Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI INDONESIA DALAM

MENYELESAIKAN ANCAMAN
TERHADAP NEGARA
Kelompok 6
09 Dyah Puspitasari

Filia Aprilia14Uripto
19 Ilham Gumelar

Nur Fauziah
34

No name
STRATEGI MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM
MEMBANGUN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Ancaman
merupakan usaha yang dilaksanakan secara konsepsional
melalui tindak politik dan/atau kejahatan yang diperkirakan
dapat membahayakan tatanan serta kepentingan negara dan
bangsa.
Ancaman Militer
Menurut UU No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahan Negara, ancaman
militer dapat berbentuk sebagai berikut :
a) Agresi, merupakan penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa.
b) Pelanggaran wilayah yang dilakukan oleh negara lain.
c) Spionase yang dilakukan oleh negara lain untuk mencari dan
mendapatkan rahasia militer.
d) Sabotase untuk merusak instalasi penting militer dan objek vital
nasional yang membahayakan keselamatan bangsa.
e) Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme
internasional atau berkerja sama dengan terorisme dalam negeri.
f) Pemberontakan bersenjata.
g) Perang saudara yang terjadi antara kelompok masyarakat bersenjata
dan kelompok masyarakat bersenjata lainnya.
Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai
macam ancaman militer, Indonesia melaksanakan sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak dan
kewajiban seluruh warga negara serta keyakinan akan kekuatan
sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia.

Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta :


a) Kerakyatan, yaitu hankam negara diabdikan oleh dan untuk rakyat.
b) Kesemestaan, yaitu sumber daya nasional digunakan semaksimal
mungkin sebagai upaya pertahanan.
c) Kewilayahan, yaitu melaksanakan di seluruh wilayah NKRI sesuai
kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan :
• Komponen Utama
TNI sebagai Komponen Utama Pertahan
POLRI sebagai Komponen Utama Keamanan

• Komponen Cadangan dan Pendukung


Terdiri atas warga negara, sumber daya alam, serta sarana dan
prasarana nasional

Komponen Utama disiapkan untuk melaksanakan Operasi Militer


dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan dilaksanakan sebagai
pengganda komponen utama bila diperlukan, melalui proses
mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan,
namun setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan damai
terlebih dahulu. Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan
apabila cara damai tidak berhasil.
Berikut adalah beberapa ancaman militer yang pernah
terjadi di Indonesia:

 19 Desember 1948
Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat
itu masih ibu kota Indonesia.
 4 Desember 2011
kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam.
 24 dan 25 Februari 2007
terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia
terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak
di laut Sulawesi
Ancaman Non Militer
Bidang Ekonomi
Dari Internal : inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan
sistem ekonomi yang tidak jelas.
Dari eksternal : kinerja ekonomi yang buruk, daya saing yang rendah,
ketidaksiapan menghadapi globalisasi dan tingkat ketergantungan terhada
pihak asing.
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi
1. Menghadapi ancaman ekonomi dari internal :
  -  penciptaan lapangan kerja padat karya
-  pembangunan infrastruktur
-  penciptaan iklim usaha yang kondusif
-  pemilihan teknologi tepat guna
2. Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal: 
-  Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-
negara yang memiliki kekuatan ekonomi-politik dunia.
Bidang Ideologi
1) Dari luar negeri
• maraknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar
negeri
• adanya campur tangan politik dari badan-badan asing di dalam
negeri
• maraknya media propaganda asing
• adu domba yang dilakukan pihak asing
• pemberlakuan aturan-aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak
asing yang merugikan negara lain
2) Dari dalam negeri
• munculnya paham paham radikal dan ekstrimis dalam negeri
• munculnya berbagai aliran sesat di Indonesia
• sikap apatis terhadap pemerintah
• sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara
• kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri
• pemberontakan PKI
• gerakan separatis GAM di Aceh RMS di Maluku dan OPM di Papua
adanya provokasi dari kelompok masyarakat tertentu yang dilakukan
terhadap kelompok masyarakat lainnya yang mengandung unsur
Sara.
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideologi
1. Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur 
pertahanan nir-militer, yakni kementrian atau lembaga pemerintah
non-kementrian yang membidangi ideologi.
2. Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar negeri
mengerahkan seluruh istrumen pemerintahan untuk menangkal
pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.
3. Unsur pemerintah yang membidangi informasi mempercepat
gerakan untuk melakukan operasi informasi imbangan sehingga
masyarakat dapat menangkal berbagai pengaruh asing yang
mengancam ideologi.
4. Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan
melaksanakan proses pembelajaran dan kesadaran akan
ideologi Pancasila secara bertingkat dan berlanjut.
5. Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan
para pemimpin agama untuk membangun kerjasama dengan
pemerintah demi membetengi masyarakat dari penetrasi
ideologi asing.
6. Peran lapis pertahanan militer seperti program pelaksanaan
bakti TNI.
Bidang Politik
Dari luar negeri : Intimidasi, provokasi, atau blokade politik merupakan
bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang sering kali
digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain.
Dari dalam negeri : berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan
massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa,
atau menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan
pemerintah.
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang Politik
1. Pendekatan ke dalam
-  Penguatan penyelenggaraan pemerintah Negara yang sah, efektif,
bersih, berwibawa, dan bebas KKN, serta bertanggung jawab.
-  Penguatan lembaga legislatif
-  Penguatan kekuatan politik nasional
 
2. Pendekatan keluar
Menciptakan diplomasi dengan Negara lain secara dinamis,
diwujudkan dengan :
 Pada lingkup internal: Penciptaan kestabilan Negara dan ekonomi
bangsa.
 Pada lingkup regional: diplomasi aktif dalam peningkatan kerjasama.
 Pada lingkup supraregional : politik luar negeri Indonesia untuk
meningkatkan kerjasama antar Negara dengan fokus menjaga
keutuhan wilayah NKRI.
 Pada lingkup global : memperjuangkan kepentingan nasional melalui
keberadaan Indonesia dalam PBB serta mengidentifikasi ancaman
yang mungkin terjadi sehingga dapat mencegah ancaman tersebut.
Contoh kasus Ancaman Integrasi Nasional Dalam Bidang
Politik:
Politik uang (money politics)
• Politik SARA, adalah politik yang mengeksplorasikan
perbedaan agama dan etnis bahkan ideologi.
• Politik Oligarki, adalah bentuk pemerintahan berikut sistem
politik yang kekuasaan politiknya secara efektif dipegang oleh
satu kelompok ataupun golongan masyarakat. Baik dibedakan
menurut keluarga ataupun kekayaan.
• Penyerangan batas wilayah negara
Bidang Sosial Budaya
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1)      Ancaman dari dalam
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketidakadilan.
Isu-isu tersebut menjadi titik pangkal berbagai
permasalahan (separatisme, terorisme, kekerasan,
Perusakan lingkungan, SARA, dll)
2)      Ancaman dari luar
tidak tersaringnya budaya asing dengan budaya bangsa
Indonesia yang mengakibatkan terdesaknya nilai-nilai
persatuan dan kesatuan bangsa.
Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang Sosial Budaya

-Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu:


  a.   Keseimbangan antara manusia dengan Tuhan
  b.   Keseimbangan antara manusia dengan alam semesta
  c.   Keseimbangan antara manusia dengan masyarakat
  d.   Keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin
 
-Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan
perkembangan tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional,
kepribadian bangsam persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian
alam.
-Meningkatkan kesadaran akan pentingnya bertoleransi.
-Menghargai perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai