Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA

PEKERJAAN REHABILITASI PELABUHAN PENYEBERANGAN


LIANG BUNYU SEBATIK KABUPATEN NUNUKAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA

BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT WILAYAH XVII


PROV. KALIMANTAN TIMUR DAN PROV. KALIMANTAN UTARA

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT


TAHUN ANGGARAN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PEKERJAAN REHABILITASI ‘TAHAP I’
PELABUHAN PENYEBERANGAN LIANG BUNYU SEBATIK KAB. NUNUKAN
PROVINSI KALIMANTAN UTARA
TAHUN ANGGARAN 2021

1. LATAR BELAKANG

Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP), merupakan bagian dari sistem
transportasi nasional yang mempunyai misi untuk mewujudkan transportasi yang handal,
unggul dan berdaya saing serta mampu menjangkau pelosok wilayah daratan,
menghubungkan antar pulau dalam rangka memantapkan perwujudan wawasan nusantara
yang efektif dan efisien, sehingga mampu berperan sebagai urat nadi kehidupan ekonomi
serta memperkokoh ketahanan nasional.
Pembangunan prasarana dan sarana ASDP diperlukan sebagai sarana meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, memberikan aksesibilitas yang lebih baik sehingga dapat
mengakomodasi peningkatan mobilitas penduduk serta berfungsi sebagai jembatan bergerak
yang menjangkau daerah terpencil dan daerah pedalaman yang terpisah oleh perairan. ASDP
mengemban misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas secara adil melalui upaya
peningkatan keperintisan, terutama masyarakat di daerah-daerah terbelakang/terisolasi
melalui pengadaan angkutan penyeberangan perintis dan pembangunan dermaga
penyeberangan.
Angkutan penyeberangan diwilayah Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu sarana
yang penting karena wilayah ini terdiri atas pulau-pulau yang dipisahkan oleh perairan.
Berdasarkan hasil kajian kebijakan mengenai pengembangan Angkutan Peyeberangan, di
wilayah ini direncanakan akan dibangun beberapa dermaga penyeberangan, yang berperan
untuk membuka daerah yang terisolir.
Kebijakan pengembangan transportasi khususnya angkutan penyeberangan di Provinsi
Kalimantan Utara lebih diarahkan untuk membantu pergerakan orang, barang dan kendaraan
antar pulau dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara serta dengan Provinsi lainnya. Sampai
sekarang peran angkutan penyeberangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi cukup
besar. Hal ini terlihat dari kondisi angkutan penyeberangan yang telah ada saat ini.
Rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Liang Bunyu, Sebatik kabupaten Nunukan Provinsi
Kalimantan Utara Tahap 1 – TA. 2021 ini perlu segera diselesaikan mengingat pelabuhan ini
merupakan prasarana penghubung antara Pulau Nunukan dan daerah lainnya di Provinsi
Kalimantan Utara dimana pada Tahun Anggaran 2021 ini telah memasuki Tahap ke 1.

2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Liang


Bunyu Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara ini sesuai dengan
apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu

1
pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
Tujuan dari pelaksanaan Rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Liang Bunyu
Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara adalah untuk mengetahui
berat kendaraan beserta muatannya digunakan untuk pengawasan jalan ataupun untuk
mengukur besarnya muatan pada industry, sehingga dapat meningkatkan keselamatan
pengguna jalan dan menjaga kondisi infrastruktur jalan

3. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

A. Nama Pejabat Komitmen : PPK Bidang Sarpras dan TSDP

B. Satuan Kerja : Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah


XVII Prov. Kaltim dan Prov. Kaltara

4. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN

Sumber dana untuk pekerjaan ini bersumberdari PNBP sesuai DIPA Balai Pengelola
Transportasi Darat Wilayah XVII Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Utara
Nomor SP. DIPA – 022.03.2.403858/2021 dengan dana sebesar :Rp. 9.715.476.000,-
(Sembilan Milyar Tujuh Ratus Lima Belas Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Enam
Ribu Rupiah).

5. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 150 (seratus lima puluh) hari kalender, Masa
Pemeliharaan berlaku selama : 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.

6. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN

Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan dan kelancaran
penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta
penyelesaian kelengkapan pembangunan.
2. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :
a. Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan
pekerjaan.
b. Membuat Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaan.
c. Melakukan kontrol terhadap kondisi eksisting di lapangan

2
d. Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan
dilaksanakan
e. Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
 Tenaga kerja
 Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
 Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
 Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
 Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.Kejadian-kejadian yang
berakibat menghambat pelaksanaan.
f. Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja)
g. Laporan Bulanan;
 Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termin;
Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan)
h. Laporan Akhir yang merupakan rangkuman dari laporan bulanan dan seluruh
kegiatan yang menggambarkan hasil dari pekerjaan tersebut, analisis dan
pembahasan seluruh rangkaian dan aspek pekerjaan serta gambar-gambar sesuai
dengan pelaksanaan (as built drawing);
i. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
j. Membuat Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.

7. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, untuk
dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka jadwal
tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang harus diserahkan kepada
Manajemen Konstruksi adalah :
1. LAPORAN HARIAN
a. Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan terhitung setelah
SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) sebanyak 5 (lima) eksemplar
dan berisi antara lain, Buku Harian yang memuat semua kejadian, perintah atau
petunjuk yang penting dari Manajemen Konstruksi /Direksi, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi
keuangan,kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
b. Laporan harian berisikan keterangan tentang :
1) Tenaga kerja
2) Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
3) Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan
4) Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan
5) Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan
6) Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan
2. LAPORAN MINGGUAN
Laporan Mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan
hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari setelah
SPMK ditandatangani) sebanyak 5 (lima) eksemplar dan berisi antara lain: Review

3
terhadap rencana kerja kontraktor. Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan,
tenaga dan hari kerja) selama seminggu tersebut, antara lain :
a. Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
b. Monitor masalah teknis di lapangan
c. Permasalahan non teknis yang dihadapi
d. Monitor Kendali Mutu
e. Pemeriksaan Gambar Kerja
f. Foto-foto, Video/Dokumentasi Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai
kemajuan pekerjaan
g. Rencana kerja, metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
3. LAPORAN BULANAN
Laporan Bulanan sebagai resume laporan mingguan sebanyak 5 (lima) eksemplar,
mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termin, Surat
Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan
Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan).
4. LAPORAN AKHIR
Laporan Akhir yang merupakan rangkuman dari laporan bulanan dan seluruh kegiatan
yang menggambarkan hasil dari pekerjaan tersebut, analisis dan pembahasan seluruh
rangkaian dan aspek pekerjaan. Dan berisikan Gambar-gambar sesuai dengan
pelaksanaan (as built drawing) serta Foto/Dokumentasi kemajuan pekerjaan mulai
dari awal s.d. akhir pekerjaan (0%, 25%, 50%, 75%,100%), Video pelaksanaan
pekerjaan mulai dari awal s.d. akhir pekerjaan (0% s.d. 100%) yang diambil dari 1
(satu) titik yang menggambarkan proses dan hasil dari pekerjaan tersebut sebanyak
5 (lima) eksemplar.

8. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR TEKNIS

Spesifikasi teknis dan gambar teknis untuk pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi


Pelabuhan Penyeberangan Liang Bunyu Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi
Kalimantan Utara sebagaimana terlampir.

9. PERALATAN UTAMA
Peralatan utama minimal yang harus disediakan oleh penyedia jasa untuk pelaksaanan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

Kapasitas
No Jenis Jumlah Status
(Min)
1 Excavator PC200-8 0,97 m3 1 Unit Sewa / Milik Sendiri
2 Stamper Menyesuaikan 2 Unit Sewa / Milik Sendiri
3 Dump Truck 4 m3 3 Unit Sewa / Milik Sendiri
4 Baby Roller 1,1 Ton 1 Unit Sewa / Milik Sendiri
5 Concrete Vibrator 10 HP 2 Unit Sewa / Milik Sendiri
6 Diesel/Genset 80 KVA 1 Unit Sewa / Milik Sendiri

4
Keterangan :
1. Alat yang merupakan milik sendiri agar menyampaikan bukti kepemilikan berupa
nota/kuitansi pembelian/bukti pembelian/KIR/STNK/BPKB, sedangkan untuk alat
yang merupakan sewa harus menyampaikan bukti berupa MOU atau Surat
Perjanjian Sewa Menyewa dengan pihak pemilik peralatan yang akan disewa. Bukti
kepemilikan alat yang disewa tersebut harus disampaikan dan harus atas nama
perusahaan/perseorangan yang menyewakan. Surat perjanjian sewa Peralatan
minimal harus menjelaskan jenis alat yang disewa dan nama kedua belah pihak
beserta alamat, telp/fax dan atau email yang mudah dihubungi.
2. Semua peralatan harus dilampiri dengan foto yang menunjukkan jenis/merk/type
yang sama dengan yang disampaikan oleh penyedia. Apabila foto yang disampaikan
meragukan, maka akan diklarifikasi dan dilakukan pengecekan langsung.
3. Peralatan/fasilitas sebagaimana tercantum pada Tabel Peralatan diatas adalah
peralatan/fasilitas minimal yang wajib ditawarkan/diajukan/disediakan oleh peserta
lelang dalam melakukan penawaran untuk pekerjaan ini. Apabila dokumen
penawaran tidak disertai dengan bukti kepemilikan/sewa peralatan maka
dinyatakan tidak memenuhi persyaratan (gugur teknis).

10. PERSONIL MANAJERIAL

Adapun susunan personel manajerial yang dipersyaratkan adalah :

Tingkat
Pengalaman kerja
Pendidikan/Ijazah Keahlian (SKA)
No Jabatan sejenis minimal
minimal
SKA Ahli Teknik Dermaga
1. Manajer Proyek S1 Teknik Sipil 4 tahun
Muda Kode 208
SKA Ahli Teknik Bangunan
2. Manajer Teknik S1 Teknik Sipil 3 tahun
Gedung Muda Kode 201
Manajer S1 Ekonomi/
3. 2 tahun -
Keuangan Akuntansi

Pelaksana K3 SKA Ahli K3 Konstruksi


4. S1 Teknik Sipil 3 tahun
Konstruksi Muda Kode 603

5
11. PERSONIL PENDUKUNG

Susunan personel pendukung yang dipersyaratkan adalah :


Tingkat
Pengalaman
No Jabatan Pendidikan/Ijazah Keahlian
kerja sejenis
minimal
SKA Ahli Teknik
1. Pelaksana Mekanikal S1 Teknik Mesin 2 tahun Mekanikal Madya
Kode 301
SKA Ahli Elektrikal
2. Pelaksana Elektrikal S1 Teknik Elektro 2 tahun Madya
SKT Juru Hitung
3. Estimator SMA/SMK/STM 2 tahun Kuantitas
SKT Juru
4. Drafter SMA/SMK/STM 2 tahun Gambar/Draftman
sipil
SKT Juru
Ukur/Teknik Survey
5. Juru Ukur SMA/SMK/STM 2 tahun
Pemetaan
Kode TS 004

6. Logistik SMA/SMK/STM 1 tahun -

12. RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI (RKK) – RESIKO SEDANG

Dalam pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa wajib menyiapkan penjelasan manajemen


risiko serta penjelasan rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identifikasi
bahayanya secara rinci, serta membreak down penggunaan biaya SMK3 pada Analisis
Harga Satuan minimal sesuai yang disampaikan pada pakta komitmen keselamatan
konstruksi yang ditandatangani oleh pimpinan tertinggi perusahaan maupun sebagaimana
telah dijelaskan dalam Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020, dengan didukung oleh
kepemilikan Sertifikat ISO dan OHSAS.

Pada pekerjaan ini resiko keselamatan adalah sedang, Jenis pekerjaan dan identifikasi
bahayanya meliputi :

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA &


NO URAIAN PEKERJAAN
RISIKO K3
A PEKERJAAN MOVEABLE BRIDGE
RESIKO KESELAMATAN SEDANG
Terjepit Material, Tertabrak alat kerja,
1 PEKERJAAN MB (MOVEABLE BRIDGE) Tertimpa alat kerja, Terkena Benda
Tajam, Terjatuh, Tenggelam.

6
13. DOKUMEN LAIN PENUNJANG PERSYARATAN KUALIFIKASI

Dokumen penunjang yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut :


a. Peserta berbadan usaha harus memiliki Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (SIUJK) Bidang
Usaha Jasa Pelaksana Spesialis, Kualifikasi Menengah sesuai dengan Sertifikat Badan
Usaha (SBU), dengan Sub Bidang : Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial
(BG004) dan Jasa Pelaksana Spesialis Pekerjaan Baja dan Pemasangannya, Termasuk
Pengelasan (SP011);
b. Surat Ijin Usaha Konstruksi (IUJK) yang masih berlaku kualifikasi Menengah;
c. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan (SPT Tahunan) tahun pajak
2019;
d. Memiliki akta pendirian perusahaan dan akta perubahan perusahaan (apabila ada
perubahan);
e. Laporan Keuangan Tahun 2019 yang sudah diaudit oleh Auditor Independent (Kantor
Akuntan Publik);
f. Tidak masuk dalam Daftar Hitam, keikutsertaannya tidak menimbulkan pertentangan
kepentingan pihak yang terkait, tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau yang bertindak untuk dan atas
nama Badan Usaha tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, dan
pengurus/pegawai tidak berstatus Aparatur Sipil Negara, kecuali yang bersangkutan
mengambil cuti diluar tanggungan Negara;
g. Pengalaman paling kurang 1 (satu) pekerjaan dalam kurun waktu 4 (empat) tahun
terakhir pada pekerjaan sejenis, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta
termasuk pengalaman subkontrak, yang dibuktikan dengan kontrak, PHO atau FHO
kecuali bagi pelaku usaha yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
h. Memenuhi Sisa Kemampuan Paket (SKP) dengan perhitungan :
SKP = 5 – P, dimana P adalah Paket pekerjaan yang sedang dikerjakan (hanya untuk
pekerjaan yang diperuntukkan bagi Kualifikasi Usaha Menengah);
i. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan nilai paling kurang sama dengan 10%
(sepuluh perseratus) dari nilai total HPS, yang disertai dengan laporan keuangan (untuk
pekerjaan yang diperuntukkan bagi Usaha Menengah dan Besar. Khusus untuk Usaha
Besar, laporan keuangan wajib telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik);
j. Memenuhi syarat syarat lainnya yang ditentukan Pokja dalam Dokumen Pengadaan.

7
8

Anda mungkin juga menyukai