Anda di halaman 1dari 28

PEMERINTAH KABUPATEN INTAN JAYA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN INTAN JAYA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PERAWATAN HITADIPA

KABUPATEN INTAN JAYA

K/L/PD : PEMERINTAH KABUPATEN INTAN JAYA


UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN KAB. INTAN JAYA
PENGGUNA : LABUAN HUTABARAT,S.H., M.KES
ANGGARAN
KEGIATAN : REHABILITASI BERAT GEDUNG
PUSKESMAS NON PERAWATAN
HITADIPA
SUMBER DANA : DANA OTONOMI KHUSUS
TAHUN ANGGARAN : 2022
PEMERINTAH KABUPATEN INTAN JAYA
DINAS KESEHATAN
Jl. Poros Mamba-Sugapa Intan Jaya
Tlp/Fax: (0984) 21051 ; E-mail: dinaskesehatanintanjaya@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PEKERJAAN REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PERAWATAN
HITADIPA
TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG

Sejak gedung Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya berdiri maka perlu
dilaksanakan Rehabilitasi dan beberapa fasiltas penunjang lainnya. Untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan maka dilaksanakan kegiatan Rehabilitasi Berat
Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa sebagai Fasilitas Penunjang.
Untuk itu dalam pelaksanaannya haruslah benar-benar dilakukan dengan baik dan
sesuai dengan apa yang telah direncanakan serta sesuai dengan ketentuan teknis
pengadaaan bangunan aset Pemerintah sehingga prosesnya dapat berlangsung
dengan arah yang benar. Pada tahap pelaksanaan Rehabilitasi fisik di lapangan
diserahkan kepada pihak ketiga, yaitu Kontraktor pelaksana pekerjaan. Kontraktor
Pelaksana akan melakukan pelaksanaan pekerjaan fisik yang menyangkut beberapa
aspek mutu, volume, waktu dan biaya. Disamping itu juga bertanggung jawab atas
semua kegiatan selama pelaksanaan berlangsung. Secara kontraktual, Kontraktor
Pelaksana bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan selaku Pengguna Anggaran.
Namun dalam kegiatan operasional, Kontraktor Pelaksana akan mendapat bantuan
bimbingan untuk menetukan arah pekerjaan Pelaksanaan Fisik dari Pejabat Pembuat
Komitmen

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non


Perawatan Hitadipa pada Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya ini sesuai dengan
apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu
pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran
penyelesaian administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta
penyelesaian kelengkapan pembangunan. Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan
Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa ini adalah untuk
meningkatkan Kenyaman dan ketentaraman di Puskesmas Hitadipa dalam
melakukan pelayanan Kesehatan.
C. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG
Nama organisasi yang menyelenggarakan /melaksanakan pengadaan barang adalah :
Satuan Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya
PPK : Labuan Hutabarat, SH., M.Kes

D. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


Sumber Dana : Otonomi Khusus (OTSUS)
Kode RUP : 33978095
Pagu Dana DPA : Rp. 1.836.750.000
HPS : Rp. 1.836.750.000

E. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

Jangka waktu penyelesaian pekerjaan : 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender
Masa Pemeliharaan berlaku selama : 180 (Seratus Delapan Puluh) hari kalender

F. KELUARAN

Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan rehabilitasi yang menyangkut kualitas, biaya dan
ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir
bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen
Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi yang berhubungan
dengan pekerjaan di lapangan serta penyelesaian kelengkapan pembangunan.
2. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri dari :
Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pelaksanaan
pekerjaan.
Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan;
Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan yang akan dilaksanakan;
Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
 Tenaga kerja.
 bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.
 peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.
 kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.
 waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.
 kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan.
 Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian (kemajuan
pekerjaan, tenaga dan hari kerja), Laporan Bulanan;
3. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran termijn;
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah dan Kurang (jika ada tambahan atau perubahan pekerjaan);
5. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
6. Membuat Berita Acara Pemyataan Selesainya Pekerjaan;
7. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing);
8. Membuat Time schedule/S curve untuk pelaksanaan pekerjaan.

G. PELAPORAN DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen, untuk
dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka
jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan dan jenis laporan yang harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas adalah :
a) LAPORAN HARIAN
1. Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan terhitung
setelah SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan fisik) sebanyak 6 eksemplar
dan berisi antara lain, Buku Harian yang memuat semua kejadian, perintah atau
petunjuk yang penting dari Konsultan Pengawas/Direksi, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan,
kelambatan penyelesaian dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
2. Laporan harian berisikan keterangan tentang :
Tenaga kerja, Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak; Peralatan
yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan; Kegiatan per-komponen
pekerjaan yang diselenggarakan; Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;

b) LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, sebagai resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga
dan hari kerja) terhitung 7 hari setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari
setelah SPMK ditandatangani) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain :
 Review terhadap rencana kerja kontraktor;
 Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) selama
seminggu tersebut
 Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
 Monitor masalah teknis di lapangan;
Permasalahan non teknis yang dihadapi, Monitor Kendali Mutu
 Pemeriksaan Gambar Kerja;
 Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secra bertahap sesuai kemajuan
pekerjaan;
Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan selanjutnya;
H. PRODUKSI DALAM NEGERI
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan produksi dalam
negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam
negeri tidak dapat digunakan.

I. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Untuk pelaksanaan Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa ini
didalam perhitungan volume berpedoman kepada peraturan yang berlaku, antara lain :
Regulasi-Regulasi Nasional maupun Internasional yang mengatur, Standard Umum
Bangunan Pemerintah dan lain-lain yang disyaratkan undang-undang dan peraturan
pemerintah yang berlaku

J. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban untuk
meyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil kegiatan / satuan kerja Kuasa Pengguna Anggaran

K. S P E S I F I K A S I T E K N I S

SYARAT - SYARAT UMUM DAN LINGKUP PEKERJAAN


I. U M U M
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan
ini, kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar
pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan dan Persyaratan Pelaksanaan seperti
yang akan diuraikan di dalam buku ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau
perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor diwajibkan
melaporkan hal tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan penyelesaian.

II. LINGKUP PEKERJAAN


Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan
memelihara bahan-bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa

pelaksanaan berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan


sempurna.
1) SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari tempat kerja,
nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana
pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan
pekerjaan ini. Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan
bahan/material ditapak yang aman dari segala kerusakan, kehilangan
dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua sarana
yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan
kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.
2) GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN
Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar
yang ada dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi
akibat keadaan ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut
kepada Perencana/Konsultan Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan
keputusan pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas berunding
terlebih dahulu dengan Perencana.
Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor
untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam
keadaan selesai/terpasang.
Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan
memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum
seperti peil-peil, ketinggian, lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-
lainnya sebelum memulai pekerjaan. Bila ada keraguan mengenai ukuran
atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam gambar Kontraktor
wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan Pengawas
dan Konsultan Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih dahulu dengan
Perencana. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti
ukuran-ukuran yang tercantum di dalam gambar pelaksanaan tanpa
sepengetahuan Konsultan Pengawas. Bila hal tersebut terjadi, segala
akibat yang akan ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi
biaya maupun waktu. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap
masing-masing dua salinan, segala gambar-gambar, spesifikasi teknis,
addendum, berita-berita perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang
telah disetujui di tempat pekerjaan. Dokumen- dokumen ini harus dapat
dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat sampai dengan serah
terima kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut
akan didokumentasikan oleh Pemberi tugas.
3) GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH
Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-gambar,
diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau
Sub Kontraktor, Supplier atau Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan
atausebagian pekerjaan.
Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk
menunjukkan bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh
Konsultan Pengawas untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih
dahulu oleh Konsultan Perencana.
Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan
menyerahkan dengan segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh yang disyaratkan dalam Dokumen Kontrak atau oleh
Konsultan Pengawas. Gambar- gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap
perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh-contoh dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap
gambar atau contoh tersebut dengan Dokumen Kontrak.
Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak
atau menyetujui gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam
waktu sesingkat-singkatnya, sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan
dengan mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak dan
syarat-syarat keindahan.
Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan
Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh sampai disetujui.
Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan
dan contoh-contoh, tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya
atas perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau
contoh- contoh yang harus disetujui Konsultan Pengawas dan Perencana,
tidak boleh dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas dan Perencana.
Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan
kepada Konsultan Pengawas dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan
memeriksa dan mencantumkan tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa
Perubahan” atau “Telah Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu
salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang
kedua dikembalikan kepada Kontraktor untuk dibagikan atau diperlihatkan
kepadaa Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila
menurut Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog
atau barang cetakan tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah. Barang
cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing-
masing jenis dan diperlukan sama seperti butir di atas.
Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis harus
dikirimkan kepada Konsultan Pengawas dan Perencana.
Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-
katalog kepada Konsultan Pengawas dan Perencana menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
4) JAMINAN KUALITAS
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas,
bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali
baru, kecuali ditentukan lain, serta Kontraktor menyetujui bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis
serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaantetap menjadi tanggung
jawab Kontraktor sepenuhnya.
5) NAMA PABRIK/MEREK YANG DITENTUKAN
Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu
jenis bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang
sesuai dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada
waktu pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi
dipasaran ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang
harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang, Kontraktor
harus sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia. Apabila
Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan
bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan
menentukan sendiri alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang
sama. Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang, Kontraktor harus
memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy dari
pemesanan material yang diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang
menyatakan bahwa material-materialtersebut telah dipesan (order import).
6) CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau
wakilnya harus segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh
tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat
dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui,
disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang dipakai
tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya Substitusi,
Produk yang disebutkan nama pabriknya, Material, peralatan, perkakas,
aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS, Kontraktor
harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yaang
lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum
pemesanan.
Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya, Material, peralatan,
perkakas, akserories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara
tertulis nama negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan
selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara benar bahwa
produk-produk yang dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi
Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkanpersetujuan dari
Pemilik/Perencana.

7) MATERIAL DAN TENAGA KERJA


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
baru, dan material harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh
pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap Pekerja
harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi
Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus melaksanakannya.
Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikat yang sah untuk setiap
personil ahli yang menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti
latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman
khusus dalam bidang keahlian masing-masing. Klausul Disebutkan Kembali
Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausul-klausul yang disebutkan
kembali pada butir lain, maka ini bukanberarti menghilangkan butir tersebut

tetapi dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika terjadi hal


yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis,
maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis
dan/atau yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek
dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim” atau tuntutan
terhadap hak-hak khusus seperti patent dan lain-lain.
8) KOORDINASI PEKERJAAN
Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh
bagian yang terlibat didalam kegiatanproyek ini. Seluruh aktivitas yang
menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu agar gangguan
dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk
menghindari gangguan dan konflik, serta harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas.

9) PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN


Perlindungan terhadap milik umum :
1. Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari
alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara
kelancaran lalulintas, baik baik kendaraan maupun pejalan kaki
selama kontrak berlangsung.
2. Orang-orang yang tidak berkepentingan : Kontraktor harus melarang
siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan dan
dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas
dan para penjaga.
3. Perlindungan terhadap bangunan yang ada : Selama masa-masa
pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segala
kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran
pembuangan dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan-
kerusakan sejenis yang disebabkan operasi- operasi Kontraktor, dalam arti
kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor hingga dapat
diterima Pemberi Tugas.
4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Kontraktor bertanggung jawab
atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap pekerjaan yang
dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi
Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Sub Kontraktor,
atas kehilangan ataukerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan
atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.

5. Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama, Kontraktor harus


mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang
datang ke lokasi. Fasilitas daan tindakan pengamanan seperti ini
disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut
(memenuhi) ketentuan Undang-undang yang berlaku pada waktu itu.
Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan
yang cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai. Sebagai
tambahan hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yangtelah dilatih dalam soal-soal mengenai pertolongan pertama.
6. Gangguan pada tetangga : Segala pekerjaan yang menurut Pemberi
Tugas mungkin akan menyebabkan adanya gangguan pada penduduk
yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu-waktu
sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada
tambahan penggganti uang yang akan diberikan kepada Kontraktor
sebagai tambahan, yang mungkin ia keluarkan.

10) PERATURAN HAK PATENT


Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua “claim” atau
tuntutan, biaya atua kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan
dengan merek dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material
dan peralatan yang dipergunakan dalam proyek ini Iklan Kontraktor tidak
diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam sempadan (batas)
site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas

L. PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAAN YANG DIGUNAKAN


Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya, yakni :
1. Peraturan Presiden 12 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018, tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah ;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun
2020 Tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
Melalui Penyedia;
3. Peraturan Lembaga Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia
4. Peraturan Gubernur Papua Nomor 46 tahun 2021 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Di Provinsi Papua.
5. Peraturan Presiden Rebuplik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah untuk Percepatan Pembangunan
Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

M. KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI PENYEDIA :

1. Kualifikasi Perusahaan Kecil


2. Peserta yang berbadan usaha harus memiliki perizinan berusaha di bidang Jasa
Konstruksi;
 Sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2018 berupa IUJK / NIB / OSS dengan
KBLI 41015 atau,
 Sesuai dengan PP No. 5 Tahun 2021 berupa NIB dan Sertifikat Standar
yang sudah diklarifikasi dengan KBLI 41015
3. Sertifikat Badan Usaha;
 Sesuai ketentuan Permen PU No. 19 Tahun 2014 SBU BG008 Jasa
Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung Kesehatan atau,
 Sesuai ketentuan Permen PU No. 06 Tahun 2021 SBU BG005 Jasa
Pelaksana Konstruksi Bangunan Kesehatan
4. Memiliki pengalaman Pekerjaan konstruksi paling kurang 1 (satu) pekerjaan
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir kecuali bagi Penyedia yang baru
berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun
5. Memiliki NPWP, dengan status keterangan wajib pajak berdasarkan hasil
Konfirmasi Status Wajib Pajak valid
6. Akta Pendirian & Perubahan Perusahaan
7. Tidak masuk dalam daftar hitam
8. Tercatat Dalam SIKaP OAP

N. TENAGA AHLI TERAMPIL DAN PERALATAN

No Posisi/jabatan Kualifikasi Jumlah Pengalaman Bukti yang Harus


DiSerakan
1 SKT Pelaksana
Lulusan SMK/SMA
Pelaksana Bangunan Gedung
Sederajat/ 1 1 Tahun
Bangunan (TA022), Ijazah, KTP,
Sarjana (S1)
CV, NPWP
2 Petugas K3
Lulusan SMK/SMA
Sertifikat K3, Ijazah,
Sederajat/ 1 -
KTP, CV, NPWP
Sarjana (S1)

O. IDENTIFIKASI RESIKO PEKERJAAN KECIL

No Item Pekerjaan Identifikasi Resiko Tingkat Resiko


Terpleset dan Jatuh pada
1 Pekerjaan Atap 4
saaat pekerjaan pemasangan

P. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN


Peralatan yang dibutukan untuk pelaksanaan pekerjaan diambil dari standard
minimal yaitu :
No Jenis Peralatan Jumlah Spesifikasi/ Kapasitas Status
1 Generator set 1 Unit 7500 Watt Sewa/Beli
220V 50-60Hz 900W
2 Mesin Circel 1 Unit Sewa/Beli
Kecepatan 5300 rpm
3 Dumptruck 1 Unit 2 – 5 Ton Sewa/Beli
4 Mesin Skap 1 Unit 840 Watt Sewa/Beli
5 Bor Kayu 1 Unit 450 Watt Sewa/Beli

Q. JENIS KONTRAK
Jenis Kontrak : Harga Satuan
R. KESIMPULAN
Produk yang dihasilkan adalah terbangunnya lanjutan pagar kantor Dinas Kesehatan
Kabupaten Intan Jaya.

Demikianlah Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan

Sugapa, Juli 2022


DINAS KESEHATAN SELAKU
PENGGUNA ANGGARAN (PA)
Spesifikasi Teknik

SPESIFIKASI TEKNIK
Kegiatan

Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa

Pekerjaan

Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa

Pasal 1

LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan yang dilakukan adalah :

Pekerjaan Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa Distrik Hitadipa,

Kabupaten Intan Jaya,

2. Lokasi untuk Pembangunan ini akan diserahkan oleh Pemberi Tugas dalam keadaan bebas dari

gugatan Pihak Ketiga dan siap untuk di bangun.

3. Sumber dana : DPA Dinas Kesehatan kabupaten Intan Jaya Tahun Anggaran 2022
Total pagu Anggaran : Rp. 1.836.750.000,00

Total HPS : Rp. 1.836.750.000,00

4. Dari nilai total HPS diatas pekerjaan ini dilaksanakan dengan Metode Pemilihan yaitu Tender
Elektronik

Pasal 2

JENIS DAN MUTU BAHAN

1. Semua bahan yang akan dipergunakan, sebelum dipakai harus mendapatkan persetujuan dari

Direksi dan Konsultan Pengawas terlebih dahulu dan untuk itu Penerima Tugas harus

memberikan contohnya terlebih dahulu dan atas bahan-bahan yang disetujui akan disimpan oleh
Pemberi Tugas untuk dijadikan standar penilaian,

2. Seluruh bahan yang digunakan adalah buatan dalam negeri kecuali bahan yang dianggap mutlak

oleh Pemberi Tugas harus buatan luar negeri,

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


1
Spesifikasi Teknik

3. Semua bahan yang tidak memenuhi persyaratan harus segera dikeluarkan dari lokasi paling

lambat 2 X 24 Jam,

4. Bilamana bahan yang ditolak tersebut ternyata masih digunakan oleh Penerima Tugas, maka

harus ditukar dengan bahan yang baik,

5. Adapun kerugian yang terjadi akibat itu menjadi beban pihak Penerima Tugas dan disamping itu
pihak Penerima Tugas tetap dikenakan denda sebesar 2 o/oo (dua permil) dari harga borongan,

6. Bila terjadi perselisihan dari mutu bahan yang digunakan oleh Penerima Tugas, maka bahan

tersebut akan diuji di balai penelitian bahan-bahan dan biaya dibebankan kepada pihak Penerima
Tugas,

7. Sebelum ada kepastian tentang mutu bahan-bahan dari Balai Penelitian, maka Penerima Tugas

tidak diperkenankan untuk melanjutkan pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut.

Pasal 3

GAMBAR BESTEK / DETAIL /KONSTRUKSI

1. Gambar-gambar terdiri dari gambar Denah, Tampak, Potongan Standar, Gambar Struktur, detail-

detailnya dan lain-lain,

2. Gambar yang bersifat prinsipil yang belum ada akan diberikan oleh Pemimpin Kegiatan sebagai
Pihak Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas. Gambar yang belum ada dan dianggap perlu,

akan disediakan oleh Konsultan Pengawas dan disahkan/disetujui oleh Direksi.

Pasal 4
PERATURAN TEKNIK PEMBANGUNAN.

1 Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan hal sebagai berikut :

a. Peraturan Umum untuk Pemeriksaan Bahan Bangunan (PUBB) Tahun 1970 NI 3,


b. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI 03-2747-2002,

c. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002,

d. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) 1970,

e. Peraturan untuk Instalasi Arus Kuat di Indonesia,


f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961,

g. dan lain-lain,

2 Pelaksanaan Pekerjaan disesuaikan dengan :


a. Gambar yang terlampir pada Spesifikasi Teknik termasuk gambar-gambar detail .

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


2
Spesifikasi Teknik

b. Penjelasan-penjelasan dari Panitia Pengadaan Barang/Jasa kepada para Penerima Tugas

pada waktu Aanwijzing,

c. Petunjuk-petunjuk dari Direksi/Konsultan Pengawas pada saat pelaksanaan pekerjaan sampai


dengan pekerjaan itu selesai,

d. Petunjuk-petunjuk dan saran-saran dari Dinas Kesehatan Kabupaten Intan Jaya,

e. Peraturan Pembangunan setempat atau Peraturan Pembangunan Kabupaten,

f. Peraturan Undang-undang Perburuhan,

Pasal 5

PEMBORONGAN PEKERJAAN

1. Penerima Tugas wajib meneliti dan mempelajari gambar-gambar dan Spesifikasi Teknik sebelum

pekerjaan dilaksanakan dan bila terdapat perbedaan gambar, maka yang diambil adalah gambar

yang berskala besar (detail),

2. Bila terdapat perbedaan antara gambar dan Spesifikasi Teknik atau jika ada penyimpangan dan

keterangan mengenai ukuran-ukuran dan lainnya yang terasa janggal, maka pihak Penerima

Tugas harus segera melaporkan kepada pihak Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas untuk
memutuskan.

Pasal 6
JADWAL PELAKSANAAN/BART CHART

Sebelum memulai pekerjaan, maka pihak Penerima Tugas harus membuat bart chart dan rencana kerja ini

harus disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Pengajuan rencana kerja tersebut harus diajukan
selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah SPMK diterima. Rencana kerja tersebut meliputi :

a. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan tertera pada Kerangka Acuan Kerja (KAK),

b. Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pekerjaan masing-masing bagian,

c. Tanggal dan waktu untuk memperoleh bahan,


d. Jumlah pegawai dan ahli yang diusulkan selama pekerjaan berlangsung dengan

menyebutkan fungsi serta keahliannya,

e. Jam-jam kerja diusulkan untuk pekerjaan dilapangan.

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


3
Spesifikasi Teknik

Pasal 7

KUASA PEMBORONG DILAPANGAN

Penerima Tugas harus mengangkat seseorang Pelaksana Lapangan yang dianggap cakap dan

bertanggung jawab penuh di lapangan, dan dapat memutuskan dan menetapkan serta menyelesaikan

segala persoalan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Pasal 8
DOMISILI PIHAK PEMBERI TUGAS DAN PEMBORONG

Domisili Pihak Pemberi Tugas maupun Penerima Tugas adalah di Kabupaten Intan Jaya.

Pasal 9

DOKUMEN LAPORAN

Pada setiap kemajuan pekerjaan yang dilaksanakan, Penerima Tugas harus menuangkannya ke dalam

laporan yang berisikan segala macam kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan, baik pekerjaan

administrasi maupun pekerjaan teknis, dan laporan harus diperiksa oleh pihak Direksi dan Konsultan

Pengawas serta disetujui Pemberi Tugas.

Dokumen laporan tersebut meliputi :

a. Laporan Harian memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang penting dari Konsultan

Pengawas/Direksi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi


keuangan, kelambatan penyelesaian dan terpengaruhinya syarat teknis, berisi keterangan tentang

tenaga kerja, bahan dan peralatan yang datang, diterima atau ditolak, pekerjaan yang

diselenggarakan, waktu pekerjaan, dan lain-lain,

b. Laporan Mingguan sebagai resume dari Laporan Harian yang memuat persentase kemajuan
pekerjaan,

c. Laporan Bulanan, sebagai resume Laporan Mingguan yang memuat persentase kemajuan pekerjaan,

d. Foto Dokumentasi sesuai dengan persentase terakhir,

e. Gambar As Built Drawing jika diperlukan.

Pasal 10

KEAMANAN DI LAPANGAN

1. Penerima Tugas wajib menjaga keamanan terhadap pencurian-pencurian, pengrusakan barang-

barang serta bahaya kebakaran,

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


4
Spesifikasi Teknik

2. Penerima Tugas diwajibkan mengasuransikan seluruh pekerja kepada Perum Jamsostek. Sesuai

dengan keputusan Gubernur KDH Tk. I Irian Jaya No. 138/GIJ/1984 dan 139/GIJ/1984 tanggal 19

Juni 1984. Besarnya premi adalah 0,35 dari nilai Kontrak,

3. Satu minggu setelah kontrak ditandatangani Penerima Tugas, sudah harus melaporkan para

pekerja kepada Perum Jamsostek terdekat. Pembayaran dana tersebut kepada Perum Jamsostek

akan diatur lebih lanjut.

Pasal 11

KEGIATAN RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

Kategori tingkat resiko Keselamatan Kerja :

1. Risiko Tinggi, mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya berisiko sangat membahayakan

keselamatan umum, harta benda, jiwa manusia, dan lingkungan serta terganggunya kegiatan

konstruksi.
2. Risiko Sedang, Mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya dapat berisiko

membahayakan keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia serta terganggunya kegiatan

konstruksi.

3. Risiko Kecil, mencakup pekerjaan konstruksi yg pelaksanaannya tidak membahayakan


keselamatan umum dan harta benda serta terganggunya kegiatan konstruksi.

Berikut ini Tabel Spesifikasi RK3K :

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


5
Spesifikasi Teknik

DESKRIPSI RESIKO
NO.
Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat Resiko
A. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Pek. Pembersihan Lokasi - Terjadi insiden pada pekerja saat penggunaan alat
bantu kerja
2 Pek. Pembongkaran lantai papan - Terpleset/jatuh pada saat melakukan pekerjaan diatas
ketinggian
Sedang
3 Pek. Pembongkaran Dinding papan dan Tripleks - Tertimpa alat/bahan pada saat pembongkaran

4 Pek. Pembongkaran Plafond - Tertusuk paku


5 Pek. Pembongkaran Nok Atap - Luka akibat pecahan yang dibongkar
B. PEKERJAAN BETON `
1 Pek. Galian Pondasi Batas Rabat
2 Pek. Urugan Tanah dibawah lantai
3 Pek. Urugan Pasir Dibawah Pondasi Batas Rabat dan - Terjadi insiden pada pekerja saat penggunaan alat bantu
Lantai kerja
4 Pek. Pasang Pondasi Menerus batas Lantai Rabat camp. - Terkena iritasi semen
1:4
5 Pek. Cor lantai beton tumbuk batas rabat Camp. 1 : 3 : 5, - Tertimpa alat/bahan pada saat kerja Kecil
T = 5 cm
6 Pek. Acian Lantai - Tertusuk paku

7 Pek. Penggantian dan Perbaikan Lantai Papan Kayu


Lokal Kls.I
8 Pek. Penggantian dan Perbaikan Lantai Dalam Tripleks 3
mm
C. PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA
1 Pek. Penggantian dan Perbaikan Rangka Dinding Kayu - Terjadi insiden pada pekerja saat penggunaan alat bantu
Lokal 5/10 cm kerja
2 Pek. Dinding Dalam Tripleks 3 mm - Tertimpa alat/bahan pada saat kerja Kecil
3 Pek. Perbaikan Dinding luar Papan Kayu Lokal 2/20 cm - Tertusuk paku
Setempat

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


6
Spesifikasi Teknik

D. PEKERJAAN PLAFOND
1 Pek. Rangka Plafond, Kayu Lokal 5/5 - Terpleset/jatuh pada saat melakukan pekerjaan diatas
ketinggian
2 Pek. Plafond Tripleks 3 mm - Tertimpa alat/bahan pada saat kerja Sedang
- Terjadi insiden pada pekerja saat penggunaan alat
bantu kerja
E. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
1 Pas. Nok Seng Plat BJLS 30 lbr 40 - Terjadi insiden pada pekerja saat penggunaan alat
bantu kerja
2 Pek. Penggantian dan perbaikan Lisplank Papan Kayu - Terpleset/jatuh pada saat melakukan pekerjaan diatas
Sedang
Lokal Kls. II Setempat ketinggian
- Tertusuk potongan seng
- Tertimpa alat/bahan pada saat kerja
F. PEKERJAAN PENGECATAN dan FINISHING
1 Pek. Pengecatan Kusen Pintu, Jendela, Ventilasi dan
Jalusi Papan
2 Pek. Pengecatan Reling, Tiang Teras, dan Daun Pintu - Terjadi insiden pada pekerja saat penggunaan alat
bantu kerja
3 Pek. Pengecatan Dinding Papan - Tertimpa alat/bahan pada saat kerja Kecil
4 Pek. Pengecatan Dinding Tripleks Bagian Dalam - Iritasi pada mata akibat pengecatan
5 Pek. Pengecatan Listplank - Terpleset/jatuh pada saat melakukan pekerjaan diatas
ketinggian
6 Pek. Pengecatan Plafond
G. PEKERJAAN PENGUNCI dan PENGGANTUNG
Pas. Kunci tanam 2 slaag - Terkena alat bantu kerja, Terjadi insiden pada Pekerja
saat penggunaan alat bantu kerja
Pas. Engsel ring nilon pintu (3x4)

Pas. Grendel pintu


Kecil
Pas. Engsel ring nilon jendela

Pas. Kait angin

Pas. Grendel jendela

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


7
Spesifikasi Teknik

Berikut ini contoh salah satu Uraian Pekerjaan yang memiliki tingkat resiko terbesar dari uraian pekerjaan Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa :

No Uraian Pekerjaan Identifikasi Bahaya Tingkat Resiko

1 Pekerjaan Plafond dan Pekerjaan Atap Terpleset dan Jatuh pada saaat pekerjaan Sedang

pemasangan

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


8
Spesifikasi Teknik

Pasal 12

ALAT PELAKSANAAN

4. Penerima Tugas wajib menyediakan alat-alat pelaksanaan lainnya, sehingga dalam pelaksanaan
pekerjaan dapat berjalan lancar dan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik,

5. Pengukuran-pengukuran yang baik yang horizontal maupun vertikal serta sudut-sudut harus

dilakukan dengan teliti. Untuk pengukuran yang horizontal menggunakan water pass,

sedangkan yang vertikal menggunakan theodolit.

Pasal 13

SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN

1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam Spesifikasi Teknik ataupun dalam Berita Acara

Aanwijzing, maka semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus memenuhi syarat-

syarat yang tercantum dalam SNI 03-2847-2002, PUBB tahun 1970 NI 3 serta peraturan lain yang
berlaku dalam pelaksanaan pekerjaan,

2. Bilamana pekerjaan tidak memuaskan pihak Pemberi Tugas/Direksi, maka pihak Pemberi

Tugas/Direksi berhak untuk mengklaim atas kekurangan dari pekerjaan tersebut,

3. Pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dan tidak sesuai dengan gambar-gambar dan RKS,

maka direksi berhak menegur dan Penerima Tugas diharuskan memperbaiki kembali pekerjaan

yang tidak memenuhi syarat tersebut dan biaya yang dikeluarkan menjadi beban Penerima
Tugas,

4. Bahan-bahan yang digunakan pada pekerjaan ini meliputi :

NO JENIS BAHAN KETERANGAN


1 Kayu Besi Kayu klas I Lokal setempat.

2 Kayu Matoa Kayu Klas II Lokal setempat.

3 Kayu Klas Putih Kayu Klas III Lokal setempat.

4 Papan kayu Papan kayu lokal setempat uk. 2/20 cm


5 Pasir Urug Pasir yang memiliki gradasi campuran pasir
dan batu dan termasuk dalam Galian C

6 Pasir Pasang Pasir kali halus yang digunakan untuk


pekerjaan Plesteran dan pasangan batu.
7 Kerikil Sungai / Batu Pecah Kerikil yang memiliki ukuran gradasi 2-3 cm
Batu Pecah Uk.2-3 dan 1-2 (Balok Praktis)
8 Batu kali Batu kali yang memiliki ukuran gradasi 15 –
20 cm
9 Semen Menggunakan semen kualitas Baik

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


9
Spesifikasi Teknik

disarankan menggunakan semen gresik

10 Kawat Ikat Kawat baja dengan dia 0,9.mm

11 Besi beton Besi beton polos diameter 6, 8,10 & 12 mm

12 Tripleks 3 mm Yang memiliki ukuran ketebalan 3 mm


Dipasang sebagai penutup plafond,
Penutup dinding dan Lapisan Lantai

13 Atap Seng alumunium gelombang BJLS 30

14 Seng Plat untuk Nok/bubungan BJLS 30 lebar 40 cm

15 Kunci Tanam Kualitas baik

Grendel pintu Penggantung dengan kualitas baik

16 Engsel, Gerendel dan Kait Angin Penggantung dengan kualitas baik

17 Cat tembok Cat Air dengan kualitas yang baik

18 Cat Minyak Cat untuk kayu/papan dengan kualitas baik


sebelum digunakan terlebih dahulu
menggunakan meni kayu
19 Paku campur Paku Uk. 5 – 7 Cm

20 Paku Seng Paku Ukuran 5 memiliki payung

21 Paku Tripleks Paku uk. 1 – 3 Cm

Pasal 14

URAIAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa, secara garis besar meliputi

o Pekerjaan Pendahuluan

o Pekerjaan Lantai dan Beton

o Pekerjaan Plafon

o Pekerjaan Atap

o Pekerjaan Pengecatan dan Finishing

o Pekerjaan Pengunci dan Penggantung

o Pekerjaan Akhir

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


10
Spesifikasi Teknik

2. Pekerjaan yang dimaksud sekaligus mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan,

peralatan, tenaga kerja dan lain sebagainya, umumnya semua perlengkapan yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan ini tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknik pelaksanaan gambar-gambar
dan detail,

3. Dalam pekerjaan beton bertulang ataupun pekerjaan kayu, meskipun telah ada perhitungan atau

tidak ada perhitungan dari Direksi, maka pihak Penerima Tugas sama sekali tidak lepas dari tangung
jawab untuk menghitung kembali dan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan dalam

perhitungan tersebut,

4. Volume pekerjaan yang diberikan panitia adalah volume standar, calon Penerima Tugas wajib
menghitung kembali volume pekerjaan yang diberikan sebelum melakukan penawaran pekerjaan

tersebut.

Pasal 15

PEKERJAAN BUKAN PEKERJAAN UTAMA

Dari Uraian Pekerjaan Rehabilitasi Berat Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa yang termasuk 2
Uraian pekerjaan Bukan Pekerjaan Utama yaitu :

a) Pekerjaan Pendahuluan

b) Pekerjaan Akhir

Pasal 16

PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Sebelum memulai pekerjaan, Penerima Tugas harus membersihkan dan meratakan lokasi/lahan yang

akan di bangun,

2. Pekerjaan persiapan/pengukuran dan pemasangan bouwplank sepenuhnya dilaksanakan oleh

Penerima Tugas dan diawasi oleh Direksi/Konsultan Pengawas,

3. Patok-patok bouwplank harus ditanam kuat dan kokoh, sehingga tidak berubah berubah pada

tempatnya. Papan bouwplank menggunakan kayu klas III dan permukaan/sisi atas harus diserut rata

dan halus,

4. Sebagai peil +/- 0,00 diambil dari permukaan lantai bangunan dengan ketinggian dari permukaan

tanah disesuaikan gambar kerja dan mendapat persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas.

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


11
Spesifikasi Teknik

Pasal 17

PEKERJAAN BETON DAN LANTAI

1. Galian tanah pondasi, ukuran dan bentuk galian tanahnya dapat dilihat dan disesuaikan dengan

gambar pelaksanaan, Tanah bekas galian diurug kembali pada sisi pondasi dan selebihnya dapat

dipakai untuk urugan dibawah lantai,

2. Urugan tanah/pasir bawah lantai harus dilakukan lapis demi lapis dan dipadatkan
3. Pekerjaan pondasi batu kali menggunakan pasangan batu kali dengan campuran 1 Pc : 4 Pasir.

Ukuran dan bentuk pondasi disesuaikan dengan gambar pelaksanaan.

Batu kali yang dipakai harus batu yang telah dibelah/dipecah. Agar didapat daya rekat dengan

spesi besar. Tidak diperbolehkan menggunakan batu yang masih utuh


Jenis Batu yang dipakai kebanyakan berwarna kehitam-hitaman, tersusun dari butiran-butiran

yang padat tidak porous (berlubang-lubang), bukan dari batu lapis.

Pasangan batu kali harus terbuat dari belahan belahan batu kali yang besar (maks dia. 30 cm).

batu dengan ukuran kecil digunakan untuk mengisi pada rongga – rongga yang tak dapat
dimasuki batu besar.

Lapisan bawah pondasi batu kali menggunakan pasangan batu kosong/aanstamping. Ukuran dan

bentuk disesuaikan dengan gambar pelaksanaan. Susunan batu kosong disusun sedemikian rupa

agar saling mengunci tidak boleh dalam keadaan tidur agar kesatuan susunan menjadi kuat.
4. Sebelum pengecoran beton direksi/konsultan pengawas harus memeriksa Semua bahan yang akan

digunakan.

5. Sejak pengecoran dimulai harus tanpa berhenti sampai pada siar-siar yang telah ditetapkan oleh

direksi ataupun pengawas. Adukan beton sudah harus dicor dalam waktu 30 menit setelah
pengadukan dengan air dimulai. Cara pengangkutan campuran beton harus lancar sehingga tidak

terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah di cor dan yang akan

dicor

6. Pekerjaan Beton Tumbuk terdiri dari :


Cor Lantai depan teras, Beton Tumbuk campuran 1 Semen (PC) : 3 Pasir : 5 Kerikil dengan ketebalan

10 cm dan untuk memperhalus permukaan lantai diberi acian air semen.

7. Pekerjaan Lantai Papan menggunakan Papan Kayu Klas I Lokal setempat dengan ukuran 2/20 cm

disusun secara teratur dan rapi serta dilapisi pada bagian atas lantai papan menggunakan Tripleks 3
mm.

Pasal 18
PEKERJAAN KONSTRUKSI RANGKA DAN DINDING

1. Pekerjaan Dinding Tripleks.


Pekerjaan dinding pemisah kamar dipakai dinding tripleks 3 mm dobel dengan rangka dinding

menggunakan balok kayu klas I Lokal setempat ukuran 5/10 cm

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


12
Spesifikasi Teknik

2. Pekerjaan Dinding Papan lambersering Kayu klas I Lokal setempat

Pada dinding ampig menggunakan pasangan papan kayu klas I Lokal setempat dengan ukuran

papan 2/20 yang dipasang secara bersusun vertikal untuk penutup sambungan antar papan. Rangka
dinding papan terbuat dari balok kayu klas I lokal setempat 5/10

Pasal 19
PEKERJAAN PLAFOND

Pekerjaan Plafond terdiri dari :

1. Rangka plafond menggunakan kayu kls II lokal setempat dengan ukuran baluk kayu 5/5 cm
dipasang dengan ketinggian sesuai dengan gambar. Sebagai perkuatan plafon diperkuat dengan

skor kayu yang dipakukan ke kuda-kuda.

2. Pemasangan rangka plafond harus menggunakan waterpas atau selang berisi air.

3. Penutup plafond menggunakan tripleks yang memiliki ketebalan 3 mm

Pasal 20

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1. Bubungan atap menggunakan Seng Plat BJLS 30 lebar 40 cm dialas papan kayu besi dipaku
menggunakan paku seng dan harus dapat dijamin tidak akan terjadi kebocoran-kebocoran

melalui sela-sela seng gelombang yang ada dibawahnya

2. Lisplank papan kayu klas I 2/20 cm dan disekap rata dan halus dan setiap sambungan

menggunakan sambungan ekor burung.

Pasal 21

PEKERJAAN PENGECATAN

1. Semua permukaan kusen-kusen, jalusi, pintu dan lisplank di cat dengan cat minyak sebanyak 3

(tiga) kali yang sebelumnya didempul dan dicat meny,

2. Jenis cat kayu yang digunakan adalah cat yang sekualitas dengan Aviapaint, warna cat ditentukan

kemudian oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Pekerjaan cat yang kemudian retak-retak atau tidak

rata, harus diperbaiki/diulang,

3. Semua permukaan dinding tembok dan plafond tripleks dicat menggunakan cat air sebanyak 3

(tiga) kali sampai seluruh bidang terlapisi dengan rata dengan menggunakan cat tembok Avian
atau yang setara,

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


13
Spesifikasi Teknik

4. Pekerjaan pengecatan dapat dilaksanakan setelah disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas

dalam hal ini penggunaan dan kualitas kayu ataupun dinding yang akan dicat

Pasal 22

PENGUNCI DAN PENGGANTUNG

1. Pintu ruang kelas menggunakan kunci tanam 2 slaag kualitas baik/besar


2. Kunci lemari kelas menggunakan kunci kecil dengan dilengkapi gerendel bagian dalam dan

tarikan pintu.

3. Pintu panil menggunakan engsel pintu 4” 3 buah unutk 1 daun pintu dilengkapi dengan gerendel

pintu besar 1 bh
4. Jendela bingkai menggunakan engsel jendela 2 bh untuk 1 buah jendela bingkai dengan

gerendel dan kait angin sebagai tarikan.

Pasal 23

PERALATAN KONSTRUKSI BANGUNAN

Peralatan minimal konstruksi bangunan yang digunakan pada pelaksanaan Pekerjaan Rehabilitasi Berat

Gedung Puskesmas Non Perawatan Hitadipa:

No Jenis peralatan Jumlah Keterangan

1 Generator Set 1 Unit 7500 Watt

2 Mesin Circle 1 Unit 220V-5A 50-60Hz1050W

3. Dumptruck 1 Unit 2 – 5 Ton

4. Mesin Skap 1 Unit 840 Watt

5. Bor Kayu 1 Unit 450 Watt

Pasal 24
PERSONIL MANAJERIAL

Daftar personil manajerial yang dibutuhkan untuk kualifikasi usaha kecil

Jumlah Pengalaman
No Jabatan Kualifikasi Keterangan
Orang (tahun)

1 Pelaksana Bangunan SMK/SMA 1 1 SKT Bangunan

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


14
Spesifikasi Teknik

Gedung Sederajat/Sarjana (S1) Gedung


(TA022), Ijazah,

KTP, NPWP, CV

Sertifikat,
Petugas Keselamatan SMK/SMA
2 1 - Ijazah, KTP,
Kerja Konstruksi (K3) Sederajat/Sarjana (S1)
NPWP dan CV

Pasal 25
LAIN-LAIN

1. Apabila terdapat perbedaan ukuran atau keterangan antara gambar dengan dokumen ini, maka

yang mengikat adalah gambar, namun perbedaan ini harus disampaikan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas,

2. Hal-hal yang belum tercantum dalam Spesifikasi Teknik ini, akan ditentukan oleh

Direksi/Konsultan Pengawas.

REHABILITASI BERAT GEDUNG PUSKESMAS NON PEREWATAN HITADIPA


15

Anda mungkin juga menyukai