyat Indonesia, seperti penanggulangan kebakaran
hutan, bantuan kepada korban bencana alam banjir bandang, longsor seperti yang
menimpa masyarakat di Garut dan Sumedang Jawa Barat, serta yang masih
melekat di ingatan kita adalah keberhasilan TNI melaksanakan Operasi Tinombala
dalam rangka menumpas aksi terorisme.

Dalam kaitan tersebut, TNI senantiasa membangun mekanisme kerja dan


hubungan kelembagaan dengan segenap komponen bangsa, dalam rangka
meningkatkan ketahanan masyarakat dan ketahanan nasional. Pembangunan
Kekuatan TNI terus dilaksanakan dalam rangka menjaga kesinambungan
pembangunan pada tahap sebelumnya guna menuju pencapaian pembangunan
Postur Ideal.

Pembangunan kekuatan modernisasi Alutsista, Pengembangan organisasi,


pembangunan sarana prasarana terutama di pulau-pulau strategis yang disesuaikan
dengan dinamika perkembangan lingkungan strategis dan ketersediaan anggaran.
4

Pembangunan Pulau terluar tertentu yang bersifat strategis merupakan salah satu
bentuk kebijakan pembangunan kekuatan TNI yang dijadikan pedoman guna
mendukung pelaksanaan tugas pokok dan perannya sebagai alat pertahanan
negara.

Pembangunan prioritas pulau terluar yang sedang dan akan dilaksanakan tersebut
adalah Pulau Natuna ,Pulau Selaru,Pulau Morotai, Pulau Biak dan Kabupaten
Merauke. Selanjutnya mengenai kesejahteraan prajurit, pemerintah akan
meningkatkan kesejahteraan prajurit, TNI dibidang perumahan yang diwujudkan
dalam bentuk pembangunan rumah susun maupun perumahan non dinas melalui
program kredit kepemilikan rumah sederhana dan sehat.

2. Kesejahteraan yang di dapat sesuai dengan tugas yang di berikan.

Disamping itu juga sejak bulan Oktober 2015 pemerintah telah menaikan
tunjangan kinerja/remunerasi yang sangat membantu dalam pemenuhan kebutuhan
hidup prajurit dan keluarga.

Indonesia akan terus menghadirkan TNI pada penyelesaian konflik


internasional dibawah bendera PBB, upaya ini terus kita laksanakan dalam rangka
memperbesar komitmen dan peran Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian
dunia sesuai amanah dalam Pembukaan UUD  Tahun 1945.

Dalam pelaksanaan tugas luar negeri, prajurit TNI yang tergabung dalam
perdamaian PBB, cukup berhasil karena selain dapat berbaur dan di terima
keberadaannya oleh masyarakat setempat juga menjadi contoh dari pasukan
perdamaian lainnya.

Hal ini menandakan bahwah keberadaan prajurit TNI selalu mendapat hati di
masyarakat sekitarnya,karena TNI selalu menjunjung tinggi kearifan lokal
dimanapun prajurit TNI tersebut berada.
5

Setiap Prajurit dan PNS TNI dituntut mengedepankan tugas dan kepentingan
masyarakat di atas kepentingan pribadi. Tindakan negatif sekecil apapun akan
menggangu bahkan merusak jati diri TNI, sebagai tentara rakyat, tentara pejuang,
tentara nasional dan tentara profesional.

Prestasi dan kinerja optimal TNI yang telah mendapatkan penilaian positif dari
publik harus senantiasa dipertahankan bahkan perlu ditingkatkan lagi dimasa
mendatang. Implementasinya, prajurit TNI harus selalu peka dan peduli terhadap
permasalahan dan mengatasinya dengan turun langsung ke lapangan bersama
masyarakat melalui kegiatan Bhakti TNI.

3. Tindakan Prajurit Profesional.


Dari semua prestasi tersebut berdampak pada pembentukan opini terhadap
pengabdian TNI, maka tidak diragukan lagi, dalam kurun waktu akhir-akhir ini publik
menilai bahwa institusi TNI, yang paling solid dan terpercaya.
Guna meneguhkan hati dan menguatkan jiwa segenap prajurit TNI, kita ingat
kembali hal-hal untuk dipedomani sebagai berikut :

Pertama : Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha


Esa sebagai landasan moral dan etika dalam pelaksaan tugas, kehidupan
prajurit, kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Kedua : Tugas prajurit TNI sangat berkaitan langsung dengan tegak atau
runtuhnya negara, bersatu atau bercerainya bangsa. Olehkarena itu
tempatkan tugas diatas segal-galanya, karena tugas adalah kehormatan,
harga diri sekaligus kebanggaan.

Ketiga : Menjunjung tinggi nilai dan semangat kebangsaan demi tetap


kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta tetap tegaknya kedaulatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasilah dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
6

Keempat : Memegang teguh disiplin keprajuritan dengan berpedoman pada


Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, mentaati hukum dan
menghormati hak asasi manusia.

Kelima : Membina soliditas satuan, menegegakkan rantai komando di setiap


Strata kepemimpinan Satuan TNI, sehingga terwujud loyalitas tegak lurus
yang jelas dan tegas.

Keenam : Selalu hadir ditengah-tengah anggota dan masyarakat, dengan


aktif berperan menyelesaikan masalah yang dapat memberikan kontribusi
positif demi kemajuan satuan maupun lingkungan dimanapun berada.
Melanjutkan hal positif yang telah terbina selama ini,selalu berinovasi  dan
berkreasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi,
sehingga mampu mengantisipasi berbagai bentuk ancaman yang nampak
maupun tidak nampak dan sudah merasuk ke seluruh sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Ketujuh : Menyikapi pelaksanaan Pilkada serentak di seluruh Indonesia pada


tahun 2017, kepada seluruh prajurit TNI beserta PNS TNI wajib
mengedepankan netrarlitas TNI dalam setiap tahapan proses Pilkada,
selanjutnya setiap prajurit baik perorangan maupun institusi di lingkungan
wajib untuk selalu mewaspadai setiap perkembangan situasi dilingkungannya
serta melaksanakan temu cepat dan lapor cepat secara hierarkis apabila ada
indikasih tindakan ketidaknetralan prajurit dan PNS TNI yang berindikasi
mengarah kepada menghambat, mengganggu atau menggagalkan Pilkada.
7

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan.

Kebersamaan TNI dengan Rakyat mempunyai arti yang sangat penting bagi
kehidupan suatu bangsa, dalam hal ini untuk mengisi kemerdekaan Indonesia
mempunyai beberapa arti penting, antara lain :

1. Bersama rakyat TNI dapat merebut Kemerdekaan pada tanggal 17


Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan bangsa ini. Jadi, serangkaian
perjuangan menentang kolonial akhirnya akan mencapai pada suatu puncak,
yakni kemerdekaan.

2. Dengan kemerdekaan, berarti bangsa Indonesia mendapatkan suatu


kebebasan. Bebas dari segala bentuk penindasan dan penguasaan bangsa
asing. Bebas menentukan nasib bangsa sendiri. Hal ini berarti bahwa Bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang berdaulat, bangsa yang harus memliki
tanggung jawab sendiri dalam hidup berbangsa dan bernegara.

3. Kemerdekaan adalah perjuangan antara TNI dan Rakyat dan


merupakan pintu gerbang untuk menuju masyarakat  adil dan makmur.
Jadi, dengan kemerdekaan itu bukan berarti perjuangan bangsa sudah
selesai. Tetapi, justru muncul tantangan baru untuk mempertahankan dan
mengisinya dengan berbagai kegiatan pembangunan.

Penulis
Komandan Koramil 08/Baki,

Tavip Joko Sukoco


Kapten Arh NRP 597420

Anda mungkin juga menyukai