Anda di halaman 1dari 5

Radiologi Terapi

Ade Ryan Endarta, Noan Yaseka Pradanya


Jurusan Teknik Elektromedik Poltekkes Kemenkes, Surabaya
Jl. Pucang Jajar Timur No. 10, Surabaya, 60245, Indonesia

Abstrak --- Radiologi terapi atau radioterapi merupakan salah satu modalitas terapi utama dalam
penatalaksanaan berbagai kasus kanker kepala dan leher. Dalam pengobatan kanker
menggunakan radioterapi, paparan radiasi ke jaringan normal harus menjadi pertimbangan
karena efek samping kemudian akan membatasi pengobatan kanker. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatka kenyamanan dan keamanan pasien, user, dan alat pada saat dilakukan
terapi menggunakan sinar-X ini. Hal yang perlu diperhatikan agar tujuan tersebut tercapai adalah
dengan mengetahui posisi ruang radioterapi dalam masterplan, sistem pelayanan di ruang
radioterapi, bentuk dan desain ruangan radioterapi, peralatan elektromedik dan kebutuhan di
ruang radioterapi.
Kata Kunci : Radiologi terapi; kanker; radiasi; sinar-X.
I. PENDAHULUAN - Perisai dinding ruangan yang berhubungan
dengan anggota masyarakat, nilai batas dosis
Radioterapi adalah pengobatan yang tidak boleh melampaui 5 mSv per tahun.
biasa diterapkan pada pasien kanker untuk - Perisai dinding ruangan yang berhubungan
menangani pertumbuhan sel kankernya. dengan pekerja radiasi , nilai batas dosis
Terapi radiasi menggunakan radiasi tingkat tidak boleh melampaui 50 mSv per tahun.
tinggi yang bertujuan untuk membunuh sel Karakteristik dinding pembatas ruangan
kanker serta mengecilkan ukuran tumor. harus disesuaikan dengan pemakaian
Hampir setengah dari pasien kanker ruangan yang berbatasan dengan ruangan
dianjurkan untuk melakukan radioterapi, radioterapi. Ketebalan dinding beton bisa
atau setidaknya 4 dari 10 penderita kanker ditentukan dengan menghitung beban kerja
dianjurkan untuk melakukan radioterapi perminggu, jarak sumber ke dinding dan
sebagai pengobatan kankernya. Nilai Batas Dosis (NBD) yang diizinkan.
Berdasarkan Peraturan Kepala Dari hasil perhitungan diharapkan tebal
BAPETEN Nomor 3 Tahun 2013, dinding sudah memenuhi ketentuan
Radioterapi adalah modalitas pengobatan keselamatan.
dengan menggunakan Zat Radioaktif Pada tahun 2015-2016 terdapat
Terbungkus dan/atau Pembangkit Radiasi pembangunan gedung radioterapi dan pusat
Pengion. Radioterapi digunakan untuk onkologi RSUP Dr. Kariadi Semarang.
membunuh sel kanker dalam tubuh tanpa Karakteristik bangunan ini menjadikannya
melalui operasi. Keselamatan radiasi dan perlunya kajian terhadap persyaratan utama
keamanan radiasi dalam penggunaan dalam perancangan bangunan fasilitas
radioterapi termasuk dalam pengawasan kesehatan yang terpadu. Pemahaman
BAPETEN terhadap perancangan desain arsitektur yang
Ketentuan keselamatan radiasi yang dapat menjawab persoalan yang
mengacu pada SK. BAPETEN No 7 th 2009 komprehensif khusunya untuk perancangan
tentang Keselamatan radiasi dalam bangunan pelayanan kesehatan kadang
penggunaan peralatan radiografi industri masih terkendala kurang terintegrasinya
disebutkan bahwa : persyaratan medik ke dalam perancangan
desain arsitektur (Sabarudin, 2013) Ruang kemoterapi diletakkan berhubungan
(Hatmoko et al, 2015). Mengingat langsung dengan ruang rehabilitasi medik,
perancangan arsitektur dalam konteks dengan tujuan melakukan pengobatan
kegiatan pembangunan sarana dan prasarana
sambil melakukan apa yang pasien sukai.
akan menjadi acuan bagi perancangan di
bidang lainnya yang menunjang yaitu serta memenuhi tuntutan ruang yang ramah,
bidang struktur/sipil, bidang mekanikal hangat dan sehat.
elektrikal dan sanitasi, dan lainnya sesuai Konsep perencanaan dinding sebagai
lingkup bangunan yang didesain (Fischer & berikut. Jenis bata yang akan digunakan
Mauser, 2009) (Lasau & Tice, 1992). dalah jenis bata hebel dengan tipe jumbo
Untuk itu pemahaman terkait blok. Pasangan dinding pada jenis jumbo
integrasi persyaratan medik dan
blok sama halnya dengan pemasangan
implementasinya dalam penyelesaian desain
arsitektur menjadi penting, sehingga adanya dinding pada umumnya, hanya saja spesi
keterpaduan berbagai bentuk pelayanan atau pelekat antar material dinding tipis serta
maupun tindakan bagi penderita penyakit ketebalan plesteran sekitar 1 cm. Pada
kanker sehingga dapat diharpkan bagian ini merupakan konsep dinding pada
memberikan peluang yang lebih baik bagi ruangan yang tidak terdapat kegiatan yang
kesembuhan pasien. menggunakan sinar X-ray. Konsep dinding
pada ruangan khusus yang menggunakan
II. POSISI RUANG PADA
MASTERPLAN sinar X-ray. Dinding menggunakan lapisan
timah dengan ketebalan 2 mm Pb.

Keterangan :
A : Unit gawat darurat dan penerimaan
B : Ruang bedah dan pasca bedah
III. SISTEM PELAYANAN
C : Unit rawat inap
D : Rehabilitasi
E : Kemoterapi
F : Radio aktif dan radiologi
G : Target gen dan pisau photon
H : ICU I : Photodynamic
J : Penunjang klinik
K : Pelayanan medik spesialis lain
L : Masjid
Penempatan Ruang Kemoterapi pada
lantai 1 dengan letak seperti gambar di atas.
Alur pelayanan pasien radioterapi
menurut diagram di atas adalah dimulai dari
pasien dating dan mendaftar di petugas
administrasi (kelengkapan dokumen dan
data patologis) dan dilanjutkan untuk
konsultasi (penentuan indikasi, teknik
penyinaran, serta kebutuhan pemeriksaan
lain), dari konsultasi apabila pasien tidak
ditemukan indikasi maka pasien akan Titik pengukuran laju dosis radiasi
dikembalikan ke dokter pengirim/rujukan menggunakan surveymeter fluke dilakukan
namun apabila pasien ditemukan memiliki pada 5 titik pengukuran kecuali untuk Linac
indikasi maka akan dilakukan positioning dan CT-Simulator yaitu 7 titik pengukuran.
(imobilisasi, thermoplastic, dan moulding),
kemudian dialkukan simulator (pengambilan
citra, parameter, dan penyinaran), setelah itu
dilanjutkan dengan tps (penentuan target dan
perhitungan dosis), selanjutnya masuk pada
moulding (membuat cetakan dan mencetak
block), lalu perlu dilakukan verifikasi
(mengecek ketepatan posisi target), setelah
semua sudah dilakukan maka dilakukan
penyinaran (sesuai indikasi, sesuai dosis,
dan sesuai fraksi), apabila semua sudah V. PERALATAN ELEKTROMEDIK
lengkap pasien akan dikembalikan ke dokter
pengirim/rujukan, namun apabila belum Sesuai Peraturan Kepala BAPETEN
lengkap maka kembali untuk penyinaran. Nomor 3 Tahun 2013, radioterapi dibedakan
berdasarkan dua jenis, yaitu:
IV. BENTUK DAN DESAIN 1. Terapi Eksternal : Terapi eksternal dapat
RUANGAN menggunakan pembangkit radiasi pengion
maupun zat radioaktif. Modalitas terapi
Klasifikasi Ruangan Linac Ruangan eksternal meliputi:
Linac mempunyai dimensi panjang 7,7 m, a. Teleterapi Co-60 : pesawat terapi
lebar 7 m, dan tinggi 3,5 m. Dinding eksternal yang menggunakan zat
ruangan Linac saat ini mempunyai tebal radioaktif Co-60.
beton 1 m pada dinding A,B, dan C. Dinding b. Gamma knife : pesawat terapi
D mempunyai tebal beton 1 m dan dinding E eksternal yang menggunakan sinar
mempunyai tebal beton 0,6 m. gamma untuk pengobatan kanker
dengan metode radiasi stereotaktik.
c. Linear Accelerator (Linac) :
pesawat terapi eksternal yang
menggunakan tabung lurus tempat
partikel bermuatan (electron) Brakhiterapi Remote Afterloading
mendapat peningkatan energi akibat adalah jenis Brakhiterapi yang
osilasi medan elektromagnetik menggunakan perangkat kendali jarak jauh
sehingga menghasilkan berkas yang dikendalikan komputer untuk
elektron dan/atau sinar–X energi memasukkan Zat Radioaktif Terbungkus ke
tinggi. dalam aplikator yang telah dipasang dalam
d. Cyberknife : pesawat Linac yang tubuh pasien.
menggunakan teknologi robot untuk Peralatan Penunjang Radioterapi :
pengobatan kanker dengan metode 1. CT-Scan Simulator : merupakan
Radiasi stereotaktik. pesawat CT-Scan yang digunakan
e. Pesawat Sinar-X Ortovolt dan untuk simulasi radioterapi
Superfisial : pesawat Terapi 2. Treatment Planning System : suatu
Eksternal yang menggunakan tabung sistem komputer khusus yang
sinarX, untuk pengobatan pada digunakan untuk membuat rencana
permukaan kulit atau mata. Pesawat pengobatan dengan Radiasi dengan
Sinar–X Ortovolt adalah pesawat membuat kurva distribusi dosis pada
Terapi Eksternal yang menggunakan Terapi Eksternal dan Brakhiterapi.
tabung sinar-X, untuk pengobatan 3. Pesawat Sinar-X C-arm untuk
pada jaringan dengan kedalaman Brakhiterapi : Pesawat sinar-X
sekitar 4 cm (empat sentimeter) bentuk C-Arm yang ditempatkan di
sampai 6 cm (enam sentimeter) dari ruang Brakhiterapi yang secara
permukaan kulit. khusus digunakan untuk membantu
g. Tomoterapi : merupakan tindakan Brakhiterapi, misalnya
modalitas radioterapi pengembangan pemasangan aplikator.
dari CT Scan Radiologi Diagnostik 4. Water Phantom : digunakan untuk
dan Linac penyinaran radiasi menghitung distribusi dosis karena
dilakukan secara slice per slice sifatnya yang mendekati penyerapan
menggunakan berkas radiasi yang radiasi dan sifat hamburan otot dan
sangat sempit. jaringan lunak lainnya.
h. Terapi Berkas Proton (Proton 5. Slab Phantom : digunakan untuk
Beam Therapy) : terapi eksternal keperluan dosimetri dalam kendali
yang menggunakan sinar proton mutu radioterapi.
untuk membunuh sel kanker dalam
tubuh. VI. KESIMPULAN
2. Brakhiterapi : Brakhiterapi dapat berupa
brakhiterapi manual atau brakhiterapi Pembangunan gedung pusat
remote afterloading. Dewasa ini, onkologi sudah seharusnya memperhatikan
brakhiterapi yang sering digunakan adalah permasalahan kondisi eksisting yang ada di
brakhiterapi remote afterloading sedangkan sekitar rencana bangunan, meskipun
brakhiterapi manual implan permanen sudah beberapa dilakukan pembangunan bertahap
mulai ditinggalkan. namun pembangunan yang terintegrasi tetap
menjadi perhatian utama. Desain ruangan Radioterapi RS. Universitas Andalas
pada ruangan radioterapi memiliki aturan- Padang,” Vol. 7, No. 3, Juli 2018.
aturan tertentu agar proteksi radiasi dapat
terpenuhi. Ketentuan keselamatan radiasi [6] Rumah Sakit Khusus Kanker., “Konsep
yang mengacu pada SK. BAPETEN No 7 th Perancangan Rumah Sakit Khusus Kanker
2009 tentang Keselamatan radiasi dalam di Yogyakarta Dengan Pendekatan
penggunaan peralatan radiografi industri. Behavioral Medicine”
Posisi ruangan radioterapi perlu adanya [7] Nur Fitriatuzzakiyyah, Rano K.
perhatian khusus, karena radioterapi terdapat Sinuraya, Irma M. Puspitasari., “Terapi
radiasi yang dapat membahayakan pasien, Kanker dengan Radiasi: Konsep Dasar
user, maupun orang-orang di sekitar ruangan Radioterapi dan Perkembangannya di
tersebut. Terdapat beberapa jenis alat pada Indonesia,” Vol. 6, No. 4, Desember 2017.
pada radioterapi serta beberapa peralatan
penunjang radioterapi agar pelaksanaan [8] Muhti Al Abror, Wahyu
terapi dapat berjalan sesuai dengan SOP Mustikaningsih., “Kemoterapi, Intensive
yang sudah ditentukan. Care Unit (ICU), Intensivr Cardiology Care
Unit (ICCU), dan High Care Unit (HCU) di
DAFTAR PUSTAKA Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo
[1] Kristiyanti, Budi Santoso, Abdul Jalil, Purwokerto,” 2015.
Sukandar., “Perancangan Ruangan [9] Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Radioterapi Eksternal Menggunakan Indonesia Nomor
Sumber C0-60,” Volume 06, Nomor 02, 1249/MENKES/PER/XII/2009.
Nopember 2012.
[10] Keputusan Menteri Kesehatan Republik
[2] BAPETEN., “Buku Panduan Indonesia Nomor
Permohonan Perizinan Radioterapi,” 2019. 1014/MENKES/SK/XI/2008.
[3] Sri Hartuti Wahyuningrum, Bintang [11] Sri Rahayu., “Pengembangan Model
Noor Prabowo, Mustika K Wardhani3., Sistem Informasi Rumah Sakit Pada
“Solusi Desain Gedung Pusat Onkologi Instalasi Radiologi Rawat Jalan Untuk
RSUP Dr. Kariyadi Semarang Terhadap Mendukung Evaluasi Pelayanan di Rumah
Masalah Integrasi Pelayanan Medis,” 2019. Sakit Paru Dr. Ario Wirawan Salatiga,”
[4] Rendi Akhbar, Galih Anindita, 2009.
Mochamad Yusuf Santoso., “Desain Ulang
Shielding Ruangan Linear Accelerator
(Linac) untuk Keselamatan Radiasi Di
Gedung 14 PSTA-BATAN Yogyakarta.”

[5] Imam Wahyudi, Dian Milvita., “Analisis


Laju Dosis Radiasi di Sekitar Ruangan

Anda mungkin juga menyukai