Anda di halaman 1dari 5

HANDOUT KEWARGANEGARAAN - BELA NEGARA

Disusun oleh : Aditya Dharma Putra Adityo Agung Dewobroto Arrestedi Wiratomo Firliyani Rahmatia Ningsih Karenda Pitakardia Anindita Lazuwardi Imani Rosa Vella Erdizon Samsiatun Mudzkhiyah Sheila Amalia

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2012

BELA NEGARA PENGERTIAN Menurut UU No. 3 Tahun 2002, ntang pertahanan negara uapaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Uud 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Usaha bela negara tidak terbatas pada usaha fisik memanggul senjata atau perang tetapi meliputi berbagai sikap dan tindakan untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara yang meliputi berbagai bidnag baik ekonomi, keamanan lingkungan, pangan, energi, pendidikan, sosial dan lain-lain. LANDASAN HUKUM BELA NEGARA Uud 1945 pasal27 ayat 3: Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara UUD 1945 pasal 30 ayat 1 : Tiap-tipa warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara UUD 1945 pasal 30 ayat 2: Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung. UU NO. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara Tap MPR No. VI tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Naasional. UU No. 29 Tahun 1954 tentang Pokok-pokok Perlawanan Rakyat

ANCAMAN KEAMANAN DAN PERTAHANAN NEGARA Ancaman keamanan dan pertahanan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu ancaman militer dan ancaman non militer. Menurut UU No. 3 Tahun 2002 ancaman militer meliputi : Agresi, berupa ancaman penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain, baik menggunakan kapal maupun pesawat non komersial. Spionase (mata-mata) yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan mendapatkan rahasia militer Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital nasional yang membahayakan keselamatan bangsa. Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau bekerja sama denga teroris dalam negeri Pemberontakan bersenjata

Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata dengan kelompok bersenjata lainnya

Sedangkan ancaman non militer dapat berbentuk:. Ketersediaan lapangan pekerjaan

Peningkatan jumlah penduduk membawa dampak pada penurunan lapanagn pekerjaan. Keadaan tersebut menjadi ancaman terhadap ketahan kesejahteraan bangsa. Banyaknya pengangguran dapat meningkatkan risiko peningkatan kemiskinan, dan kriminalitas. Degradasi moral generasi muda

Pemuda merupakan cadangan sumber daya manusia suatu negara yang paling berharga dan sangat menetukan masa depan negara itu sendiri. Penurunan moral yang terjadi pada generasi dapat dilihat pada aksi-aksi tawuran, pergaulan bebas, penyalahgunaan narkoba dan lain sebagainya. Hal tersebut tentu menjadi ancaman besar terhadap pertahana suatu negara baik di masa kini lebih-lebih di masa yang akan datang Globalisasi, krisis jati diri

Era globalisasi telah membawa dampak mudahnya pertukaran informasi secara cepat dan tidak terbatas. Kemujuan teknologi telah membuat dunia digital maju pesat. Segala informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat. Perdagangan dan komunikasi menjadi mudah dan tersebar kesegala tempat. Dampak negatif dari era digital native ini adalah pada menghilangnya batas-batas kedaulatan suatu negara. Identitas kenegaraan yang menjadi jati diri bangsa seolah telah lebur sehingga menjadi identitas global yang lebih mendunia. Hal ini akan berakibat pada tidak jelasnya batas-batas kebolehan pertukaran informasi. Informasiinformasi penting yang yang bersifat rahasia dapat dengan mudah tersebar karena jati diri atau rasa memiliki informasi suatu neagar telah kikis seolah menjadi rahasia umum yang perlu diglobalkan juga. Korupsi, pelanggaran aparat penegak hukum, pemerintah dan birokrasi Pelanggaran HAM, dll

BENTUK BENTUK USAHA BELA NEGARA Menururt pasal 9 ayat 2 UU Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam usaha pembelaan negara diselenggarakan melalui: Pendidikan lewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik dapat dibina melalui pendidikan kewarganegaraan. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib

Selain TNI salah satu komponene warga negara yang mendapat pelatihan dasar kemiliteran adalah mehasiswa yang tergabung dalam Resimen Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa Bela Negara. Anggota Menwa memiliki pemahaman dasar-dasar kemiliteran yang bida didayagunakan dalam kegiatan pembelaan negara. Selain mahasiswa pemuda juga dapat ikut serta dalam latihan dasar bela negara seperti yang dilakukan oleh Barisan Pemuda Kutai (BPK) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib

Sesuai tuntutan reformasi telah terjadi perubahan paradigma dalam sistem ketatanegaraan, khususnya yang menyangkut pemisahan peran TNI dan POLRI. POLRI merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan da ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan terpeliharanya keamanan dalam negeri. Sedangkan TNI berperan sebagai alat pertahanan NKRI. Dalam pertahanan negara TNI sangat penting dan strategis, yaitu : Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah Melindungi kehormatan dan keselamatn bangsa Melaksanakan operasi militer selain perang Ikut serta secara aktiv dalam tugas pemeliharaan perdamaina regional dan internasional

Pengabdian sesuai profesi

Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/ atau memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya. Setiap warga negara sesuai dengan kedudukan dan perananya masing-masing memiliki hak dan kewajiban untuk membela negara. Bentuk bela negara tersebut dimaksudkan untuk mengahadapi ancaman non militer seperti bidang keamanan atau ketahanan lingkungan, pangan, ekonomi, energi, pendidikan dan lain-lain. Pengabdian di era digital Bela Negara sebagai salah satu tindakan antisipasi penjagaan nilai-nilai dan norma bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dapat dilakukan untuk menyikapi maraknya globalisasi dan berkembangnya teknologi. Sebagai warga negara yang memahami hak dan kewajibannya sudah sepatutnya kita menerapkan solusi dari penjajahan yang kini tidak lagi bersifat konkret. Melalui tindakan bela Negara diharapkan masyarakat Indonesia dapat terhindar dari pengaruh negatif dari perkembangan teknologi. Tindakan-tindakan itu adalah: 1. Mengambil nilai positif dari pertukaran informasi dan budaya-budaya antar negara dan memiliki nilai inisiatif untuk memajukan bangsa Indonesia. Memfilter nilai-nilai yang masuk dan mengaplikasikan teknologi yang didapat demi kemajuan bangsa.

2.

3.

Di era globalisasi, yang efektif untuk bela negara adalah berprestasi memberikan kontribusi yang berguna di dunia. Dengan semakin berkembangnya teknologi digital ini kita sebagai digital-native wajib untuk memanfaatkan secara maksimal. Misal dengan adanya fasilitas internet yang cepat tidak hanya dimanfaatkan untuk bersenang-senang saja tetapi bisa juga dimanfaatkan bagi kita sebagai mahasiswa untuk mengembangkan diri. Memiliki akses ke sumber ilmu yang tidak terbatas bisa digunakan bagi kita untuk melakukan riset dengan belajar tentang teknologi-teknologi yang berkembang di luar. Tetap menggunakan bahasa Indonesia di sosial network. Semangat cinta produk dalam negeri dan memperketat seleksi barang impor agar produk dalam negeri semakin dikenal, semakin baik kualitasnya, dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Memaksimalkan kemajuan IT untuk memperkenalkan dan menjaga eksistensi budaya bangsa Indonesia. Memanfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi dan riset baru untuk membela negara. Mengharumkan nama bangsa lewat lomba internasional Memblokir situs yang dapat merusak moral bangsa. Memblokir dan memberikan tindakan tegas sebagai upaya menghentikan berbagai macam bisnis di dunia maya yang menipu. Mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang penanaman ideologi nasionalisme untuk pegangan dan penguat keyakinan dalam menolak pengaruh negatif sebagai dampak globalisasi

4.

5. 6.

7.

8.

9. 10. 11.

12.

Anda mungkin juga menyukai