Anda di halaman 1dari 15

PANGLIMA TNI

AMANAT PADA
UPACARA BENDERA
TANGGAL, 17 APRIL 2018

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,


Salam sejahtera bagi kita semua,
Syaloom
Om swatyastu,

Para Perwira, Bintara dan Tamtama,


serta segenap Pegawai Negeri Sipil
TNI yang saya cintai dan saya
banggakan,
2

Sebagai insan yang beriman dan


bertakwa, marilah kita senantiasa
memanjatkan puji dan syukur kehadirat
Tuhan YME, Allah SWT, yang telah memberi
limpahan karunia kesehatan dan kekuatan
kepada kita untuk dapat melaksanakan tugas
negara dan aktifitas sehari-hari.

Di awal bulan April ini, kita telah


memasuki periode Triwulan II Tahun
Anggaran 2018, yang berarti satu periode
Triwulan I tahun anggaran 2018 telah kita
lewati. Dengan demikian masing-masing
unsur kesatuan di jajaran TNI harus sudah
menyiapkan Laporan Pelaksanaan dan
Evaluasi Triwulan I, berdasarkan pada
Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI
yang telah ditetapkan dalam Rapim TNI
Tahun 2018.
3

Kita pahami bersama bahwa Laporan


Pelaksanaan dan Evaluasi Program serta
Kegiatan Triwulan, merupakan sarana guna
mengetahui dan memahami segala capaian dan
kendala bagi peningkatan kinerja, serta
pencapaian sasaran secara optimal pada
triwulan berikutnya.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini


saya tekankan kepada seluruh satuan di
jajaran TNI untuk menyusun Laporan
Pelaksanaan dan Evaluasi Triwulan I serta
laporan dan evaluasi Triwulan selanjutnya
secara jujur, bertanggungjawab, transparan,
akuntabel dan tepat waktu. Hal tersebut
sebagai realisasi dari komitmen TNI dalam
Reformasi Birokrasi, guna mendukung
kebijakan pemerintah clean goverment dan
good governance.
4

Segenap Prajurit dan Pegawai Negeri


Sipil TNI, yang saya banggakan.

Dunia selalu berkembang dan berubah


seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh
umat manusia. Perubahan dan
perkembangan tersebut dapat secara
langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi sendi-sendi kehidupan
bangsa Indonesia. Perkembangan yang
cepat membuat tantangan tugas bagi TNI
semakin kompleks dan menuntut
kemampuan beradaptasi dan inovasi.
Karena itu kita harus senantiasa
memperhatikan perkembangan lingkungan,
baik nasional, regional maupun global, guna
memahami segala hal yang menjadi
hambatan dalam pelaksanaan tugas.
5

Dalam kaitan tersebut saya perintahkan


kepada seluruh unsur pimpinan di jajaran TNI
untuk senantiasa membaca situasi berikut
segala kecenderungan perkembangannya.
Hal ini diperlukan agar kita dapat
meningkatkan pemikiran prediktif, langkah
antisipatif dan upaya konstruktif dalam
rangka melaksanakan tugas pokok TNI, serta
meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas
Prajurit dan PNS TNI dalam kerangka
mendukung pembangunan nasional.

Salah satu tantangan yang akan kita


hadapi dalam waktu dekat adalah Pilkada
serentak di 171 daerah di seluruh wilayah
Indonesia. Pada tahun ini pula rangkaian
Pemilu 2019 akan dimulai. Pesta demokrasi
tersebut biasanya akan diiringi dengan
meningkatnya suhu politik di tanah air.
Kerawanan akan timbul bila hal itu dibarengi
6

dengan berbagai tindakan kontra produktif


seperti kampanye hitam dan provokasi serta
pengerahan massa yang anarkis

Untuk itu, saya minta kepada seluruh


prajurit dan PNS TNI untuk tidak bersikap
reaktif terhadap segala isu yang
berkembang dan tetap fokus pada tugas
yang diembankan kepada kita sekalian.
Prajurit dan PNS TNI harus dapat membawa
kesejukan di tengah-tengah masyarakat dengan
tidak turut meneruskan atau menyebarkan isu-
isu tidak jelas yang dibuat oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab. Apabila masyarakat
meminta konfirmasi, sampaikan penjelasan
yang tidak memperkeruh suasana. Jelaskan
bahwa dewasa ini masyarakat harus lebih
dewasa dalam bersikap di media sosial, karena
kegaduhan yang timbul justru akan merugikan
masyarakat sendiri.
7

Prajurit TNI juga harus menjaga


netralitasnya. Hal ini tidak henti-hentinya
saya tekankan karena TNI adalah institusi
strategis yang memiliki jangkauan sampai ke
pelosok nusantara dan mendapat
kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.
Karenanya tugas TNI untuk mengamankan
dan menjamin suksesnya pesta demokrasi
tidak boleh dirusak oleh sikap yang tidak
netral.

Keikutsertaan beberapa purnawirawan


TNI dalam Pilkada tidak boleh
mempengaruhi netralitas prajurit TNI.
Partisipasi para purnawirawan tersebut
memang menunjukkan adanya penghargaan
masyarakat terhadap purnawirawan,
sekaligus wujud partisipasi aktif dalam politik
setelah kembali ke tengah-tengah
masyarakat. Namun partisipasi tersebut tidak
boleh menyeret TNI ke kancah politik praktis.
8

Segenap Prajurit dan Pegawai Negeri


Sipil TNI, yang saya cintai dan saya
banggakan.

Bila kita cermati bersama


perkembangan di berbagai belahan dunia,
terlihat bahwa spektrum ancaman dan
perang serta teknologi yang digunakan telah
semakin kompleks. Negara-negara yang
terlibat tidak lagi hanya terpaku pada satu
spektrum ancaman tetapi sudah menghadapi
berbagai bentuk ancaman pada saat yang
bersamaan. Saat terlibat perang di Timur
Tengah dengan menggunakan segenap
alutsista canggih yang memanfaatkan
network centric warfare, negara-negara itu
masih harus menghadapi ancaman lain,
termasuk di dalam negeri. Isu-isu rasial,
9

separatis, kesenjangan sosial, perbatasan,


serangan siber, bahkan perang dagang
berupa pengenaan tarif tertentu terhadap
produk negara lain harus dapat ditangani
secara bersamaan.

Tanpa adanya ketahanan nasional yang


kuat, bukan hal yang mustahil ancaman
bertubi-tubi semacam itu dapat merongrong
stabilitas suatu negara yang pada akhirnya
membahayakan kedaulatan dan keutuhan
negara yang bersangkutan. Tanpa
komponen-komponen bangsa yang solid,
ancaman bertubi-tubi semacam itu akan
mengganggu stabilitas negara dan pada
akhirnya menggoyahkan kemampuan
negara itu untuk berdiri tegak.
10

Indonesia beruntung tidak menghadapi


kondisi semacam itu. Namun bukan berarti
kemudian kita dapat berpangku tangan
karena tanpa kesiapan secara dini, akan
sudah sangat terlambat untuk berbenah bila
ancaman itu tiba. Indonesia adalah negeri
yang sangat kaya dengan berbagai sumber
daya alamnya. Sumber daya manusia yang
kita miliki juga sangat besar sehingga
memiliki potensi tidak terhingga untuk
dimanfaatkan dalam menciptakan
kesejahteraan. Potensi-potensi tersebut
sudah pasti menjadi daya tarik tersendiri bagi
negara-negara lain untuk kepentingannya
sendiri.
11

Segenap Prajurit dan Pegawai Negeri


Sipil TNI, yang saya cintai dan saya
banggakan.

Satu hal yang dapat mendukung


ketahanan nasional yang kuat adalah
soliditas dan kekompakan segenap
komponen bangsa dalam setiap sendi
kehidupan berbangsa dan bernegara. TNI
selaku bagian dari komponen itu perlu
membina soliditas, sinergi, dan kekompakan,
dari tingkat pusat sampai daerah. Ego
sektoral dan premordialisme sempit harus
dibuang jauh-jauh karena hanya dengan
bersatu, bergerak bersama-sama, maka
Indonesia akan dapat menjawab dan
menghadapi setiap potensi yang
mengancam kedaulatan, keutuhan, maupun
keselamatan bangsa dan negara.
12

Selain itu perlu kembali kita sadari


bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
yang majemuk. Kemajemukan ini telah
disadari oleh para pendahulu dan pendiri
bangsa sehingga menjadikan Bhinneka
Tunggal Ika sebagai semboyan kita. Sejak
awal para pendiri negara ini telah
menempatkan kepentingan bangsa dan
negara diatas kepentingan kesukuan,
agama, dan golongan. Kesadaran itu harus
terus kita pegang dan pedomani agar bangsa
yang kaya dengan sumber daya alam ini
dapat menjadi bangsa yang besar, maju, dan
disegani bangsa-bangsa lain di seluruh
dunia. Kesadaran untuk menghormati dan
menghargai perbedaan serta menjunjung
tinggi kepentingan bangsa dan negara
sebagai kepentingan yang lebih besar akan
selalu menjadi simpul strategis pemersatu
bangsa.
13

Setiap prajurit dan PNS TNI adalah


bagian dari komponen bangsa itu yang
memegang peran sebagai bagian dari
organisasi TNI serta anggota masyarakat.
Karena itu laksanakanlah tugas dengan
sebaik-baiknya karena tugas adalah
kehormatan. Sesederhana apapun tugas dan
peran itu sesungguhnya tidak lagi sederhana
karena merupakan bagian yang tidak bisa
terpisahkan dari peran TNI. Tunaikanlah apa
yang menjadi tanggung jawab masing-
masing dengan tulus dan ikhlas karena pada
hakikatnya hal tersebut adalah ibadah.
Sebagai bagian dari masyarakat, prajurit dan
PNS TNI harus menjadi komponen yang
14

menyatu tak terpisahkan, bersifat


membangun, membawa nilai positif, dan
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Yakinlah apa yang saudara-saudara
laksanakan akan membawa kebaikan
kepada diri sendiri, keluarga, masyarakat,
bangsa, dan negara.

Akhirnya, marilah kita berserah diri


seraya memanjatkan doa, semoga Tuhan
Yang Maha Kuasa, Allah SWT, senantiasa
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada
kita sekalian, dalam melanjutkan tugas dan
pengabdian bangsa dan negara Indonesia
tercinta.
15

Selamat bertugas dan bekerja


Sekian dan terima kasih,
Wasallamu ‘alaikum Wr. Wb,
Syaloom,
Om shanti-shanti-shanti om.

Panglima TNI,

Hadi Tjahjanto, S.I.P.


Marsekal TNI

Anda mungkin juga menyukai