Anda di halaman 1dari 24

1

OPTIMALISASI PERAN DANYONKAV 1

DALAM PENGGUNAAN INSTAGRAM GUNA MENDUKUNG

KEGIATAN BHAKTI TNI DI LINGKUNGAN KECAMATAN CIMANGGIS

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.
a. Sebagai kekuatan pertahanan maupun pembangunan bangsa, TNI
mempunyai kepentingan atas berhasilnya pembangunan Nasional. Hal ini
diwujudkan dalam fungsi organiknya yaitu pembina teritorial, dimana TNI sebagai
kekuatan pertahanan diorientasikan terhadap masalah-masalah kewilayahan yang
meliputi geografis, demografis dan kondisi sosial yang menjadi RAK Juang yang
dilaksanakan oleh Satuan Teritorial di daerah.

b. Indonesia sebagai negara kepulauan yang tersebar diseluruh kepulauan


Nusantara, dimana pertahanan negara diwujudkan dalam format kewilayahan yang
mampu menyelenggarakan pertahanan secara mandiri dalam waktu yang cukup
lama. Sedangkan di tingkat Pusat disiapkan cadangan strategis yang dapat
digerakkan ke wilayah guna menghadapi ancaman diluar kemampuannya. Jadi
pembinaan teritorial adalah strategi pembangunan wilayah nasional beserta isinya,
yang dilakukan Pemda dalam rangka pertahanan dan dilaksanakan secara terpadu
oleh seluruh komponen bangsa.

c. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah pengguna


media sosial terbesar di dunia. Pengguna Facebook, Twitter, Instagram dan lain-
lain dari Indonesia menempati porsi yang cukup besar dari keseluruhan pengguna
media sosial tersebut. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) pada tahun 2012, kurang lebih 63 juta masyarakat Indonesia terhubung
dengan internet dan sebanyak 95 persen aktivitas yang mereka lakukan adalah
adalah membuka media sosial. Bahkan Indonesia diprediksi akan menjadi negara
dengan pengguna sosial media paling aktif dan paling banyak. Salah satu alasan
yang paling kuat mengapa hal tersebut bisa terjadi adalah karena perangkat-
perangkat internet mobile semakin terjangkau harganya bagi masyarakat sehingga
memungkinkan penetrasi jaringan pada user yang lebih luas
2

d. Dalam perspektif tersebut perlu adanya upaya untuk memanfaatkan


perkembangan teknologi yang sedang berkembang secara komprehensif dengan
mem Viral kan kegiatan Bhakti TNI melalui media sosial tersebut, dengan tujuan
agar tercapainya kondisi RAK Juang yang mendukung tugas pokok TNI AD, maka
penulis memiliki ide yang dituangkan dalam karmil yang berjudul “Optimalisasi
Peran Danyonkav 1 Dalam Penggunaan Instagram Guna Mendukung
Kegiatan Bhakti TNI Di Lingkungan Kecamatan Cimanggis”

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Penulisan karangan militer ini dimaksudkan untuk memberikan


gambaran tentang pelaksanaan optimalisasi peran Danyonkav 1 dalam
penggunaan instagram guna mendukung kegiatan Bhakti TNI di lingkungan
Kecamatan Cimanggis.

b. Tujuan. Memberikan masukan/saran kepada Komando Atas guna


menentukan kebijaksanaan untuk mengoptimalkan peran Danyonkav 1 dalam
penggunaan instagram guna mendukung kegiatan Bhakti TNI di lingkungan
Kecamatan Cimanggis.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang Lingkup pembahasan optimalisasi peran
Danyonkav 1 dalam penggunaan instagram guna mendukung kegiatan Bhakti TNI di
lingkungan Kecamatan Cimanggis dibatasi pada pembinaan di Satuan Yonkav 1/BCC
Divif 1 Kostrad dan bertitik berat kepada satu media sosial yaitu Instagram yang disusun
dengan tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan.
b. Latar belakang pemikiran.
c. Penggunaan sosial media saat ini.
d. Faktor – faktor yang mempengaruhi.
e. Penggunaan sosial media yang diharapkan.
f. Optimalisasi penggunaan sosial media.
g. Penutup.

4. Metode dan Pendekatan. Metode penulisan yang digunakan adalah deskriptif


analisis dengan pendekatan observasi dan studi kepustakaan .
3

5. Pengertian-Pengertian.

a. Media Sosial adalah media online yang dimanfaatkan sebagai sarana


pergaulan sosial secara online di internet. Para penggunanya dapat saling
berkomunikasi, berinteraksi, berbagi dan berbagai kegiatan lainnya. Media sosial
mengunakan teknologi berbasis website atau aplikasi yang dapat mengubah suatu
komunikasi ke dalam bentuk dialog interaktif. Beberapa contoh media sosial yang
banyak digunakan adalah YouTube, Instagram, Facebook, Blog, Twitter, dan lain-
lain.

b. Viral adalah aktivitas di dunia maya yang menggambarkan penyebaran


sebuah informasi melalui media online yang tersebar dengan cepat sehingga
membuatnya menjadi populer dan menjadi perbincangan khalayak umum.

c. Hoax adalah informasi palsu atau berita yang sebenarnya bisa berisi fakta
namun telah dipelintir atau direkayasa. Kata-kata hoax saat ini semakin sering
digunakan dan disematkan ketika menyikapi berita yang sama sekali tidak ada
faktanya.

d. Mainstream adalah salah satu kegiatan ataupun sesuatu yang sudah biasa
atau dijadikan kebiasaan oleh banyak orang. Hal ini merujuk kepada sesuatu yang
sudah sering dilakukan oleh mayoritas orang didalam suatu lingkup tertentu, dapat
di aplikasikan kepada tindakan, peralatan, kebiasaan dan lain lain.

e. Bhakti TNI adalah Pelibatan TNI sebagai komponen utama pertahanan


dalam membantu menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan ( Civic Mission ) untuk
menangani masalah-masalah sosial dan kemanusiaan atas permintaan instansi
terkait dan atau atas inisiatif sendiri yang dilaksanakan secara bersama-sama
dengan instansi terkait tanpa mengabaikan kesiapan satuan.
4

BAB II

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN

6. Umum. Batalyon Kavaleri 1/BCC Divif 1 Kostrad sebagai satuan tempur TNI
AD selain mempunyai tugas penegak kedaulatan negara dengan kemampuan
tempurnya, juga mempunyai kemampuan untuk mempertahankann keutuhan
wilayah bersama-sama komponen lainnya dengan pelaksanaan fungsi
pembangunan teritorial. Pembangunan teritorial yang dilaksanakan oleh Batalyon
Kavaleri 1/BCC Divif 1 Kostrad adalah Binter terbatas dimana dengan segala
keterbatasan, namun dapat melaksanakan pembinaan teritorial untuk menciptakan
RAK yang tangguh disekitar pangkalan dengan radius yang telah ditentukan. Salah
satu kemampuan teritorial yang di fokuskan dalam tulisan ini adalah Bhakti TNI
yang dioptimalkan pelaksanaannya dengan memanfaatkan teknologi di dunia maya
berupa media sosial berbasis internet khususnya Instagram, hal ini menjadi latar
belakang pemikiran meliputi landasan pemikiran dan dasar pemikiran.

7. Landasan Pemikiran.

a. Landasan Idiil. Pancasila sebagai dasar negara, ideologi dan pandangan


hidup bangsa Indonesia merupakan sumber dari segala sumber hukum yang
mengandung nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan bermasyarakat,
bernegara dan merupakan ideologi yang sudah final keberadaannya. Nilai-nilai
Pancasila secara filosofis melandasi konsep dasar tentang pertahanan dan
keamanan bangsa dan negara. Prinsip dasar bahwa bangsa Indonesia cinta damai
tetapi lebih cinta kemerdekaan merupakan pengejawantahan nilai-nilai luhur dan
kepribadian bangsa seperti termaktub dalam Pancasila. Perang hanya merupakan
jalan terakhir. Nilai-nilai perdamaian lebih diutamakan sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Dengan demikian, pengejawantahan Pancasila dalam kehidupan
bangsa adalah implementasi nilai-nilai keselarasan, persatuan dan kesatuan,
kekeluargaan dan keadilan senantiasa menjadi pedoman dalam penataan
kehidupan bangsa serta penyelenggaraan fungsi pemerintahan negara termasuk
fungsi pertahanan dan keamanan.

b. Landasan Konstitusional.

1) UUD 1945. Merupakan tatanan aturan hukum yang tertinggi dan


menjadi pedoman dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara,
dengan jelas dalam pembukaan UUD 1945 tercantum bahwa Negara
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Hak dan
5

kewajiban warga negara dalam upaya pembelaan negara diatur oleh Pasal
30 UUD 1945, pada ayat (1) menyatakan bahwa tiap-tiap warga negara
berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara,
sedangkan ayat (2) menyatakan bahwa usaha pertahanan dan keamanan
negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat
semesta oleh TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung.

2) UU No. 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pada hakekatnya


pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan yang bersifat semesta,
penyelenggaraan berdasarkan atas keseimbangan dan kesadaran antara
hak dan kewajiban serta keyakinan pada kekuatan sendiri untuk
menghadapi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang
berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Artinya sistem
pertahanan negara melibatkan semua warga negara, sumber daya nasional
serta segenap sarana dan prasarana nasional untuk dipersiapkan dan
dayagunakan guna kepentingan pertahanan negara.

c. Landasan Konsepsional.

1) Wawasan Nusantara. Wawasan nusantara bertujuan sebagai


satu kesatuan politik, kesatuan ekonomi, kesatuan budaya dan kesatuan
pertahanan. Perwujudan kesatuan pertahanan mengandung makna
bahwa ancaman terhadap sebagian wilayah Indonesia merupakan ancaman
terhadap kedaulatan nasional secara keseluruhan yang harus dihadapi
dengan mengerahkan segenap daya dan kemampuan. Salah satu tujuan
penyelenggaraan pertahanan negara adalah untuk mewujudkan suatu
kesatuan bangsa Indonesia tanpa terpecah-pecah seperti yang
diamanatkan dalam pemahaman wawasan nusantara. Oleh karena itu,
semua upaya penyelenggaraan pertahanan negara akan bermuara pada
bagaimana mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Disinilah dituntut suatu upaya konsepsional dan komprehensif untuk
penyiapan dan pemberdayaan segenap sumber daya manusia dan sumber
daya nasional demi kepentingan pertahanan untuk mewujudkan tujuan
nasional.

2) Ketahanan Nasional. Bangsa Indonesia menyadari bahwa


berbagai aspek kehidupan bangsa tidak mungkin diselenggarakan secara
parsial ataupun terpisah-pisah, tetapi harus merupakan upaya terpadu
6

sehingga akan menghasilkan suatu sinergi kemampuan yaitu peningkatan


ketahanan setiap aspek kehidupan bangsa secara selaras, serasi dan
seimbang. Kaitannya dengan penyelenggaraan pertahanan negara adalah
upaya penyelenggaraan pertahanan untuk membentuk suatu ketahanan
bangsa dan negara sehingga mampu menghadapi setiap ancaman baik dari
dalam maupun dari luar. Dengan demikian, segala penyiapan potensi
pertahanan diarahkan pada pembentukan ketahanan nasional.

3) Pembinaan Teritorial. Di dalam merealisasikan tujuan Binter


yaitu menjadikan wilayah sebagai Ruang, Alat, Kondisi (RAK) juang
tangguh, maka perlu dilakukan inventarisasi dari aspek dari wilayah itu baik
yang bersifat geografi, demografi maupun kondisi sosial kemasyarakatan.
Untuk itu maka Yonkav 1 dituntut untuk menyelenggarakan hubungan kerja
sama yang sebaik-baiknya dengan pemuka-pemuka, tokoh agama dan
segenap lapisan masyarakat dalam daerahnya. Terutama mengenai
pekerjaan dan tanggung jawab yang bersangkutan dengan tugasnya.

4) Bhakti TNI adalah Dharma Bakti TNI dalam perjuangan bangsa


untuk mewujudkan cita-cita nasional. Dalam pengertian khusus adalah
pelibatan TNI sebagai komponen utama pertahanan dalam membantu
menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan ( Civic Mission ) untuk
menangani masalah-masalah sosial dan kemanusiaan atas permintaan
instansi terkait dan atau atas inisiatif sendiri yang dilaksanakan secara
bersama-sama dengan instansi terkait tanpa mengabaikan kesiapan satuan.

8. Dasar Pemikiran. Pelaksanaan program Bhakti TNI di satuan Yonkav 1 secara


umum sudah berjalan dengan baik . Namun untuk mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan
tersebut, maka perlu adanya pemanfaatan teknologi yang komprehensif dan mumpuni
guna mengoptimalkan tujuan pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI yang dilakukan, disamping
itu juga dibutuhkan salah satu cara dan metode untuk tetap menjaga citra, martabat dan
harga diri TNI bagi rakyat Indonesia, karena dapat menjadi salah satu sarana kounter
opini dan konten negatif yang merusak jati diri TNI. Oleh karena itu penulis memiliki dasar
pemikiran yang dituangkan dalam tulisan yang berjudul optimalisasi peran Danyonkav 1
dalam penggunaan Instagram guna mendukung kegiatan Bhakti TNI di lingkungan
kecamatan Cimanggis.
7

BAB III

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL SAAT INI

9. Umum. Dengan pesatnya perkembangan kemajuan teknologi jaman sekarang


tentu menjadi faktor yang penting dalam mendukung globalisasi. Globalisasi cenderung
sering dibahas dampaknya dalam bidang politik dan ekonomi, namun faktanya dalam
bidang budaya dan psikologis dampaknya pun cukup besar dikarenakan adanya
pertukaran informasi yang begitu cepat. Salah satu yang mendukung munculnya
globalisasi adalah perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat khususnya
internet. Internet yang mulai berkembang tahu 2000-an dan mulai menjadi kebutuhan bagi
sebagian masyarakat mulai dimanfaatkan untuk bermacam hal disamping mengakses
halaman web sebagai sumber informasi. Seiring berkembangnya internet muncul apa
yang dinamakan media sosial berbasis internet sebagai contoh Instagram pada era
sekarang. Pesatnya perkembangan media sosial juga dikarenakan semua orang seperti
bisa memiliki media sendiri. Jika untuk media tradisional seperti televisi, radio atau koran
dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak, maka lain halnya dengan
media sosial. Para pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan jaringan
internet tanpa biaya yang besar dan dapat dilakukan sendiri dengan mudah.

Media sosial di internet sudah muncul sejak tahun 1978 melalui computerized bulletin
board system yang ditemukan oleh Ward Christensen and Randy Suess sebelum website
mengudara menjadi hal yang bebas diakses publik. Computerized bulletin board system
merupakan cikal bakal media sosial dan merupakan sistem yang digunakan untuk
perencanaan dan pemberitahuan meeting baik untuk keperluan bisnis ataupun sekadar
betemu teman. Dalam media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu, mereka dapat
berkomunikasi kapanpun dan dimanapun mereka berada. Tidak dapat dipungkiri bahwa
media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang. Seseorang
yang asalnya kecil bisa menjadi besar dengan media social dan sebaliknya, hal inilah
yang harus dapat dicermati oleh TNI AD khususnya Yonkav 1/BCC dalam melaksanakan
program Bhakti TNI, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi di bidang media sosial
dalam hal ini Instagram, sehingga diharapkan dapat memperbesar dampak positif dari
hasil kegiatan Bhakti TNI yang dilakukan oleh Yonkav 1/BCC di lingkungan kecamatan
Cimanggis.
8

10. Perbedaan Penguasaan Teknologi Informatika. Perkembangan teknologi


informatika sangat pesat terjadi, mulai dari software maupun hardware, seiring dengan
laju perkembangan tersebut maka harus diikuti oleh user yang berkompeten dan handal
untuk mengperasionalkan perangkat tersebut. Disadari bahwa tidak sedikit prajurit yang
awam terhadap media sosial khususnya Instagram, meskipun mereka mempunyai akun
namun belum dapat menggunakan aplikasi tersebut dengan optimal dan tepat sasaran.
Perkembangan teknologi tidak dapat dibendung, namun harus dapat kita manfaatkan
dengan bijak agar tepat sasaran dan tepat guna, dan hal yang terpenting adalah
keamanan penggunaan aplikasi tersebut agar tidak merugikan instansi TNI AD.

11. Kampanye Militer. Tujuan lain dalam proses penggunaan media sosial
Instagram dalam pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI adalah kampanye militer, dalam ilmu
militer, kampanye militer adalah istilah yang digunakan untuk rencana strategi militer yang
penting, berdurasi panjang dan dalam skala yang besar. Istilah ini berasal dari kata
Campania yang merupakan tempat operasi perang tahunan oleh tentara Republik
Romawi. Disamping tugas utama untuk memerankan fungsi utama TNI yaitu teritorial,
juga dapat mempertegas keberadaan TNI AD di wilayah Indonesia itu kuat, hebat dan
terintegrasi serta bersatu dengan rakyat, sehingga dapat juga sekaligus melemparkan
pesan kepada negara tetangga bahwa TNI dan Rakyat adalah satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Penyebaran berita di media sosial Instagram bersifat global dan massif,
dan sangat mudah untuk diakses oleh siapapun, namun sektor ini dirasa sangat kurang di
eksploitasi oleh TNI sebagai media kampanye militer secara optimal dan sangat perlu
untuk mengoptimalkan peran sosial media Instagram sebagai media kampanye mliter.

12. Intensitas Tugas di Satuan. Setiap satuan dimanapun berada pastinya


mempunyai kegiatan masing-masing sesuai dengan tugas dan tugas pokok yang
diembannya. Namun intensitas tugas dan kegiatan antar satuan tentunya berbeda.
Yonkav 1 sebagai satuan yang berada di bawah Kostrad memiliki intensitas penugasan
yang cukup tinggi ditambah lagi dengan posisinya yang berada di wilayah Jantung
Ibukota Negara (Jakarta) ,walaupun bukan berupa penugasan berupa pengamanan
perbatasan, pengamanan daerah rawan dan penugasan luar negeri. Penugasan yang
sering diemban oleh Yonkav 1 diantaranya penugasan bantuan kemanusiaan (civic
mission) Satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Palembang
Sumsel, menolong korban banjir , untuk kegiatan protokoler seperti upacara HUT TNI di
cilegon, upacara penyambutan dan pemberangkatan satgas luar negeri di Halim Perdana
Kusuma dan Kolinlamil , untuk satgas pengamanan seperti Pengamanan Pilpres dan
Pilkada serentak, Pengamanan Konferensi Asia Afrika dan sebagainya. Dengan tingginya
9

intensitas penugasan tentunya dapat menguras waktu dan tenaga yang cukup banyak
dan menyita konsentrasi kegiatan lainnya yang cukup besar.

13. Awam Tentang Media Sosial Instagram. Pemahaman mengenai media


sosial Instagram pada saat ini cenderung terjadi miskonsepsi dikarenakan banyaknya
dampak buruk dari penggunaan Instagram, hal yang menjadi pokok pembahasan adalah
kurang bijaknya prajurit pengguna Instagram dalam mengupload foto ke media sosial. Hal
ini terjadi dikarenakan masih kurangnya pemahaman prajurit mengenai hal hal yang boleh
dan dan tidak boleh dilakukan di media sosial, sehingga cenderung merugikan dan
merusak nama baik Satuan.

14. Pelaksanaan Bhakti TNI. Pelaksanaan program Bhakti TNI sudah berjalan baik
itu program dan non program di setiap semesternya, namun cenderung hanya sekedar
melaksanakan tugas dari komando atas, dan dirasa kurang dieksploitasi hasil
pelaksanaannya melalui Instagram. Adapun alasan mengapa hal ini terjadi adalah karena
yang mengetahui adanya kegiatan Bhakti TNI yang telah dilakukan oleh Yonkav 1 adalah
komando atas dan masyarakat sekitar saja, dalam bentuk produk laporan kegiatan saja
dan tertuju satu alamat. Tidak ada penyebaran berita untuk menyebarluaskan tentang
kegiatan Bhakti TNI yang baru saja dilakukan oleh Yonkav 1 dengan masyarakat
Cimanggis karena kurangnya peran media sosial Instagram.

15. Kemampuan Penguasaan Wilayah. Pelaksanaan Bhakti TNI secara garis besar
merupakan wujud dharma bhakti TNI kepada rakyat, dalam hal ini dapat disimpulkan
dengan dharma bhakti Yonkav 1 kepada masyarakat Cimanggis. Tentu hal ini tidak
terlepas dari penguasaan wilayah yang dilakukan oleh Yonkav 1 untuk secara terbuka
dan sukarela masyarakat Cimanggis menunjukkan sikap mendukung kepada Yonkav 1
dalam bentuk apapun. Penguasaan wilayah yang dilakukan oleh Yonkav 1 dirasa kurang
karena memang Yonkav 1 merupakan Satuan tempur yang tidak memiliki kewilayahan,
sehingga dalam kesehariannya harus senantiasa berkoordinasi dengan Satuan
kewilayahan, akan tetapi hal itupun tidak bias diwujudkan karena intensitas kegiatan
Satuan yang cukup tinggi sehingga sulit untuk mencari waktu melaksanakan rangkaian
kegiatan yang dapat menarik hati rakyat berupa anjangsana, olah raga bersama kegiatan
agaman dan lain lain.

16. Sarana Pendukung Penggunaan Instagram. Media sosial Instagram sudah


menjadi salah satu media mainstream di dunia maya dan memiliki pengguna yang
tergolong besar, namun dalam penggunaan Instagram tersebut perlu sarana pendukung
10

lainnya untuk memperbesar dampak yang dapat dihasilkan postingan yang dibuat.
Yonkav 1 belum memiliki sarana pendukung instagram yang mumpuni berupa kamera
dan operator kamera tersebut, hal ini dirasa penting karena yang menjadi modal utama
dar penggunaan Instagram adalah foto - foto heroik yang menggugah rasa penasaran
dari pengguna Instagram itu sendiri, kemudian operator dari kamera yang digunakan juga
menjadi keterbatasan karena operator dirasa kurang berpengalaman dan perlu
ditingkatkan lagi.

17. Keterbukaan. Kualitas keterbukaan dari masyarakat Cimanggis mengacu


pada seberapa antusiasnya masyarakat tersebut kepada rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Yonkav 1 dalam kesehariannya dalam rangka program Bhakti TNI. Hal ini
dapat dilihat dari partisipasi masyarakat Cimanggis yang mungkin belum mengenal
Yonkav 1 secara menyeluruh dan sesuai harapan, dalam pelaksanaan tugas, tentu
dibutuhkan keterbukaan dari masyarakat untuk senantiasa memberikan feedback dan
masukan kepada Yonkav 1 agar lebih baik dan juga menjadi salah satu sarana
pendukung Yonkav 1 untuk menjalankan tugasnya karena masyarakat akan dengan
sukarela menginformasikan setiap perembangan situasi yang terjadi di wilayah Cimanggis
kepada Yonkav 1 yang menjadi bahan untuk melakukan Deni Ceni.

18. Empati. Rasa empati dari masyarakat Cimanggis tidak dapat direkayasa, rasa
empati tersebut muncul dengan cara dibangunnya hubungan emosional yang mendalam
dan secara terus menerus dengan konsisten antara masyarakat Cimanggis dengan
Yonkav 1. Empati masyarakat Cimanggis masih kurang terhadap Yonkav 1 dan belum
muncul secara natural, hal ini dikarenakan masih belum ada kegiatan Bhakti TNI yang
dilakukan oleh Yonkav 1 yang dapat menggugah hati dan empati dari masyrakat
Cimanggis kepada Yonkav 1.

19. Sikap Mendukung. Muara dari pelaksanaan Bhakti TNI diharapkan


mempengaruhi masyarakat Cimanggis untuk menunjukkan sikap mendukungnya pada
setiap kegiatan dan tugas yang dilakukan oleh Yonkav 1. Hati dari masyarakat Cimanggis
dirasa masih kurang terhadap Yonkav 1 dan cenderung masih mementingkan diri sendiri,
hal ini menjadi pokok pikiran dalam merencanakan kegiatan kedepannya agar lebih tepat
sasaran dan tepat guna. Penggunaan Instagram yang masih kurang juga menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi sikap tersebut karena mayoritas generasi muda di
Cimanggis menggunakan Instagram dan tergolong aktif di Instagram, oleh karena itu
sikap yang kurang mendukung dari masyarakat Cimanggis merupakan dampak dari
ketidaktahuan dan tidak kenalnya masyarakat Cimanggsi kepada Yonkav 1.
11

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

20. Umum. Secara umum Komandan Satuan dalam pelaksanaan program Bhakti
TNI senantiasa dihadapkan kepada berbagai kondisi baik dari dalam satuan sendiri
maupun dari luar. Faktor –faktor tesebut akan memberikan pengaruh terhadap kegiatan
Bhakti TNI yang dilakukan oleh Komandan Satuan . Sekaligus akan menentukan berhasil
atau tidaknya program Bhakti TNI yang dilakukan.

21. Faktor Internal.

a. Kekuatan

1) Doktrin. Disadari bahwa TNI sebagai Alat Negara berperan


menjaga kedaulatan negara, keutuhan, keselamatan bangsa dan wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia serta sebagai Komponen Utama
dalam sistem pertahanan negara sesuai UU No. 3 tahun 2002 tentang
pertahanan negara dan UU NO 34 tahun 2004 tentang TNI, hal itu
mengharuskan TNI profesional di bidangnya. Salah satu penjabaran dari
profesional adalah mempunyai stamina fisik yang kuat dan mahir dalam
teknis kemiliteran. Berangkat dari pemahaman tersebut maka setiap prajurit
akan senantiasa memelihara dan meningkatkan kemampuannya tersebut
secara berkelanjutan.

2) Program Kerja Satuan. Merupakan rencana kerja satuan yang


memuat rencana kegiatan Bhakti TNI dan sasaran yang ingin dicapai, dalam
hal ini pelaksanaan Bhakti TNI diarahkan kepada terwujudnya kondisi RAK
juang yang ideal di masyarakat Cimanggis. Dengan adanya program kerja,
program Bhakti TNI menjadi terarah dan terukur.

3) Motivasi yang kuat. Motivasi merupakan modal dasar yang sangat


berharga untuk menumbuhkan niat untuk dekat dengan rakyat dan dapat
mengambil hati rakyat. Tanpa adanya motivasi yang kuat mustahil program
Bhakti TNI dapat berhasil, Prajurit Yonkav 1 selalu mempunyai tekad, bahwa
dalam setiap kegiatan apapun baik di dalam maupun di luar markas harus
tampil maksimal dan menunjukan yang terbaik. Motivasi seperti ini yang
harus selalu dipelihara dan ditingkatkan.
12

b. Kelemahan.

1) Kualitas SDM Prajurit. Prajurit yang ada di satuan Yonkav 1 tidak


semuanya memiliki kemampuan jurnalistik dan fotografi, sehingga
dibutuhkan kaderisasi dan penataran secara intensif mengenai jurnalistik
dan fotografi agar dapat membuat konten Instagram yang menarik dan
berdaya guna serta menjadi sarana penyebarluasan berita kegiatan di
media sosial mainstream.

2) Kondisi Organisasi. Meskipun bukan merupakan faktor dominan


yang dapat mempengaruhi secara langsung, kondisi organisasi menjadi
salah satu faktor yang mempengaruhi. Dalam organisasi Yonkav 1 di TOP
ROK 2013, tidak ada personel yang memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai penerangan di Satuan, dalam kesehariannya tugas Penerangan
dilakukan oleh Staf Intelijen di Satuan, hal ini menyebabkan pelaksanaan
tugas penerangan kurang maksimal karena Staf Intelijen sendiri sudah
melakukan tugas teritorial disamping tugas pokok sebagai Staf Intelijen.
Maka perlu untuk mengembangkan organisasi untuk membentuk Staf
Penerangan di Satuan.

3) Sarana yang kurang memadai. Untuk membuat konten Instagram


yang menarik dan berdaya guna dibutuhkan sarana yang memadai. Namun
kenyataannya tidak semua satuan memiliki sarana yang dapat digunakan
untuk membuat konten yang menarik dan berdaya guna. Di satuan Yonkav
1 belum memiliki kamera DSLR yang memadai.

22. Faktor Eksternal.

a. Peluang.

1) Dislokasi dari Yonkav 1. Lokasi dari Yonkav 1 yang berada di


Cijantung memberikan keuntungan untuk segala akses dalam
memberdayakan masyarakat sekitarnya secara terbatas, dan hal ini juga
didukung dengan antusiasme masyarakat Cimanggis yang masih cukup
tinggi akan dunia kemiliteran karena citra yang selama ini telah dibangun.

2) Akses Yonkav 1 yang berada di kota besar. Yonkav 1 dapat dengan


mudah untuk melengkapi sarana pendukung dari penggunaan media sosial
Instagram, hal ini karena di kota Jakarta terdapat banyak sekali toko
13

elektronik yang mumpuni dan menyediakan sarana pendukung berupa


kamera guna kebutuhan fotografi.

3) Masyarakat Binaan. Masyarakat Cimanggis sudah sebagian besar


merupakan daerah binaan dari Kompi Yonkav 1 yang melaksanakan
kegiatan anjangsana sebelumnya, meskipun tidak terlalu intensif
dikarenakan intensitas tugas Satuan yang sangat tinggi. Para pendahulu
dari prajurit Yonkav 1 yang telah melakukan pembinaan sebelumnya sangat
membantu dalam membina dan kembali mempererat tali silaturahmi dan
hubungan emosional antara Yonkav 1 dengan masyarakat Cimanggis, hal
ini juga di dukung dengan komposisi masyarakat Cimanggis yang
sebagiannya merupakan keluarga TNI maupun Purnawirawan TNI.

b. Kendala.

1) Padatnya kegiatan non Program. Kegiatan di lingkungan Kostrad


intensitasnya cukup tinggi. Banyak kegiatan-kegiatan yang tidak dapat
diprediksi dan membutuhkan pengerahan pasukan yang cukup banyak.
Yonkav 1 yang terletak di wilayah Jakarta menjadikan satuan ini sering
mendapatkan tugas non program di bandingkan satuan-satuan Kostrad lain
yang berada di daerah luar Jakarta. Seperti yang baru- baru ini
dilaksanakan adalah Kesiapsiagaan Pilleg dan Pilpres tahun 2019.
Sehingga mau tidak mau Yonkav 1 selalu menyiagakan pasukannya untuk
mengantisipasi setiap perkembangan situasi yang ada. Dengan padatnya
kegiatan tersebut, sehingga adakalanya kegiatan-kegiatan program Bhakti
TNI tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal.

2) Pengaruh Lingkungan. Wilayah Jakarta merupakan daerah


metropolitan, perkembangan teknologi yang tergolong pesat mempengaruhi
watak, sikap, prilaku dan psikologis masyarakat sekitarnya khususnya
masyarakat Cimanggis. Perkembangan teknologi ini lebih terfokus kepada
generasi milenial yang cenderung tersita perhatiannya kepada media
mainstream seperti Instagram, para masyarakat dan generasi milenial kini
telah meninggalkan media konvensional dan mulai beralih ke era digital,
oleh karena itu masyarakat terkesan tidak perduli akan situasi yang terjadi di
sekitarnya dan cenderung acuh tak acuh. Maka Yonkav 1 dirasa perlu untuk
bekerja ekstra dalam menyebarkan berita kegiatan Bhakti TNI yang telah
dilakukan kepada masyrakat banyak.
14

BAB V

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL YANG DIHARAPKAN

23. Umum. Saat ini media sosial tidak hanya digunakan sebagai platform komunikasi
dan sosialisasi, tetapi juga digunakan untuk kepentingan lainnya baik komersil dan sektor
ekonomi lainnya. Orang-orang Indonesia semakin hari semakin aktif dalam dunia media
sosial, dengan tingkat penetrasi yang mencapai puluhan juta orang, sehingga konten-
konten apapun dapat viral dengan mudah seperti misalnya peristiwa-peristiwa unik
sampai pada hal-hal kecil yang mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan akan viral.

Penggunaan media sosial juga semakin beragam, tidak hanya aktivitas mencari teman,
bersosialisasi, dan lain sebagainya, tetapi media sosial di Indonesia juga digunakan untuk
melakukan promosi produk tertentu atau pada prinsipnya melakukan bisnis tertentu.
Dengan demikian para pebisnis akan memiliki kemudahan dalam melakukan aktivitas
distribusi sehingga biaya produksi akan semakin rendah. Tidak hanya berjualan, media
sosial juga difungsikan untuk aktivitas politik sebagaimana telah disinggung sebelumnya.

Melihat besarnya potensi pengguna di Indonesia tersebut sampai membuat perusahaan


media sosial mulai membuka cabang-cabang atau kantor resmi untuk memudahkan
komunikasi dengan pemerintah ataupun dengan para penggunanya yang ada di
Indonesia. Oleh karena itu, penulis melihat adanya peluang bagi Yonkav 1 untuk
mempromosikan setiap kegiatan teritorialnya khususnya kegiatan Bhakti TNI di daerah
Cimanggis.

24. Perbedaan Penguasaan Teknologi Informatika. Adanya perkembangan


teknologi informatika sangat pesat terjadi, mulai dari software maupun hardware, seiring
dengan laju perkembangan tersebut maka harus diikuti oleh user yang berkompeten dan
handal untuk mengperasionalkan perangkat tersebut. Oleh karena itu guna memenuhi
kebutuhan tersebut, prajurit Yonkav 1 dapat dengan mahir mengoperasionalkan segala
media elektronik baik dari hardware maupun software yang mumpuni guna mendukung
tugas pokok Yonkav 1.

25. Kampanye Militer. Disamping tugas utama untuk memerankan fungsi utama TNI
yaitu teritorial, juga dapat mempertegas keberadaan TNI AD di wilayah Indonesia itu kuat,
hebat dan terintegrasi serta bersatu dengan rakyat, sehingga dapat juga sekaligus
15

melemparkan pesan kepada negara tetangga bahwa TNI dan Rakyat adalah satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Penyebaran berita di media sosial Instagram
bersifat global dan massif, dan sangat mudah untuk diakses oleh siapapun, diharapkan
Yonkav 1 dapat menggunakan Instagram sebagai media kampanye militer secara optimal
dan berdaya guna.

26. Intensitas Tugas di Satuan. Padatnya kegiatan di Yonkav 1 diharapkan tidak


akan menjadi kendala bagi satuan untuk melaksanakan kegiatan Bhakti TNI di daerah
Cimanggis. Ini yang menjadi ciri khas pasukan Kavaleri Kostrad, apapun tugasnya,
berapapun banyaknya dan dimanapun penugasan itu diberikan , pasukan Kavaleri
Kostrad selalu berhasil dalam melaksanakan setiap tugasnya. Ciri khas ini yang harus
senantiasa tertanam dan terpatri dalam setiap jiwa prajurit Yonkav 1 (Badak Ceta Cakti).

27. Awam Tentang Media Sosial Instagram. Dengan pengetahuan yang cukup dam
kemampuan individu prajurit Yonkav 1, maka prajurit dapat dengan baik menggunakan
media social Instagram dengan baik dan bijak sesuai dengan penggunaan dan tujuannya.
Pengetahuan dan pemahaman akan aturan dan ketentuan yang berlaku di TNI AD
menjadi pedoman pasti bagi prajurit Yonkav 1 dalam bertindak dalam menggunakan
Instagram.

28. Pelaksanaan Bhakti TNI. Pelaksanaan program Bhakti TNI yang baik dan di
dukung dengan konten yang berbobot akan membuka fikiran masyarakat mengenai citra
Yonkav 1 khususnya dan TNI AD secara umum. Dengan adanya peran Instagram,
diharapkan masyarakat Cimanggis dapat dengan leluasa mengetahui sejumlah program
dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Yonkav 1 dalam berbakti pada rakyat khususnya
masyarakat Cimanggis.

29. Kemampuan Penguasaan Wilayah. Seirama dengan pelaksanaan program


Bhakti TNI yang sukses dan di bantu dengan penggunaan media sosial Instagram, maka
diharapkan wilayah binaan dari Yonkav 1 khususnya daerah Cimanggis akan
menciptakan RAK juang yang ideal dan menjadi satu kesatuan dan memperlihatkan sikap
mendukung kepada Yonkav 1. Penguasaan wilayah tidak terlepas dari tingginya
intensitas interaksi antara Yonkav 1 dengan masyarakat Cimanggis dalam semua
program territorial yang dilakukan.

30. Sarana Pendukung Penggunaan Instagram. Dengan adanya sarana dan


prasarana pendukung penggunaan Instagram, maka Danyonkav 1 akan dapat dengan
mudah untuk merencanakan pembuatan konten Instagram yang tepat dan memiliki efek
psikologis yang luas. Adanya dukungan sarana pendukung penggunaan Instagram
16

seperti kamera DSLR yang mumpuni dan memenuhi kriteria fotografi, maka Danyonkav 1
akan dapat memuat konten – konten berupa foto – foto heroik yang dapat menggugah
perasaan, emosi dan psikologis masyarakat Cimanggis khususnya dan masyarakat kota
Jakarta secara umum, dengan memposting foto heroik yang kemudian hari akan viral.

31. Keterbukaan. Kualitas keterbukaan dari masyarakat Cimanggis mengacu


pada seberapa antusiasnya masyarakat tersebut kepada rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh Yonkav 1 dalam kesehariannya dalam rangka program Bhakti TNI.
Dengan suksesnya pelaksanaan program Bhakti TNI, maka akan berbanding lurus
dengan keterbukaan masyarakat Cimanggis kepada Yonkav 1, segala keluh kesah dan
masalah yang dihadapi oleh masyarakat Cimanggis akan dengan sukarela disampaikan
kepada Yonkav 1 dalam hal ini Danyonkav 1, dengan begitu maka akan membantu
pelaksanaan tugas pokok dari Yonkav 1.
32. Empati. Empati yang ditunjukkan oleh masyarakat Cimanggis akan terlihat
apabila program Bhakti TNI berjalan dengan sukses, masyarakat Cimanggis dapat
mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan keterlibatan aktif akan setiap
kegiatan Bhakti TNI yang dilakukan oleh Yonkav 1 walaupun itu tidak ada undangan dari
Danyonkav 1 dalam pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI, namun masyarakat dengan
sukarela akan datang kelokasi Bhakti TNI untuk bersama sama bekerja membangun
negeri.

33. Sikap Mendukung. Tidak terlepas dari rasa empati masyarakat Cimanggis, maka
masyarakat akan menunjukkan sikap mendukung dan terbuka menerima keberadaan
Yonkav 1 di wilayahnya. Kedatangan dari prajurit Yonkav 1 akan selalu di tunggu oleh
masyarakat untuk senantiasa selalu hadir di samping masyarakat Cimanggis. Tidak hanya
dengan menunjukkan sikap mendukung, namun juga dapat di nilai dari bantuan
masyarakat Cimanggis yang dilakukan secara suka rela terkait keterbatasan pelaksanaan
kegiatan Bhakti TNI yang dilakukan oleh Yonkav 1.

BAB VI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA

34. Umum. Komandan Satuan selaku subyek pelaksana program Bhakti TNI
perlu memahami tentang tehnik , prinsip-prinsip dan metoda penggunaan Instagram
guna menghasilkan konten yang berdaya guna. Dengan memahami ketiga hal tersebut ,
diharapkan proses pelaksanaan program Bhakti TNI dapat berjalan dengan baik dan
sukses. Optimalisasi penggunaan media sosial Instagram oleh Danyonkav 1 dalam
17

pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI meliputi tujuan, sasaran, subyek, obyek, metode,
sarana dan prasarana serta optimalisasi.

35. Tujuan. Tujuan yang ingin dicapai adalah meluasnya pemberitaan dan
memperbesar efek kegiatan Bhakti TNI yang dilakukan oleh Danyonkav 1 melalui
penggunaan Instagram yang berdaya guna.

36. Sasaran.

a. Terwujudnya RAK juang yang ideal di masyarakat kecamatan Cimanggis.

b. Menumbuhkan dan meningkatkan antusiasme masyarakat Kecamatan


Cimanggis kepada Yonkav 1.

c. Pemberitaan kegiatan Bhakti TNI yang viral di kalangan masyarakat


kecamatan Cimanggis.

d. Mewujudkan kounter opini yang bersifat negatif dan mencoreng nama baik
TNI di mata masyarakat khususnya masyarakat kecamatan Cimanggis.

37. Subyek. Subyek pelaksanaan program Bhakti TNI:

a. Komandan Satuan (Dansat) merupakan penentu kebijakan di tataran


pelaksana satuan untuk menjalankan program Bhakti TNI secara optimal.

b. Prajurit. Prajurit mempunyai peranan yang sangat vital dan penting dalam
pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI. Prajurit merupakan ujung tombak yang
menentukan berhasil atau tidaknya pelaksanaan Bhakti TNI di Kecamatan
Cimanggis.

c. Perwira Staf Intelijen dan Bintara Teritorial. Perwira Staf Intelijen dan
Bintara Teritorial yang ada di Batalyon dapat memberikan saran dan masukan
untuk keberhasilan pelaksanaan program Bhakti TNI yang sesuai dan mengena
pada hati masyarakat Kecamatan Cimanggis. Saran yang membangun tentunya
sangat dibutuhkan dan akan berdampak positif untuk perkembangan dan
kemajuan program Bhakti TNI.

38. Obyek. Obyek program Bhakti TNI adalah seluruh masyarakat Kecamatan
Cimanggis dalam rangka pelaksanaan Dharma Bhakti TNI untuk rakyat.

39. Metode. Metode yang digunakan mengacu pada skala prioritas sesuai lingkup
dinamika yang ada yaitu :
18

a. Pemilihan Lokasi. Hal ini penting agar pelaksanaan program Bhakti TNI
tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat Kecamatan Cimanggis.

b. Pelaksanaan Bhakti TNI Yang Terprogram. Dengan pelaksanaan


kegiatan berdasarkan program yang telah dibuat tentunya pelaksanaan kegiatan
Bhakti TNI akan dapat berjalan dengan baik.

c. Sinergitas. Adanya sinergitas antara instansi terkait seperti : Satuan


Teritorial setempat, Kepolisian Setempat dan partisipasi masyarakat Kecamatan
Cimanggis akan menghasilkan pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI yang sukses.

d. Pemanfaatan Peluang. Danyonkav 1 harus cermat dalam mengambil


keputusan mengenai pelaksanaan program Bhakti TNI dengan memperhatikan
situasi dan kondisi nyata yang ada dilapangan guna menghasilkan kegiatan Bhakti
TNI yang sukses, mengena sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kecamatan
Cimanggis.

40. Sarana dan Prasarana. Menggunakan segala fasilitas yang ada di satuan dan
swadaya Satuan serta bekerja sama dengan instansi lain/masyarakat berkaitan dengan
sarana prasarana yang tidak dimiliki satuan. Melalui koordinasi secara lintas sektoral
sesuai tugas dan fungsinya.

41. Optimalisasi
a. Tema Yang Berkaitan.
1) Membuat komposisi konten yang konsisten bertema kemiliteran
khususnya kegiatan Bhakti TNI.
2) Tema White Border.
3) Tema Black Border.
4) Tema Rectangle Photos.
5) Tema Mixed White Border.
6) Tema Background Putih.

b. Tata Dan Gaya Bahasa.


1) Menggunakan tata dan gaya Bahasa yang mudah dan sederhana.
2) Menonjolkan kemiliteran dalam penggunaan Bahasa.
3) berpedoman kepada KBBI.
4) Menyematkan gaya bahasa kekinian di dalam caption untuk menarik
perhatian milenial.
19

5) Tidak menggunakan istilah dalam militer dalam caption yang


menyebabkan kebingungan dari pengikut di Instagram.
6) Sesekali menggunakan istilah
7) Menggunakan gurauan
8) Mengikuti perkembangan situasi nasional dan internasional.

c. Hashtag.
1) Berusaha semaksimal mungkin untuk membuat Hastag yang mudah
diingat.
2) Membuat hastag kekinian dengan memuat nama Satuan dan Satuan
atas.
3) Membuat hastag yang menggugah semangat.
4) Menggunakan hastag sebagai keyword pencarian kegiatan Satuan.
5) Menggunakan hastag yang relevan dengan jenis kegiatan Bhakti TNI
yang dilakukan.
6) Menjadikan hastag sebagai ciri khas Satuan khususnya Yonkav 1.
7) Mengikuti perkembangan situasi nasional dan internasional.
8) Menjadikan trending topik sebagai pembanding.

d. Caption.
1) Kenali audience.
2) Caption yang singkat padat dan lebih mendalam.
3) Kata menarik di awal caption.
4) Membuat pertanyaan di caption kepada audience.
5) Mention akun Instagram official Satuan lain.
6) Interaksi dengan audience melalui kolom komentar.
7) Melibatkan audience dalam caption.
8) Menggunakan tanda petik yang sesuai.
9) Menggunakan emoji secara proporsional dan sesuai kebutuhan.

e. Kualitas Foto Yang Heroik.


1) Komposisi ruang foto yang memenuhi ruang.
2) Menggunakan teleskopic yang mumpuni .
3) Pengambilan momen yang baik.
4) Pencahayaan yang sesuai.
5) Penggunaan kamera DSLR yang mumpuni.
20

6) Menggunakan tripod.
7) Penggunaan Drone :
a) Pengambilan gambar jarak jauh.
b) Pengambilan gambar landscape.
8) Mengikuti perkembangan situasi nasional dan internasional.
9) Menjadikan instansi militer di luar negeri sebagai tolak ukur fotografi.
10) Menjadikan foto dari akun Satuan lain sebagai pembanding dan bahan
evaluasi.

f. Give Away.
1) Mempromosikan kegiatan give away yang akan dilakukan dengan
hastag.
2) Memberikan hadiah yang menarik dan memancing partisipasi
pengikut Instagram Satuan.
3) Menjabarkan peraturan dengan jelas, padat dan singkat sebagai
berikut :
a) Batas waktu.
b) Ketentuan pemenang.
c) Cara berpartisipasi.
d) Ketentuan yang berlaku.
e) Larangan.
4) Memberikan give away dengan partisipasi dari pengikut seperti :
a) Game.
b) Challenge.
c) Saran dan pendapat.
5) Tidak mempersulit give away apabila telah didapatkan pemenangnya.
6) Menggunakan video yang diunggah di akun Instagram Satuan untuk
mempromosikan kegiatan give away.

g. Bekerjasama Dengan Influencer.


1) Membangun kerjasama dengan mitra seperti kepala daerah untuk
ikut memberi testimoni mengenai kegiatan Bhakti TNI yang dilakukan
Yonkav 1.
2) Menjalin kerjasama dengan aparat Kepolisian untuk bersama sama
membuat video yang menunjukkan sinergitas antara TNI Polri dan
Pemerintah setempat.
21

3) Menjalin kerja sama dengan influencer yang mampu memberikan


akses kepada kelompok besar yang ditarget secara khusus.
4) Menciptakan konten yang sesuai dengan kelompok dengan target
promosi.
5) Memilih influencer yang memiliki kredibilitas tinggi dang berpengaruh
luas.
6) Menjadikan tokoh masyarakat Kecamatan Cimanggis sebagai
influencer untuk membuka pikiran mengenai profil Yonkav 1.
7) Memilih testimoni yang tepat dalam mengkomentari kegiatan Bhakti
TNI yang telah dilakukan oleh Yonkav 1.
8) Memperhatikan demografi dari Kecamatan Cimanggis agar testimoni
tepat sasaran.

h. Kounter Opini.
1) Memposting berita mengenai fakta yang sebenarnya terjadi
2) Melakukan klarifikasi mengenai berita Hoax yang telah menebar.
3) Memisahkan anggota yang mahir dan anggota yang belum mahir.
4) Membahas berita Hoax yang tersebar dengan melampirkan fakta
pada kolom caption di Instagram Satuan.
5) Membentuk opini masyarakat dengan memposting testimoni dari
tokoh agama dan tokoh adat di Kecamatan Cimanggis.
6) Tidak melakukan perdebatan di kolom komentar.
7) Membuat berita yang bersifat membangun secara massif dan
kontinyu.
8) Tetap teguh dalam pendirian dan senantiasa melakukan kounter opini
dengan memposting berita yang bersifat positif dan fakta sebenarnya.

i. Sasaran Bhakti TNI.


1) Membantu program pemerintah dalam meningkatkan sarana dan
prasarana kehidupan masyarakat.
2) Membantu program pemerintah dalam meningkatkan produktivitas
lahan pertanian masyarakat
3) Membantu program pemerintah dalam mengatasi kemungkinan
bencana alam, banjir dan kepunahan hutan.
4) Membantu program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan.
5) Membantu program pemerintah dalam pengentasan buta aksara.
22

6) Membantu program pemerintah dalam hal Keluarga Berencana.


Mengambil data awal pelaksanaan latihan.

BAB VII

PENUTUP

42. Kesimpulan.

a. TNI AD sebagai bagian dari TNI secara rutin senantiasa melakukan upaya
dalam rangka meningkatkan hasil pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI dengan
berbagai materi yang dilakukan ke masyarakat. Diharapkan hasil yang dicapai
berdaya guna dan tepat guna sehingga dapat menyentuh hati rakyat dengan
feedback yang bersifat positif.

b. Bertitik tolak dari kepentingan nasional, penciptaan kondisi rakyat yang ideal
untuk mewujudkan Kemanunggalan TNI dengan rakyat sangat penting dan
menjadi salah satu komponen strategis dalam pertahanan bangsa Indonesia, oleh
karena itu program Bhakti TNI harus dilaksanakan dengan segala daya dan upaya
guna mencapai hasil yang maksimal.

c. Mencermati tingginya tingkat penugasan khususnya Yonkav 1/BCC Divif 1


Kostrad, maka dapat disiasati dengan cara memanfaatkan waktu luang Satuan di
sela padatnya kegiatan. Salah satu cara yaitu dengan memanfaatkan pengerahan
masyarakat yang lebih banyak, maka walaupun Yonkav 1/BCC dihadapkan
dengan padatnya kegiatan dan hanya mampu mengerahkan sedikit personil,
pelaksanaan kegiatan Bhakti TNI dapat dilaksanakan dengan saling melengkapi
bersama masyarakat.

d. Melihat kondisi kemampuan penggunaan teknologi informatika di Satuan


bawah saat ini dirasa masih belum maksimal. Hal ini menuntut untuk adanya
peningkatan SDM sebagai pengguna dan operator alat elektronik di Satuan.
Kemajuan teknologi era sekarang sangat pesat dan TNI AD harus memposisikan
diri untuk menjadi salah satu pengguna yang berperan dalam penggunaan dan
pemanfaatannya, namun tidak mengesampingkan faktor keamanan yang meliputi
pengamanan berita, personil kegiatan dan materiil.

e. Penggunaan media sosial Instagram dalam penyebarluasan berita kegiatan


Bhakti TNI saat ini dirasa masih belum maksimal dan perlu adanya upaya untuk
meningkatkan dalam segi pemasaran. Media sosial Instagram dirasa menjadi salah
23

satu aplikasi mainstream yang sangat digemari oleh kebanyakan masyarakat


Indonesia, oleh karena itu TNI AD harus mampu mencermati peluang ini dan
memanfaatkannya dengan baik. Penggunaan Instagram sudah sangat massif dan
menjadi salah satu media penyebarluasan yang efektif dan efesien serta ekonomis,
namun operator/admin dari akun Instagram tersebut harus di awaki oleh personil
yang mumpuni dan faham akan teknis dan tehnik agar berita yang di muat tepat
sasaran dan mendapatkan hasil sesuai dengan harapan.

43. Saran.

a. Agar Komando atas dapat mewadahi kegiatan fotografi di Satuan dengan


menyelenggarakan penataran Jurnalistik, sehingga di dapatkan penyeragaman
yang bersifat terpadu dan satu sumber dalam pengolahan berita di satuan.

b. Agar Komando atas memberikan fasilitas fotografi berupa pembekalan


sarana dan prasarana fotografi seperti kamera yang memadai dan mampu untuk
menghasilkan foto – foto yang heroik.

c. Agar Komando dapat menyelenggarakan lomba fotografi di Satuan jajaran


yang bertujuan untuk memelihara kemampuan jurnalistik dan fotografi Satuan
jajaran. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan efek pemicu bagi Satuan jajaran
untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam bidang fotografi.

d. Menyarakankan kepada Komando atas agar adanya organisasi baru dalam


Staf 1/Intelijen, yaitu dibentuknya jabatan Ba Pen dan Ta Fotografi, sehingga
pelaksanaan tugas lebih professional dan efisien mengingat Staf 1/Intelijen yang
juga bertanggung jawab atas tugas Staf Teritorial.

e. Setiap Satuan memberikan kesempatan kepada prajuritnya untuk mengikuti


kursus ataupun penataran Jurnalistik dan Fotografi yang diselenggarakan oleh
umum. Hal ini bertujuan untuk memberikan bekal wawasan dan juga pengalaman
bagi prajurit yang membidangi masalah Jurnalistik dan Fotografi di Satuannya.

f. Agar Komando atas membentuk website yang terpadu, sehingga dapat


terkoneksi dengan Satuan di jajarannya. Sehingga penggunaan media online yang
berupa website dapat berfungsi tidak hanya untuk media penyebarluasan berita,
namun juga sebagai media informasi bagi masyarakat umum yang ingin mengenal
TNI lebih dekat.

g. Agar setiap Satuan membuat akun Instagram yang terverifikasi, sehingga


dapat menyebarkan berita secara online lebih mudah, singkat, padat dan efisien.
24

Hal ini juga berfungsi untuk melakukan kounter opini terkait dengan adanya
kemungkinan berita yang mendiskreditkan Satuannya dengan cara memposting
berita sebenarnya di akun resmi.

Demikian tulisan ini dibuat semoga bermanfaat bagi seluruh pembaca dan bagi penulis
pada khususnya.

Cijantung, April 2019


Penulis

Fariz Yukito
Lettu Kav NRP 11130016120691

Lampiran :

1. Perumusan Judul dari Preposisi


2. Pola Pikir
3 . Riwayat Hidup Penuilis
4. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai