Anda di halaman 1dari 3

Nama : Vadia Tania Alfarenza

NRP : 5005221051
Departemen: Biologi
Kelas : Kewarganegaraan 22
Kelompok: 7

TUGAS PERTEMUAN 12
1. Mengapa bela negara perlu dilakukan oleh warganegara Indinesia?
JAWAB : berdasarkan pasal 1 ayat 2 UU Nomor 1 Tahun 1998 bela negara perlu dilakukan
untuk meniadakan setiap ancaman baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri yang
membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa,
keutuhan wilayah, yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Bela negara
merupakan hak dan kewajiban setiap negara Indonesia sebagaimana yang tercantum pada
pasal 27 ayat 3 UUD NRI 1945. Selain itu dalam undang-undang Nomor 3 Tahun 2002
tentang pertahanan negara pasal 9 ayat 1 juga disebutkan bahwa setiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam
penyelenggaraan pertahanan negara.
2. Bela negara oleh warga negara dapat dilakukan secara fisik maupun non fisik. Dapatkah
anda memberikan contoh bela negara baik yang fisik maupun non fisik?
JAWAB :
• Bela negara secara fisik yaitu dengan cara “memanggul senjata” menghadapi serangan
atau agresi musuh, contoh bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi
anggota tentara Nasional Indonesia dan pelatihan dasar kemiliteran yang
diselenggarakan melalui Program Rakyat Tertatih (Ratih). Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri
dari berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa (Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra),
Pertahanan Sipil (Hansip), Mitra Babinsa, dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)
yang telah Mengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan lain-lain.
• Bela negara secara non fisik yaitu segala upaya untuk mempertahankan negara kesatuan
Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara,
menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan aktif dalam memajukan
bangsa dan negara termasuk penanggulangan ancaman. Contoh bela negara secara non
fisik yaitu mengikuti pendidikan Kewarganegaraan yang dapat dilaksanakan melalui jalur
formal (sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur non formal (sosial kemasyarakatan),
belajar dengan sungguh-sungguh, mencintai produk-produk dalam negeri, mempelajari
dan melestarikan budaya bangsa sendiri dan tidak terpengaruh akan budaya asing yang
bersifat negatif, menjaga nama baik negara, melaksanakan kehidupan berdemokrasi
dengan menghargai perbedaan pendapat dan tidak memaksakan kehendak ketika
pemecahan masalah bersama, melakukan pengabdian yang tulus kepada lingkungan
sekitar dengan menanam, memelihara dan melestarikan lingkungan, melakukan
pengabdian masyarakat untuk kemanusiaan demi memajukan bangsa dan negara,
berperan aktif dalam penanggulangan ancaman terutama ancaman non militer seperti
bencana alam, membayar pajak dan retribusi untuk sumber pembiayaan negara dalam
melaksanakan pembangunan.
3. Bagaimana cara warga negara ikut serta dalam pembelaan negara menurut UU No. 3
Tahun 2002? Dapatkah anda menjelaskan.
JAWAB : menurut undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara,
keikutsertaan warga negara dalam bela negara secara fisik dapat dilakukan dengan menjadi
anggota Tentara Nasional Indonesia dan mengikuti pelatihan dasar kemiliteran yang
diselenggarakan melalui Program Rakyat Tertatih (Ratih). Rakyat Terlatih (Ratih) terdiri dari
berbagai unsur, seperti Resimen Mahasiswa (Menwa), Perlawanan Rakyat (Wanra),
Pertahanan Sipil (Hansip), Mitra Babinsa, dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP)
yang telah Mengikuti Pendidikan Dasar Militer, dan lain-lain. Sedangkan keikutsertaan warga
negara dalam bela negara secara non fisik dapat diselenggarakan melalui pendidikan
kewarganegaraan dan pengabdian sesuai dengan profesi. Pendidikan Kewarganegaraan ini
diberikan dengan tujuan untuk menanamkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air
dalam setiap warga negara. Pendidikan Kewarganegaraan dapat dilaksanakan melalui jalur
formal (sekolah dan perguruan tinggi) dan jalur non formal (sosial kemasyarakatan).
4. Bagaimana penggunaan teknologi dapat menjadi bagian dari pelaksanaan Bela Negara?
JAWAB : penggunaan teknologi memiliki potensi besar dalam pelaksanaan bela negara,
misalnya:
a. Cyber security
Cyber security untuk melindungi infrastruktur kritis negara, sistem pemerintahan, dan
data sensitif dari serangan siber yang dapat membahayakan keamanan negara
b. Komunikasi dan informasi
Dengan adanya penggunaan teknologi komunikasi modern seperti internet media sosial
dan aplikasi perpesanan dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang benar
dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait isu-isu keamanan nasional. Melalui
peran pemerintah di bidang teknologi komunikasi dan informas platform online tersebut
dapat dimanfaatkan untuk menyebarkan pesan-pesan penting, kampanye kesadaran bela
negara, serta mengumpulkan dan menganalisis data untuk pemantauan situasi
keamanan.
c. Pendidikan dan pelatihan
Teknologi di bidang pendidikan dan pelatihan dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan
generasi muda dalam menghadapi ancaman keamanan serta membantu siswa dan
masyarakat umum untuk memahami prinsip-prinsip bela negara, kepemimpinan
keterampilan pertahanan, serta pengembangan mental dan fisik melalui teknologi
pembelajaran seperti e-learning, aplikasi belajar, dan games/kuis online.
d. Pemantauan dan pengawasan
Teknologi seperti sistem pengawasan canggih, pemantauan satelit, dan kamera CCTV
dapat membantu dalam mengamati pergerakan dan aktivitas yang mencurigakan di
wilayah yang rentan sehingga pemerintah dapat mengidentifikasi potensi ancaman
keamanan termasuk dalam hal terorisme, kegiatan ilegal, atau gangguan terhadap
kedaulatan negara.
e. Penggunaan sumber daya teknologi
Melalui pemanfaatan sumber daya teknologi seperti big data, kecerdasan buatan (AI), dan
analisis data dapat membantu pemerintah dalam membuat keputusan yang bijak dalam
pengelolaan sumber daya nasional, termasuk pengelolaan energi, lingkungan, dan sumber
daya alam sehingga hal ini dapat berkontribusi pada keberlanjutan dan ketahanan
nasional.

5. Bagaimana upaya pemerintah dapat meningkatkan pelaksanaan Bela Negara di Indonesia?


JAWAB :
• Dengan sumber penerimaan pajak dari masyarakat yang membayar pajak sebagai bentuk
upaya bela negara secara non fisik, negara dapat melaksanakan kewajibannya dalam
memenuhi hak-hak warga negara dengan melaksanakan pembangunan, seperti untuk
memberikan fasilitas dan infrastruktur yang baik dan merata, memberikan subsidi pangan
dan BBM, transportasi massal, pelayanan kesehatan untuk masyarakat secara adil,
pendidikan yang merata, pertahanan dan keamanan, penegakan hukum yang adil kepada
seluruh kalangan masyarakat, dan untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Selain itu,
pajak juga berfungsi untuk menjaga kestabilan suatu negara. Contohnya adalah
pengendalian terhadap inflasi yang terjadi karena uang yang beredar sudah terlalu
banyak, sehingga pemerintah akan menaikkan tarif pajak, agar peningkatan inflasi dapat
terkontrol.
• Pemerintah dapat memanfaatkan teknologi dengan bijak untuk menjaga kedaulatan dan
keamanan negara sebagai bentuk pelaksanaan bela negara, misalnya pemerintah dapat
mengembangkan infrastruktur yang kuat dan melibatkan tenaga ahli dalam bidang
keamanan siber untuk melindungi infrastruktur kritis negara, sistem pemerintahan, dan
data sensitif dari serangan siber.
• Pemerintah dapat berkolaborasi dengan masyarakat dalam menggalakkan revolusi
mental untuk membangun nilai-nilai bela negara yang akan membentuk karakter bangsa
melalui beberapa sektor seperti pendidikan, media sosial dan lingkungan masyarakat.

Panduan mengerjakan tugas :


Silahkan anda mengerjakan tugas dengan diketik atau ditulis tangan kemudian anda scan dan di
upload dalam bentuk pdf di My ITS classroom paling lambat hari ini jam 22.00

Anda mungkin juga menyukai