Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN ANTARA

Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

BAB 7
SISTEM INFORMASI GEOSPASIAL

7.1 UMUM

Teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG) telah banyak digunakan manfaatnya untuk
meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dalam pengambilan keputusan, pengelolaan
aset-aset dan sumberdaya secara efektif, meningkatkan alur kerja secara efisien, serta
digunakan dalam perbaiki akses suatu informasi. SIG yang komprehensif mencakup
berbagai penggunaan, antara lain untuk kompilasi dataset geografis, pembuatan alur
kerja dan kontrol kualitas ‘authoring’ peta dan model model analitik, serta untuk
mendokumentasikan metode metode kerja. SIG yang komprehensif akan menyediakan
sarana atau media yang lengkap untuk pengelolaan, visualisasi, serta sebagai sarana
mengkomunikasikan suatu fenomena yang dikaji.

7.1.1 DEFINISI

Bayak para ahli yang membuat definisi mengenai SIG, berikut beberapa definisi SIG
menurut para ahli:

1. Menurut Aronoff, 1989.

SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan,
mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian.

2. Menurut Burrough, 1986.

SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan


kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari
kenyataan dunia.

3. Menurut Marble et al, 1983.

SIG merupakan sistem penanganan data keruangan.

4. Menurut Berry, 1988.

SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.

5. Menurut Calkin dan Tomlinson, 1984.

SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting.

Secara umum pengertian SIG sebagai berikut: “Suatu komponen yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang
bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan, memperbaiki,

7-1
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan


menampilkandata dalam suatu informasi berbasis geografis “.

Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson. 2003, secara rinci SIG tersebut dapat
beroperasi dengan komponen-komponen sebagai berikut :

1. Orang : yang menjalankan sistem

2. Aplikasi : prosedur yang digunakan untuk mengolah data

3. Data : informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi

4. Software : perangkat lunak SIG berupa program program aplikasi

5. Hardware : perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem berupa


perangkat komputer, printer, scanner dan perangkat pendukung lainnya.

Hardware
Hardware

Method
Method
Software
Software

GIS
GIS

Data
Data People
People

Gambar 7.1 Komponen GIS

Dalam pembahasan selanjutnya, SIG akan selalu diasosiasikan dengan sistem yang
berbasis komputer, walaupun pada dasarnya SIG dapat dikerjakan secara manual, SIG
yang berbasis komputer akan sangat membantu ketika data geografis merupakan data
yang besar (dalam jumlah dan ukuran) dan terdiri dari banyak tema yang saling
berkaitan.

SIG mempunyai kemampuan untuk menghubungkan berbagai data pada suatu titik
tertentu di bumi, menggabungkannya, menganalisa dan akhirnya memetakan hasilnya.
Data yang akan diolah pada SIG merupakan data spasial yaitu sebuah data yang
berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu,
sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat menjawab beberapa pertanyaan

7-2
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

seperti; lokasi, kondisi, trend, pola dan pemodelan. Kemampuan inilah yang
membedakan SIG dari sistem informasi lainnya.

SIG adalah suatu kesatuan sistem yang terdiri dari berbagai komponen, tidak hanya
perangkat keras dan perangkat lunaknya saja, tetapi harus tersedia data geografis yang
benar dan sumberdaya manusia untuk melaksanakan perannya dalam memformulasikan
dan menganalisa persoalan yang menentukan keberhasilan SIG.

7.1.2 ARCGIS SEBAGAI PERANGKAT LUNAK KOMPREHENSIF

ArcGIS menyediakan kerangka yang scalable dapat disesuaikan menurut keperluan, yang
mampu diimplementasikan untuk single users maupun multiusers dalam aplikasi
desktop, server, dan internet (Web). ArcGIS 10.x merupakan kumpulan produk-
produk perangkat lunak SIG yang dapat digunakan untuk membangun suatu aplikasi SIG
yang lengkap. ArcGIS 10.x terdiri dari empat kerangka utama:

a. ArcGIS Desktop: Merupakan integrasi dari sederetan aplikasi aplikasi SIG yang
terdiri dari tiga produk perangkat lunak utama yang dibedakan menurut level
kemampuannya: ArcView®, ArcEditorTM, dan ArcInfo®.

b. Server GIS: Merupakan kumpulan aplikasi ArcGIS yang berbasiskan server yang
digunakan untuk membangun suatu sistem lintas instansi yang terintegrasi untuk
koleksi, organisasi, visualisasi, pengelolaan, serta pendistribusian informasi
geografis. Aplikasi ArcGIS berbasis server terdiri dari tiga produk: ArcIMS, ArcGIS
Server, dan ArcGIS Image Server.

c. ESRI Developer Network (EDNSM): Merupakan perangkat lunak yang menyediakan


sistem yang lengkap untuk membangun aplikasi menggunakan ArcGIS. Inti
daripada EDN Developer Kit adalah ArcObjects, yaitu suatu library dari berbagai
komponen-komponen perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membangun
suatu aplikasi.

d. Mobile GIS: Merupakan aplikasi ArcGIS yang difokuskan untuk keperluan mobile
device, antara lain: ArcPad, ArcGIS Mobile.

7.1.3 ARCGIS DESKTOP

ArcGIS Desktop merupakan platform dasar yang dapat digunakan untuk mengelola suatu
proyek dan alur kerja SIG yang komplek serta dapat digunakan untuk membangun data,
peta, model, serta aplikasi. ArcGIS Desktop mencakup ArcCatalog, ArcMap, ArcToolbox,
ArcGlobe, dan ModelBuilder. Dengan menggunakan aplikasi ini pengguna dapat
menjalankan berbagai macam proses SIG dari yang paling sederhana hingga tingkat
lanjut.

7-3
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

a. ArcCatalog: digunakan untuk mengorganisasikan dan mengelola semua informasi


geografis seperti; peta, data format file, geodatabases, toolboxes untuk
geoprosesing, metadata, serta services SIG.

b. ArcMap: merupakan aplikasi utama dalam ArcGIS, yang dapat digunakan untuk
mapping dan editing, serta untuk query dan analisa yang berdasarkan pada peta.

c. ArcToolbox: merupakan koleksi dari tools geoprosesing

d. ArcGlobe: Aplikasi ArcGlobe tercakup dalam ekstensi ArcGIS 3D Analyst, yang


mempunyai kemampuan untuk penayangan informasi geografis dalam bentuk
kenampakan 3D yang dinamis.

e. ModelBuilder: merupakan bahasa pemrograman secara visual yang digunakan


untuk membangun suatu alur kerja dan skrip dari suatu rangkaian geoprosesing.

ArcGIS Desktop menyediakan aplikasi yang scalable yang dapat disesuaikan dengan
kemampuan dan kebutuhan penggunanya, berdasarkan level fungsionalitasnya dapat
dibedakan menjadi:

a. ArcView: fokus pada penggunaan data, mapping, analisa, visualisasi, serta


simpel editing dan geoprocessing.

b. ArcEditor: mempunyai kemampuan untuk editing tingkat lanjut untuk data


shapefiles dan geodatabase sebagai tambahan dari fungsionalitas ArcView.

c. ArcInfo: mempunyai fungsionalitas terlengkap, mencakup fungsi-fungsi yang


tersedia pada ArcView dan ArcEditor serta kemampuan geoprosesing tingkat
lanjut.

7.1.4 MODEL DATA GEOGRAFIS DAN FORMAT DATA DALAM ARCGIS

Penyimpan dan pengelolaan data geografis pada perangkat lunak ArcGIS dapat
dilakukan dalam berbagai format. Terdapat beberapa model data yang digunakan
dalam ArcGIS yaitu:

a. Vektor: Dalam model data vektor tiap-tiap lokasi atau posisi


disimpan sebagai satu koordinat x,y yang simpel. Titik (point) disimpan
sebagai koordinat tunggal. Garis (line) disimpan sebagai suatu rangkaian
koordinat x,y. Polygon (area) disimpan sebagai rangkaian koordinat x,y yang
mendefinisikan suatu segmen garis hingga menjadi suatu area yang tertutup.

b. Raster: Merupakan struktur data yang terdiri dari sel-sel (cellular/pixel) yang
tersusun dari baris dan kolom untuk menyimpan suatu gambar (image).Masing-
masing sel atau piksel menyimpan sebuah nilai tertentu.

7.2 MANFAAT

7-4
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Sistem Informasi Geografis memberikan banyak manfaat dalam berbagai bidang yang
dapat membantu memudahkan pekerjaan manusia serta meningkatkan wawasan dan
ilmu pengetahuan manusia dalam bidang geografis. Manfaat Sistem Informasi Geografis
(SIG), sehingga mendasari alasan berbagai disiplin ilmu untuk menggunakan Sistem
Informasi Geografis (SIG), adapun manfaat tersebut, antara lain adalah sebagai
berikut ;

1. Menyimpan, mengolah, memanipulasi data/informasi yang berkaitan dengan


kondisi infrastruktur baik berupa data tabular ataupun spasial dalam satu wadah
terpusat di setiap Provinsi, Kabupaten dan Kota;

2. Meningkatkan proses dan kualitas data/informasi mengenai infrastruktur di


setiap Provinsi, Kabupaten dan Kota;

3. Meningkatkan manajemen pemrosesan data;

4. Menyediakan informasi database infrastruktur yang sistematis, akurat, tepat,


bisa dibaca dan dimengerti mulai dari tingkat operasional sampai tingkat
manajerial;

5. Mendukung operasi perencanaan dan pengelolaan infrastuktur di Indonesia;

6. Mendukung Sistem Pengambilan Keputusan (Decision Support System/DSS) dalam


perencanaan dan pengembangan infrastruktur yang lebih komprehensif.

7.3 TATA CARA

SIG merupakan sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan dan mampu
mengintergrasikan deskripsi lokasi dengan karakteristik fenomena yang ditemukan di
daerah tersebut. Subsistem SIG terdiri dari 4 macam yaitu:

1. Subsistem masukan (input)

Subsistem input ini bertugas mengumpulkan da menyiapkan data spasial berbagai


sumber, bertanggung jawab mengumpulkan atua mentransformasikan format-format
data asli ke dalam bentuk format yang dapat digunakan oleh SIG.

2. Subsistem manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan data spasial ke dalam sebuah sistem basis data
sedemikian rupa sehingga data geografis atau spasial tersebut mudah dicari, diupdate,
dimanipulasi dan diedit.

3. Subsistem manipulasi/analisa

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan SIG. Sistem ini
juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang

7-5
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

diharapkan. Subsistem 2 dan 3 lebih terpadu atau disebut juga Database Management
System.

4. Subsistem keluaran (output) dan penyajian (display)

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran sebagian atau seluruh basis
data, baik dalam bentuk softopy maupun hardcopy dalam bentuk tabel, grafik, peta
atau miniatur 3D map dan lainnya.

Gambar 7.2 Subsistem SIG

7.3.1 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PRASARANA AIR BAKU

Penyusunan Sistem Informasi Geografis Sarana dan Prasarana Bangunan Prasarana Air
Baku untuk keperluan Operasi dan Pemeliharaan (OP) di Balai Besar Wilayah Sungai
Citarum. Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial
Infrastruktur meliputi:

1. Prosedur Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial;

2. Prosedur Pengumpulan Data Primer;

3. Prosedur Survei GPS Navigasi;

4. Prosedur Pengumpulan Data Sekunder;

5. Prosedur Transformasi Koordinat;

6. Prosedur Pembuatan dan Pemutakhiran (Editing) Peta Tematik;

7. Prosedur Pembuatan dan Pemutakhiran Basis Data Spasial;

8. Prosedur Kontrol Kualitas; dan

9. Prosedur Penyimpanan dan Pengarsipan.

7-6
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

7.3.2 PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL

Gambar 7.3 Prosedur Pengelolaan Data dan Informasi Geospasial

Penjabaran dari Diagram Alir

Tahap 1:

Melakukan perencanaan untuk menentukan keluaran yang akan dicapai sehingga dapat
ditentukan data yang dibutuhkan, alat yang dipakai, metode yang digunakan, dan lokasi
kegiatan.

Data Awal Peta RBI dan Citra Satelit

Alat Survey GPS Handheld, Pita Ukur/Roll Meter, Kamera Digital

Metode Survey Survey Teristris

Lokasi Titik Mata Air (40 Lokasi)

Bangunan Utama

Pipa Transmisi

Bak Induk

Pipa Distribusi

Bak Distribusi

Bangunan Pelengkap lainnya

7-7
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Tahap 2:

Data yang dikumpulkan berupa Data Primer dan Data Sekunder

- Pengumpulan Data Primer

- Pengumpulan Data Sekunder

Data Primer Hasil Survey Lapangan

Data Sekunder Peta RBI Skala 1 : 25.000, Citra Satelit


Google Earth

Tahap 3:

Pengolahan data spasial mencakup pekerjaan koreksi geometrik dan transformasi


koordinat, pembuatan dan pemutakhiran peta tematik, serta pembuatan dan
pemutakhiran basis data spasial.

Tahap 4:

Melakukan kontrol kualitas data dengan melakukan pengecekan kualitas data dan
informasi geospasial terhadap kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam proses
pembuatannya.

Tahap 5:

- Melakukan pencetakan peta sesuai kebutuhan

- Melakukan publikasi dalam bentuk dijital

Tahap 6:

Melakukan penyimpanan baik peta dijital maupun peta cetak.

9.3.4 PENGUMPULAN DATA PRIMER

Gambar 7.4 Prosedur Pengumpulan Data Primer

7-8
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Penjabaran dari Diagram Alir

Tahap 1:

Membuat detail perencanaan survei

Tahap 2:

Melakukan persiapan survei

Tahap 3:

- Melakukan survei data primer baik titik kontrol maupun titik detail.

- Survei data primer ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, dapat dilakukan
dengan survei teristris dengan menggunakan alat ukur (theodolite, waterpass, GPS
navigasi, GPS geodetik, maupun alat ukur konvensional) dan menggunakan teknologi
penginderaan jauh berupa fotogrametri, citra satelit, maupun teknologi radar.

Survey data primer Bangunan

Lokasi Titik Mata Air (40 Lokasi)

Bangunan Utama

Pipa Transmisi

Bak Induk

Pipa Distribusi

Bak Distribusi

Bangunan Pelengkap lainnya

Koordinat Koordinat ujung bangunan,

Panjang Panjang Bangunan

Kondisi Kondisi bangunan yang baik dan rusak

7.3.3 SURVEY GPS NAVIGASI

7-9
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Gambar 7.5 Prosedur Survei GPS Navigasi

Penjabaran dari Diagram Alir

Tahap 1:

Melakukan persiapan dan perencanaan survei dan menghasilkan peta daerah yang akan
dilakukan survei dan daftar alat yang harus dibawa

Peta Daerah Titik Mata Air (40 Lokasi)

Bangunan Utama

Pipa Transmisi

Bak Induk

Pipa Distribusi

Bak Distribusi

Bangunan Pelengkap lainnya

Alat Survey GPS Handheld (Garmin GPSMAP 64s)

Pita Ukur/Roll Mater

Kamera Digital

Tahap 2:

Melakukan pengukuran lapangan (marking/tracking)

Marking Koordinat per STA 50 m

7 - 10
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Koordinat Patok CP

Tracking Bangunan

Tahap 3:

Melakukan dokumentasi lokasi survei menggunakan foto sesuai lokasi survei

Dokumentasi Foto Bangunan

Tahap 4:

Melakukan sinkronisasi foto dan hasil survei serta melengkapi metadata

Tahap 5:

Melakukan pengecekan data hasil survei GPS Navigasi

Jenis GPS Navigasi Garmin GPSMAP 64s

Software Garmin BaseCamp

Tahap 6:

Melakukan penyimpanan hasil survei GPS kedalam geodatabase

Format Data GPS GPS Exchange Format (GPX)

Geodatabases File (GDB)

7.3.4 PENGUMPULAN DATA SEKUNDER

7 - 11
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Gambar 7.6 Prosedur Pengumpulan Data Sekunder

Penjabaran dari Diagram Alir

Tahap 1:

- Melakukan identifikasi data yang dibutuhkan

- Menyiapkan form isian data

- Format form isian data

Tahap 2:

Melakukan konfirmasi ke penyedia data tentang ketersediaan data di penyedia data

Tahap 3:

- Melakukan pengecekan apakah data yang dibutuhkan tersedia lengkap di


penyedia data

- Jika masih belum lengkap perlu dilakukan pengecekan kembali ke penyedia data
yang lain

Tahap 4:

Melakukan kompilasi data yang sudah tertuang dalam form isian data

Tahap 5:

Melakukan penyimpanan data

7.3.5 TRANSFORMASI KOORDINAT

7 - 12
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Gambar 7.7 Prosedur Transformasi Koordinat

Penjabaran dari Diagram Alir

Tahap 1: Melakukan input data

Data Primer Koordinat Bangunan

Data Sekunder Peta RBI Skala 1: 25.000, Citra Satelit

Peta Pendukung lainnya

Tahap 2: Menentukan sistem proyeksi output

Sistem Proyeksi Geographic (Latitude/Longitude)

UTM (Universal Tranverse Mercator)

Datum WGS 1984

Satuan Geographic (Arc Degree)

UTM (Meter)

Tahap 3: Melakukan transformasi koordinat

Sistem Proyeksi Data Masukan Geographic (Latitude/Longitude)

UTM (Universal Tranverse Mercator)

Datum WGS 1984

Satuan Geographic (Arc Degree)

UTM (Meter)

7 - 13
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Sistem Proyeksi Data Keluaran UTM (Universal Tranverse Mercator)

Satuan Meter

Software Global Mapper

Tahap 4: Tim data editor menyimpan hasil transformasi data

7.3.6 PEMBUATAN DAN PEMUTAKHIRAN PETA TEMATIK

Gambar 7.8 Prosedur Pembuatan dan Pemutakhiran (Editing) Peta Tematik

Penjabaran dari Diagram Alir

Tahap 1 :

Melakukan identifikasi daftar kebutuhan data untuk pembuatan peta tematik

Kebutuhan Data Primer Hasil pengukuran lapangan bangunan

Koordinat bangunan

Koordinat patok CP

Kebutuhan Data Sekunder Peta RBI Skala 1 : 25.000

7 - 14
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Tahap 2:

Menyiapkan persediaan peta dasar

Tahap 3:

- Melakukan penambahan muatan peta

- Melakukan kodefikasi muatan peta

- Standar kodefikasi sebagaimana terlampir dalam bentuk Standar Kodefikasi Data


Infrastruktur

Penambahan muatan peta Data bangunan

Koordinat bangunan

Koordinat patok CP

Standar Kodefikasi Data Infrastruktur Pedoman Teknis Penyusunan Kinerja


dan AKNOP air Baku dan Air tanah

Tahap 4:

Melakukan editing peta, proses editing peta hanya dilakukan jika terdapat penambahan
muatan peta baru

Muatan Peta Baru Data bangunan

Koordinat Awal

Koordinat Akhir

Rekapitulasi Penilaian Kinerja

Rekapitulasi AKNOP

Software ArcGIS 10.x

Tahap 5:

Melakukan simbolisasi peta berdasarkan standar simbol yang telah ditetapkan sesuai
peraturan yang berlaku

Standar simbol peta RBI Standar Nasional Indonesia SNI


6502.2-2010

7 - 15
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi


– Bagian 2: Skala 1: 25.000

Tahap 6: Melakukan layout peta sesuai standar pemetaan dan kaidah kartografis

Standar simbol peta RBI Standar Nasional Indonesia SNI


6502.2-2010

Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi


– Bagian 2: Skala 1: 25.000

Tahap 7:

- Melakukan pengecekan layout peta sesuai dengan kaidah kartografis dan standar
simbolisasi yang telah ditetapkan

- Standar simbolisasi sebagaimana terlampir dalam bentuk Standar Simbolisasi


Muatan Peta Infrastruktur

Standar simbol peta RBI Standar Nasional Indonesia SNI


6502.2-2010

Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi


– Bagian 2 : Skala 1 : 25.000

Tahap 8:

Menyimpan hasil peta siap cetak

Standar simbol peta RBI Standar Nasional Indonesia SNI 6502.2-


2010

Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi –


Bagian 2 : Skala 1 : 25.000

SoFTWARE Arcgis 10.x

7 - 16
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Gambar 7.9 Tampilan Utama Database Berbasis Sistem Informasi Geospasial Prasarana Air Baku

7 - 17
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Gambar 7.10 Tampilan Attribute Database Berbasis Sistem Informasi Geospasial Bangunan Utama

7 - 18
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Gambar 7.11 Tampilan Attribute Database Berbasis Sistem Informasi Geospasial Bangunan Induk

7 - 19
LAPORAN ANTARA
Penelusuran Penilaian Kinerja dan AKNOP Prasarana Air Baku

Gambar 7.12 Tampilan Attribute Database Berbasis Sistem Informasi Geospasial Bangunan Distribusi

7 - 20

Anda mungkin juga menyukai