DALAM BINGKAI
BHINNEKA TUNGGAL IKA6
POSISI SILANG INDONESIA DALAM ASPEK
SOSIAL
1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah
berpenduduk jarang di selatan
2. Ideologi Indonesia terletak di antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan
3. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi
kapitalis di selatan
4. Demokrasi Pancasila terletak di antara demokrasi rakyat di utara dan demokrasi liberal di
selatan
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat
individualis di selatan
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di uatara dan kebudayaan barat
di selatan
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan continental
di utara dan sistem pertahanann maritime di barat, selatan dan timur
Agresi dan Invasi
Pelanggaran Wilayah
Pemberontakan
Bersenjata
Sabotase dan
MILITER Spionase
Konflik Komunal
NON- IPOLEKSOSBUDHANKAM
MILITER & TI
AGRESI INVASI
juga disokong oleh kekuatan asing baik secara terbuka maupun tertutup.
vital nasional.
AKSI TEROR BERS
E N JATA
Aksi dilakukan secara terbuka. Aksi ini dapat dikatakan
sebagai bentuk terorisme yang mengancam keselamatan
bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan dan trauma
serta menimbulkan korban tanpa rasa perikemanusiaan.
ANCAMAN KEAMANAN LAUT &
UDARA
Kondisi geografis Indonesia yang memiliki wilayah perairan dan wilayah udara yang terbentang
luas menjadikan perlintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun dirgantara.
Hal ini berimplikasi terhadap tingginya otensi gangguan ancaman keamanan laut dan udara.
Ancaman keamanan laut dan udara yang perlu diwaspadai antara lain, sebagai berikut:
2)Penyelundupan narkoba, senjata, amunisi, dan bahan peledak atau bahan lain yang dapat
Adanya berbagai paham ideologi lain juga menjadi ancaman bagi Bangsa Indonesia,
ditambah dengan adanya globalisasi yang dengan mudah membawa pengaruh dari suatu negara
ke negara lain. Kehidupan masyarakat saat ini pada umumnya cenderung mengarah pada
kehidupan liberal yang menekankan kebebasan individu. Globalisasi seakan meyakinkan bahwa
liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tetapi, pada umumnya
pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya gaya hidup bermewah-mewahan;
budaya konsumtif; serta pergaulan bebas.
2) ANCAMAN di BIDANG POLITIK
Politik adalah hal vital dalam sebuah negara karena terkait dengan cara penyelenggaraan
kehidupan negara. Ancaman dibidang politik baik dari dalam maupun luar dapat
membahayakan kelangsungan kehidupan negara.
a) Ancaman politik dari luar. Merupakan berbagai tindakan suatu negara yang berfungsi
memberikan tekanan politik terhadap negara lain, berupa intimidasi atau blokade politik.
b) Ancaman politik dari dalam. Berupa penggunaan kekuatan atau pengaruh untuk
mengerahkan massa untuk melemahkan atau menumbangkan kekuasaan pemerintahan dan
melalui Gerakan Separatisme (gerakan untuk memisahkan diri dari suatu negara, dengan
tujuan mendirikan negara baru yang merdeka). Separatisme dapat menempuh pola
perjuangan politik bersenjata dan tanpa senjata. Perjuangan tidak bersenjata bertujuan
menarik simpati masyarakat internasional.
3) ANCAMAN di BIDANG EKONOMI
Globalisasi memunculkan adanya perdagangan bebas, yang membuat barang-barang dari luar
masuk dan bersaing ketat dengan produk-produk dalam negeri. Harga lebih murah dan kualitas yang
baik dapat menjadi alasan beralihnya konsumen terhadap barang dari luar. Hal tersebut menjadi
ancaman ekonomi bagi Negara Indonesia.
Ancaman ekonomi bagi Bangsa Indonesia antara lain:
a) Masuknya barang produksi luar negeri yang mengancam produk lokal
b) Mudahnya bangsa asing menanamkan modal di Indonesia membuat ekonomi Indonesia semakin
dikuasai bangsa asing
c) Persaingan bebas akan memunculkan pihak yang kalah dan pihak yang menang
d) Sektor perekonomian yang bersubsidi semkin berkurang, koperasi sulit berkembang, berdampak
pada bertambahnya angka pengangguran dan kemiskinan
e) Prospek perekonomian jangka Panjang memburuk
4) ANCAMAN di BIDANG SOSIAL BUDAYA
Ancaman di bidang sosial budaya bisa berasal dari dalam dan luar. Contoh ancaman di bidang sosial
budaya yang datang dari dalam, antara lain Isu kemiskinan; Keterbelakangan; Kebodohan; Ketidakadilan.
Ancaman dari luar yang timbul akibat pengaruh negatif globalisasi, antara lain:
a) Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi produk-produk luar negeri
b) Munculnya sifat Hedonisme (mengganggap kenikmatan pribadi sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal
tersebut membuat manusia memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadi, meski
harus melanggar norma-norma di masyarakat.
c) Sikap individualism atau mementingkan diri sendiri
d) Munculnya gejala westernisasi, yaitu haya hidup yang berorientasi pada budaya barat tanpa penyaringan
terlebih dahulu
e) Memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial
f) Lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat
5) ANCAMAN di BIDANG PERTAHANAN dan KEAMANAN
Globalisasi juga membuat modus kejahatan semakin berkembang dan beragam, yang
berpengaruh bagi pertahan dan kemananan negara. Konflik SARA (suku, agama, ras, dan
antargolongan) sering terjadi serta aksi teror bersenjata seolah merongrong kehidupan
masyarakat.
Ancaman di bidang Hankam (Pertahanan dan Keamanan) bisa berupa, agresi/ invasi;
pelanggaran wilayah; pemberontakan bersenjata; sabotase dan spionase; aksi teror bersenjata;
ancaman keamanan laut dan udara; serta konflik komunal.
Menjaga pertahanan dan keamanan negara merupakan hak sekaligus kewajiban seluruh
rakyat Indonesia, sebagaimana diatur dalam Pasal 30 ayat (1) UUD 1945. Lebih lanjut diatur
dalam ayat (2), dengan TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM
MENGATASI BERBAGAI ANCAMAN DALAM
MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL
BELA NEGARA
DASAR HUKUM BELA NEGARA
UUD 1945 Pasal 27 Ayat (3) dan Pasal 30 Ayat (1) dan (2)
Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang Konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional
Tap MPR No. VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan POLRI
Tap MPR No. VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI
UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Hankam Negara RI, diubah oleh
UU No. 1 Tahun 1988
Wujud bela negara yang dilakukan Wujud bela negara yang dilakukan tidak
secara fisik, yaitu dengan menghadapi dengan cara menghadapi/ melawan
serangan musuh. Pelaksanaannya musuh secara langsung.
dilakukan oleh rakyat terlatih, yang
Wujud bela negara secara non-fisik
memiliki empat fungsi:
dapat dilakukan di semua lingkungan
1. Ketertiban umum kehidupan, baik di lingkungan keluarga;
sekolah; dan masyarakat.
2. Perlindungan masyarakat
3. Kemanan rakyat
4. Perlawanan rakyat