Anggota Kelompok :
Pengertian Ancaman
Ancaman adalah proses terjadinya situasi yang penting dimana ada pada sebuah negara,
di dalam berbagai bidang. Adapun tujuan dari ancaman itu adalah untuk mengubah tatanan
yang ada pada suatu negara atau bangsa.
Ancaman dalam bidang pertahanan dan keamanan merupakan suatu ancaman yang
berasal dari dalam maupun luar negeri yang mengganggu kehidupan suatu negara karena dapat
menimbulkan rasa tidak aman bagi warga negara. Ancaman ini berpotensi menggoyahkan
persatuan dan kesatuan bangsa.
Agresi adalah penyerangan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap negara lain. Agresi
militer yang pernah terjadi di Indonesia adalah pada masa penjajahan oleh Belanda. Pada saat
itu Agresi Militer Belanda I dilakukan pada 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947 di pulau Jawa
dan Sumatera. Selanjutnya, terjadi juga Agresi Militer Belanda II yang terjadi pada 19-20
Desember 1948 di Yogyakarta.
Pelanggaran wilayah oleh negara lain biasanya ditandai dengan adanya kapal maupun
pesawat non komersial yang memasuki wilayah negara lain. Salah satu contoh pelanggaran
wilayah yang terakhir terjadi adalah pada saat kapal China memasuki wilayah Indonesia.
Masuknya kapal negara lain ke wilayah perairan NKRI dapat menyebabkan kerugian ekonomi
atas eksploitasi hasil laut yang dilakukan. Jika eksploitasi dilakukan dalam skala besar, maka
bisa menimbulkan ancaman militer dan menimbulkan agresi.
3. Aksi Teror
Aksi teror biasanya dilakukan dengan senjata oleh jaringan terorisme internasional atau
bekerja sama dengan jaringan terorisme dalam negeri. Aksi teror ini pernah terjadi di Indonesia
yakni dengan adanya ledakan bom di Jakarta pada tahun 2016 yang diklaim adalah
penyerangan oleh ISIS.
Ancaman militer disintegrasi sosial pernah terjadi di Indonesia misalnya pada peristiwa 3
Juli 1946. Peristiwa tersebut diawali dengan peristiwa penculikan terhadap Perdana Menteri
Syahrir dan tokoh-tokoh lainnya seperti Menteri Kesehatan Dr. Darmasetiawan dan Mayor
Jenderal Soedibjo. Penculikan tersebut terjadi di Solo dan didalangi oleh Persatuan Perjuangan
yang dipimpin oleh Tan Malaka. Peristiwa tersebut menjadi hal yang berpotensi memecah
belah bangsa karena berkaitan dengan perubahan susunan pemerintahan lewat cara tidak benar.
2. Keresahan Sosial
Keresahan sosial bisa pernah terjadi di Indonesia salah satu contohnya adalah Gerakan 30
September PKI atau G30S PKI. Gerakan ini menimbulkan keresahan di lingkungan pemerintah
hingga masyarakat. Sebelum PKI melancarkan aksi yang dikenal dengan Gerakan 30
September, partai komunis ini juga pernah melakukan pemberontakan di Madiun pada bulan
September 1948.
3. Upaya Penggantian Ideologi
Salah satu pemberontakan terkenal yang bertujuan untuk mengubah ideologi negara adalah
DI/TII yang terjadi di beberapa daerah. Pemberontakan DI/TII menghendaki didirikannya
Negara Islam Indonesia. Pemberontakan DI/TII merupakan salah satu pemberontakan tersulit
yang pernah dihadapi Indonesia. Sebab, pemberontakan ini menyebar di berbagai wilayah
Indonesia dari Jawa, Sumatra, Sulawesi maupun Kalimantan.
Strategi mengatasi ancaman integrasi nasional di bidang pertahanan dan keamanan yang
pertama adalah meningkatkan kekuatan militer. Caranya adalah dengan menambah Alutsista
persenjataan Bangsa dan Negara Indonesia di bidang Militer. Alutsista merupakan peralatan
utama dalam sistem senjata yang memiliki kemampuan untuk pelaksanaan tugas pokok TNI.
Alutsista sendiri meliputi senjata, kendaraan tempur, munisi, alat komunikasi, alat optik, kapal,
helikopter, hingga alat perang elektronik. Strategi ini bertujuan untuk mengatasi krisis,
memberikan efek tangkal, dan juga meningkatkan stabilitas kawasan.
Strategi yang bisa dilakukan selanjutnya adalah dengan melatih anggota tentara nasional
dan kepolisian Indonesia. Dengan pelatihan, tentara nasional diharapkan bisa mengatasi
berbagai masalah negara di bidang pertahanan dan keamanan. Misalnya, mengatasi gerakan
separatis, mengatasi pemberontakan, mengatasi aksi terorisme, dan mengamankan wilayah
perbatasan. Sementara itu, kepolisian dilatih untuk menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat yang bertugas melindungi, mengayomi, dan melayani.
Indonesia harus bekerja sama dengan negara lain dalam mengembangkan dan
meningkatkan bidang pertahanan keamanan. Hal ini bisa dilakukan dengan kerja sama dalam
memasok peralatan tempur hingga pemeriksaan batas kedua negara bersama. Selain itu, ini
juga bisa dilakukan dengan tergabung dalam organisasi militer dan pertahanan internasional,
seperti NATO.
4. Meningkatkan Sikap Nasionalisme
Sebagai masyarakat sipil, kita juga bisa mengatasi ancaman integrasi nasional di bidang
pertahanan dengan menumbuhkan nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu paham yang
berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.
Tujuan nasionalisme adalah untuk menjamin kemauan dan kekuatan mempertahankan
masyarakat nasional melawan musuh dari luar. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan
membaca buku sejarah, ikut upacara bendera, dan memiliki sikap rela berkorban.
Wawasan kebangsaan adalah pemahaman masyarakat mengenai jati diri bangsanya untuk
mencapai cita-cita nasional. Rendahnya wawasan kebangsaan berdampak pada tergerusnya
rasa nasionalisme dan krisis jati diri bangsa.