Anda di halaman 1dari 21

PENDEKATAN DAN

2 METODOLOGI

2.1. PENDEKATAN UMUM

Detail Engineering Design (DED) Dalam Pekerjaan Konstruksi dapat


diartikan sebagai produk dari konsultan perencana, yang biasa
digunakan dalam membuat sebuah perencanaan (gambar kerja)
detail bangunan sipil seperti gedung, kolam renang, jalan, jembatan,
bendungan, dan pekerjaan konstruksi lainnya.

2.1.1 Pengertian DED (Detail Engineering Design)

Detail Engineering Design (DED) bisa berupa gambar detail


namun dapat dibuat lebih lengkap yang terdiri dari beberapa
komponen sebagai berikut :

1. Gambar detail bangunan/gambar bestek, yaitu gambar


desain bangunan yang dibuat lengkap untuk konstruksi yang
akan dikerjakan
2. Engineer's Estimate (EE) atau Rencana Anggaran Biaya
(RAB)
3. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
4. Laporan akhir tahap perencanaan, meliputi

 laporan arsitektur;
 laporan perhitungan struktur termasuk laporan
penyelidikan tanah (Soil Test)
 laporan perhitungan mekanikal dan elektrikal;
 laporan perhitungan IT (Informasi & Teknologi)

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-1
Untuk keterangan lebih jelasnya mengenai isi dari DED berikut
ini:

- Gambar detail bangunan atau bestek bisa terdiri dari gambar


rencana teknis. Gambar rencana teknis ini meliputi arsitektur,
struktur, mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan.
Semakin baik dan lengkap gambar akan mempermudah proses
pekerjaan dan mempercepat dalam penyelesaian pekerjaan
konstruksi.

- Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah perhitungan


keseluruhan harga dari volume masing-masing satuan
pekerjaan. RAB dibuat berdasarkan gambar. Kemudian dapat
dibuat juga Daftar Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) serta
spesifikasi dan harga. Susunan dari RAB nantinya akan
direview, perhitungannya dikoreksi dan diupdate harganya
disesuaikan dengan harga pasar sehingga dapat menjadi Harga
Perkiraan Sendiri (HPS).
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini mencakup
persyaratan mutu dan kuantitas material bangunan, dimensi
material bangunan, prosedur pemasangan material dan
persyaratan-persyaratan lain yang wajib dipenuhi oleh penyedia
pekerjaan konstruksi. RKS kemudian menjadi syarat yang harus
dipenuhi penyedia sehingga dapat dimasukan ke dalam Standar
Dokumen Pengadaan (SDP).

2.1.2 Revitalisasi Banguanan

Pengertian dari revitalisasi bisa berarti proses, cara dan atau


perbuatan untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali
berbagai program kegiatan apapun. Sehingga secara umum
pengertian dari revitalisasi merupakan usaha-usaha untuk
menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-2
Beragam kata revitalisasi sering dipergunakan untuk melakukan
satu tujuan misalkan revitalisasi pendidikan, revitalisasi sebuah
kawasan, Revitalisasi Kearifan lokal dan beragam revitalisasi
lainnya seiring dengan perkembangan zaman

2.2. RUMAH SAKIT

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah di uraikan
bebarapa standar terkait pengembangan Rumah sakit Type B.

2.4.1 Kebutuhan Ruang

Sesuai dengan Standar Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana
Kesehatan, tentang : Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit
Kelas B.

Gabar 2.1
Pengelompokan Area Fasilitas Rumah Sakit Kelas B adalah

Area Fasilitas Rumah


Sakit Kelas B

Area Pelayanan Medik


dan Perawatan Area Penunjang dan Area Administrasi dan
Manajemen
Operasional
Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
Unsur pimpinan rumah sakit
Instalasi Gawat Darurat A. Penunjang Medik Unsur pelayanan medik
(IGD)
Ruang Farmasi Unsur pelayanan penunjang
Instalasi Rawat Inap (IRNA)
medik
Instalasi Perawatan Intensif Ruang Radiodiagnostik
Pelayanan keperawatan
(ICU/ICCU/PICU/NICU)
Laboratorium Unsur pendidikan dan
Instalasi Bedah
pelatihan
Instalasi Kebidanan dan Bank Darah / Unit Transfusi
Administrasi umum dan
Penyakit Kandungan
Darah (BDRS/UTDRS) keuangan
Instalasi Rehabilitasi Medik
Ruang Diagnostik Terpadu SDM
(IRM)
Komite medik
Unit Hemodialisa Pemulasaraan Jenazah dan Komite etik dan hukum.
Instalasi Radioterapi
Forensik
Instalasi Kedokteran Nuklir
B. Penunjang Non-Medik

Ruang Sterilisasi Pusat

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-3
dengan kondisi yang ada saat ini untuk memenuhi standar rumah
sakit umum daerah kelas B dibutuhkan beberapa gedung baru dan
revitalisasi serta rehabilitasi bangunan sesuai dengan kebutuhan.

Berdasarkan standarisasi kemenkes, maka perlu adanya


perubahan fungsi bangunan dan revitalisasi bangunan yang saat ini
masih dalam keadaan tidak terpakai dan sudah rusak, maka
dengan adanya perancangan ataupun perencanaan master plan
RSUD rejang Lebong Kelas B dengan meliputi aspek
pembangunan-pembangunanya sebagai berikut:

1. Administrasi Rumah Sakit


2. Poli klinik
3. Radiologi dan farmasi
4. UGD
5. Instalasi ICU
6. Instalasi ICCU
7. Instalasi Bedah Sentral
8. Laboratorium
9. Instalasi Haemodialisa
10. Kantin Rumah Sakit
11. Dapur Rumah Sakit
12. Rehabilitasi dan Flebotomi, Radiologi
13. Laundry
14. Sanitasi (CSSD)
15. Non Medis (Genset, Udang)
16. Kamar Jenazah
17. Tempat Sampah dan Ipal
18. Ruang Perawatan (2lt)
19. Instalasi Air Bersih
20. Pos Jaga
21. Masjid
22. Pemukiman Dokter dan Karyawan
23. Parkir

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-4
24. Pavilium dan Gues House
25. Serbaguna
26. Perawatan penyakit jiwa

Sesuai standarisasi kemenkes, kondisi site dan kebutuhan


ruang maka zona peletakan bangunan pada rumah sakit
umu daerah rejang lebong dibagi menjadi:

a. Zona Servis
1. Lundry
2. Tempat Sampah dan Ipal
3. Dapur Rumah Sakit
4. Instalasi Air Bersih
5. Sanitasi (CSSD)
6. Serbaguna
b. Zona Keperawatan
1. Ruang Perawatan
2. Rehabilitasi dan Flebotomi
3. Perawatan Penyakit Jiwa
4. Instalasi ICU
5. Instalasi ICCU
c. Zona Non-Perawatan
1. Poli klinik
2. Pemukiman dokter dan karyawan
3. Pavilium dan gues house
4. Kamar Jenazah
5. Instalasi Air Bersih
6. Non Medis
7. Laboratorium
d. Zona Penunjang Medik
1. UGD
2. Instalasi Haemodilisa
3. Radiologi dan Farmsi

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-5
4. Instalasi Bedah Sentral
e. Zona Penunjang Umum
1. Administrasi Rumah Sakit
2. Masjid
3. Kantin Rumah Sakit
4. Pos Jaga
5. Parkir
2.2.2 Klasifikasi Rumah Sakit

Klasifikasi rumah sakit umum daerah kabupaten rejang lebong.


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
tentang Klasifikasi Rumah Sakit fasilitas dan kemampuan
pelayanan diklasifikasikan menjadi:

a. Rumah sakit umum kelas A

b. Rumah Sakit Umum Kelas B

c. Rumah Sakit Umum Kelas C

d. Rumah Sakit Kelas Umum D

Klasifikasi Rumah Sakit Umum ditetapkan berdasarkan:

a. Pelayanan
b. Sumber Daya Manusia
c. Peralatan
d. Sarana dan Prasarana, dan
e. Administrasi dan Manajemen

A. Rumah Sakit Umum Kelas A


Rumah sakit umum kelas A adalah rumah sakit umum yang
mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik
sekurang-kurangnya pelayanan medik 4 (empat) spesilis dasar.
5 (lima) spesialis penunjang medik. 12 (dua belas) spesialis
lainnya dan 13 (tiga belas) spesialis serta dapat menjadi RS
pendidikan apabila telah memenuhi persyaratan dan standar

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-6
Rumah Sakit Umum Kelas A berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI. Yang dapat memberikan standar untuk
pembangunan rumah sakit umum kelas A sbb.

(1) Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan


kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat)
Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima) Pelayanan Spesialis
penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik Spesialis
Lain dan 13 (tiga belas) pelayanan Medik Sub Spesialis.
(2) Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas A
sebagaimana dimaksud pada ayat (I) meliputi Pelayanan Medik
Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis
Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik
Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut,
Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik, dan Pelayanan
Penunjang Non Klinik.
(3) Pelayanan Medik Umum terdiri dan Pelayanan Medik Dasar,
Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan lbu
Anak IKeluanga Berencana.
(4) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat membenikan pelayanan
gawat darurat 24 (dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) han
seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal
kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi
sesuai dengan standar.
(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dan Pelayanan
Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah, Obstetri dan
Ginekologi.
(6) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dan Pelayanan
Anestesiologi, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Patologi Klinik dan
Patologi Anatomi.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-7
(7) Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya terdini dan
Pelayanan Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung
dan Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa,
Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik dan
Kedokteran Forensik.
(8) Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdiri dan Pelayanan
Bedah Mulut, Konsenvasi/Endodonsi, Periodonti, Orthodonti,
Prosthodonti, Pedodonsi dan Penyakit Mulut.
(9) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dan pelayanan
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
(10)Pelayanan Medik Subspesialis terdiri dan Subspesialis Bedah,
Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Obstetni dan Ginekologi,
Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syanaf, Jantung dan
Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Jiwa, Panti, Onthopedi dan
Gigi Mulut.
(11)Pelayanan Penunjang Klinik terdini dan Penawatan lntensif,
Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Stenilisasi lnstrumen dan
Rekam Medik.
(12)Pelayanan Penunjang Non Klinik terdini dan pelayanan
LaundiylLinen, Jasa Bogal Dapur, Teknik dan Pemeliharaan
Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,
Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran,
Pengelolaan Gas Medikdan Penampungan Air Bersih.
(13)Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan
tingkat pelayanan.
(14)Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 18 (delapan
belas) orang dokter umum dan 4 (empat) orang dokter gigi
sebagai tenaga tetap.
(15)Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-
masing minimal 6 (enam) orang dokter spesialis dengan
masing-masing 2 (dua) orang dokter spesialis sebagai tenaga
tetap.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-8
(16)Pada Pelayanan Spesialis Penunjang Medik hams ada masing-
masing minimal 3 (tiga) orang dokter spesialis dengan masing-
masing 1 (satu) orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap.
(17)Pada Pelayanan Medik Spesialis Lain harus ada masing-
masing minimal 3 (tiga) orang dokter spesialis dengan masing-
masing 1 (satu) orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap.
(18)Untuk Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut hams ada masing-
masing minimal 1 (satu) orang dokter gigi spesialis sebagai
tenaga tetap.
(19)Pada Pelayanan Medik Subspesialis harus ada masing-masing
minimal 2 (dua) orang dokter subspesialis dengan masing-
masing 1 (satu) orang dokter subspesialis sebagai tenaga tetap.
(20)Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1
dengan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan
pelayanan di Rumah Sakit.
(21)Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
(22)Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang
ditetapkan oleh Menteri.
(23)Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang ditetapkan oleh Menteri.
(24)Peralatan radiologi dan kedokteran nuklir harus memenuhi
standar sesuai dengan ketentuan peraturan pemndang-
undangan.
(25)Jumlah tempat tidur minimal 400 (empat ratus) buah.
(26)Administrasi dan manajemen terdiri dan struktur organisasi dan
tata laksana.
(27)Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah
Sakit, unsur pelayanari medis, unsur keperawatan, unsur
penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,
serta administrasi umum dan keuangan.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-9
(28)Tata laksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar operasional
prosedur (SPO), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS), hospital by laws dan Medical Staff by laws.

B. Klasifikasi Rumah Sakit Umum Kelas B

Rumah sakit umum kelas B merupakan Rumah Sakit Umum dengan


fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya 4
(empat) spesialis dasar dan 4 (empat) pelayanan penunjang medik,
Dalam peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia yang
mengatur tentang klasifikasi Rumah Sakit umum ditentukan sebagai
berikut:
(1) Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan
Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang
Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 (dua)
Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
(2) Kritenia, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik
Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis
Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik
Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan
Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan,
Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.
(3) Pelayanan Medik Umum terdiri dan Pelayanan Medik Dasar,
Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak
/Keluarga Berencana.
(4) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan
gawat darurat 24 (dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) han seminggu
dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus
gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan
standar.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-10
(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdini dan Pelayanan Penyakit
Dalam, Kesehatan Anak, Bedah, Obstetni dan Ginekologi.
(6) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dan Pelayanan
Anestesiologi, Radiologi, Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.
(7) Pelayanian Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya 8 (delapan)
dan 13 (tiga belas) pelayanan meliputi Mata, Telinga Hidung
Tenggonokan, Syanaf, Jantung dan Pembuluh Darah, Kulit dan
Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paw, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf,
Bedah Plastik dan Kedokteran Forensik.
(8) Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdini dan Pelayanan Bedah
Mulut, Konservasi/Endodonsi, dan Peniodonti.
(9) Pelayanan Kepenawatan dan Kebidanan terdiri dan pelayanan
asuhan kepenawatan dan asuhan kebidanan.
(10)Pelayanan Medik Subspesialis 2 (dua) dan 4 (empat) subspesialis
dasar yang meliputi:Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak,
Obstetri dan Ginekologi.
(11)Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dan Perawatan intensif,
Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam
Medik.
(12)Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundiyl
Linen, Jasa Boga I Dapur, Teknik dan Pemehharaan Fasilitas,
Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi,
Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas
Medik dan Penampungan Air Bersih.
(13)Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan
tingkat pelayanan.
(14)Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 12 (dua belas)
orang dokter umum dan 3 (tiga) orang dokter gigi sebagai tenaga
tetap.
(15)Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar masing-masing minimal 3
(tiga) orang dokter spesialis dengari masing-masing 1 (satu) orang
sebagai tenaga tetap.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-11
(16)Pada Pelayanan Spesialis Penunijang Medik harus ada masing-
masing minimal 2 (dua) orang dokter spesialis dengan masing-
masing 1 (satu ) orang dokter spesialis sebagal tenaga tetap.
(17)Pada Pelayanan Medik Spesialis Lain harus ada masing-masing
minimal I (satu) orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 4
orang dokter spesialis sebagal tenaga tetap pada pelayanan yang
berbeda.
(18)Pada Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut harus ada masing-
masing minimal I (satu) orang dokter gigi spesialis sebagai tenaga
tetap.
(19)Pada Pelayanan Medik Subspesialis harus ada masing-masing
minimal 1 (satu) orang dokter subspesialis dengan 1 (satu) orang
doktei subspesialis sebagai tenaga tetap.
(20)Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1
dengan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di
Rumah Sakit.
(21)Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
(22)Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang
ditetapkan oleh Menteni.
(23)Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar yang
ditetapkan oleh Menteri.
(24)Peralatan radiologi dan kedokteran nuklir harus memenuhi standar
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(25)Jumlah tempat tidur minimal 200 (dua ratus) buah.
(26)Administrasi dan manajemen terdiri dan struktur organisasi dan tata
Iaksana.
(27)Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit,
unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang
meclis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta
administrasi umum dan keuangan.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-12
(28)Tata laksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar operasional
prosedur (SPO), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS), hospital bylaws dan Medical Staff by laws.

C. Rumah Sakit Umum Kelas C

Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang


mempunyai fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya
pelayanan umum dan 2 (dua) pelayanan medik spesialis dasar. Dan
yang masih diatur dalam peraturan menteri kesehatan, memilki
klasifikasi yang berbeda dengan kelas-kelas Rumah Sakit Umum
lainnya, untuk lebih jelasnya mengenai klasifikasi rumah sakit umum
kelas C dapat dilihat sebagai berikut:
(1) Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat)
Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 (empat) Pelayanan
Spesialis Penunjang Medik.
(2) Kritenia, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas C
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik
Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis
Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik
Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan,
Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non
Klinik.
(3) Pelayanan Medik Umum terdini dan Pelayanan Medik Dasar,
Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu
Anak /Keluarga Berencana.
(4) Pelayanan Gawat Dawnat haws dapat membenikan pelayanan
gawat darurat 24 (dua puluh) jam dan 7 (tujuh) han seminggu
dengan kemampuan melakukan pemeniksaan awal kasus-
kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi
sesuai dengan standar.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-13
(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dan Pelayanan
Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah, Obstetni dan
Ginekologi.
(6) Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut minimal 1 (satu)
pelayanan.
(7) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dan Pelayanan
Anestesiologi, Radiologi, Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.
(8) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dan pelayanan
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
(9) Pelayanan Penunijang KIlnik terdiri dan Perawatan intensif,
Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan
Rekam Medik
(10)Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dan pelayanan
Laundry/Linen, Jasa Boga / Dapur, Teknik dan Pemeliharaan
Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,
Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran,
Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.
(11)Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan
tingkat pelayanan.
(12)Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 9 (sembilan)
orang dokter umum dan 2 (dua) orang dokter gigi sebagai
tenaga tetap.
(13)Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-
masing minimal 2 (dua) orang dokter spesialis setiap pelayanan
dengan 2 (dua) orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap
pada pelayanan yang berbeda.
(14)Pada setiap Pefayanan Spesialis Penunjarig Medik masing-
masing minimal 1 (satu) orang dokter spesialis setiap pelayanan
dengan 2 (dua) orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap
pada pelayanan yang berbeda.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-14
(15)Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3
dengan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan
pelayanan di Rumah Sakit.
(16)Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
(17)Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang
ditetapkan oleh Menteri.
(18)Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang ditetapkan oleh Menteri.
(19)Peralatan radiologi harus memenuhi stanciar sesuai dengari
ketentuan peraturan perundang-undangan
(20)Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah.
(21)Administrasi dan manajemen terdiri dan struktur organisasi dan
tata laksana.
(22)Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah
Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur
penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,
serta administrasi umum dan keuangan.
(23)Tata laksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar operasional
prosedur (SPO), Sistem Informasi Manaemen Rumah Sakit
(SIMS) dan hospital by laws dan Medical Staff by laws.

D. Klasifikasi Rumah Sakit Umum D

Rumah sakit umum kelas D yang merupakan rumah sakit yang


memiliki fasilitas dan kemampuan sekurang-kurangnya pelayanan
umum dan 2 (dua) pelayan medik spesialis dasar. Berdasarkan
peraturan menteri kesehatan tentang klasifikasi rumah sakit umum
sebagai berikut:
(1) Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyal fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan
Medik Spesialis Dasar.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-15
(2) Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas D
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik
Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis
Dasar, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan
Penunjang KIlnik dan Pelayanan Penunjang Non Kliriik.
(3) Pelayanan Medik Umum terdiri dan Pelayanan Medik Dasar,
Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu
Anak /Keluarga Berencana.
(4) Pelayanan Gawat Dawrat harus dapat membenikan pelayanan
gawat darurat 24 (duan puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hail
seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal
kasus-kasus gawat dawrat, melakukan resusitasi dan stabilisasi
sesuai dengan standar.
(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar sekurang-kurangnya 2 (dua)
dan 4 (empat) jenis pelayanan spesialis dasar meliputi
Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah, Obstetri
dan Ginekologi.
(6) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik yaitu laboratorium dan
Radiologi.
(7) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdini dan pelayanan
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
(8) Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dan Perawatan High Care
Unit, Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Stenilisasi Instrumen dan
Rekam Medik
(9) Pelayanan Penunjang Non Klinik terdini dan pelayanan
Laundry/Linen, Jasa Boga I Dapur, Teknik dan Pemeliharaan
Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,
Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran,
Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.
(10)Ketersediaan tenaga kesehatan disesualkan dengan jenis dan
tingkat pelayanan.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-16
(11)Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 4 (empat)
orang dokter umum dan I (satu) orang dokter gigi sebagal
tenaga tetap.
(12)Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-
masing minimal 1 (satu) orang dokter spesialis dan 2 (dua) jenis
pelayanan spesialis dasar dengan I (satu) orang dokten
spesialis sebagai tenaga tetap.
(13)Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3
dengan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan
pelayanan di Rumah Sakit.
(14)Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
(15)Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang
ditetapkan oleh Menteri.
(16)Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang ditetapkan oleh Menteri.
(17)Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(18)Jumlah tempat tidur minimal 50 (lima puluh) buah.
(19)Administrasi dan manajemen terdiri dan struktur organisasi dan
tata Iaksana.
(20)Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah
Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan unsur
penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,
serta administrasi umum dan keuangan.
(21)Tatakelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar operasional
prosedur (SPO), Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMS), hospital by laws dan Medical Staff by laws.

2.3. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-17
Metodologi pelaksanaa pekerjaan meliputi beberapa tahap yaitu tahap
persiapan, pengumpulan data, tahap analisis, konsep dan
rekomendasi:

2.3.1 Tahap Persiapan Pekerjaan

Sebelum melaksanakan kegiatan pengumpulan data untuk


perencanaan, sebelumnya harus merumuskan data apa saja yang akan
diperoleh dilapangan yang mungkin menunjang terhadap kedalaman
materi rencana yang akan disusun. Beberapa Kegiatan dalam tahapan
persiapan sebelum survey adalah sebagai berikut :

 Kajian Studi Meja/Desk Study, Kajian ini bertujuan untuk


menunjang dalam penyusunan pekerjaan. Dalam kajian ini
dilakukan pertemuan tenaga ahli dan tim penunjang yang dipimpin
oleh Ketua Tim untuk menyusun strategi penyusunan dokumen.

 Persiapan Teknik Survei, persiapan ini dilakukan untuk mempermudah


pelaksanaan survey yang akan dilakukan. melakukan inventarisasi
dan pemahaman terhadap lokasi kegiatan, pemahaman terhadap
sistem dan teknis pengambilan sampel, penyediaan peralatan,
pembuatan instrumen kuesioner sosial, penentuan teknis
perjalanan survey.

2.3.2 Tahap Pengumpulan Data

Tahap Pengumpulan data dilakukan secara primer dan sekunder.


Metode pengambilan data primer meliputi :

 Observasi

Observasi adalah suatu penyelidikan secara sistematis


menggunakan kemampuan indera manusia. Pengamatan
merupakan a powerful tool indeed. Observasi juga dibantu dengan
foto disesuaikan dengan kebutuhan.

 Dokumentasi

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-18
Dokumentasi dilakukan untuk memberikan gambaran aktivitas
terminal sebagai bahan masukan dalam menganalisis dari aspek
teknis dengan menggunakan instrumen seperti kamera.

 Pengukuran Topografi

 Pengukuran struktur tanah

2.3.3 Tahap Penyusunan pra rencana dan rencana detail

Penyusunan kegiatan ini dilakukan berkenaan untuk memenuhi


kebutuhan terkait proses pengembangan RSUD Rejang Lebong, di
mulai dari tahap Pra rencana dengan meriview Master plan yang
terdahulu sehingga di dapat rencana penataan ruang yang tepat sesuai
degan pedoman dan peraturan yang berlaku. Selanjutnya dilakukan
tahap rencana detail melalui menyusunan gambar arsitektur, gambar
rencana struktur, mecanical elektrical, RKS dan pembuatan Rab. Hal ini
guna mempermudah pekerjaan pembangunan dan pengawasan
bangunan.

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-19
PERSIAPAN & Pengumpulan Data Analisis Keterkaitan
MOBILISASI Primer: Ruang
Diskusi dengan
 Mobilisasi dan Analisis Lingkungan Penentuan Lokasi & kebutuhan
pemrakarsa, pengguna
Koordinasi Tim ruang
aktivitas Rumah sakit
 Penajaman
Metode dan Identifikasi struktur Konsep rencana Detail
Pengumpulan data Pengembangan RS
Rencana Kerja Tanah dan Batuan
sekunder: Kapasitas serta layanan
 Pengumpulan
 Kebijkan terkait Identifikasi Kontur padapenggunan jasa
Data Awal
 Pengukuran Lahan/topografi
Topografi kawasan
 Pengukuran
struktur tanah dan
batuan

Tahap Penyusunana Tahap Penyusunana


Tahap Persiapan Tahap Pengumpulan data
Rencana Detail
Pra Rencana

Laporan

Gambar 2.2 Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Pekerjaan

DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)


Kabupaten Rejang Lebong II-20
DED Revitalisasi Rumah Sakit Jalur 2 (Dua)
Kabupaten Rejang Lebong II-21

Anda mungkin juga menyukai