Anda di halaman 1dari 5

Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue

BAB 1 Di Kota Banda Aceh Provinsi Aceh

PENDAHULUAN

Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue yang merupakan salah satu pintu gerbang
Aceh di Pantai Barat Sumatera berperan sebagai simpul aksesibilitas yang
melayani mobilitas penduduk, pergerakan kendaraan, transportasi logistik,
perdagangan/jasa, industri pengolahan, serta mendukung Kota Sabang dan
Kecamatan Pulo Aceh sebagai destinasi wisata, wilayah terluar/terdepan,
kawasan pertahanan negara dan peran-peran strategis lainnya.
Antusiasme pengguna pada lintasan penyeberangan Ulee-Lheue Kota Banda
Aceh menuju Balohan Kota Sabang semakin meningkat seiring terbitnya kebijakan
Pemerintah yang menetapkan Pulau Weh dan sekitarnya sebagai Kawasan
Strategis Pariwisataan Nasional dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Nasional Tahun 2010-2025. Sehingga berbagai promosi tentang keindahan wisata
alam Pulau Weh sangat gencar dilakukan melalui berbagai event dan media
sosial.
Dalam mengakomodir peningkatan jumlah pengunjungnya, Pelabuhan
Penyeberangan Ulee Lheue perlu mengoptimalkan pelayanannya saat ini. Hal ini
didorong pula dengan adanya peralihan kewenangan pengelolaan Pelabuhan
Penyeberangan Ulee Lheue yang pada awalnya berada dalam kewenangan
Pemerintah Banda Aceh, namun pada tahun 2020 telah beralih ke Pemerintah
Aceh berdasarkan Berita Acara Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana dan
Prasarana serta Dokumen Milik Pemerintah Kota Banda Aceh kepada Pemerintah
Aceh Nomor : (030/07/2021)/(88/BA/2021).
Dalam upaya pengingkatan sarana dan prasarana transportasi di Pelabuhan
Penyeberangan Ulee Lheue yang telah dilakukan belum sesuai dengan Rencana
Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Kota Banda Aceh yang telah
ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Aceh Nomor 69 Tahun 2016, diantaranya
pada sarana dan prasarana di sisi darat untuk penumpang dan kendaraan serta

Laporan Pendahuluan
I-1
Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue
Di Kota Banda Aceh Provinsi Aceh

dokumen perencanaan sarana dan prasarana sisi laut yang telah disusun.
Oleh karenanya dibutuhkan peninjauan kembali berbagai dokumen perencanaan
yang telah ada sebagai acuan dalam pengembangan dan penambahan fasilitas
pelabuhan yang diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan pelayanan jasa
angkutan penyeberangan yang akan datang dan menungkatkan kapasitas
pelayanan jasa angkutan penyeberangan.

1.2.1 Maksud Kegiatan


Penyusunan dokumen Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee
Lheue dimaksudkan untuk meninjau kembali kesesuaian kondisi eksisiting di
lokasi studi dengan kondisi rencana dalam Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun
2016 tentang Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue Kota
Banda Aceh,.

1.2.2 Tujuan Kegiatan


Tujuan dari Penyusunan dokumen Reviu Rencana Induk Pelabuhan
Penyeberangan Ulee Lheue adalah sebagai acuan dalam pengelolaan,
pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana di Pelabuhan
Penyeberangan Ulee Lheue.

Sasaran yang ingin dicapai dalam Reviu Rencana Induk Pelabuhan


Penyeberangan Ulee Lheue adalah tersedianya dokumen teknis yang mengatur
rencana peruntukan wilayah daratan dan perairan sesuai dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor PM 112 Tahun 2017 tentang Pedoman dan Proses
Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan dalam rangka
peningkatan layanan dan optimalisasi pemanfaatan Pelabuhan Penyeberangan
Ulee Lheue.

Lokasi kegiatan Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue berada di Pelabuhan


Penyeberangan yang terletak Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh yang

Laporan Pendahuluan
I-2
Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue
Di Kota Banda Aceh Provinsi Aceh

berjarak sekitar 3,5 km dari Pusat Kota Banda Aceh.

Gambar 1.1
Lokasi Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue – Kota Banda Aceh

Keluaran dari kegiatan adalah Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan


Ulee Lheue terdiri dari laporan-laporan mengenai kegiatan yang telah
dilaksanakan dan dituangkan dalam bentuk:
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Hasil Survei
a) Survei Topografi
b) Survei Pengguna Pelabuhan
3) Laporan Antara
4) Laporan Akhir
a) Dokumen Rencana Induk Pelabuhan
b) Gambar Rencana Induk Pelabuhan
c) Laporan Executive Summary
d) HardDisk Eksternal (SSD 1 TB)

Seluruh laporan/dokumen yang dihasilkan dari pekerjaan ini harus dapat


dipertanggungjawabkan oleh Penyedia Jasa secara ilmiah dan sesuai ketentuan
yang berlaku. Apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan dari prosuder atau
ketentuan, maka Pengguna Jasa berhak memerintahkan Penyedia Jasa untuk

Laporan Pendahuluan
I-3
Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue
Di Kota Banda Aceh Provinsi Aceh

melakukan ulang pekerjaan atau bagian pekerjaan. Seluruh biaya yang


ditimbulkan dari pengulangan pekerjaan atau bagian pekerjaan akibat
penyimpangan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari Penyedia Jasa

Waktu pelaksanaan kegiatan Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan


Ulee Lheue dijadwalkan 5 (lima) bulan atau sekitar 150 (seratus lima puluh) hari
kerja kalender.

Referensi Hukum yang berlaku unyuk Penyusunan Reviu Rencana Induk


Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue didasari beberapa peraturan sebagai
berikut :
a) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
b) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah;
c) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2021 Tentang
Penyelenggaraan Bidang Pelayaran;
d) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 Tentang Angkutan di Perairan;
e) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan;
f) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 62 Tahun 2019 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Angkutan Penyeberangan;
g) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 112 Tahun
2017 Tentang Pedoman Dan Proses Perencanaan Di Lingkungan
Kementerian Perhubungan;
h) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 103 Tahun 2017 Tentang
Pengaturan Dan Pengendalian Kendaraan Yang Menggunakan Jasa
Angkutan Penyeberangan;
i) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2016 Tentang
Strelisisasi Pelabuhan Penyeberangan;
j) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 39 Tahun 2015 Tentang Standar
Pelayanan Penumpang Angkutan Penyeberangan;
k) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 49 Tahun 2005 Tentang Sistem
Transportasi Nasional (Sistranas);

Laporan Pendahuluan
I-4
Reviu Rencana Induk Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue
Di Kota Banda Aceh Provinsi Aceh

l) Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 52 Tahun


2004 Tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Penyeberangan;
m) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 53 Tahun 2002 Tentang
Tatanan Kepelabuhanan Nasional;
n) Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 432 Tahun
2017 Tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional (Cub Lampiran A4);
o) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan
Nomor KP.5062/AP/005/DRJD/2020 Tentang Pedoman Penilaian Terhadap
Penerapan Standar Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan;
p) Qanun Aceh Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Rencana Tat Ruang Wilayah
Aceh Tahun 2013-2033;
q) Qanun Aceh Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir
Dan Pulau-Pulau Kecil Aceh Tahun 2020-2040;
r) Peraturan Gubernur Aceh Nomor 102 Tahun 2014 Tentang Tataran
Transportasi Wilayah Aceh 2015-2030;
s) Peraturan Gubernur Aceh Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Qanun Kota Banda Aceh Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2023-2026;
t) Peraturan Walikota Kota Banda Aceh Nomor 9 Tahun 2022 Tentang
Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Banda Aceh Tahun 2023-2026;
u) Peraturan Walikota Kota Banda Aceh Nomor 13 Tahun 2021 Tentang
Rencana Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kota Banda Aceh Tahun
2021-2041.
v) Qanun Kota Banda Aceh No. 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah Kota Banda Aceh

Laporan Pendahuluan
I-5

Anda mungkin juga menyukai