TAHUN 2020
KERANGKA ACUAN KERJA
A. UMUM
1. Latar Belakang
Keberadaan pelabuhan-pelabuhan di Aceh memiliki peran sangat strategis dalam
mendukung perekonomian. Kondisi topologi Aceh sendiri yang dikelilingi oleh lautan
menjadikan beberapa wilayah di Aceh sangat berketergantungan pada transportasi laut
untuk mengakses wilayah lainnya. Salah satu pelabuhan penyeberangan di Aceh yang
melayani kapal penyeberangan/laut antar kota dan kabupaten bahkan antar provinsi
adalah Pelabuhan Penyeberangan Singkil di Kabupaten Aceh Singkil.
Pelabuhan penyeberangan Singkil berfungsi sebagai pelabuhan pengumpan yang
melayani angkutan laut dan angkutan penyeberangan. Untuk angkutan laut
pelayanannya adalah dalam negeri antar provinsi dan pelayaran rakyat, sedangkan
untuk angkutan penyeberangan adalah dalam negeri dalam provinsi dan antar provinsi.
Rute/lintasan angkutan penyeberangan dalam negeri antar provinsi adalah Singkil–
Sibolga/Nias di Provinsi Sumatera Utara; dan dalam provinsi adalah Singkil–Kepulauan
Banyak –Sinabang, dan sebaliknya.
Aktivitas transportasi di pelabuhan penyeberangan yang tersebar dalam wilayah Aceh
secara umum terus meningkat dalam melayani kebutuhan masyarakat pengguna jasa
transportasi laut baik arus penumpang, barang dan kendaraan. Untuk mendukung
peningkatan fungsi pelabuhan dan keamanan kapal yang berlabuh dalam melakukan
aktivitas olah gerak/manuver, sandar, bongkar muat dan mengisi perbekalan kapal,
maka pelabuhan harus memiliki dermaga sandar yang sesuai standar, kolam yang
terlindung dari ombak dan mempunyai kedalaman yang cukup untuk kapal yang
beroperasi di pelabuhan tersebut.
Dalam rangka mewujudkan peningkatan infrastruktur sarana, prasarana dan fasilitas
perhubungan sesuai standar secara bertahap baik jangka pendek, menengah maupun
jangka panjang sesuai rencana pembangunan Aceh, maka Dinas Perhubungan Aceh
memprogramkan Pekerjaan Peningkatan fasilitas pelabuhan penyeberangan Singkil
dengan sumber dana APBA Tahun 2020.
Untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan sebagaimana mestinya serta terlaksana
tepat waktu dan mencapai kualitas yang diharapkan, maka Dinas Perhubungan Aceh
bermaksud melakukan Pengadaan Jasa Konsultan Supervisi untuk kegiatan Pengawasan
Peningkatan fasilitas pelabuhan penyeberangan Singkil.
1
KAK ini merupakan acuan bagi pihak-pihak yang terkait dalam pengawasan pekerjaan
dimaksud agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
3. Lokasi Kegiatan
Lokasi Pekerjaan Pengawasan Kegiatan Peningkatan fasilitas pelabuhan penyeberangan
Singkil berada di Kabupaten Aceh Singkil.
4. Sumber Dana
Sumber Dana untuk pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan Pekerjaan Peningkatan
Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan Pulau Banyak berasal dari Anggaran APBA Tahun
2020 melalui DPA Dinas Perhubungan Aceh.
Total Kebutuhan Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan Pengawasan Kegiatan
Peningkatan fasilitas pelabuhan penyeberangan Singkil adalah Rp. 175.681.000,-
(Seratus Tujuh Puluh Lima Juta Enam Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Rupiah).
1. Chief Inspector
Chief Inspector adalah Sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan Perguruan Tinggi
Negeri atau Swasta yang telah disamakan, dengan pengalaman pengawasan di
bidang pelabuhan.
Chief Inspector bertanggung jawab pada hal-hal berikut :
1. Memimpin dan bertanggung jawab terhadap kegiatan
supervisi/pengawasan, dengan menciptakan koordinasi yang baik dengan
KPA/PPTK, Direksi Teknis dan kontraktor, sehingga pelaksanaan pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai jadwal dengan mutu yang disyaratkan dalam RKS;
2
2. Memeriksa dan mempelajari dokumen pelelangan kontruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan, serta memberikan
pengertian dan pemahaman yang benar kepada kontraktor tentang
spesifikasi yang tercantum dalam dokumen kontrak;
3. Menjamin bahwa semua Kerangka Acuan Kerja yang dikeluarkan oleh Dinas
Perhubungan Aceh dilaksanakan dengan baik;
4. Merinci dan menjelaskan pekerjaan secara teknis sehubungan dengan
Addendum/Contract Change Order;
5. Membuat persyaratan tertulis tentang penerimaan “Acceptance” atau
penolakan “Rejection” bahan, material, alat yang digunakan dan hasil
pekerjaan;
6. Membuat jadwal Pengawasan pada masing-masing paket pekerjaan dan
secara disiplin melaksanakan jadwal tersebut bersama-sama Quantity
Engineer dan Inspector, dan segera melaporkan kepada KPA/PPTK, Direksi
Teknis dan kontraktor apabila kemajuan pekerjaan mengalami kelambatan
(deviasi) lebih dari 10% terhadap rencana;
7. Memonitor secara rutin dan terus menerus pengawasan yang dilakukan oleh
Quantity Engineer dan setiap Inspector, serta memberikan saran dan
rekomendasi untuk meningkatkan kinerja tim;
8. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara regular untuk mengevaluasi
kemajuan pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian permasalahan administrasi
dan teknis di setiap kegiatan paket pekerjaan;
9. Menerapkan standarisasi pengawasan dan pelaporan ke semua Inspector;
10. Berkoordinasi dengan PPTK/Staf Teknis dari Dinas berkaitan dengan
kemajuan atau permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan;
11. Membuat laporan yang berisi antara lain, ringkasan kemajuan fisik,
keuangan, kendala-kendala yang dihadapi di lapangan, rencana penanganan
pada kegiatan di masing-masing paket pekerjaan serta melaporkan secara
berkala kepada KPA/PPTK;
12. Melakukan presentasi secara berkala dihadapan KPA/PPTK, Staf Teknis,
dan/atau pejabat terkait lainnya mengenai kemajuan pekerjaan di lapangan;
13. Memonitor progress pekerjaan yang dicapai oleh pelaksana proyek serta
menjaga agar semua kebutuhan dana, laporan kemajuan pekerjaan dan data
kontrol kualitas terkirim secara benar dan tepat tanpa keterlambatan dari
Tim Supervisi Lapangan;
14. Memberikan rekomendasi teknis secara tertulis kepada KPA/PPTK apabila
dibutuhkan perubahan/penyesuaian gambar perencanaan (review design);
15. Menandatangani secara cermat semua dokumen yang menjadi tugas dan
tanggung jawabnya, seperti halnya MC kontraktor, gambar-gambar kerja dan
perhitungan-perhitungan konstruksi lainnya, secara ikut serta dalam proses
pengukuran akhir pekerjaan;
16. Melakukan Koordinasi dengan pihak-pihak terkait di lingkungan Kab/Kota,
sebelum maupun sedang berjalannya pekerjaan pelaksanaan fisik sehingga
terjalin komunikasi antara pihak pengawas, pelaksana, dan pengguna jasa di
Kab/Kota tempat pengawasan dilakukan;
3
B. Personil/Tenaga Pendukung
1. Inspector
Inspector adalah tenaga terampil lokal sekurang-kurangnya seorang Sarjana
Teknik Sipil (S1) lulusan Perguruan Tinggi Negeri atau Swasta yang telah
disamakan, berpengalaman minimal 1 (satu) tahun dibuktikan dengan minimal 1
(satu) referensi pengalaman kerja sebagai inspector pada pekerjaan pengawasan
di bidangnya.
Inspector diutamakan berkedudukan di lokasi pekerjaan/kegiatan yang menjadi
tanggung jawabnya.
Tugas dan tanggung jawab Inspector :
1. Membantu Chief Inspector dalam melakukan pengawasan secara terus-
menerus dan melakukan inspeksi terhadap pekerjaan yang sedang
dilaksanakan serta mengarahkan kontraktor untuk mematuhi semua
persyaratan spesifikasi dan gambar;
2. Selalu mengikuti pengarahan, pedoman dan petunjuk serta berkoordinasi
dengan PPTK/Staf Teknis dari Dinas, Chief Inspector dan Quantity Engineer
mengenai perkembangan, kendala dan hambatan pekerjaan di lapangan;
3. Memeriksa secara harian gambar kerja yang diajukan oleh kontraktor dan
menyetujui apabila telah sesuai dengan gambar kontrak;
4. Mengawasi pelaksanaan setiap pengujian yang dilakukan oleh kontraktor,
baik pengujian bahan, bahan olahan dan hasil pekerjaan. Pengawasan
meliputi prosedur, pengisian format laporan dan frekuensi pengujian.
Inspector harus menyimpan copy hasil pengujian, serta, memberitahukan
kepada Chief Inspector secara tertulis semua kekurangan dalam pengujian
pada hari yang sama dilakukan pengujian;
5. Menganalisa data seluruh pengendalian mutu termasuk job mix formula
campuran beton, pengujian lapangan dan merekomendasikan persetujuan
atau penolakan terhadap pekerjaan tersebut;
6. Memeriksa kualitas dan kuantitas semua bahan yang masuk ke site dan
memberikan rekomendasi/laporan kepada Chief Inspector;
7. Menyusun dan menyampaikan laporan harian kepada Chief Inspector secara
rutin setiap harinya, termasuk progress lapangan, permasalahan dan kendala
yang dihadapi dalam pelaksanan pekerjaan;
8. Menyerahkan kepada Chief Inspector sebelum tanggal 25 setiap bulan
laporan pengendalian mutu dan kuantitas meliputi ringkasan dan hasil
pengujian laboratorium dan laporan harian dalam format yang diisi dengan
tulisan tangan;
9. Melaksanakan pekerjaan harian dan merekam kegiatan yang berlangsung
terkait hal-hal sebagai berikut:
1) Tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan
2) Jenis dan kuantitas bahan di lapangan
3) Jenis, kapasitas, jumlah, dan kondisi peralatan di lapangan
4) Pengujian yang dilakukan oleh kontraktor dan hasilnya
4
5) Lokasi, jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan
6) Cuaca, peristiwa alam yang mempengaruhi pekerjaan
7) Perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan
8) Perubahan desain, gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan
dengan rencana
9) Foto pelaksanaan pekerjaan
10) Dan lain-lain yang dianggap perlu.
10. Melaksanakan pengarsipan surat-surat, laporan harian, laporan bulanan,
jadwal kemajuan pekerjaan dan administrasi lainnya;
A Tenaga /Personil*
* Sesuai dengan ketentuan, maka tenaga/personil di atas harus dilengkapi dengan Curriculum vittae
(pengalaman dilengkapi dengan referensi/surat keterangan), serta ijazah dan audit payroll.
3. PELAPORAN
b. Laporan Bulanan
Laporan Bulanan berisi:
• Data proyek
• Laporan kemajuan fisik dan keuangan
• Pekerjaan yang dilaksanakan pada bulan laporan dan rencana kerja pada bulan
berikutnya
• Permasalahan yang ada di lapangan berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
Laporan Bulanan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan disertai dengan Soft Copy
diserahkan selambat-lambatnya pada setiap tanggal 5 bulan berikutnya.
5
c. Laporan Akhir
Laporan Akhir berisi:
• Ringkasan konstruksi yang telah dilaksanakan
• Rekomendasi untuk pemeliharaan yang akan datang
• Segala permasalahan teknis yang muncul selama masa pelaksanaan
• Persoalan yang mungkin akan timbul bila ada
• Perkecilan As-Built Drawing
Laporan Akhir sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan disertai dengan Soft Copy
diserahkan selambat-lambatnya pada minggu terakhir pelaksanaan kontrak.
d. Laporan Khusus (bila diperlukan), berisi masalah khusus yang bersifat teknis atau
kontraktual di lapangan.
WAKTU/BULAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Administrasi
Mobilisasi/
2.
Demobilisasi
3. PCM
Pengawasan
4.
Lapangan
Rapat
5. Evaluasi dan
Koordinasi
6. Pelaporan
Fasilitas berikut harus disediakan oleh konsultan pengawas sesuai dengan anggaran
yang tersedia :
• Kantor di lapangan
• Peralatan Kantor
• Alat Tulis Kantor
• Biaya Komunikasi
• Kendaraan Roda Dua
6
6. KETENTUAN TAMBAHAN
T. FAISAL, ST, MT
PEMBINA (IV/a)
NIP. 19750114 200312 1 003