Anda di halaman 1dari 8

ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.15 No.

2 Juli Desember 2015


Penerapan Penyelesaian Universal Design pada Renovasi Bangunan Gedung Spesifik (Ruang Terapi Ablasi) studi kasus RSUP
Dr. Kariadi Semarang

Penerapan Penyelesaian Universal Design


Pada Renovasi Bangunan Gedung Spesifik
(Ruang Terapi Ablasi) Studi Kasus Rsup Dr. Kariadi Semarang

Sri Hartuti Wahyuningrum1, Bharoto2


1,2
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang
Jl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang 50131

ABSTRAK
Rehab bangunan terkait permasalahan pengembangan atau perubahan fungsi bangunan eksisting
sering terjadi dalam proses pembangunan. Hal ini dimungkinkan karena adanya pengembangan
fungsi ruang atau kebutuhan akan fungsi baru pada bangunan yang telah ada. Permalasalahan
pada kegiatan rehab secara umum terkait pada : perubahan fungsi ruang, peningkatan kualitas
bangunan (upaya memperpanjang fungsi bangunan), serta penambahan kelengkapan sarana
prasarana terkait kegiatan baru yang diwadahi.
Sebagai salah satu Rumah Sakit Rujukan di Provinsi Jawa Tengah dan juga rumah sakit pendidikan
maka RSUP Dr. Kariadi senantiasa mengembangkan fasilitas pelayanan medik yang spesifik sesuai
dengan keberadaan Instalasi yang telah ada. Yaitu adanya Instalasi Radiologi dan Kedokteran Nuklir
yang mempunyai pelayanan spesifik yaitu terapi ablasi yang merupakan pelayanan treatment
terhadap kelenjar gondok terkait dengan pengobatan penggunaan dosis Yodium (Iodium 133) yang
bersifat radiaktif.
Pelayanan khusus medik yang spesifik tersebut diharuskan memberikan keamanan dan kenyamanan
baik bagi pasien, dokter dan petugas medik maupun pasien dan pengunjung lainnya. Aplikasi
universal design secara teknis dapat memberikan penyelesaian renovasi bangunan yang memenuhi
kriteria keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi pengguna.
Kata kunci : Renovasi Bangunan ,Ruang Terapi Ablasi , Universal Design

PENDAHULUAN Kasus diatas merupakan awal pemikiran untuk


Proses Perencanaan Renovasi Gedung Psikiatri menyusun penelitian terkait perancangan
dan Kedokteran Nuklir (Eks. Gedung C3 Lantai arsitektur yang spesifik karena menyelesaikan
01) di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang permasalahan perubahan fungsi ruang
menggunakan Eks Gedung C3 Lantai 01 yang sehingga dapat memenuhi standar teknis atau
semula merupakan rawat inap penyakit dalam persyaratan teknis yang berlaku bagi fungsi
dimulai dengan penyusunan Konsep yang dituju.
Rancangan Rehab yaitu dengan menjabarkan Perancangan pada bangunan rumah sakit
acuan desain yang diminta yang termuat relatif pelik karena banyak komponen atau
dalam Kerangka Acuan Kerja , kemudian aspek yang harus dicermati dalam proses
memahami kondisi eksisting bangunan yang desainnya, diantaranya adalah tata letak atau
akan direnovasi baik dengan cara melakukan lay out ruangan yang terkait functional
pengukuran bangunan eksisting maupun survai planning sehingga dapat memenuhi kinerja
lokasi dengan pendokumentasian kondisi pelayanan medik yang diberikan; persyaratan
bangunan maupun lingkungannya. teknis terkait treatment atau kegiatan yang

77
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.15 No.2 Juli Desember 2015

berlangsung serta fungsi ruang; pemenuhan Spesialistik)


patient safety dan pengguna lainnya; o Pelayanan penunjang medik dan non
menunjang kinerja pelayanan dalam konteks medic
universal design. o Pelayanan dan asuhan keperawatan
Mengacu pada SK Menkes terdapat o Pengelolaan SDM rumah sakit
persyaratan bangunan rumah sakit yaitu o Pelayanan rujukan
meliputi lingkungan bangunan rumah sakit, o Diklat di bidang kesehatan
konstruksi bangunan dan ruang bangunan o Penelitian dan pengembangan
yang dapat digunakan sebagai acuan dalam o Administrasi umum dan Keuangan
proses perancangan maupun pembangunan
Rumah Sakit.
Kajian terhadap Penerapan Penyelesaian
Universal Design Pada Renovasi Bangunan
Gedung Spesifik (Ruang Terapi Ablasi) – Studi
Kasus RSUP Dr. Kariadi Semarang akan
mendukung terakomodasinya kegiatan
operasional dan kinerja yang baik pada
bangunan Rumah Sakit dalam memenuhi
tujuan fungsionalnya.

PROFIL ATAU DATA RUMAH SAKIT UMUM


PUSAT DR. KARIADI, SEMARANG

PERENCANAAN RUANG TERAPI ABLASI


RSUP Dr. Kariadi Semarang merupakan Rumah KEDOKTERAN NUKLIR RSUP DR. KARIADI
Sakit terbesar sekaligus berfungsi sebagai
Rumah Sakit rujukan bagi wilayah Jawa
Tengah. Saat ini RSUP Dr. Kariadi adalah Dalam perkembangan dan peningkatan
Rumah Sakit kelas A Pendidikan dan berfungsi pelayanannya RS Dr. Kariadi bermaksud
sebagai Rumah sakit Pendidikan bagi dokter, menyediakan fasilitas bagi perawatan Terapi
dokter spesialis,dan sub spesialis dari FK Ablasi dari Instalasi Kedokteran Nuklir . Dalam
UNDIP dan Institusi Pendidikan lain serta pelaksanaan penyediaan fasilitas tersebut RS
tenaga kesehatan lainnya. Dr Kariadi mengubah ruang rawat inap yang
sudah tidak terpakai menjadi ruang rawat inap
Tugas pokok RSUP Dr. Kariadi adalah
bagi pasien terapi ablasi. Untuk itu dalam
menyelenggarakan upaya penyembuhan dan
prosedur pelaksanaan kegiatan tersebut
pemulihan yang dilaksanakan secara serasi,
disusun desain bangunan untuk rehab ruang
terpadu dan berkesinambungan dengan upaya
rawat inap reguler menjadi ruang rawat inap
peningkatan kesehatan dan pencegahan serta
Terapi Ablasi.
melaksankan upaya rujukan dan upaya lain
sesuai dengan kebutuhan. RSUP Dr. Kariadi Data-data eksisting ruang dan hasil
sebagai Rumah Sakit vertikal tipe A perencanaan dapat dilihat pada gambar
Pendidikan, juga menyelenggarakan fungsi: berikut ini :
o Pelayanan Medik (Spesialistik dan Sub

78
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.15 No.2 Juli Desember 2015

• Pelapisan Pb pada pintu dan


penggunaan kaca Pb untuk jendela ke
arah luar ruang dari ruang pasien
• Penebalan dinding tembok ruang
pasien untuk proteksi pancaran radiasi
ke sekitar pasien
• Penggunaan material bangunan yang
mudah dibersihkan dan tidak
menimbulkan terdapatnya sisa kotoran
dari pasien (cat didning jenis easy
clean, lantai vynil, kemiringan lantai
toilet memudahkan aliran air buangan
dapat turas)

Gambar detail tersebut dapat dilihat pada


gambar dibawah ini :

Detail khusus yang diterapkan dalam desain R.


Terapi Ablasi diantaranya meliputi :

• Peninggian peil lantai ruang karena


untuk menyediakan saluran
pembuangan limbah yang terpisah dari
saluran eksisting (saluran tersendiri
dari toilet pasien dan ditampung pada
bak peluruhan)

79
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.15 No.2 Juli Desember 2015

ANALISIS PENYESUAIAN TATA RUANG ATAU Analisis atau kajian terhadap


LAY OUT persyaratan medik untuk ruang terapi ablasi
yaitu sebagai berikut :

Mengingat bahwa ruang Terapi Ablasi yang Tabel 1. Analisis Persyaratan Medik
direncanakan semula bukan merupakan ruang N Persyarata Penyeles Keterangan
yang direncanakan untuk itu (yaitu ruang o n Medik aian
rawat inap reguler) maka penyesuaian tata lay Teknis
lot ruang dilakukan agar dapat memenuhi
1. Proteksi Ruang Masing-
fungsi baru.
Radiasi rawat masing
Konsekuensi terhadap persyaratan untuk yang inap pasien
ruang terapi ablasi ini maka pada lay out terpancar khusus (terdapat 9
terdapat perubahan : dari Pasien dengan kamar),
• Ukuran dan jumlah ruang rawat inap bagi proteksi kapasitas 1
• Ruang penunjang pelayanan rawat lingkungan tebal pasien per
inap untuk terapi ablasi ( nurse station, sekitar dinding kamar agar
ruang tindakan dan ruang dokter, 30 cm tidak terjadi
ruang simpan, ruang dekontaminasi, dan pancaran
dll) pelapisan balik radiasi
Pb antar pasien
Dari tata lay out nya penyelesaian dilakukan (timbal )
lebih mengarah pada kemudahan pengelolaan pada
khusus terutama limbah dan juga kemudahan Pintu dan
bagi pelayanan ruang rawat terapi ablasi ini Kaca
untuk dipantau dan dikendalikan sirkulasi dan Jendela
keberadaan pasien yang diharapkan tetap
berada dalam ruang selama menjalani terapi Penyedia Agar kotoran
ini kurang lebih selama 5 hari. an Toilet dapat
Khusus dilakukan
Pasien penampunga
tiap n dan
Ruang peluruhan
Rawat akibat
Inap adanya
radiasi
yodium
2. Kemudaha Lay out Agar
n ruang pengendalia
Pemantaua rawat n kegiatan
n dari inap pasien tetap
Perawat mempuny terjaga
ANALISIS PERSYARATAN MEDIK RUANG dan Dokter ai koridor dalam
TERAPI ABLASI tunggal masing-
yang masing

80
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.15 No.2 Juli Desember 2015

dapat kamar setelah mengacu


mudah selama isinya standar dari
dipantau terapi diminum Bapeten
akses oleh
masuk pasien
dan
4. Persyarata Akses Mendukung
keluar
n standar pintu operasional
pasiennya
ruang lebar rumah sakit
3. Pengelolaa Penyedia Jumlah bak rawat inap minimal khususnya
n limbah an septic penampunga 120 cm , untuk
kotoran tank n 2 unit Pintu pengelolaan
khusus dengan KM/WC rawat inap
dengan kapasitas membuka
ukuran besar ke arah
dan sehingga bila luar,
jumlah bak yang luasan
yang satu penuh ruang
sesuai dapat mampu
untuk menggunaka untuk
prosedur n bak yang manuver
peluruha kedua dan bed
n radiasi sampai pasien,
yodium menunggu kelengkap
waktu luruh an ruang
radiasi pada pasien
bak pertama
Kelengka Termasuk
sebelum
pan ruang ruang
dibuang ke
penunjan penunjang
IPAL Rumah
g lainnya : seperti dirty
Sakit (setelah
nurse utility dan
mencapai
station, janitor
ambang
ruang
batas aman
dokter,
radiasi) ruang
Penyedia Sebelum tindakan/
an ruang dibuang periksa,
Hot Lab sesuai ruang
yaitu prosedur shower
untuk untuk dekontam
menanyi penanganan inasi, dan
mpan sisa obat atau ruang
ampul komponen simpan
Yodium yang
Perbedaa Memudahka
133 beradiasi, n peil n akses serta

81
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.15 No.2 Juli Desember 2015

lantai dimungkinka tidak diperkenankan


digunaka n untuk
6. Low Aplikasi ramp untuk
n ramp akses kursi Physical beda peil pada lantai
roda, bed, Effort
atau trolley
yang beroda 7. Size and Ukuran ruang dan ruang
Space sirkulasi mencukupi
Sumber : hasil analasis penyusun
untuk kegiatan yang
berlangsung termasuk
ANALISIS PENERAPAN UNIVERSAL DESIGN ukuran pintu sehingga
PADA RUANG TERAPI ABLASI akses bed dapat
dilakukan
Adapun aplikasi penerapan universal design
pada perencanaan atau desain ruang terapi Sumber : hasil analisis penyusun
ablasi sebagaimana lay out yang terlampir
adalah diantaranya terdapat :
KESIMPULAN
Tabel 2. Aplikasi Universal Design Pada Ruang
Kesimpulan yang dapat diambil dapat
Terapi Ablasi
dijabarkan sebagai berikut :
No. Universal Aplikasi pada Ruang
Design Terapi Ablasi Tabel 3.
1. Equitable Perubahan peninggian Kesimpulan Hasil Kajian
lantai dengan sekitar (30
Tata Ruang atau Lay Out
cm) disediakan ramp
untuk perpindahan beda Tata lay out Sederhana Kemudahan
peilnya Ruang rawat dengan pengawasan
Inap single dan
2. Flexibility Penggunaan ruang untuk corridor di pelayanan
kepentingan rawat inap tengah
lainnya memungkinkan
Kapasitas Tiap rawat Pengendalian
3. Simple & Penataan lay out ruang
inap satu pancaran
Intuitive sederhana dan
pasien radiasi
memudahkan dalam
(kapasitas 9
pengelolaan serta
kamar)
pengendalian terhadap
bahaya radiasi Persyaratan Standar Optimal
Teknis evakuasi, dengan
4. Perception Detail penandaan agar
ukuran penempatan
Information membantu menjaga ruang, ruang rawat
pengendalian ruang
penghawaan inap pada sisi
lebih jelas (tanda adanya
dan tepi
radiasi, jalur
kenyamanan bangunan
evakuasi/exit, dan area
berbahaya)
5. Tolerance Untuk yang terkait Pemenuhan Persyaratan Medik
for Error dengan bahaya radiasi Proteksi Penyediaan Dilakukan

82
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.15 No.2 Juli Desember 2015

Radiasi yang kamar treatment perpindahan


terpancar terpisah pada beda peilnya
dari Pasien masing- ketebalan
Flexibility Penggunaan Mengacu
bagi masing dinding, ruang untuk standar
lingkungan pasien dan proteksi kepentingan klinis
sekitar pengelolaan timbal (pintu rawat inap
limbahnya dan jendela)
lainnya
dan saluran
memungkinkan
limbah
terpisah Simple & Penataan lay Kemudahan
Intuitive out ruang pemahaman
Kemudahan Akses masuk Diterapkan
sederhana situasi
Pemantauan dalam
dari Perawat kontrol, Perception Detail Standar
dan Dokter single Information penandaan teknis
coridor, disediakan
penempatan Tolerance Untuk yang Mengacu
ruang nurse for Error terkait dengan standar
station dan bahaya radiasi klinis
dokter dekat tidak
pintu masuk diperkenankan
Pengelolaan Terpisah / Saluran dan Low Aplikasi ramp Penyediaan
limbah untuk pasien bak Physical untuk beda fasilitasnya
kotoran dikelola penampungan Effort peil pada lantai
khusus terpisah
Size and Ukuran ruang Standar
(konsep
Space dan ruang Teknis dan
peluruhan
sirkulasi Klinis
untuk reduksi
mencukupi
radiasinya)
Sumber : Hasil Kajian Peneliti, 2015
Persyaratan Ukuran Diaplikasikan
standar ruang, untuk
ruang rawat manuver penyelesaian REKOMENDASI
inap bed, lebar lay out, jenis
pintu, arah material yang Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan
bukaan, digunakan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
privacy, dan ukuran 1. Dengan penyediaan ruang khusus untuk
kebersihan (ruang dan Terapi Ablasi ini memungkinkan
dan bukaan) peningkatan pelayanan kesehatan menjadi
kontaminasi lebih baik dan pengendalian terhadap
bahaya yang timbul pada lingkungan sekitar
pasien dapat dikendalikan.
Penerapan Universal Design 2. Pemahaman terhadap pengelolaan
Equitable Disediakan Kemudahan penggunaan terapi yang dengan potensi
ramp untuk kegiatan radiasi akan memberikan penyelesaian
perencanaan ruang yang lebih baik, adanya

83
ISSN : 0853-2877 MODUL Vol.15 No.2 Juli Desember 2015

integrasi persyaratan dan penyelesaian Fischer, Joachim & Philipp Meuser, 2009,
desainnya , terutama bahwa kegiatan Construction and Design Manual
perencanaan tersebut mengubah ruang Accessible Architecture, DOM Publisher.
eksisting yang tidak sesuai standar Laseau, Paul & James Tice, 1992, Frank Lloyd
pelayanan untuk ruang Terapi Ablasi Wright – Between Principle and Form,
menjadi ruang yang memenuhi hal Van Nostrand Reinhold NY
tersebut.
3. Aplikasi universal design sepenuhnya Nick-Weller, Christine & Hans Nickl, 2009,
sangat menunjang dalam penyelesaian Hospital Architecture + Design, Braun
desain ruang terapi ablasi meskipun dasar Publishing AG
pertimbangan yang melatarbelakangi -----, Pedoman Teknis Pembangunan
penyelesaian desainnya dapat berdasar Bangunan Gedung Negara, Peraturan
pada pemenuhan persyaratan teknis Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
maupun prosedur klinis. 45/PRT/M/2007
4. Beberapa hal lain yang terkait dan belum Runciman,William. , Hibbert ,Peter.,
dibahas dalam lingkup kajian penelitian ini Thomson, Richard., Van Der Schaaf
dapat dilanjutkan dengan penelitian lainnya ,Tjerk., Sherman, Heather., Lewalle,
sehingga dapat menunjang lebih Pierre., 2009, Towards an International
lengkapnya kajian serta terintegrasinya Classification for Patient Safety: key
berbagai bahasan, seperti persyaratan concepts and terms, International
spesifik ruang dengan perlengkapan Journal for Quality in Health Care 2009;
bangunan yang mendukung operasional Volume 21, Number 1: pp. 18–26
pelayanan didalamnya, sesuai masing-
Sabaruddin , Arief, 2013, A-Z Persyaratan
masing kebutuhan ruang spesifik pada
Teknis Bangunan, Griya Kreasi (Penebar
perencanaan dan perancangan rumah sakit.
Swadaya Group).
Standar Akreditasi Rumah Sakit, 2011,
Daftar Pustaka Kementrian Kesehatan Republik
Hatmoko, Adi Utomo, Wahju Wulandari, Indonesia
Muhammad Ridha Alhamdani, 2010, VA Design Guide – Nuclear Medicine, 2008,
Arsitektur Rumah Sakit, PT. Global Departement of Veterans Affair,
Rancang Selaras Veterans Health Administration Office of
Facilities Management

84

Anda mungkin juga menyukai