Anda di halaman 1dari 47

Dasar-Dasar

TEORI WARNA
Oleh Hariadhi
Awalnya...
Manusia mengandalkan penglihatan dan ingatan
visual mereka untuk bisa mengenal, menganalisa,
dan merencanakan warna.
Saat masa prasejarah, sumber warna sangat terbatas dari
apa yang tersedia di alam. Belum banyak upaya
mencampur pigmen yang tersedia untuk mendapat warna
tertentu
Pigmen bisa didapat dari cairan yang dihasilkan binatang...
Tumbuhan...
Atau dari tanah/mineral/batu-batuan
Betapa kayanya alam kita dengan
berbagai sumber warna...
Sampai-sampai kita sulit bersepakat soal nama warna
Manusia akhirnya
menyerah, berkompromi,
dan mencari cara untuk
menentukan warna dengan
lebih sistematis dan
sederhana
Diketahui kemudian bahwa
setidaknya ada tiga warna
paling dasar yang bisa
dicampur aduk dengan
komposisi tertentu untuk
bisa membentuk
warna-warna turunan
lainnya:

MERAH
KUNING
BIRU
QUIZ:

Buat lima kotak seperti ini di


kertas masing-masing.
Warnai merah padat 100
persen di kiri dan putih total
di sebelah kanan
QUIZ:

Arsir dengan ketebalan


setengahnya di kotak
tengah.

Lalu buat warna


pertengahan antara no 1
dan 3, dan no 3 dan 5
QUIZ:

Dengan cara hampir sama,


buat kotak vertikal 5 buah
berjejer ke bawah. Buat
gradasi blue 100% sampai
0%
QUIZ:

Sekarang dengan prinsip


hampir sama, buatlah kedua
kotak gradasi tersebut
bersilangan di tengah.

Kita akan mendapatkan


ungu…. (dari 50% merah +
50% biru)
TIPS:

Jika menggunakan pensil


warna, spidol, atau crayon,
gunakan teknik cross
hatching.Garis merah dan
biru dibuat berlawanan arah
dengan kerapatan yang
sama.

Cat poster, cat minyak, cat


air, atau akrilik, bisa diblend
begitu saja.
QUIZ:

Teknik hampir sama bisa


kita gunakan untuk
menemukan warna
orange/jingga
QUIZ:

...dan warna hijau


Inilah yang kemudian
membuat warna jadi jauh
lebih sederhana. Kita sudah
bisa membuat komposisi
warna dengan rasio
campuran warna tertentu…

Untuk sementara
campurannya 1 banding 1
Lalu bagaimana dengan
warna-warna lain di
antaranya?

Dengan logika yang sama,


kita bisa mengatur
intensitas warna
pembentuknya, sampai
ditemukan warna yang
diinginkan.

Perhatikan kotak-kotak
warna di kiri ini
...atau seperti ini...
Atau seperti ini…

Mengerti ya sekarang
bagaimana ribuan warna
bisa terbentuk?
Jika kita coba petakan
dalam bentuk matriks, inilah
rangkaian komposisi dari
banyak warna. Dari yang
birunya intensitas tinggi,
hingga nihil sampai ke yang
kuningnya tinggi hingga nihil
dan merahnya tinggi hingga
nihil. Di tengahnya akan kita
dapatkan abu-abu.

Lalu bagaimana kita


mendefinisikan warna
coklat?
Coklat adalah warna-warna
yang Biru, Kuning, atau
Merahnya tidak benar-benar
seimbang (kalau seimbang
jadinya abu-abu).

Misalnya campuran biru,


merah, dan kuning, 2:1:1.

Hasilnya cokelat kebiruan


Jika campuran merahnya
lebih banyak, hasilnya
adalah coklat kemerahan
(marun)
Jika campuran merahnya
lebih banyak, hasilnya
adalah coklat kekuningan
(ochre)
Merah dan biru cenderung
mendominasi warna kuning,
sehingga untuk membuat
komposisinya benar-benar
balance, maka manusia
menentukan bahwa merahnya
jenis magenta yang tidak
terlalu pekat, dan cyan sebagai
birunya. Dengan demikian
campurannya bisa lebih presisi.
Tapi ini tidak terlalu berlaku
bagi para pelukis, biasanya
hanya untuk cetak atau mesin
digital
Lalu hitam ke mana? Hitam
dianggap bukan warna, karena
tak ada hitam total dalam
kehidupan ini (artinya
benar-benar gelap total tanpa
cahaya sama sekali, yang
sebenarnya tidak mungkin
terjadi)

Tapi bagaimanapun campuran


Cyan, Blue dan Magenta
maksimal hanya bisa mencapai
warna abu-abu 50%.
Karena itulah, ditambahkan
unsur keempat, yaitu black
shade (gradasi gelap, alias
blacK) yang dinyatakan
sebagai variabel K
Dalam standar CMYK, setiap
warna pasti punya komposisi
Cyan, Magenta, Yellow, dan
Black dari 0-100.
Dengan demikian, kita semua
bisa berkomunikasi dengan
lebih presisi meengenai
sebuah warna, tanpa perlu
kebingungan atau
menghapalkan berbagai nama
warna.
Bagaimana kita bisa mengenali
komposisi CMYK dari sebuah
warna?

Seperti juga membaca partitur,


dengan membiasakan diri,
lama-lama akan bisa
memperkirakan komposisi
CMYK yang diperlukan

Tapi di berbagai aplikasi


disediakan tools untuk
membacanya, seperti
Eyedropper tool di Adobe
Illustrator dan Photoshop
Kemudian di menu color picker
kita bisa menemukan informasi
kode CMYKnya
Ada pula sistem penyataan
komposisi warna dengan cara
lain yang mirip, yaitu

HSL
Hue
Saturation
Lightness

Cara ini lebih mudah dipahami


oleh para fotografer
Hue berarti mengarahkan
kepada dominasi warna
tertentu
Saturation adalah tingkat
intensitas warnanya secara
umum.
Dan lightness adalah tingkat
kecerahan/kegelapan warna
Ada banyak cara untuk
menyatakan komposisi warna.
Ada cara CMYK. RGB, HSL,
atau web code. Semua punya
kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
Apakah warna bisa
memperlihatkan atau
memprovokasi emosi atau
kesan tertentu? Tentu saja
bisa!

Ini bisa dipelajari dengan


kunjungan langsung ke
lapangan, lalu dikelompokkan
warna-warna yang muncul
secara dominan

Oleh pelukis digital, ini sering


diistilahkan sebagai palet
Warna-warna ini bisa diarrange
kembali dalam bentuk lain atau
disederhanakan sehingga
memberikan kesan serupa
dengan gambar referensi yang
kita jadikan referensi.

Inilah yang disebut abstraksi


Dengan sering melakukan
pengamatan dan
mengabstraksi warna, kita
akan dengan mudah
menyadari bahwa kombinasi
warna-warna tertentu bisa saja
memiliki emosi.

Misalnya warna seperti ini


berarti “dingin”...

Rasa dingin sering dikaitkan


dengan emosi “sedih”
Ini contoh abstraksi warna api
unggun.

Api diasosiasikan dengan rasa


“panas”. Panas sering dikaitkan
dengan “marah”
Ini contoh abstraksi warna
hutan.

Hutan diasosiasikan dengan


kesan alami dan earthy
Kembali, dengan melakukan
abstraksi, maka kita dengan
mudah bisa menciptakan
kesan tertentu dengan
mengorganisasi komposisi
warnanya dengan baik

Dengan komposisi warna


berbeda, padahal bentuknya
sama saja, bisa tercipta banyak
sekali kesan dan emosi dari
sebuah karya.
Ini padahal abstraksi dari
sunset, mengapa kesannya
dingin? Karena otak kita
terlanjur merekam bahwa
kombinasi warna ini didapat
dari gambar es
Ini padahal abstraksi dari
sunset di laut, mengapa
kesannya kita ada di tengah
hutan?

Karena memori kita terlanjur


merekam komposisi warna ini
sebagai warna hutan.

Anda mungkin juga menyukai