Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN WAJIB MILITER PADA

GENERASI MUDA GUNA MENINGKATKAN KETAHANAN NASIONAL

Mengacu pada Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 yang mengatur bahwa setiap
warga negara memiliki kewajiban untuk ikut dalam upaya membela negara.
Upaya bela negara dalam pertahanan negara merupakan sebuah hak dan
kewajiban setiap warga negara, tanpa terkecuali, menurut Pasal 30 ayat (1) UUD
1945, bela negara dilandasi oleh kecintaan setiap warga negara, bangsa, dan
bernegara. Kepercayaan terhadap pancasila sebagai ideologi negara, dan
keinginan untuk menghadapi berbagai jenis ancaman, tantangan, hambatan, dan
kesedihan, serta gangguan dari dalam dan luar. Selain itu, sikap atau tindakan
yang membahayakan kelangsungan hidup warga negara, keutuhan wilayah,
yurisdiksi nasional, dan nilai-nilai luruh yang terkandung dalam Pancasiala,
maupun UUD 1945. Dari penjabaran tentang bela negara di atas, dapat diartikan
bahwa kita memiliki kesempatan yang sangat besar dalam melakukan aktifitas
bela negara.

Mengacu pada Pasal 30 ayat (2) yang mengatur tentang penyelenggaran


upaya bela negara, dapat diselenggarakan melalui:

a. Pendidikan Kewarganegaraan.
b. Latihan dasar kemiliteran yang diwajibkan
c. Mengabdi sebagai TNI secara relawan maupun secara wajib.
d. Mengabdikan diri menurut dengan profesinya.

Di tahun 2013, ada 255 kasus kekerasan yang sudah menewaskan 20


murid. Komisi Nasional Perlindungan Anak menerima laporan 210 kasus pada
setiap bulannya di tahun 2014 dan 2015. Persentase tindak kriminal yang
dilakukan oleh pelajar akan terus meningkat dengan rentang 12-18%. Jika menilik
dari permasalahan di atas, itu artinya generasi muda belum memiliki kesadaran
untuk melaksanakan bela negara, dan menyebabkan ketahanan nasional akan
melemah. Tidak dimilikinya perilaku kurang patuh kepada norma-norma yang
berlaku di Indonesia tentu saja menjadi nilai minus untuk generasi muda itu
sendiri. Padahal, anak-anak muda itulah yang nantinya akan menjadi penerus
bangsa dan memperjuangkan eksistensi Republik Indonesi di panggung global.
Generasi muda ini akan membela negara dalam menghadapi masalah ideologi,
politik, ekonomi, sosial, keamanan, dan pertahanan nasional. Untuk membina
kader-kader tersebut haruslah dirancang dengan sistematis dan
berkesinambungan.

Meninjau urgensi permasalahn yang sudah dijabarkan di atas, maka salah


satu upaya untuk menumbuhkan kesadaran dalam bela negara adalah menerapkan
Latihan Dasar Kemiliteran sebagai sebuah pendidikan yang wajib dienyam oleh
semua kalangan, tanpa terkecuali. Ketahanan Nasional adalah sebuah sistem
pertahanan universal yang melibatkan keamanan seluruh warga negara, wilayah,
dan seluruh bangsa, demi terbebas dari segala ancaman (Tuhana Taufiq, 2015).
Tanpa terkecuali, bela negara melibatkan seluruh komponen bangsa, termasuk
pelajar dan masyarakat lainnya. Sebagai generasi penerus bangsa, anak muda
yang sudah berusia 18 tahun, atau di bawah 18 tahun, tetapi sudah menikah.
Partisipasi dalam pertahanan negara adalah wajib, dan itu juga merupakan hak
serta kewajiban warga negara.

Contoh penerapan tentang Wajib Latihan Dasar Kemiliteran yang


diterapkan di Korea Selatan. Wajib militer merupakan sebuah kewajiban yang
dilaksanakan untuk warga negara laki-laki dan berusia 18-28 tahun, tanpa
terkecuali. Penerapan wajib militer di Korea sendiri sudah ada sejak zaman
kerajaan Goryeo dan sudah mengalami banyak reformasi, hingga pada tahun 1957
wajib militer diberlakukan sebagai salah satu ketahanan terhadap serangan
lanjutan setelah perang Korea terjadi. Wajib Militer di Korea Selatan dilaksanakan
paling lama adalah 26 bulan, dan tergantung di mana tempat pelaksanaannya.

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Apakah akan mengimplementasikan


Latihan Dasar Kemiliteran sebagai salah satu hal yang wajib dilakukan oleh
semua kalangan yang berjenis kelamin laki-laki dan sudah berusia 18 tahun ke
atas guna mempertahankan ketahanan nasional? Kementerian Pertahanan
Prabowo Subianto, mengusulkan sebuah pendidikan militer yang ditunjukan pada
Mahasiswa. Namun, usulan Kemenham tersebut mendapatkan banyak sekali
tanggapan Pro dan Kontro. Tidak sedikit yang menganggap pendidikan militer
tidak perlu diterapkan di Indonesia, karena dianggap peminat generasi yang akan
melanjutkan pendidikan Akademi Militer, dan menganggap bahwa tidak ada
sebuah permasalahan yang mengharuskan untuk mengikuti pendidikan militer
tersebut.

Pentingnya Wajib Militer

1. Berdasarkan Hukum
RUU wajib militer pertama kali muncul dalam Undang-Undang No.29
Tahun 1954 yang mengatur tentang pertahanan negara Republik
Indonesia, yang kemudian diatur tersendiri dalam Undang-Undang
No.66 Tahun 1958 tentang wajib militer. Keikuitsertaan dalam bela
negara merupakan sebuah tanggung jawab dan kewajiban setiap wraga
negara. Maka sebab dari itu, tidak ada yang lepas dari kewajiban
tersebut kecuali diwajibkan oleh undang-undang, ini adalah peraturan
yang dimuat dalam UU No.3 tahun 2002 yang mendasri tentang
pertahanan negara.
2. Kondisi Geografis
Aspek Geo-Ekonomi dan politik di Indonesia memberikan pengaruh
yang sangat signifikan terhadap perkembangan wilayah Indonesia,
termasuk darat, laut, dan udara. Dari pengertian ancaman militer,
ancaman penggunaan angkatan bersenjata yang terorganisir dianggap
sebagai kerja sama di berbagai sektor. Keberadaan wilayah Indonesia
yang berada dalam posisi silang memudahkan negara asing untuk
memasuki wilayah Indonesia dan membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan negara, serta keamanan nasional. Meninjau dari berbagai
bentuk kerjasama dengan negara-negara ASEAN, tetapi tidak
menghilangkan fakta bahwa perselisihan konflik akan tetap ada.
Contohnya, asap yang berasal dari kebakaran hutan di Indonesia,
menyebabkan penderitaan bagi negara tetangga. Oleh karena itu,
meningkatkan tuntutan wajib militer yang merupakan wujud
kewajiban dan partisipasi warga negara dalam pemeliharaan dan
keamanan negara.
3. Membangun Karakter Bangsa
Saat ini, konsep kebangsaan dan pertahanan negara sedang mengalami
penurunan, terutama kemerosotan moral generasi muda. Jika persoalan
ini tidak ditangani secara serius, maka persolaan ini akan menjadi
sebuah ancaman di masa yang akan datang, dan pasti akan memiliki
dampak bagi pertahanan dan keamanan nasional. Oleh sebab itu,
sangat diperlukannya pengembangan dan edukasi tentang wawasan
kebangsaan dan bela negara sejak masa kanak-kanak, termasuk
keterlibatan orang tua dalam membesarkan dan mengawasi gaya hidup
anggota keluarganya.
4. Kekuatan Pertahanan Negara dan Bela Negara
Keberadaan wajib militer ini memberikan kontribusi bagi kekuatan
pertahanan negara dengan menjadikan warga negara sebagai pasukan
cadangan. Wajib militer, dapat dikatakan sebagai bentuk pertahanan
negara. Menurut Modern Defence, jumlah prajurit harus dibatasi,
dengan keahlian tingkat tinggi dan profesional untuk menghadapi
ancaman militer. Sistem pertahanan nasional didukung oleh tiga
komponen, yaitu:
a. Komponen utama yang terdiri dari TNI.
b. Komponen cadangan terdiri dari warga negara.
c. Komponen pendukung yang berisi warga negara, SDA, Sumber
daya buatan, dan sarana-prasarana nasional.

Warga negara turut berpartisipasi dalam mempertahankan ketahanan


negara dengan pendidikan dasar militer. Wajib militer sendiri memiliki
banyak manfaat untuk sekarang dan masa depan. Pemberian materi, seperti
pengetahuan tentang senjata, kelangsungan hidup, pengetahuan nasional,
pengetahuan pertahanan dasar, Aturan baris-berbaris (PBB), Aturan
penghormatan militer (PPM), Aturan memberikan keuntungan untuk
urursan internal (PUDD), navigasi darat, dan lain-lainnya memiliki fungsi
atau manfaat sebagai berikut:
a. Membangun karakter untuk generasi bangsa berikutnya. Dalam
proses penerapannya, upaya mendirikan sebuah negara relatif cepat
itu lebih penting daripada membangun negara dan membangun
karakter. Presiden Soekarno mengatakan bahwa: Negara ini harus
didirikan dengan mengutamakan pembangunan karakter, karena
hal itulah yang akan menjadikan Indonesia sebagai negara yang
hebat, berjaya, serta berguna.
b. Mengembangkan sikap bela negara. Pelaksanaan wajib militer
mampu meningkatkan sikap cinta tanah air, dan menerapkan nilai-
nilai pancasilan dan UUD 1945.
c. Indonesia juga akan menjadi negara yang disegani. Seandainya
wajib militer ini diberlakukan di Indonesia, tentu saja akan
membawa dampak positif tersendiri bagi pertahanan nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Irawan Dedi, Siswa SMKN 4 Tangerang tewas ditusuk saat tawuran


http://metro.sindonews.com/read/1132748/170/siswa-smkn-4tangerang-tewas-
ditusuk-saat-tawuran. (diakses 3 November 2020 pukul 16.00 WIB)

Sistem Pertahanan Militer dalam Pertahanan Rakyat Semesta, Editor Suryanto

Taufiq, Tuhana Adrianto, 2015, Paradigma Baru Bela Negara Implementasi dan
Pengembangannya di Era Globalisasi.Yogyakarta

Meutia Hatta Swasono, 2016, Kemajemukan, Kohesi Nasional Dan Masa Depan
Indonesia, Makalah disajikan dalam rangka PPRA LV Tahun 2016, disajikan di
Jakarta tanggal 8 Agustus 2016, di Lemhannas RI.
TribunNews https://jogja.tribunnews.com/2020/04/17/sederet-fakta-tentang-
wajib-militer-di-korea-selatan-yang-perlu-anda-tahu (diakses pada 3 November
2020)

Anda mungkin juga menyukai