Bab 6
“Memperkokoh Persatuan Bangsa”
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman dapat dikategorikan sebagai berikut :
Contohnya : Arus Globalisasi, Perang Ideologi, dan kepentingan politik baik berasal
dari luar maupun dalam negeri.
Pada intinya bahwa pada dasarnya ancaman merupakan segala sesuatu yang
dapat mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat. Sedangkan integrasi nasional
proses penyatuan dan penyesuaian antara kebudayaan yang berbeda-beda
sehingga tercipta suatu keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat. Jika kita
hubungkan maka jika terjadi ancaman maka proses integrasi nasional atau proses
penyatuan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, maka dari itu kita sebagai
warga negara yang baik harus sebisa mungkin mencegah terjadinya ancaman
terhadap negara tersebut sehingga kita dapat melaksanakan integrasi nasional
dengan sempurna.
Dari segi geografis Indonesia merupakan bangsa yang mejemuk, posisi yang
strategis dan potensial serta kemajemukan Indonesia disebabkan oleh berbagai hal,
diantaranya sebagai berikut :
Terletak diantara dua benua yaitu benua asia dan benua Australia dan dua
samudra yaitu samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Kaya akan sumber daya hayati baik hewan maupun tumbuhan.
Memiliki banyak wilayah dengan potensi lahan yang subur.
Dilewati garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu
musim kemarau dan hujan
Memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia dengan beragam suku, ras,
bahasa, dan agama sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.
Terletak diantara dua dangkalan besar yaitu dangkalan sunda dan dangkalan
sahul.
Terletak diantara tiga lempeng yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan
Pasifik.
Ancaman bagi Integrasi nasional datang dari luar maupun dari dalam maupun
dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman
tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-miiter.
1. Ancaman militer
Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi
yang mempunyai kemampuan yang membahayakan segenap bangsa. Ancaman ini
diniai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman miiter bisa berupa :
a. Agresi / invasi
Agresi, yaitu serangan bersenjata dari negara lain terhadap negara RI. Agresi
berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terahadap
kedulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Agresi mempunyai bentuk-bentuk dari yang berskala paling besar sampai
dangan yang terendah. Invansi merupakan bentuk agresi yang berskala besar
menggunakan kekuatan militer yang bersenjata yang dikerahkan untuk
menyerang dan menduduki wilayah negara lain.
b. Pelanggaran wilayah
Pelanggaran wilayah yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain. Hal
ini juga pernah dilakukan Indonesia. Ada negara yang pernah mengakui wilayah
Indonesia sebagai wilayah mereka. Bahkan kasus ini telah dibawa ke Mahkamah
Internasional. Sebagai negara yang memiliki wilayah yang sangat luas, tentu
berpotensi terjadi pelanggaran.
c. Pemberontakan bersenjata
d. Sabotase
Sabotase yang dilakukan pihak lain untuk merusak instaasi penting dan objek vital
nasional. Setiap negara pasti mempunyasi sejumlah objek vital nasional dan
instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase. Misalnya objek vital yang
dimiliki Indonesia yang harus mendapat perlindungan ekstra, misalnya istana
negara, gedung MPR/DPR , tempat wisata, dan tempat pengelolaan sumber daya
alam.
e. Spionase
Beberapa tahun belakangan ini kita sering dikejutkan dengan pemberitaan adanya
aksi teror yang dilakukan dengan persenjataan yang lengkap dan canggih. Aksi ini
dilakukan secara terbuka. Aksi teror ini dapat dikatakan sebagai bentuk terorisme
yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan dan
trauma serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
g. Ancaan Keamanan Laut dan Udara
Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu
stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang
memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan
transportasi dunia yang padat, baik transportasi meritim maupun dirgantara. Hal ini
berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan
udara. Ancaman keamanan laut dan udara yang perlu diwaspadai antara lain
sebagai berikut :
2) Penyelundupan narkoba, senjata, amunisi, dan bahan peledak atau bahan lain
yang membahayakan keselamatan bangsa;
h. Konflik Komunal
2. Ancaman Nonmiliter
Percobaan invasi asing adalah merupakan salah satu tantangan dalam menjaga
keutuhan NKRI. Beberapa perwujudan percobaan Invasi Asing :
3) Hukuman mati wraga negara Indonesia dan tenaga kerja Indonesia di negara
lain
Contoh korupsi misalnya seseorang yang menggunakan uang milik rakyat atau
negara untuk kepentingan dirinya sendiri. Contoh kolusi misalnya seseorang yang
ingin mencari pekerjaan dengan cara menyogok, kong-kalikong dengan orang
kepercayaan di kantor dimana dia ingin kerja. Contoh nepotisme misalnya seorang
pejabat, bila instansi yang sipimpinnya menerima calon pegawai, dia mendahulukan
menerima pegawai dengan mendahulukan saudara atau kerabat dekatnya terlebih
dahulu, baru yang lain.
c. Kriminalitas
Kriminalitas dapat menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat seperti rasa
ketakutan yang tinggi, timbul rasa curiga kepada lingkungannya, rendahnya
kepercayaan mesyarakat kepada aparat, dan terjadi pertikaian dengan pihak-pihak
yang tidak jela untuk masalah yang tidak jelas. Contoh tindak kriminal :
3) Perkelahian pelajar
4) Gerakan sparatis
c. Kriminalitas
d. Kemiskinan
e. Ekskusivitas kelompok
g. Separatisme
b. Sumber daya alam yang minus menyebabkan masyarakat bertindak apa saja
untuk memenuhi kebutuhan hidup, di antaranya meanggar kebijakan negara dan
mengambil hak milik orang lain
Ancaman di bidang Politik adalah setiap usaha dan kegiatan baik dalam negeri
maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang membahayakan dan
memecah belah persatuan dengan mengatas namakan politik. Ancaman di bidang
politik bisa berasa dari dalam negeri maupun luar negeri. Ancaman yang berasal
dari dalam negeri, misalnya Aksi demonstrasi yang menunjukkan penolakan
terhadap suatu rezim pemerintahan. Sedangkan ancaman yang berasal dari luar
negeri misalnya intimidasi.
Ancaman di bidang Ekonomi adalah setiap usaha dan kegiatan baik internal maupun
eksternal yang dapat mengancam kesejahteraan masyarakat dan kehidupan
perekonomian yang adil dan merata. Perekonomian di setiap negara bertujuan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan perekonomian yang adil dan
merata. Ancaman di didang ekonomi bagi bangsa Indonesia antara lain sebagai
berikut :
Sosial adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka)yang sebagian besar berinteraksi antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Sedang, Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Ancaman di bidang sosial budaya bisa berasa dari dalam atau
luar negeri.
a. Isu kemiskinan
b. Keterbelakangan
c. Kebodohan
d. Ketidakadilan
Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai macam ancaman
militer, Indonesia melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata). Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak
dan kewajiban seluruh warga negaraserta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Berikut adalah beberapa ancaman militer yang saat ini terjadi dan pernah terjadi di
Indonesia:
a. Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan perang
saudara antar TNI yang berkelanjutan yang dapat membuat integrasi Indonesia
terancam.
b. 19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat itu
masih ibu kota Indonesia.
1. Pendekatan ke dalam
2. Pendekatan keluar
· pembangunan infrastruktur,
· Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur pertahanan nir-
militer lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan sarana prasarana masyarakat yang
membawa dampak pada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.
d. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya
***. Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik
yang Berasal dari Dalam dan Luar Negeri yaitu :
b. Korupsi
· Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman dan
Taqwa
c. Terorisme
· Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang mengisolasikan diri
dari masyarakat sekitar
d. Pemberontakan
· Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja sama
antar perusahaan dengan SMK
· Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan
HIV/AIDS dan menanamkan jiwa anti narkoba
· Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena HIV/AIDS terutama
supir, pilot atau orang yang bertanggung jawab atas keamanan orang banyak
1. Agresi militer
· Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip bebas
aktif dengan kata lain bangsa Indonesia bersifat netral dan berhubungan baik
dengan negara lain
2. Penerobosan wilayah
3. Penyeludupan
6. Spionase
1. Pasal 27 Ayat (3) menyatakan bahwa” Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
2. Pasal 30 Ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa” (1) Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara; (2)
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung”.
Selain itu kewajiban bela negara juga diatur dalam undang-undang organik. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Pasal 68 menyatakan bahwa ”Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara Pasal 9 Ayat (1) menjelaskan bahwa ”Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara”.
Apa saja bentuk bela negara yang dapat dilakukan oleh setiap warga negara?
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1), ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan
negara yang meliputi hal-hal berikut.
1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan dapat
memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,
kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan
sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat
memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan
cita-cita dan sejarah nasional.
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar
militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa
tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki
resimen tersebut, mahasiswa harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Adapun,
siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar
kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar
Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.
TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan
rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksana dan kekuatan utama dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk
mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.
Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha
bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya, sebagai atlet nasional
dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam olimpiade
olahraga. Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar
negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan
upaya bela negara. Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga
negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana
lainnya.