Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dinar Auliyatuz Zahro

NIM : 204141614111005
Kelas : Desain Interior 5A

Review Jurnal 1
Judul Desain Interior Instalasi Gawat Darurat (IGD) dengan Konsep Modern
Jurnal Jurnal Sains dan Seni POMITS
Volume & Halaman Vol. 6, No. 2 Hal. 358-362

Tahun 2017
Penulis Galuh Rizki Fakniawati dan Anggra Ayu Rucitra
Reviewer Dinar Auliyatuz Zahro
Tanggal 28 Agustus 2022

Menurut KEPMENKES RI No. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang


Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Pemkab dan Pemkot
bertanggung jawab sepenuhnya dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayahnya sejak diberlakukannya otonomi daerah.
Penyelenggaraan dan pembangunan kesehatan harus diupayakan guna
Latar Belakang meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di setiap wilayah.
Salah satu standardisasi pelayanan minimal rumah sakit adalah
tersedianya pelayanan gawat yang juga disebut sebagai IGD (Instalasi
Gawat Darurat). Intalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit adalah
salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan awal
bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang dapat mengancam
kelangsungan hidupnya. Pelayanan pasien gawat darurat adalah
pelayanan yang memerlukan pelayanan segera, yaitu cepat, tepat dan
cermat untuk mencegah kematian dan kecacatan. Sehingga IGD
sebagai sarana pertolngan medis pertama harus dirancang sedemikian
rupa sehingga mampu membantu kegiatan penanganan dan
penyelamatan medis secara optimal.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah ruang
Tujuan Penelitian Instalasi Gawat Darurat dengan menggunakan konsep modern guna
mengoptimalkan kegiatan pelayanan medis serta kinerja tim medis
ketika beraktivitas di ruang IGD.
Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit (IGD)
Subjek Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif


Metode Penelitian dengan beberapa metodologi pengumpulan data. Perancangan interior
Instalasi Gawat Darurat dengan konsep modern dirasa cukup efektif
untuk diterapkan pada ruang IGD sehingga dapat membantu kinerja
pengguna secara optimal.

Pembahasan mengenai perencanaan desain Instalasi Gawat Darurat


(IGD) berkonsep modern diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Penempatan area atau ruang di IGD harus sesuai dengan peraturan
Departemen Kesehatan RI. Yaitu berada di area IGD dan akses yang
dituju harus mudah dan cepat.
2. Konsep modern yang diterapkan akan membuat para penggunanya
lebih nyaman. Karena bangunan dibuat seperti baru dan tidak merasa
Hasil Penelitian suntuk berada diruangan.
3. Jenis furniture dan warna yang digunakan juga sesuai dengan konsep
yang diambil. Yaitu furniture yang berbentuk geometris dan warna
yang diambil yaitu warna soft.
4. Sirkulasi dari depan IGD ke arah ruang tindakan harus cepat dan
mudah. Karena pada dasarnya prinsip dari IGD adalah penanganan
yang cepat, tepat dan efisien.
5. Sistem oneway untuk pengantar pasien diterapkan agar tidak adanya
aktivitas di dalam ruang IGD. Alur dari oneway yaitu dari pintu masuk,
kemudian masuk keruang triage lalu ke ruang P1,P2,P3 kemudian
langsung ke arah pintu keluar. Dan tidak diperbolehkan keluar
melewati pintu depan atau pintu utama.
6. Penerapan triage dan signage pada IGD sangatlah penting dan harus
sesuai dengan ketentuan Peraturan Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
7. Pembagian ruang didalam IGD harus diperhatikan sesuai dengan
kebutuhan dan fungsi masing masing. Penempatannya juga harus
berdekatan dengan ruangan yang memiliki hubungan dengan ruang
tersebut.

Review Jurnal 2
Judul Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara
Jurnal Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur Universitas Tarumanegara
Volume & Halaman Vol. 7, No. 1 Hal. 165 - 179

Tahun 2019
Penulis Mutiara Asrina
Reviewer Dinar Auliyatuz Zahro
Tanggal 28 Agustus 2022

Puskesmas adalah kependekan dari pusat kesehatan masyarakat


yang saat ini menjadi salah satu fasilitas kesehatan yang paling mudah
dijangkau oleh masyarakat. Pemerintah Kota Pontianak saat ini sedang
memfokuskan pembangunan berbagai fasilitas kesehatan, salah satunya
di Puskesmas Telaga Biru di Kecamatan Pontianak Utara. Konsep dari
Latar Belakang Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara
menggunakan filosofi “Puskesmas satu pintu” dengan maknanya
mempresentasikan pelayanan kesehatan terpadu yang efektif, cepat
tanggap, dan efisien. Bangunan puskesmas di bagi menjadi 3 zona
utama yaitu rawat jalan, rawat inap, dan pengelola. a sangat
dibutuhkan.
Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, memerlukan
adanya peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih memuaskan.
Tetapi dalam menjalankan fungsinya, terdapat banyak kendala yang di
sebabkan kondisi fisik bangunan itu sendiri serta kurangnya fasilitas
rawat inap sehingga pelayanan kesehatan masyarakat menjadi kurang
maksimal. Kondisi fisik bangunan Puskesmas Telaga Biru sangat
memprihatinkan. Kendala yang paling tampak adalah kondisi fisik
bangunan, dimana keadaan pondasi sebagian telah keropos, rangka
kayu yang sebagian rusak, dinding plesteran semen pada berbagai titik
sudah mengalami retak bahkan berlubang, rangka atapsebagian rusak,
beberapa bagian plafon yang lapuk akibat kebocoran atap, banyak atap
yang rusak, lantai semen juga mengalami keretakan akibat termakan
waktu. Puskesmas sejatinya didatangi oleh masyarakat yang sedang
sakit, ibu hamil, balita dan bayi tentunya dengan kondisi bangunan
seperti ini malah dapat mengundang marabahaya. Beberapa bagian
bangunan dikhwatirkan dapat rubuh tanpa di prediksi.

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk merancang ulang


Tujuan Penelitian Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru sehingga menjadi puskesmas yang
lebih layak dan sesuai standar yang telah tercantum dalam
PERMENKES No. 43 Tahun 2019.
Subjek Penelitian Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif


Metode Penelitian dengan beberapa metodologi pengumpulan data. Puskesmas Rawat
Inap Telaga Biru menggunakan filososfi “Puskesmas Satu Pintu”
yangmerepresentasikan pelayanan kesehatan yang efektif, cepat,
tanggap, dan efisien dengan fungsi pelayanan rawat jalan, rawat inap,
dan pengelola.

Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara


bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi
masyarakat khusus nya di Kecamatan Pontianak Utara. Konsep dari
Puskesmas Rawat Inap Telaga Biru Kecamatan Pontianak Utara
menggunakan filosofi “Puskesmas satu pintu” dengan maknanya
mempresentasikan pelayanan kesehatan terpadu yang efektif, cepat
tanggap, dan efisien dengan fungsi pelayanan rawat jalan,rawat inap,
Hasil Penelitian dan pengelola. Penerapan konsep tersebut menyeluruh baik pada fungsi
bangunan, bentuk bangunan, pengalaman ruang, dan karakter
bangunan.
Konsep bentuk diilhami dari arsitektur tradisional Kalimantan Barat
etnis Melayu dan Dayak. Komponen yang diambil antaara lain bentuk
dasar persegi panjang dan panggung dari Rumah Betang dan bentuk
atap tradisional Melayu. Pembagian massa bangunan mengadaptasi
pemisahan ruang pada bangunan Melayu dengan fungsi khusus serta
area servis yang berada di belakang bangunan.
Struktur yang digunakan pada bangunan adalah struktur rangka dengan
material beton, atap truss baja, dan pondasi tiang pancang. Sistem air
bersih dengan filter agar air yang di gunakan menjadi lebih bersih dan
aman. Pengolahan limbah medis padat dengan incinerator dan limbah
medis cair melalui ipal. Sistem kemanan kebakaran menggunakan
apar. Penghawaan menggunakan AC split dan standing sedangkan
penghawaan alami melalui jendela, ventiasi, kisi-kisi dan kerawang.

Anda mungkin juga menyukai