KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
BALAI PENGELOLA TRANSPORTASI DARAT KELAS II
SULAWESI TENGGARA
TAHUN ANGGARAN 2024
SISTEMATIKA KAK
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. PENERIMA MANFAAT
D. STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN
E. WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
F. BIAYA YANG DIPERLUKAN
A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM :
Dalam penyusunan Rencana Kegiatan Subsidi Operasional Bus Perintis
Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan pada peraturan perundang-undangan
yang masih berlaku, meliputi sebagai berikut:
a. UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan;
c. UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
d. UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005 – 2025;
e. UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
f. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses
Perencanaan Dan Penanggaran Pembangunan Nasional;
g. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2014 tentang Penyusunan
Rencana Kerja Dan Anggaran di Lingkungan Kementerian Perhubungan;
h. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 49 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Departemen Perhubungan Tahun 2005- 2025;
i. Keputusan Menteri Perhubungan KP 430 Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015-2019;
j. Keputusan Menteri Perhubungan KM. 60 Tahun 2007 tentang Pemberian
Subsidi Angkutan Penumpang Umum Di Jalan;
k. Peraturan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : SK. 2412/AJ.206/DRJD/2008
tentang Pedoman Teknis Pemberian Subsidi Angkutan Penumpang Umum Di
Jalan;
l. Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : KP-DRJD 3385 Tahun 2021
tentang Penetapan Jaringan Trayek Angkutan Jalan Perintis Tahun 2022.
2. GAMBARAN UMUM :
Sebagaimana dimaklumi bahwa di wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara masih
terdapat banyak lokasi – lokasi bangkitan maupun tarikan perjalanan yang dari
segi jumlah masih terbilang rendah, namun dari segi kebutuhan perjalanan
sangat tinggi sehingga atas dasa kondisi tersebut harus disediakan layanan
angkutan. Mengingat bahwa saat ini belum tersedia angkutan komersial, maka
wajib disediakan angkutan perintis.
Pada dasarnya pelayanan angkutan perintis adalah ditujukan untuk melayani
permintaan dengan karakteristik sebagaimana dijelaskan pada uraian
sebelumnya, dan hal tersebut pada umumnya terdapat di daerah terpencildan
perbatasan. Angkutan perintis sangat diperlukan untuk membuka dan
menghubungkan aksesibilitas dalam angka menunjang kegiatan sehari-hari
masyarakat.
Beberapa keinginan para pengguna jasa angkutan perintis jalan antara lain
meliputi ketersediaan layanan yang teratur / terjadwal dengan kapasitas yang
mencukupi serta berkesinambungan. Selain hal-hal tersebut pengguna jasa
angkutan perintis juga menghendaki layanan dengan waktu perjalanan (waktu
tunggu dan waktu tempuh) yang efisien, dan tetap memperhatikan aspek
keselamatan maupun keamanan selama perjalanan.
Mempertimbangkan karakteristik angkutan perintis dalam hal mana jumlah
permintaan relative sedikit namun menuntut adanya keteraturan pelayanan yang
berkelanjutan, maka dipandang perlu untuk disediakan anggaran subsidi
operasional angkutan perintis. Berdasarkan pertimbangan tersebut, untuk
wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara diusulkan beberapa trayek angkutan perintis
meliputi 8 (delapan) trayek dengan rincian sebagai berikut:
1. Sawae – Pelabuhan Ferry Langgara;
2. Kendari – Ereke;
3. Kendari – Tondasi;
4. Kendari – Pinanggo;
5. Baubau – Kamaru;
6. Kendari – Abuki;
7. Tondasi – Baubau Via Waara;
8. Kendari – Bungku.
C. PENERIMA MANFAAT
1. Metode Pelaksanaan(HOW)
Strategi yang digunakan adalah pelelangan dengan metode Lelang Mengikat
sebagaiamana yang di atur dalam peraturan Presiden No.16 Tahun 2018;
a. Persyaratan adminsitrasi
1. Memiliki Surat Ijin USaha Perusahaan (SIUP) bidang angkutan dengan
kendaraan bermotor.
2. Surat ijin tempat usaha (SITU)/HO/Keterangan domisili yang diterbitkan
oleh Pemerintah Kab/Kota tempat domisili penyedia jasa yang masih
berlaku.
3. Telah melaporkan pajak tahunan untuk tahun 2022 dan melampirkan
KSWP (konfirmasi status wajib pajak)
4. Kualifikasi perusahaan : non kecil
5. Melampirkan akte pendirian perusahaan
6. Melampirkan NPWP Perusahaan
7. Surat kuasa (apabila di kuasakan)
8. Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap yang
namanya tercantum dalam akta pendirian/perubahan perusahaan apabila
di kuasakan.
9. Kartu tanda penduduk (KTP) Direktur atau kepala cabang yang
bertandatangan dikontrak.
10. Menyampaikan daftar pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
11. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang
benar, tetap dengan jelas berupa milik sendiri/sewa. Apabila status milik
melampirkan pajak bumi dan bangunan tahun terakhir, apabila alamat
peusahaan tidak sesuai dengan akta pendirian perusahaan/surat legalitas
perusahaan lainnya maka wajib melampirkan surat keterangan domisili
setempat dan pajak bumi bangunan tahun terakhir.
12. Menandatangani pakta integritas berupa :
o Tidak akan melakukan praktik korupsi, kolusi dan nepotisme;
o Akan melaporkan kepada PA/KPA/APIP jika mengetahui terjadinya
praktik korupsi, kolusi dan nepotisme dalam proses pengadaan ini;
o Akan mengikuti proses pengadaan secara bersih, transparan dan
professional untuk memberikan hasil kerja terbaik sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan dan;
o Apabila melanggar dalam hal yang dinyakana dalam huruf a,b dan c
maka bersedia dikenakan sanksi administrative, dikenakan sanksi
daftar hitam, digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara
pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
b. Persyaratan teknis
1. memiliki kendaraan bermotor angkutan umum minimal 8 (delapan) Unit
dengan kapasitas penumpang sebanyak 19 (sembilan belas) tempat
duduk penumpang, konfigurasi kursi 2-2 dibuktikan dengan STNK, BPKB
dan buku uji kendaraan bermotor.
2. Setiap kendaraan bermotor dilengkapi dengan Global Positioning System
(GPS), stiker “Angkutan Perintis” minimal di kaca depan, samping kiri dan
kanan, rak bagasi didalam bus, bagasi bawah, sirkulasi udara terbuka,
senter, alat pemukul kaca, alat pemadam api ringan dan kotak P3K.
3. Memiliki Gedung kantor yang dibuktikan dengan sertifikat tanah beserta
peralatan kantor, bangunan perbengkelan beserta peralatan bengkel dan
garasi yang dibuktikan dengan foto.
4. Surat pernyataan akan mengasuransikan seluruh penumpang.
c. persyaratan personil :
1. memiliki pengemudi kendaraan minimal 8 (delapan) orang yang
dibuktikan dengan melampirkan KTP, SIM B1 Umum yang masih berlaku,
dan memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun sebagai supir.
2. memiliki kondektur minimal Pendidikan SMU/SLTA/Sederajat minimal 8
(delapan) Orang sebagai karyawan dengan melampirkan KTP serta
pengalaman kerja minimal 1 tahun.
3. Memiliki kepala bengkel minimal Pendidikan SMU/SLTA/Sederajat minimal
1 (satu) Orang sebagai karyawan dengan melampirkan KTP serta
pengalaman kerja minimal 1 tahun.
4. Memiliki staf/anggota bengkel minimal Pendidikan SMU/SLTA/Sederajat
minimal 8 (delapan) Orang sebagai karyawan dengan melampirkan KTP
serta pengalaman kerja minimal 1 tahun.
5. Memiliki pegawai sebagai penjual tiket sebanyak 8 (delapan) orang
dengan persyaratan minimal Pendidikan SMU/SLTA/Sederajat dengan
melampirkan KTP serta pengalaman kerja minimal 1 tahun.
d. Pernyataan yang ditandatangani peserta berisi:
1. Yang bersangkutan dalam manajemennya tidak dalam pengawasan
pengadilan, tidak pailit dan kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan;
2. Yang bersangkutan berikut pengurus badan usaha tida sedang dikenakan
sanksi daftar hitam;
3. Yang bertindak untuk dan atas nama badan usaha tidak sedang dalam
menjalani sanksi pidana;
4. Pimpinan dan pengurus badan usaha bukan sebagai pegawai
kementerian/Lembaga/perangkat daerah yang sedang cuti diluar
tanggungan negara;
5. Pernyataan lain yang menjadi syarat teknis yang tercantum dalam
dokumen pemilihan, dan
6. Pernyataan bahwa data kualifikasi yang diisikan dan dokumen penawaran
yang disampaikan benar, jika dikemudian hari ditemukan bahwa
data/dokumen yang disampaikan tidak benar dan ada pemalsuan maka
direktur utama/pimpinan perusahaan/pimpinan koperasi/kepala cabang,
dari seluruh anggota kemitraan bersedia dikenakan sanksi administrative,
sanksi pencantuman daftar hitam, gugatan secara perdata dan atau
pelaporan secara pidana kepada pihak yang berwenang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang – undangan.
Mengusulkan :
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BPTD KELAS II SULAWESI TENGGARA
ARI SUDHARSONO, SE
NIP. 19880213 201012 1 001