Anda di halaman 1dari 14

ANCAMAN DI BIDANG PERTAHANAAN & KEAMANAN

DISUSUN OLEH :

1. RAHMAH SITA

2. NANI NAZWA N

3. SENJA DWI V

4. RESTI SRI NOFIANI

5. PUTRI HANA

6. SILFI GINESA

7. ANGGUN NUR SETIAWATI

SMKN 1 SOREANG
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna tugas memenuhi tugas kelompok tentang
"ANCAMAN DI BIDANG PERTAHANAAN & KEAMANAN"

Kami menyadar bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari


sempurna di karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang
kamu miliki. Oleh karena itu,kami mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia.
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR .................................................................................................i

DAFTAR ISI .............................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1

A. Latar belakang ....................................................................................................1

B. Rumusan masalah...............................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN .............................................................................................3

A .Subtansi pertahanan dan keamanan negara republic Indonesia .......................3

B. Tujuan dan sasaran pembangunan perthanan dan keamanan negara ..............4

BAB 3 PENUTUP......................................................................................................12

A. Kesimpulan..........................................................................................................12

B. Saran...................................................................................................................13

C. Daftar pustaka.....................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbentuknya negara Indonesia dilatarbelakangi oleh perjuangan


seluruh bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara
atau bangsa lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang
luas dengan kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang
tidak hanya dari luar, tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan
bangsa tercapai dengan terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari
dalam juga timbul, dari yang bersifat kegiatan fisik sampai yang ideologis.
Meski demikian, bangsa Indonesia memegang satu komitmen bersama untuk
tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan kesadaran bangsa yang
dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan pada lingkungan
dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dalam menciptakan
suasana damai.

Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman
yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia
mampu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi
Belanda dan mampu menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan
separatis. Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis,
sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah
menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan
perebutan pengaruh antara negara besar. Hal ini secara langsung maupun
tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek
kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan
hidup dan eksistensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki
keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap bentuk tantangan
ancaman hambatan dan gangguan dari mana pun datangnya.

Di sinilah letak kepentingan Ketahanan Nasional bagi bangsa


Indonesia, untuk tetap teguh berdiri sebagai satu kesatuan Negara Indonesia,
untuk menghindari segala jenis ancaman dan bahaya yang bermaksud
menghancurkan atau merusak hakikat dan pendirian Bangsa Indonesia.
Ketahanan Nasional memiliki salah satu tujuan yakni untuk menjaga
keamanan dan ketenteraman bangsa Indonesia dari segala bahaya. Itulah
sebabnya pentingnya perlindungan negara di bidang pertahanan dan
keamanan negara. Oleh karena itu Sistem Pertahanan dan Keamanan
Negara Republik Indonesia diselenggarakan melalui usaha membangun dan
membina kemampuan, daya tangkal negara dan bangsa serta
menanggulangi setiap ancaman meliputi subfungsi pertahanan, subfungsi
keamanan dalam negeri dan subfungsi keamanan ketertiban masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang


akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1. Apa saja ancaman integrasi nasional di bidang pertahanan dan


keamanan?

2. Bagaimana penetapan pemrograman pertahanan dan keamanan?

3. Bagaimana strategi mengatasi ancaman di bidang pertahanan dan


keamanan?

4. Apa yang dimaksud dengan sistem pertahanan dan keamanan semesta?


BAB 2

PEMBAHASAN

A. Ancaman Integrasi Nasional di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Walaupun perang umum dapat diharapkan tidak akan terjadi dalam


jangka waktu lima tahun yang akan datang,namun perang terbatas tetap
merupakan ancaman yang sukar untuk dapat dicegah. Sedangkan kegiatan
subversi senantiasa akan merupakan bahaya laten yang akan memanfaatkan
setiap keadaan dalam negeri bangsa-bangsa yang sedang berkembang. Oleh
karena itu upaya pertahanan dan keamanan haruslah dapat mewujudkan
kemampuan untuk dapat menghadapi dan menanggulangi ancaman perang
terbatas, dan mencegah serta mengatasi kegiatan subversi dalam berbagai
bentuknya.

Dalam pengkajian masalah pertahanan dan keamanan nasional


diketemukan banyak ketidakpastian. Ketidakpastian masa depan menuntut
tersedianya jaminan dalam berbagai bentuk. Pertama, perkembangan
keadaan yang dapat melahirkan ancaman harus dapat diketahui segera.
Suatu kemampuan intelijen harus dimiliki agar dapat mewujudkan jaminan
tersedianya waktu peringatan yang maksimum. Kedua, persiapan pertahanan
dan keamanan nasional tidak dapat ditunda sampai munculnya suatu
ancaman secara pasti. Perkembangan-perkembangan yang mendadak
menuntut tersedianya kekuatan siap yang cukup, yang jika perlu dalam waktu
yang singkat masih dapat diperbesar lagi dengan mengaktifkan kekuatan
cadangan. Ketiga, berbagai peristiwa dalam berbagai bentuk dapat timbul
kemudian. Pengkajian harus senantiasa dilakukan terhadap peristiwa-
peristiwa yang belum terjadi, tetapi dapat merupakan bentuk peristiwa yang
dapat saja timbul di masa depan.

Kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia perlu diamankan


terhadap ancaman perang dan segala bentuk gangguan keamanan.
Kepentingan nasional yang demikian tinggi nilainya, harus dijamin
kelangsungannya oleh Bangsa Indonesia sendiri dan tidak boleh disandarkan
kepada kekuatan bangsa lain. Ketetapan bangsa Indonesia untuk tidak
mengikatkan diri dalam suatu persekutuan atau fakta pertahanan,
memperkuat keharusan untuk selalu bersandar pada kemampuan sendiri. Di
samping itu, kepentingan Indonesia terhadap perdamaian dunia, khususnya
keamanan di kawasan Asia Tenggara, mewajibkan bangsa Indonesia untuk
turut serta dalam upaya internasional maupun regional untuk memelihara
keamanan dan perdamaian.

Beban kewajiban ini dapat berupa suatu kekuatan pemelihara


perdamaian, sebagai salah satu sahamnya dalam kerja sama internasional.
Sebagai suatu bangsa yang cinta damai, Indonesia lebih mengutamakan
penyelesaian pertentangan melalui jalan kebijaksanaan politik dari pada jalan
militer. Meskipun demikian dalam keadaan tertentu, kemampuan Hankamnas
yang berdiri di belakangnya, berguna untuk mendukung kebijaksanaan politik.
Oleh karena itu bagi Indonesia adalah penting untuk menampakkan dirinya
sebagai suatu negara yang menangani setiap permasalahan Hankamnas
secara bersungguh-sungguh serta untuk menunjukkan bahwa kekuatan yang
dimilikinya mempunyai kemampuan yang harus diperhitungkan.

Pertahanan ini disertai upaya untuk meningkatkan kemampuan


organisasi komando dan pengendalian antar angkatan perang. Untuk seluruh
kekuatan pertahanan ini perlu dibangun atau ditingkatkan fasilitas-fasilitas
pangkalan, baik yang berupa pangkalan operasi maupun asrama kesa-tuan,
yang lokasinya sedapat mungkin disesuaikan dengan rencana
pengembangan wilayah. Program utama ini terdiri dari Program Bala
Pertahanan Wilayah, Program Bala Pertahanan Terpusat, Program Angkutan
Terpusat, Program Bala Cadangan dan Program Intelijen, dan Komunikasi
Terpusat.

B. Penetapan Pemrograman Pertahanan dan Keamanan

1. Program Bala Pertahanan Wilayah

Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan pembinaan


teritorial sampai ke pelosok-pelosok wilayah Nasional untuk dapat
menciptakan kondisi teritorial yang mantap serta dapat menumbuhkan
desa sebagai pangkal kekuatan pertahanan rakyat semesta
meningkatkan kemampuan kekuatan pemukul wilayah termasuk
kemampuan pembekalan dan pemeliharaan wilayah serta
meningkatkan kemampuan aparatur intelijen dari tingkat Kodam
sampai dengan tingkat Koramil. Sehingga dapat melaksanakan
pengindraan sedini mungkin, menghambat, melokalisasikan, dan
menetralisasikan setiap gangguan dan ancaman.

Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan pengendalian laut


dan peningkatan pembinaan perlawanan rakyat di laut guna
mendukung kemampuan pengamatan laut teritorial. Dalam rangka
mengimplementasikan Wawasan Nusantara dan meningkatkan sistem
dukungan administrasi dan logistik yang mampu menunjang operasi-
operasi, baik yang dilaksanakan oleh kekuatan wilayah maupun
kekuatan terpusat.

Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan


komando dan pengendalian operasi udara dalam rangka membantu
pelaksanaan operasi-operasi darat dan laut. Peningkatan kemampuan
pengamatan udara dengan memanfaatkan segenap potensi yang ada
dalam wilayah seperti organisasi penerbangan sipil dan rakyat.
Meningkatkan sistem dukungan administrasi dan logistik yang mampu
menunjang operasi-operasi, baik yang dilaksanakan oleh kekuatan
wilayah maupun oleh kekuatan terpusat.

2. Program Bala Pertahanan Terpusat

a. Pembinaan TNI-AD diprioritaskan pada peningkatan kekuatan


pemukul yang memiliki daya tempur dan kesiapan yang tinggi,
mobilitas darat dan lintas udara yang memadai, beserta
perlengkapan yang lebih baik.

b. Pembinaan TNI-AL diprioritaskan pada peningkatan kemampuan


peperangan di laut dan peningkatan kemampuan pengamatan laut
dengan mengembangkan kekuatan-kekuatan tempur laut yang
tergabung dalam Eskader TNI-AL.

c. Pembinaan TNI-AU diprioritaskan pada peningkatan kemampuan


pengamatan udara, penyerangan udara dan pertahanan udara.
3. Program Angkutan Terpusat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan pemindahan


strategis pasukan, perlengkapan dan perbekalan ke seluruh wilayah
Nusantara, dengan membentuk dan atau menyempurnakan satuan-
satuan angkutan strategis, terutama laut dan udara.

4. Program Bala Cadangan

Program ini meliputi kegiatan pembentukan satuan-satuan tempur


cadangan untuk meningkatkan kekuatan bala pertahanan wilayah,
khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan peperangan
wilayah satuan-satuan angkutan darat, laut dan udara. Cadangan
untuk meningkatkan kemampuan pemindahan strategis serta personil
militer cadangan dalam rangka membangun satuan-satuan, dan
cadangan. Untuk itu, perlu segera disiapkan ketentuan-ketentuan serta
petunjuk-petunjuk.

5. Program Intelijen dan Komunikasi Terpusat

Peningkatan kemampuan intelijen strategis melalui peningkatan


kemampuan personil yang ada dan penambahan tenaga-tenaga ahli.
Serta meningkatkan pengindraan dan apresiasi terhadap lingkungan
strategis di dalam negeri maupun di luar negeri, yang meliputi bidang-
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, psikologi dan militer. Sehingga
perubahan-perubahan tersebut dapat diidentifikasikan dengan teliti dan
cermat serta dapat memberikan cukup waktu untuk bertindak.

Peningkatan pelaksanaan kegiatan topografi dan hidrografi untuk


melengkapkan data bumi dan perairan wilayah Nusantara, yang punya
arti penting bagi upaya pertahanan dan keamanan maupun
kesejahteraan nasional. Peningkatan kemampuan komunikasi strategis
yang meliputi pendayagunaan segenap peralatan modern yang sudah
ada.

6. Program Utama Kekuatan

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan kepolisian


daerah untuk dapat memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat.
Mampu memberikan pelayanan dan penyelenggaraan penyelamatan
masyarakat, penanggulangan gangguan terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat serta kemampuan penegakan hukum yang
dapat menindak. Membuktikan di depan pengadilan dan melaksanakan
putusan pengadilan atas perbuatan penyimpangan terhadap hukum.

a. Program Kepolisian Pusat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan untuk


penanggulangan gangguan-gangguan terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat yang bersifat khusus, berintensitas tinggi
dan memerlukan pencegahan serta penindakan secara khusus.

b. Program Angkutan Terpusat

Kebutuhan pemindahan strategis Polri dipenuhi oleh Angkutan


Terpusat dari Program Utama Kekuatan Pertahanan.

c. Program Bantuan Keamanan Masyarakat

Program ini meliputi kegiatan peningkatan kemampuan


menyelenggarakan upaya keamanan oleh rakyat sendiri, dan
peningkatan kemampuan dari berbagai kepolisian khusus yang
dibentuk dalam badan-badan pemerintah tertentu.

C. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena
itu, harus diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan
keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut.
Pasal 30 ayat (1) sampai (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
menyatakan sebagai berikut.

1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.

2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem


pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan
Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.

4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang


menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian


Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam
menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara
dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang
terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.

Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan


negara Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh warga negara
Indonesia. Dengan kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak
hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja. Tetapi masyarakat
sipil juga bertanggung jawab terhadap pertahanan dan keamanan negara.
TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran


bahwa strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi
berbagai macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta pada hakikatnya adalah segala
upaya menjaga pertahanan dan keamanan negara yang seluruh rakyat dan
segenap sumber daya nasional, sarana dan prasarana nasional, serta
seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan pertahanan yang utuh
dan menyeluruh. Dengan kata lain, penyelenggaraan sishankamrata
didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara serta
keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan
hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil, dan makmur.

D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Semesta

Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan


pilihan yang paling tepat bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan
dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan atas hak dan
kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara. Meskipun di
kemudian hari Indonesia telah mencapai tingkat kemajuan yang cukup
tinggi, model tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan
dengan menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara
sesuai dengan perannya masing-masing.

Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta


bercirikan berikut.

1. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara


diabdikan oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.

2. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan


bagi upaya pertahanan.

3. Kewilayagan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara


menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,
sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan pada


doktrin dan strategi sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan
pertimbangan ancaman yang dihadapi Indonesia. Agar pengerahan dan
penggunaan kekuatan pertahanan dapat terlaksana secara efektif dan
efisien, diupayakan keterpaduan yang sinergis antara unsur militer dengan
unsur militer lainnya, maupun antara kekuatan militer dengan kekuatan
nirmiliter. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam keterpaduan
tiga kekuatan militer Republik Indonesia, yaitu keterpaduan antar kekuatan
darat, kekuatan laut, dan kekuatan udara.

Adapun, keterpaduan antara kekuatan militer dan kekuatan nirmiliter


diwujudkan dalam keterpaduan antar-komponen utama, komponen
cadangan, dan komponen pendukung. Keterpaduan tersebut diperlukan
dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan, baik dalam
rangka menghadapi ancaman tradisional maupun ancaman non-
tradisional. Berdasarkan analisis lingkungan strategik, ancaman militer
dari negara lain (ancaman tradisional) yang berupa invasi, adalah kecil
kemungkinannya. Namun demikian, kemungkinan ancaman tersebut tidak
dapat diabaikan dan harus tetap dipertimbangkan. Ancaman tradisional
yang lebih mungkin adalah konflik terbatas yang berkaitan dengan
pelanggaran wilayah dan menyangkut masalah perbatasan.

Komponen utama disiapkan untuk melaksanakan operasi militer untuk


perang (OMP). Penggunaan komponen cadangan dilaksanakan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama bila diperlukan, melalui proses
mobilisasi atau demobilisasi. Kendati kekuatan pertahanan siap
dikerahkan untuk melaksanakan OMP, namun setiap bentuk perselisihan
dengan negara lain selalu diupayakan penyelesaiannya melalui jalan
damai. Penggunaan kekuatan pertahanan untuk tujuan perang hanya
dilaksanakan sebagai jalan terakhir apabila cara-cara damai tidak berhasil.
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia perlu


diamankan terhadap ancaman perang dan segala bentuk gangguan
keamanan. Kepentingan nasional yang demikian tinggi nilainya, harus
dijamin kelangsungannya oleh Bangsa Indonesia sendiri dan tidak boleh
disandarkan kepada kekuatan bangsa lain. Ketetapan bangsa Indonesia
untuk tidak mengikatkan diri dalam suatu persekutuan atau fakta
pertahanan, memperkuat keharusan untuk selalu bersandar pada
kemampuan sendiri.

Strategi nasional bangsa Indonesia yang mengutamakan


pembangunan nasional untuk peningkatan kesejahteraan rakyat,
merupakan kepentingan nasional yang utama. Oleh karena itu segenap
upaya nasional, baik ke dalam maupun ke luar harus menunjang
suksesnya pembangunan nasional. Sehubungan dengan itu, upaya
pertahanan dan keamanan nasional berkewajiban mendukung usaha
pembangunan itu dengan menjamin terpeliharanya suasana dan kondisi
masyarakat yang damai, aman, tenteram, tertib, dan dinamis.

Pembangunan pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan


masyarakat dari suatu keadaan tertentu menuju suatu keadaan baru yang
lebih baik dan lebih maju. Dan setiap perubahan akan selalu
menyebabkan gangguan terhadap keseimbangan. Sehingga akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh gangguan keseimbangan yang lahir dari proses
perubahan ini akan merupakan suatu perubahan keadaan yang harus
dihadapi dan diatasi secara terus menerus.

B. Saran

Mengingat terorisme merupakan bagian dari kejahatan lintas


negara, maka Indonesia dan Malaysia, dan juga perlu dikembangkan
dengan melibatkan negara-negara ASEAN lainnya, perlu
mengembangkan dan meningkatkan kerja sama yang lebih aplikatif.

Anda mungkin juga menyukai