Disusun oleh :
I Wayan Sudana
Kapten Inf NRP 547819
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Teritorial ini
dengan baik.
Karya Tulis Teritorial ini diharapkan agar kita memiliki sikap yang peduli terhadap
percepatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat , kondisi dan juga dapat menerima
perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan sehari –hari.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan
membaca Karya Tulis Teritorial ini dengan tulus ikhlas. Semoga Karya Tulis Teritorial
dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin
I Wayan Sudana
Kapten INF NRP 547819
3
DAFTAR ISI
JUDUL ………………………………………… I
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
Disadari bersama bahwa sampai saat ini masih banyak pihak atau kalangan di
tingkat bawah sampai dengan tingkat atas belum memahami secara benar tentang peran
Teritorial TNI. Kecenderungan untuk mendefinisikan menurut pemahaman yang
didasarkan pada pertimbangan empiris, tentu setiap orang memiliki pengalaman berbeda-
beda dan mempersepsikan menurut pemahamannya masing-masing. Sehingga tidak
jarang peran teritorial dipersepsikan dengan istilah “nge-ter” yang berarti mendekati
masyarakat untuk mendapatkan keuntungan, atau “ter = RAK = RAK handuk ?”, atau
masih banyak lagi istilah-istilah lain yang multi persepsi, bahkan ada pendapat “ter =
menguasai wilayah”. Pemahaman tersebut sangat tidak relevan dengan peran Teritorial
TNI yang sesungguhnya dan bila dibiarkan akan mendistorsi nilai-nilai perjuangan dan
pengabdian TNI kepada bangsa dan negara Republik Indonesia.
TNI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dari perspektif peran Teritorial TNI
yang disusun ini memberikan pandangan secara implisit tentang apa, mengapa dan
bagaimana peran Teritorial TNI sesungguhnya dilihat dari sejarah lahirnya TNI,
perjuangan TNI, fungsi Teritorial TNI, optimalisasi peran TNI dan upaya Teritorial TNI
yang dilaksanakan dalam pencapaian tugas pokok TNI. Hal ini sangat perlu untuk
menambah referensi dan pengkayaan pemahaman dari sudut pandang yang benar,
sehingga tidak selalu dihadapkan pada difinisi sepotong-potong yang terkadang tidak
nyambung antara definisi satu dengan lainnya. Selain itu, pemahaman yang kurang
tepat akan rentan terhadap timbulnya hal-hal negatif seperti persepsi yang
disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu bahkan lebih jauh akan menumbuhkan sikap
curiga yang berlebihan terhadap peran Teritorial TNI.
Teritorial TNI adalah salah satu bagian dari 5 (lima) fungsi organik TNI yaitu fungsi
intelijen, fungsi operasi, fungsi personel, fungsi logistik dan fungsi teritorial yang memiliki
tugas membina dan mendayagunakan unsur-unsur geografi, demografi dan kondisi sosial
menjadi ruang, alat dan kodisi (RAK) juang yang tangguh dalam pencapaian tugas pokok
TNI yaitu menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
5
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh
tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan
negara. Teritorial TNI sebagai fungsi TNI, maka perannya melekat pada setiap personel
maupun satuan TNI dalam pencapaian tugas pokok TNI yang selalu bersinggungan
dengan dinamika pasang surut kondisi pertahanan negara dari waktu ke waktu semenjak
lahirnya sampai saat ini dalam mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa yang
mengancam integritas Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam penjelasan tulisan ini bersifat terbuka, dapat dibaca dan dikomunikasikan
oleh dan kepada siapapun dengan maksud dan tujuan untuk meningkatkan pengabdian
yang tulus kepada bangsa dan negara. Pemahaman yang berbeda sangat mungkin
timbul dalam era kebebasan berfikir, namun setidaknya tulisan ini dapat digunakan
sebagai pengkayaan pengetahuan tentang Teritorial TNI mungkin bermanfaat saat ini
maupun di masa yang akan datang.
a. Untuk memberikan gambaran dan uraian tentang salah satu upaya yang
dapat dilakukan dalam membantu pemerintahan daerah melalui Konsepsi
pelaksanaan Binter dalam rangka meningkatakan kesejahteraan Masyarakat .
3. Ruang Lingkup
a. Pendahuluan
b. Serbuan teritorial
c. Kondisi Binter yang diharapkan
d. Peranan Satkowil
e. Penutup
6
BAB II
SERBUAN TERITORIAL
4. Umum.
a. Perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang cukup pesat serta
masuknya pengaruh arus globalisasi teknologi informasi di wilayah akan
berpengaruh terhadap perubahan kondisi soaial budaya, ekonomi dan kehidupan
politik di lingkungan masyarakat serta generasi muda, sehingga dapat
menimbulkan kerawanan bagi masa depan bangsa dan keutuhan wilayah NKRI
serta pemahaman terhadap idiologi bangsa Indonesia;
b. Bidang Komsos
1) Berkomunkasi dengan Tokoh tokoh Masyarakat, Adat dan agama
2) Pembinaan dengan Keluarga Besar TNI
3) Berkomunkasi dengan Aparat Pemerintahan
7
BAB II
KONDISI BINTER SAAT INI
.
6. Kondisi Binter Saat ini
buruk di masa lalu dan dikotomi sipil dan militer. Citra negatif rakyat terhadap TNI
AD mengharuskan untuk kembali berbenah diri baik secara struktural maupun
kultural. Kemanunggalan TNI Rakyat yang memiliki nilai signifikan dalam rangka
mengembalikan citra pada realitasnya saat ini masih belum memiliki kriteria dan
tolok ukur yang dapat diwujudkan dan dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Profesionalisme Prajurit.
Sapta Marga dan Sumpah Prajurit, hal ini merupakan indikasi penerapan
doktrin yang keliru dan tidak sesuai sasaran.
BAB III
KONDISI BINTER YANG DIHARAPKAN
8 Umum.
a. Dihadapkan kepada perkembangan lingkungan strategis dan faktor yang
berpengaruh terhadap pembinaan teritorial dan perwujudan pengamanan daerah,
dirumuskan pembinaan teritorial yang diharapkan akan mampu mendukung
terselenggaranya ketertiban dan stabilitas keamanan di daerah
b. Dalam perspektif ini sikap dan perilaku teritorial dari aparat teritorial akan
sangat menentukan bagi perwujudan Binter yang diharapkan. Sikap dan perilaku
Apter yang mantap dan penguasaan kemampuan Binter yang optimal akan sangat
menentukan bagi perwujudan kondisi pembinaan teritorial yang mantap.
c. Melalui pengamanan daerah, diharapkan akan terwujud suatu tatanan
kehidupan yang lebih dinamis dan stabil melalui sistem keamanan secara terpadu,
dan kesadaran yang tinggi demi mewujudkan kondisi keamanan di daerah yang
mantap dan dinamis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
daerah.
Antara sikap teritorial dan pembinaan teritorial terdapat hubungan timbal balik dan saling
ketergantungan yang sangat erat. Di satu pihak sikap teritorial yang baik akan
memperlancar pelaksanaan pembinaan teritorial, dilain pihak pembinaan eritorial dapat
menciptakan sikap teritoral dalam rangka mendukung upaya pengamanan daerah yang
diharapkan.
10. Kondisi Keamanan di Daerah Mantap dan Dinamis. Salah satu perspektif yang
diharapkan dalam pelaksanaan pembinaan teritorial adalah terwujudnya keamanan
daerah yang mantap dan dinamis. Dihadapkan kepada kondisi lingkungan strategis baik
luar negeri maupun dalam negeri, kondisi keamanan didaerah merupakan salah satu
subyek yang perlu mendapat perhatian khusus, karena terwujudnya stabilitas keamanan
di daerah akan sangat berperan dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
BAB IV
PERANAN SATUAN KOMANDO KEWILAYAHAN DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
11. Umum. Sesuai dengan Doktrin TNI AD “Kartika Eka Paksi” salah satu fungsi
utama TNI adalah Binter, yang diselenggarakan guna menunjang keberhasilan tugas
pokok TNI AD, khususnya di dalam penerapan Sistem Pertahanan Semesta memerlukan
kerjasama dan koordinasi dengan segenap kemampuan bangsa, karena pada dasarnya
pengelolaan sumber daya wilayah telah terbagi habis oleh fungsi-fungsi pemerintahan
dan kemasyarakatan. Oleh karenanya, Binter dilaksanakan dengan menerapkan
17
komunikasi sosial dengan berbagai pihak terkait guna menyamakan visi, persepsi dan
menciptakan kesadaran bersama dalam membangun dan menyiapkan pertahanan negara
aspek darat sehingga mampu menciptakan stabilitas keamanan di wilayah. Berdasarkan
hal di atas, pada bab VI ini akan diuraikan secara detail dan komprehensif tentang
rumusan kebijakan, strategi dan upaya untuk mengoptimalkan personel satuan Kowil
dalam hal membantu pemerintahan daerah.
13. Sasaran. Dalam penentuan sasaran terdapat dua aspek yaitu sasaran kedalam
dengan prioritas peningkatan kualitas personel serta keluar dalam kaitan kepedulian
terhadap kesejahteraan masyarakat.
a. Kedalam. Terwujudnya profesionalisme prajurit melalui upaya
peningkatan kualitas yang tercermin pada timbulnya semangat Militansi TNI AD
dan Profesionalisme.
b. Keluar. Terciptanya pelaksanaan kegiatan yang menunjukkan
kepedulian kepada Kesejahteraan masyarakat serta naluri yang peka terhadap
perkembangan lingkungan yang terjadi demi mewujudkan kemanunggalan TNI –
Rakyat.
.
14. Upaya – upaya yang dilaksanakan.
Upaya yang dilaksanakan dalam rangka pembinaan teritorial sehingga dapat mewujudkan
kesejahteraan Masyarakat meliputi :
BAB V
PENUTUP
20. Saran. Dalam penulisan ini perlu penulis sarankan sebagai berikut :
I Wayan Sudaya
Kapten Inf NRP 547819