Anda di halaman 1dari 19

KASUS-KASUS ANCAMAN TERHADAP IDEOLOGI, POLITIK,

EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA, PERTAHANAN, DAN KEAMANAN

Materi PPKN
Cici Claudia Cahya, S.Pd
Pengertian
• Ancaman merupakan sebuah upaya , baik dari
dalam maupun luar negeri, yang
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap
banga.
A. MENGIDENTIFIKASI BERBAGAI ANCAMAN
DALAM MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
• 1.      Ancaman Militer
•             Ancaman militer berkaitan ancaman di bidang
pertahanan dan keamanan. Ancaman militer adalah
ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman militer dapat
berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah,
pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror
bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.
1. Agresi militer

• Agresi militer adalah tindakan penyerangan yang dilakukan


suatu negara terhadap negara lain dengan melakukan
penyerangan ke suatu wilayah dengan tujuan merebut
kedaulatan negara dan kesejahteraan negara. Penggunaan
kekuatan bersenjata dari suatu negara untuk menyerang
negara lain. Sejarah mencatat, Indonesia pernah menjadi
sasaran agresi militer oleh Belanda selepas kemerdekaan.
Agresi Militer Belanda I dilancarkan pada 21 Juli 1947 hingga
5 Agustus 1947 dengan Jawa dan Sumatra sebagai tujuan
invasinya. Sedangkan Agresi Militer Belanda II terjadi tanggal
19-20 Desember 1948 di Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu
kota RI.
Agresi militer belanda-indonesia di Yogyakarta dan
Magelang, Jawa Timur 1 maret 1949 dan awal februari 1948

• Tujuan untuk membuktikan kepada dunia internasional


bahwa TNI indonesia masih dan kuat.
• Untuk menarik simpatik dari negara-negara luar sehingga
banyak yang mengakui kemerdekaan indonesia.
• Berhasil menaklukan belanda di yogyakarta, dan belanda
menerobos masuk di magelang mengatasi serangan
tersebut. Bulan maret 1949 korban belanda 200 orang
tewas.
• Korban: pihak indonesia 300 prajurit tewas dan 53 polisi
tewas, pihak belanda 6 orang tewas yaitu 3 polisi dan 14
orang luka-luka.
Kronologi Agresi Militer Belanda
• Terjadi karena adanya pelanggaran perjanjian
Linggarjati adalah perundingan cirebon, suatu
perundingan anatara indonesia dan belanda di
jawa barat yang menghasilkan persetujuan
mengenai status kemerdekaan indonesia.
2.      Pelanggaran Wilayah

• Pelanggaran wilayah dilakukan dengan


memasuki wilayah perbatasan laut atau darat
Indonesia oleh unsur negara lain tanpa seizin
petugas perbatasan. Kasus pelanggaran
wilayah di Indonesia ini misalnya dilakukan
oleh Malaysia di Blok Ambalat. Hingga
sekarang, lebih dari 9 kali pesawat perang
milik Malaysia masuk ke wilayah Indonesia
secara sewenang-wenang.
3.      Spionase

• Ancaman spionase atau mata-mata dilakukan dengan diam-diam mencuri


informasi untuk mendapatkan rahasia militer Indonesia. Kasus spionase di
Indonesia ini pernah terjadi pada 1982 ketika Alexandre Finenko, intel Uni
Soviet, bertugas dalam Operasi Aeroflot untuk mengorek dokumen
rahasia dari perwira tinggi militer RI, Letkol Soesdarjanto. Alexandre
Finenko ditangkap pada 6 Februari 1982. Ia melakukan mogok makan
hingga dideportasi pada 13 Februari 1982 dan Operasi Aeroflot
diputuskan untuk diakhiri. Baca juga: Sejarah Perundingan Roem-Royen:
Latar Belakang, Isi, Tokoh Sejarah Perundingan Renville: Latar Belakang,
Isi, Tokoh, & Dampak Sejarah Perjanjian Linggarjati: Latar Belakang, Isi,
Tokoh Delegasi 3. Ancaman Sabotase Ancaman militer dalam bentuk
sabotase dilakukan dengan merusak instalasi penting militer dan objek
vital nasional yang dapat membahayakan kedaulatan NKRI.
4.      Ancaman Kerusuhan

• Ancaman kerusuhan umumnya terjadi karena


kesenjangan sosial ekonomi atau pemaksaan
kepentingan dari golongan tertentu. Jika kerusuhan
itu disertai kekerasan maka berpotensi memecah
belah masyarakat, seperti kerusuhan 1998-1999,
kerusuhan Malari 1974, dan lain sebagainya. Baca
juga: Pemberontakan PRRI-Permesta di Sumatera
dan Sulawesi Sejarah Kerusuhan di Jakarta: dari
1965 Hingga 2019 Sejarah Pemberontakan DI/TII
Kahar Muzakkar
5.      Pemberontakan Bersenjata

• Pemberontakan bersenjata internal


merupakan ancaman militer berbahaya bagi
kedaulatan Indonesia. Kasus pemberontakan
bersenjata misalnya adalah Pemberontakan
DI/TII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh,
Kalimantan Selatan, Sulawesi, Republik
Maluku Selatan (RMS), PRRI/Semesta, dan lain
sebagainya.
2.          Ancaman Non Militer
• 1.   Ancaman dibidang ideologi
•         Ancaman terhadap kedaulatan suatu negara tidak
selalu berupa ancaman militer. Salah satu yang berbahaya
adalah ancaman di bidang ideologi. Ideologi merupakan
himpunan nilai, ide, norma, dan keyakinan yang dimiliki
seseorang atau sekelompok orang dan menjadi dasar
dalam menentukan sikap. Sebagaimana diketahui, dasar
negara Indonesia adalah Pancasila yang memuat nilai-nilai
luhur bangsa. Namun jika tidak dijaga, bukan tidak
mungkin paham lain seperti komunisme dan liberalisme
akan mengambil alih.
• 2. Ancaman dibidang Politik
•             Ancaman di bidang politik dapat bersumber
dari dalam negeri ataupun luar negeri. Seringkali
negara asing melakukan intimidasi, provokasi, atau
blokade politik untuk menekan negara lain. Dari dalam
negeri, tindakan makar atau kudeta yang berupa
pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan juga menjadi ancaman yang nyata. Ada
pula separatisme yang dilakukan sekelompok orang
yang ingin memisahkan diri dari NKRI.
•  Ancaman dibidang Ekonomi
•         Dengan adanya pasar bebas, setiap negara
dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas
produksi jika tidak ingin kalah saing dengan negara
lain. Globalisasi ekonomi ini dapat berpengaruh
positif karena bangsa Indonesia dapat
memasarkan produk ke pasar internasional. Pada
saat yang sama, bisa jadi produk-produk dari luar
negeri justru membanjiri Indonesia.
• 3. Ancaman dibidang Sosial Budaya
•            Ancaman bidang sosial budaya yang berasal dari dalam
negeri antara lain persoalan kemiskinan, keterbelakangan, dan
ketidakadilan. Jika dibiarkan masalah ini bisa menjadi bom
waktu yang akan menimbulkan persoalan lebih besar seperti
separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat
perbuatan manusia. Sementara itu ancaman berdimensi sosial
budaya yang bersumber dari luar negeri yaitu konsumerisme,
hedonisme, individualisme, dan westernisasi. Ini menyebabkan
memudarnya rasa solidaritas dan gotong royong serta lunturnya
nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.
• https://www.sma-syarifhidayatullah.sch.id/2021/06/kasus-kasus
-ancaman-terhadap-ideologi.html
B. MENGANALISIS STRATEGI NEGARA DALAM
MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM
MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
• Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu,
harus diterapkan startegi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai
(5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa:
• (1)  Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha  pertahanan dan keamanan negara.
• (2)  Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan
Kepolisian Negara Indonesia Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan
rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
• (3)  Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan
Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi,
dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
Lanjutan…
• (4)  Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat
negara yang menjaga kemanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani
masyarakat, serta menegakkan hukum.
• (5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia,
Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan
kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara
dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.
Berikut adalah beberapa strategi atau upaya
dalam mengatasi ancaman :
•   Bidang ideologi dan politik
• Upaya mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik dapat dilakukan dengan
cara penguatan ideologi Pancasila. Pancasila merupakan falsafah hidup negara
Indonesia, sehingga penguatan Pancasila wajib dilakukan. Penguatan ideologi
Pancasila dapat dilakukan dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari. Sebisa mungkin, nilai-nilai yang terkadung dalam
Pancasila diamalkan oleh seluruh warga negara Indonesia.
• Selain penguatan Pancasila, konsep Bhinneka Tunggal Ika juga perlu dikuatkan.
Agar persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia tetap terjaga. Dilansir dari
buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Damri dan Fauzi Eka Putra,
beberapa cara lain untuk mengatasi ancaman di bidang ideologi dan politik,
yaitu: Mengembangkan demokrasi politik Mengadakan reformasi lembaga-
lembaga politik agar menjalankan fungsi dan perannya secara benar
Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara mengegakkan pemerintahan yang
bersih dan berwibawa.
• Ancaman utama di bidang ekonomi adalah globalisasi ekonomi.
• Globalisasi ekonomi dapat diatasi dengan cara menerapkan sistem ekonomi
kerakyatan. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan,
sistem ekonomi kerakyatan adalah suatu struktur dan proses ekonomi yang
demokratis dan berkeadilan yang mendorong keikutsertaan rakyat banyak
sebagai pemilik modal dan pengendali jalannya roda perekonomian. Baca juga:
Integrasi Timor Timur ke Indonesia masa Orde Baru Agar sistem ekonomi
kerakyatan dapat terwujud, ada hal-hal yang harus dilakukan, antara lain:
• Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi dalam negeri
sehingga perekonomian rakyat bisa menguat. Sektor pertanian dijadikan
prioritas utama. Sebab sebagian besar penduduk Indonesia bermata
pencaharian sebagai petani. Perkonomian harus berorientasi pada kesejahteraan
rakyat. Tidak menggantungkan diri pada organisasi multilateral, seperti IMF dan
bank dunia. Mengoptimalkan bahan baku yang ada di dalam negeri sehingga
tidak bergantung pada impor.
• Ancaman Bidang sosial budaya
• Ancaman di bidang sosial budaya dapat diatasi dengan cara:
Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimbangi
dengan penguatan iman dan taqwa. Penguatan tentang budaya
dan wawasan nusantara melalui pendidikan formal. Meningkatkan
rasa nasionalisme dan menguatkan konsep Bhinneka Tunggal Ika.
•  Ancaman Bidang pertahanan dan keamanan
• Upaya mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan keamanan
tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi
merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia.
Untuk mengatasi ancaman militer, Indonesia menggunakan sistem
pertahanan bersifat semesta.

Anda mungkin juga menyukai