Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH Pkn

Bab 6
“Memperkokoh Persatuan Bangsa”

Kelas XII IPS 1


Kelompok 6
1.Bagus Wijaya.P
2.Dita Islami
3.Novi Jumardiah N
4.Supandi Suganda.S
5.Zuliana
Ajaran 2018-2019

MEMPERKOKOH PERSATUAN BANGSA


A. Ancaman Terhadap Negara dalam Memperkokoh
Persatuan Bangsa
Pengertian Ancaman

Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri maupun luar
negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara,
dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan asal datangnya ancaman


Ancaman Dari Luar, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional
yang berasal dari luar negeri.

Ancaman Dari Dalam, yaitu segala ancaman terhadap ketahanan nasional


yang berasal dari dalam negeri.

2. Berdasarkan bentuk ancaman


Ancaman Fisik, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu
ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dengan tindakan secara fisik.

Contohnya : Pembunuhan, Serangan Bersenjata, Terorisme baik berasal dari dalam


maupun luar negeri.

Ancaman Ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat mengganggu


ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dalam tataran pemikiran.

Contohnya : Arus Globalisasi, Perang Ideologi, dan kepentingan politik baik berasal
dari luar maupun dalam negeri.

Ancaman Terhadap Negara Indonesia dalam Integritas Nasional

Ancaman terhadap negara mempunyai keterkaitan dengan terwujudnya


integrasi nasional. Namun kita sebelumnya akan membahas tentang pengertian
Integrasi Nasional agar lebih mengerti makna dan maksud Integrasi Nasional.

Integrasi berasal dari bahasa Inggris intregate yang artinya menyatupadukan,


menggabungkan dan mempersatukan. Sedangkan nasional berasal dari bahasa
Inggris juga, nation yang artinya bangsa.

Pada intinya bahwa pada dasarnya ancaman merupakan segala sesuatu yang
dapat mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat. Sedangkan integrasi nasional
proses penyatuan dan penyesuaian antara kebudayaan yang berbeda-beda
sehingga tercipta suatu keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat. Jika kita
hubungkan maka jika terjadi ancaman maka proses integrasi nasional atau proses
penyatuan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, maka dari itu kita sebagai
warga negara yang baik harus sebisa mungkin mencegah terjadinya ancaman
terhadap negara tersebut sehingga kita dapat melaksanakan integrasi nasional
dengan sempurna.

Dari segi geografis Indonesia merupakan bangsa yang mejemuk, posisi yang
strategis dan potensial serta kemajemukan Indonesia disebabkan oleh berbagai hal,
diantaranya sebagai berikut :

 Terletak diantara dua benua yaitu benua asia dan benua Australia dan dua
samudra yaitu samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
 Kaya akan sumber daya hayati baik hewan maupun tumbuhan.
 Memiliki banyak wilayah dengan potensi lahan yang subur.
 Dilewati garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dengan dua musim yaitu
musim kemarau dan hujan
 Memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia dengan beragam suku, ras,
bahasa, dan agama sehingga memiliki kebudayaan yang beragam.
 Terletak diantara dua dangkalan besar yaitu dangkalan sunda dan dangkalan
sahul.
 Terletak diantara tiga lempeng yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia, dan
Pasifik.

Macam-macam ancaman terhadap negara

Ancaman bagi Integrasi nasional datang dari luar maupun dari dalam maupun
dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan. Ancaman
tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-miiter.

1. Ancaman militer
Ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisasi
yang mempunyai kemampuan yang membahayakan segenap bangsa. Ancaman ini
diniai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman miiter bisa berupa :

a. Agresi / invasi
Agresi, yaitu serangan bersenjata dari negara lain terhadap negara RI. Agresi
berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terahadap
kedulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa.
Agresi mempunyai bentuk-bentuk dari yang berskala paling besar sampai
dangan yang terendah. Invansi merupakan bentuk agresi yang berskala besar
menggunakan kekuatan militer yang bersenjata yang dikerahkan untuk
menyerang dan menduduki wilayah negara lain.
b. Pelanggaran wilayah

Pelanggaran wilayah yang dilakukan suatu negara terhadap negara lain. Hal
ini juga pernah dilakukan Indonesia. Ada negara yang pernah mengakui wilayah
Indonesia sebagai wilayah mereka. Bahkan kasus ini telah dibawa ke Mahkamah
Internasional. Sebagai negara yang memiliki wilayah yang sangat luas, tentu
berpotensi terjadi pelanggaran.

c. Pemberontakan bersenjata

Pemberontakan bersenjata termasuk ancaman militer yang harus mendapat


penanganan yang serius. Pada dasarnya pemberontakan bersenjata yang terjadi di
Indonesia merupakan ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu
di dalam negeri. Meskipun demikian, ada juga pemberontakan yang dilakukan
dengan dukungan dari pihak luar negeri baik secara material maupun persediaan
persenjataan dan dilakukan baik secara terbuka maupun secara tertutup.

d. Sabotase

Sabotase yang dilakukan pihak lain untuk merusak instaasi penting dan objek vital
nasional. Setiap negara pasti mempunyasi sejumlah objek vital nasional dan
instalasi strategis yang rawan terhadap aksi sabotase. Misalnya objek vital yang
dimiliki Indonesia yang harus mendapat perlindungan ekstra, misalnya istana
negara, gedung MPR/DPR , tempat wisata, dan tempat pengelolaan sumber daya
alam.

e. Spionase

Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agen-agen rahasia


dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari negara lain.
Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup menggunakan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Spionase diperlukan penanganan secara khusus untuk
melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh
pihak lawan.

f. Aksi Teror Bersenjata

Beberapa tahun belakangan ini kita sering dikejutkan dengan pemberitaan adanya
aksi teror yang dilakukan dengan persenjataan yang lengkap dan canggih. Aksi ini
dilakukan secara terbuka. Aksi teror ini dapat dikatakan sebagai bentuk terorisme
yang mengancam keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan dan
trauma serta menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan.
g. Ancaan Keamanan Laut dan Udara

Gangguan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu
stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis Indonesia yang
memiliki wilayah perairan dan wilayah udara terbentang luas menjadikan pelintasan
transportasi dunia yang padat, baik transportasi meritim maupun dirgantara. Hal ini
berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan laut dan
udara. Ancaman keamanan laut dan udara yang perlu diwaspadai antara lain
sebagai berikut :

1) Pembajakan atau perompakan;

2) Penyelundupan narkoba, senjata, amunisi, dan bahan peledak atau bahan lain
yang membahayakan keselamatan bangsa;

3) Penangkapan ikan secara ilegal atau pencurian kekayaan laut.

h. Konflik Komunal

Konflik komunal yang terjadi antarkelompok masyarakat yang dapat membahayakan


keselamatan bangsa misalnya perang saudara antarkelompok bersenjata.

2. Ancaman Nonmiliter

Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang menggunakan faktor-faktor


non militer yang diniai mempunyai kemampuan yang membahayakan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
nonmiliter tidak berbentuk fisik dan tidak terlihat. Faktor penyebab ancaman ini
adalah pengaruh negatif dari globalisasi. Contoh ancaman nonmiliter seperti
pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya
sendiri, tidak menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.

Macam bentuk tantangan terhadap negara


a. Percobaan invasi asing

Percobaan invasi asing adalah merupakan salah satu tantangan dalam menjaga
keutuhan NKRI. Beberapa perwujudan percobaan Invasi Asing :

1) Manuver yang dilakukan oleh angkatan bersenjata negara tetangga di wiayah


NKRI

2) Penangkapan neayan Indonesia oleh Tentara Malaysia dan Australia.

3) Hukuman mati wraga negara Indonesia dan tenaga kerja Indonesia di negara
lain

4) Kedatangan imigran gelap di Indonesia

b. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN)

Contoh korupsi misalnya seseorang yang menggunakan uang milik rakyat atau
negara untuk kepentingan dirinya sendiri. Contoh kolusi misalnya seseorang yang
ingin mencari pekerjaan dengan cara menyogok, kong-kalikong dengan orang
kepercayaan di kantor dimana dia ingin kerja. Contoh nepotisme misalnya seorang
pejabat, bila instansi yang sipimpinnya menerima calon pegawai, dia mendahulukan
menerima pegawai dengan mendahulukan saudara atau kerabat dekatnya terlebih
dahulu, baru yang lain.

c. Kriminalitas

Kriminalitas dapat menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat seperti rasa
ketakutan yang tinggi, timbul rasa curiga kepada lingkungannya, rendahnya
kepercayaan mesyarakat kepada aparat, dan terjadi pertikaian dengan pihak-pihak
yang tidak jela untuk masalah yang tidak jelas. Contoh tindak kriminal :

1) Perang antar suku

2) Demonstrasi yang anarkis

3) Perkelahian pelajar

4) Gerakan sparatis

5) Bom bunuh diri

Macam bentuk hambatan terhadap negara


a. Konflik dan persaingan

b. Penyaahgunaan narkoba dan miniman beralkohol

c. Kriminalitas

d. Kemiskinan

e. Ekskusivitas kelompok

f. Penetrasi budaya dan ideologi

g. Separatisme

Macam bentuk gangguan terhadap negara

a. Sosial ekonomi masyarakat Indonesia yang beragam memicu muncunya


kesenjangan dan keompok-kelompok eksklusif yang tidak mau berinteraksi dengan
kelompok lainnya.

b. Sumber daya alam yang minus menyebabkan masyarakat bertindak apa saja
untuk memenuhi kebutuhan hidup, di antaranya meanggar kebijakan negara dan
mengambil hak milik orang lain

c. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap ancaman, gangguan dari uar

d. Rendahnya rasa aman dan tenteram yang dirasakan masyarakat, dll.

F. Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

1. Ancaman di Bidang Ideologi

Ancaman di bidang Ideologiadalah ancaman yang dinilai mempunyai kemampuan


yang membahayakan pemikiran masyarakat suatu negara sehingga akan
mengancam terhadap dasar falsafah Negara yaitu Pancasila. Adanya berbagai
paham ideologi lain tetap menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia. Apaagi dengan
adanya globalisasi yang dengan mudahnya membawa pengaruh dari satu negara ke
negara lain. Globalisasi seakan meyakinkan kepada masyarakat dunia bahwa
liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Hal ini
dapat memengaruhi pemikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideoogi
tersebut. Akan tetapi, hal ini akan berdampak negatif, misalnya dalam gaya hidup
yang diiputi kemewahan, budaya konsumtif, serta pergaulan bebas.

2. Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang Politik adalah setiap usaha dan kegiatan baik dalam negeri
maupun luar negeri yang dikategorikan sebagai hal yang membahayakan dan
memecah belah persatuan dengan mengatas namakan politik. Ancaman di bidang
politik bisa berasa dari dalam negeri maupun luar negeri. Ancaman yang berasal
dari dalam negeri, misalnya Aksi demonstrasi yang menunjukkan penolakan
terhadap suatu rezim pemerintahan. Sedangkan ancaman yang berasal dari luar
negeri misalnya intimidasi.

3. Ancaman di Bidang Ekonomi

Ancaman di bidang Ekonomi adalah setiap usaha dan kegiatan baik internal maupun
eksternal yang dapat mengancam kesejahteraan masyarakat dan kehidupan
perekonomian yang adil dan merata. Perekonomian di setiap negara bertujuan
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan kehidupan perekonomian yang adil dan
merata. Ancaman di didang ekonomi bagi bangsa Indonesia antara lain sebagai
berikut :

a. Masuknya barang-barang luar negeri

b. Terjadi persaingan bebas

c. Bangsa asing akan menanamkan modalnya di Indonesia, sehngga membuat


perekonomian Indonesia menjadi di kuasai bangsa asing

4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Sosial adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka)yang sebagian besar berinteraksi antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Sedang, Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Ancaman di bidang sosial budaya bisa berasa dari dalam atau
luar negeri.

Dari dalam negeri :

Dari luar negeri :

a. Isu kemiskinan

b. Keterbelakangan

c. Kebodohan

d. Ketidakadilan

a. Munculnya gaya hidup konsumtif

b. Adanya sikap individualisme

c. Muncul gejala westernisasi

5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan negara disebut juga pertahanan nasional adalah segala usaha untuk
mempertahankan kedaulatan negara, keutuhan wilayah sebuah negara dan
keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara. Sedang, Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana
dapat dimengerti sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya,
kecemasan, dan ketakutan".

B.Straegi Mengatasi Bebagai Ancaman Dalam Membangun


Persatuan dan Kesatuan Bangsa
1. Strategi Menghadapi Ancaman Militer

Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai macam ancaman
militer, Indonesia melaksanakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishankamrata). Penyelenggaraan Sishankamrata didasarkan pada kesadaran hak
dan kewajiban seluruh warga negaraserta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

Ciri sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta :

a. Kerakyatan, yaitu hankam negara diabdikan oleh dan untuk rakyat.

b. Kesemestaan, yaitu sumber daya nasional digunakan semaksimal mungkin


sebagai upaya pertahanan.

c. Kewilayahan, yaitu melaksanakan di seluruh wilayah NKRI sesuai kondisi


geografis sebagai negara kepulauan.

Dalam mengahadapi ancaman militer, disiapkan komponen utama untuk


melaksanakan Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan
dilaksanakan sebagai pengganda komponen utama bila diperlukan, melalui proses
mobilisasi/demobilisasi. Selagi komponen pertahanan siap dikerahkan, namun
setiap bentuk perselisihan diutamakan melalui jalan damai terlebih dahulu.
Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilaksanakan apabila cara damai tidak
berhasil.

Berikut adalah beberapa ancaman militer yang saat ini terjadi dan pernah terjadi di
Indonesia:

a. Saat ini, TNI terpecah menjadi beberapa kubu sehingga memungkinkan perang
saudara antar TNI yang berkelanjutan yang dapat membuat integrasi Indonesia
terancam.

b. 19 Desember 1948 : Agresi militer Belanda II di kota Yogyakarta yang saat itu
masih ibu kota Indonesia.

c. 4 Desember 2011 : kekerasan bersenjata di Nanggroe Aceh Darussalam


d. 24 dan 25 Februari 2007 terjadi pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia
terhadap Indonesia yang berlokasi di Ambalat yaitu terletak di laut Sulawesi

2. Strategi Menghadapi Ancaman Nir Militer

a. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ideology

Strategi menghadapi ancaman ini dihadapi dengan konsep pertahanan berlapis


berikut:

1) Lapisan terdepan dalam konsep penanganannya terdiri atas unsur pertahanan


nir-militer, yakni kementrian atau lembaga pemerintah non-kementrian yang
membidangi ideologi.

2) Unsur pemerintah yang membidangi politik dalam dan luar negeri


mengerahkan seluruh istrumen pemerintahan untuk menangkal pihak lain yang
mengancam ideologi Pancasila.

3) Unsur pemerintah yang membidangi informasi mempercepat gerakan untuk


melakukan operasi informasi imbangan sehingga masyarakat dapat menangkal
berbagai pengaruh asing yang mengancam ideologi.

4) Unsur pemerintah yang membidangi pendidikan melaksanakan proses


pembelajaran dan kesadaran akan ideologi Pancasila secara bertingkat dan
berlanjut.

5) Unsur pemerintah yang membidangi agama memberdayakan para pemimpin


agama untuk membangun kerjasama dengan pemerintah demi membetengi
masyarakat dari penetrasi ideologi asing.

6) Peran lapis pertahanan militer seperti program pelaksanaan bakti TNI.

b. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang politik

Strategi pertahanan ancaman di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem


politik dalam menanggulangi segala bentuk ancaman yang ditujukan kepada
kehidupan politik bangsa Indonesia. Terwujud dengan kehidupan politik
berlandaskan demokrasi Pancasila dan politik luar negeri bebas aktif. Langkah –
langkah yang ditempuh:

1. Pendekatan ke dalam

Pembangunan sistem politik demokrasi yang menghargai kebhinnekaan atau


kemajemukan bangsa. Tertulis dalam 3 pilar penataan kedalam :

· Penguatan penyelenggaraan pemerintah Negara yang sah, efektif, bersih,


berwibawa, dan bebas KKN, serta bertanggung jawab.
· Penguatan lembaga legislative

· Penguatan kekuatan politik nasional

2. Pendekatan keluar

Menciptakan diplomasi dengan Negara lain secara dinamis , diwujudkan dengan:

· Pada lingkup internal: Penciptaan kestabilan Negara dan ekonomi bangsa.

· Pada lingkup regional: diplomasi aktif dalam peningkatan kerjasama.

· Pada lingkup supraregional : politik luar negeri Indonesia untuk meningkatkan


kerjasama antar Negara dengan fokus menjaga keutuhan wilayah NKRI.

· Pada lingkup global : memperjuangkan kepentingan nasional melalui


keberadaan Indonesia dalam PBB serta mengidentifikasi ancaman yang mungkin
terjadi sehingga dapat mencegah ancaman tersebut.

c. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang ekonomi

Diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Menghadapi ancaman ekonomi dari internal :

· penciptaan lapangan kerja padat karya

· pembangunan infrastruktur,

· penciptaan iklim usaha yang kondusif,

· pemilihan teknologi tepat guna

2. Menghadapi ancaman ekonomi dari eksternal:

· Indonesia harus membangun dan menjaga hubungan baik dengan negara-


negara yang memiliki kekuatan ekonomi-politik dunia.

3. Untuk pertahanan militer dalam menghadapi ancaman berdimensi


ekonomi:

· mengembangkan pilihan strategis untuk membantu unsur utama dari


pertahanan nir-militer

· meningkatkan usaha pertahanan untuk menciptakan kondisi keamanan


nasional dan kebutuhan pokok masyarakat terutama di daerah-daerah pedalaman.

· Program Bakti TNI yang melibatkan kerja sama dengan unsur pertahanan nir-
militer lainnya lebih ditingkatkan pada perbaikan sarana prasarana masyarakat yang
membawa dampak pada peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat.
d. Strategi dalam menghadapi ancaman di bidang sosial budaya

Memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu:

· Keseimbangan antara manusia dengan Tuhan

· Keseimbangan antara manusia dengan alam semesta

· Keseimbangan antara manusia dengan masyarakat

· Keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin

Meningkatkan semangat persatuan bangsa dengan memperhatikan perkembangan


tradisi, pendidikan, kepemimpinan, integrasi nasional, kepribadian bangsam
persatuan dan kesatuan bangsa dan pelestarian alam.

***. Cara Mengatasi Dan Menyelesaikan Ancaman Bagi Bangsa Indonesia Baik
yang Berasal dari Dalam dan Luar Negeri yaitu :

1. Ancaman dari dalam

a. Perang antar suku

· Melakukan mediasi terhadap pihak yang bertikai dengan mempertemukan


tokoh adat/perwakilan masing-masing pihak yang bertikai

· Melakukan sosialisasi tentang pentingnya perdamaian dan kerugian adanya


pertikaian

· Meningkatkan kerja sama dan gotong royong antar kelompok masyarakat


atau suku untuk memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas di lingkungan
masyarakat

· Pemerataan pembangunan agar tidak terjadi kecemburuan antar suku

b. Korupsi

· Menanamkan jiwa anti korupsi yang diikuti dengan peningkatan Iman dan
Taqwa

· Memperberat sanksi dan hukuman para koruptor sehingga menimbulkan efek


jera dan rasa takut pejabat negara untuk melakukan tindakan yang hina itu

· Menciptakan pemerintah bersih dan berwibawa, bebas KKN dan konsisten


melaksanakan peraturan dan Undang-undang
· Melakukan pengawasan yang ketat pada jalannya pemerintahan terutama
pada bidang keuangan

· Bila memungkinkan melakukan pengawasan terhadap rekening para pejabat

· Belajar bersikap jujur sejak dini

· Meningkatkan dan menjaga independenitas KPK dalam tugasnya


memberantas korupsi

· Meningkatkan kesejahteraan pegawai pemerintahan untuk meminimalisir


keinginan korupsi

c. Terorisme

· Menertibkan bahan baku pembuatan bom ataupun bahan yang diperlukan


dalam pembuatan bom

· Penarikan peredaran persenjataan yang dimiliki masyarakat sipil

· Pemberantasan sekelompok terorisme yang berkeliaran di masyarakat

· Meningkatkan kinerja pihak militer dengan mempelajari motif di setiap kasus


terorisme

· Membasmi hal-hal yang membantu perkembangan terorisme misalnya dukungan


materiil dan keuangan, kontrol, kepemimpinan, dan faham yang disebarkan oleh
teroris

· Meningkatkan rasa nasionalisme

· Meningkatkan ketahanan nasional dan mempersolid setiap susunan Hankamrata

· Melaporkan warga yang diduga teroris, misalnya warga yang mengisolasikan diri
dari masyarakat sekitar

d. Pemberontakan

Pemerataan pembangunan sampai pelosok daerah sehingga tidak muncul


kecemburuan nasional

· Meningkatkan keamanan dari pusat hingga satuan terkecil daerah sesuai


prinsip Hankamrata

· Meningkatkan rasa nasionalisme dengan mempelajari pendidikan


kewarganegaraan dan sejaarah perjuangan Indonesia dalam merebut NKRI

· Mengakui persamaan derajat dan HAM sehingga kaum minoritas tidak


terdesak

e. Ekstrim kanan dan kiri


· Mengamalkan nilai-nilai Pancasila

· Menanamkan pendidikan agama sebagai pendidikan formal

· Memberantas segala tindakan ekstrim

· Meningkatkan keefisienan dan kinerja pemerintah dan lebih transparan agar


tidak muncul masyarakat anti pemerintah

· Meningkatkan Nasionalisme dan Imtaq

f. Kemiskinan atau kesenjangan sosial

· Meningkatkan sumber daya manusia

· Memperluas lapangan kerja untuk mengimbangi jumlah angkatan kerja

· Meningkatkan kualitas SDM siap kerja melalui pendidikan, seperti kerja sama
antar perusahaan dengan SMK

· Melakukan subsidi sembako bagi rakyat miskin

· Peningkatan pelayanan atau kebutuhan dasar kepada masyarakat miskin,


misalnya sekolah gratis, Kartu Jakarta Sehat dan lain-lain

· Pemerataan pembangunan di seluruh pelosok tanah air

g. Narkoba dan HIV/AIDS

· Mengawasi dengan ketat daerah yang diduga tempat-tempat prostitusi dan


mewajibkan menggunakan pengaman sebelum berhubungan

· Mempersempit peredaraan narkoba dengan memperketat pemeriksaan di


bandara, pelabuhan, maupun daerah perbatasan

· Melakukan dan ikut dalam kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan
HIV/AIDS dan menanamkan jiwa anti narkoba

· Menyaring budaya asing dengan Pancasila

· Melakukan uji urine untuk mengetahui siapa yang terkena HIV/AIDS terutama
supir, pilot atau orang yang bertanggung jawab atas keamanan orang banyak

· Melakukan razia tempat yang diduga pabrik maupun penjualan narkoba


seperti diskotik atau klub malam

2. Ancaman dari luar

1. Agresi militer
· Menjalin hubungan persahabatan antar negara berdasarkan prinsip bebas
aktif dengan kata lain bangsa Indonesia bersifat netral dan berhubungan baik
dengan negara lain

· Meningkatkan peralatan, pertahanan militer dan ketahanan nasional diiringi


dengan peningkatan dari kualitas TNI sebagai inti pertahanan dalam sistem
Hankamrata (pertahanan keamanan rakyat semesta)

· Selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang dapat membahayakan


keutuhan NKRI seperti mengikuti wajib militer dan belajar dasar-dasar kemiliteran
dan selalu siap apabila dibutuhkan dalam mempertahankan NKRI

2. Penerobosan wilayah

· Mengadakan patroli secara rutin, terutama daerah rawan penerobosan batas

· Membangun pos-pos pertahanan dan memperjelas tapal batas yang lebih


kuat dan permanen sehingga tidak dapat dipindah

· Mensejahterakan penduduk di wilayah perbatasan agar tidak bergantung


pada negara tetangga sehingga penduduk di wilayah perbatasan tidak berpindah
kewarganegaraan

3. Penyeludupan

· Meningkatkan transparansi pihak bea cukai dalam tugasnya mengawasi lalu


lintas barang antar negara

· Meningkatkan pengamanan daerah perbatasan untuk mengantisipasi


penyeludupan barang illegal, karena memasukkan barang tanpa dikenai pajak impor

· Meningkatkan pengamanan daerah jalur perdistribusian seperti bandara,


pelabuhan.

4. Infiltrasi ( penyusupan ideologi )

· Memahami nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila serta


mengamalkannya

· Menyaring nilai ideologi asing dengan Pancasila, agar memperoleh dampak


positifnya saja

· Mempertebal Iman dan Taqwa (imtaq)

· Melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat kecintaan terhadap tanah air


tercinta sertan menanamkan semangat juang untuk membela bangsa, negara, serta
mempertahankan Pancasila sebagai landasan idiil dan UUD sebagai landasan
konstitusional serta landasan Nusantara sebagai landasan fisional
5. Penitrasi ( penyusupan budaya )

· Penguasaan IPTEK yang diimbangi Imtaq, sebagai perisai diri di era


globalisasi

· Pengenalan budaya nusantara melalui pendidikan formal, misal membuka


ekstrakulikuler sekolah

· Meningkatkan rasa Nasionalisme dan mempelajari kebudayaan yang berasal


dari berbagai suku bangsa di Indonesia

· Melakukan penyaringan budaya yang masuk dengan menggunakan nilai-nilai


Pancasila

6. Spionase

· Meningkatkan keamanan di titik-titik vital nasional misal pabrik senjata,


pembangkit listrik serta penyimpanan dokumen rahasia negara

· Tetap waspada terhadap segala ancaman yang mungkin terjadi

· Meningkatkan keimanan para pemimpin dan pejabat negara

· Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme

· Melakukan pengawasan baik di wilayah darat, air, maupun udara yang


dilakukan oleh TNI, AD, AL, AU

C. Model Praktis Partisipasi Warga Negara Dalam Mengatasi


Ancaman Guna Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bagaimana bentuk partisipasi warga negara yang diharapkan dalam mengatasi


ancaman-ancaman terhadap persatuan dan kesatuan? Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tersirat sudah menentukan bentuk
partisipasi warga negara melalui usaha bela negara. Hal tersebut dapat dilihat dalam
pasal berikut.

1. Pasal 27 Ayat (3) menyatakan bahwa” Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.

2. Pasal 30 Ayat (1) dan (2) menyatakan bahwa” (1) Tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara; (2)
Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung”.

Selain itu kewajiban bela negara juga diatur dalam undang-undang organik. Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Pasal 68 menyatakan bahwa ”Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan”.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
Negara Pasal 9 Ayat (1) menjelaskan bahwa ”Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
pertahanan negara”.

Ketentuan-ketentuan tersebut menegaskan bahwa bela negara yang dilakukan oleh


warga negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap
bangsa dari segala ancaman. Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan
dalam upaya pertahanan negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap
warga negara. Oleh karena itu, warga negara mempunyai kewajiban ikut serta
dalam pembelaan negara, kecuali ditentukan dengan undang-undang. Dengan
demikian, terkandung pengertian bahwa upaya pertahanan negara harus didasarkan
pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada
kekuatan sendiri.

Sumber: www. alumnimenwajatim.tripod.com

Apa saja bentuk bela negara yang dapat dilakukan oleh setiap warga negara?
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara Pasal 9 Ayat (1), ditegaskan berbagai bentuk usaha pembelaan
negara yang meliputi hal-hal berikut.

1. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pelajaran wajib yang diajarkan di tingkat
pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan kewarganegaraan dapat
memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,
kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan
sikap menghargai jasa para pahlawan. Pendidikan kewarganegaraan dapat
memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi oleh
masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan konsisten dengan
cita-cita dan sejarah nasional.

2. Pelatihan Dasar Kemiliteran

Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat pelatihan dasar
militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa. Unsur mahasiswa
tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki
resimen tersebut, mahasiswa harus mengikuti latihan dasar kemiliteran. Adapun,
siswa sekolah menengah dapat mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar
kemiliteran, seperti Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar
Bendera (Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi lainnya.

3. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI)

TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan
rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakan pelaksana dan kekuatan utama dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negara berhak untuk
mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.

4. Pengabdian sesuai dengan Keahlian atau Profesi

Upaya bela negara tidak hanya melalui cara-cara militer saja tetapi banyak usaha
bela negara dapat dilakukan tanpa cara militer. Misalnya, sebagai atlet nasional
dapat mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas dalam olimpiade
olahraga. Selain itu, siswa yang ikut Olimpiade Fisika, Matematika atau Kimia di luar
negeri dan mendapatkan penghargaan merupakan prestasi yang menunjukkan
upaya bela negara. Pengabdian sesuai dengan profesi adalah pengabdian warga
negara untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan
memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai