BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Pembinaan pada aspek kondisi sosial bangsa Indonesia merupakan faktor yang
sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup negara itu. Tanpa mampu
membina dan menangani masalah kondisi sosial serta dapat menciptakan rasa aman,
maka suatu bangsa tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidup dan
melaksanakan pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
2
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Tulisan ini menguraikan tentang kondisi sosial saat
ini, kondisi sosial yang diharapkan, faktor-faktor yang mempengaruhi dan konsepsi
penanganan kondisi sosial diwilayah rawan konflik melalui pendekatan Binter yang disusun
dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Kondisi sosial saat ini.
c. Kondisi sosial yang diharapkan.
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi.
e. Konsepsi penanganan kondisi sosial di wilayah rawan konflik.
f. Kesimpulan dan saran.
g. Penutup.
5. Pengertian.
a. Binter. Adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang berhubungan
dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan,
penggunaan serta pengendalian unsur-unsur teritorial dengan segala aspeknya untuk
dijadikan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh dalam menghadapi setiap bentuk
ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar negeri.
b. Bintahwil. Adalah segala usaha dan kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, penyusunan, pengembangan, pengarahan dan pengendalian dalam
rangka mewujudkan keadaan yang aman dan tenteram dalam suatu wilayah
dilaksanakan secara terkoordinasi antar segenap aparatur / pembinan keamanan
dalam wilayah yang bersangkutan.
c. Keamanan Swakarsa. Adalah suatu sistim keamanan yang memberdayakan
peran dan tanggung jawab masyarakat dalam pembinaan keamanan. Kemampuan
masyarakat satu sama lain tumbuh dan berkembang atas kehendak dan kesadaran
masyarakat itu sendiri secara seimbang, serasi dan membudaya, sehingga dapat
membentuk pola sikap kebiasaan dan perilaku masyarakat dalam mewujudkan daya
tangkal, daya cegah dan daya penanggulangan terhadap setiap bentuk ancaman /
gangguan serta tanggap terhadap setiap perubahan dinamika sosial dimasyarakat.
/ BAB II …….
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
3
BAB II
KONDISI SOSIAL SAAT INI
7. Kondisi Sosial.
/ BAB …....
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
5
BAB- III
KONDISI SOSIAL YANG DIHARAPKAN
9. Kondisi Sosial. Kondisi sosial dibina menjadi kekuatan sosial yang diarahkan
kepada terwujudnya kondisi ketahanan nasional yang siap menghadapi kemungkinan
ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang timbul baik yang datang dari luar
maupun dari dalam negeri, adapun aspek yang dibina meliputi :
b. Politik. Pada aspek politik perlu dikembangkan dalam kehidupan politik adalah
perubahan sistem politik orde baru kereformasi harus dilihat dan diterima sebagai
proses dialektika untuk menemukan sistem politik Indonesia yang benar-benar
demokratis, berkedaulatan rakyat, sanggup mewadahi dinamika masyarakatnya yang
sangat majemuk yang berarti juga demi perwujudan persatuan Indonesia yang
sesungguhnya, karena kesetaran dan kesamaan yang menjamin hak warga negara
harus merupakan paradigma kenegaraan. Setiap warga diberi kebebasan berpolitik
termasuk berpartai dan bebas menyalurkan aspirasi politiknya. Adapun strategi
pembinaan dibidang politik adalah dengan mengaktualisasikan peran TNI sebagai
katalisator dalam ikut mendorong kehidupan demokrasi dan kesejahteraan yang
berkeadilan, yang implementasinya melalui upaya dan tindakan TNI untuk sejauh
mungkin secara kuantitatif penugaskaryaan pada jabatan sipil, kecuali atas dasar
kepakaran, sebagai infra struktur politik harus dapat menjaga jarak yang sama dengan
partai politik yang ada dan bertindak sebagai perekat dengan pengendali konflik.
/ c. Ekonomi ……..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
6
/ BAB ……..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
7
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
a. Global.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
8
b. Regional.
2) Asia Barat. Konflik Timur - Tengah antara Arab – Israel, Irak, Iran dan
Libanon masih memerlukan waktu penyelesaian yang cukup lama.
c. Nasional.
1) Kondisi geografi yang terdiri dari ribuan pulau baik pulau besar maupun
pulau kecil yang di jembatani oleh lautan luas, merupakan kerawanan dibidang
pertahanan. Sebagai negara kepulauan, pemerintah Republik Indonesia
mempunyai konsekwensi untuk mengamankan seluruh wilayah termasuk
penyediaan alur laut guna kepentingan masyarakat internasional dan juga
untuk mengawasi kemungkinan timbulnya ancaman wilayah. Jumlah penduduk
Indonesia yang besar adalah suatu kekuatan bangsa namun pengelolaan
penduduk seperti pengaturan populasi, pesebaran, kualitas SDM, kesehatan,
pendidikan merupakan faktor yang menetukan diperolehnya keuntungan atau
kerugian bagi kepentingan bangsa Indonesia.
/ 2) Munculnya …….
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
9
a. Peluang.
b. Kendala.
/ 4) Struktur…..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
11
BAB V
KONSEPSI PENANGANAN KONDISI SOSIAL
DIWILAYAH RAWAN KONFLIK
13. Umum. Pembinaan kondisi sosial perlu mendapat prioritas pada usaha
memperbaiki kondisi kehidupan sosial ekonomi dalam meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan, dalam upaya memperkokoh dan tercapainya ketahanan nasional. Dalam
menghadapi lingkungan strategis akan membawa dampak positif dan negatif seluruh aspek
kehidupan masyarakat yang harus dapat diantisipasi.
14. Kebijaksanaan.
/ b. Mendorong…..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
12
15. Strategi.
a. Tujuan.
1) Menata kembali tentang kedudukan Komando Kewilayahan dalam
pelaksanaan pembinaan teritorial yang didalamnya sudah tercakup tentang
pembinaan kondisi sosial.
2) Mewujudkan fungsi Komando Kewilayahan dalam pembinaan teritorial
yang didalamnya sudah tercakup tentang pembinaan kondisi sosial.
3) Meningkatkan peran Komando Kewilayahan dalam pelaksanaan
pembinaan teritorial yang didalamnya sudah tercakup tentang pembinaan
kondisi sosial.
b. Sasaran.
1) Terwujudnya peran Komando Kewilayahan yang mampu mendukung
pelaksanaan pembinaan teritorial di wilayah.
2) Terwujudnya keserasian antara fungsi Komando Kewilayahan dengan
Pemda dalam pelaksanaan pembinaan teritorial di wilayah.
3) Meningkatkan peran Komando Kewilayahan dalam pembinaan teritorial
di wilayah.
c. Pelaksanaan Strategi.
/ Untuk…..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
13
Untuk menentukan sasaran strategi kedalam itu, tetap merujuk kepada empat
butir reformasi internal TNI, yaitu :
/ 2) Strategi…..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
14
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
15
1) Subyek Binter. Yang akan datang terdiri dari berbagai institusi terkait
secara bersamaan terpadu dan saling bantu melaksanakan Binter secara
proporsional.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
16
2) Obyek Binter. Yang akan datang terdiri dari Geografi, Demografi dan
Kondisi Sosial, dibina dengan titik berat pada demografi khususnya pada
kesadaran bela negara sesuai dengan UUD 1945 Pasal 30 tentang hak dan
Kewajiban Warga Negara dalam Pembelaan Negara.
a) Geografi disusun menjadi kekuatan geografi sesuai dengan
kondisi yang tersedia apa adanya agar pemerintah daerah leluasa
menggunakan geografi untuk kepentingan kesejahteraan rakyat.
Pengorganisasian wilayah geografi sebagai daerah pangkal perlawanan,
daerah tempur (operasi) dan daerah komunikasi diarahkan untuk
mampu menjadi kekuatan pertahanan dan keamanan yang
aktualisasikan sesuai visi peran modern.
b) Demografi yang disusun menjadi kekuatan demografi diarahkan
pada pembinaan kesadaran bela negara sehingga memudahkan untuk
dimobilisasi menjadi pengganti dan pengganda kekuatan TNI sewaktu-
waktu dibutuhkan.
c) Kondisi Sosial disusun menjadi kekuatan sosial diarahkan pada
terwujudnya kondisi ketahanan nasional Expert dan siap dihadapkan
pada kondisi darurat perang, khususnya terwujudnya persatuan dan
kesatuan yang kokoh kuat dilandasi rasa kebangsaan yang tinggi.
/ f. Metode…..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
17
2) Organisasi.
a) Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan dibidang
organisasi dihadapkan dengan perkembangan situasi yang
mempengaruhi terhadap tugas pokok Komando Kewilayahan dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembinaan teritorial.
b) Membuat protap yang memadai keterlibatan susunan tugas dari
seluruh instansi terkait.
c) Mensosialisasikan, menguji coba protap yang telah dibuat
selanjutnya disahkan menjadi satu ketetapan oleh seluruh instansi yang
terkait untuk dijadikan pedoman dalam kegiatan Binter dan
pembangunan.
/ 3) Materiil…..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
18
3) Materiil.
a) Menginventarisir seluruh materiil yang direncanakan dalam
protap untuk digunakan dalam rangka Hankamneg dan Pembangunan.
b) Mengklasifikasikan materiil yang ada diseluruh instansi terkait
untuk dapat mengukur tingkat kesiapan dan hal-hal yang dibutuhkan
dalam rangka permodernisasian.
c) Menghitung pendapatan anggaran daerah dan rencana
pengalokasian dana yang dibutuhkan untuk penyiapan meteriil.
d) Dirapatkan dan minta persetujuan DPR.
e) Memprogramkan didalam Renbangda yang dituangkan dalam
peraturan daerah.
1) Bidang Geografi.
/ b) Korem…..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
19
2) Bidang Demografi.
/ Dengan…...
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
20
3) Bidang Politik.
/ b) Sebagai ………
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
21
4) Bidang Informasi.
a) Dalam upaya mendorong terciptanya informasi yang benar,
obyektif dan menjaga netralitas pemberitaan tanpa rekayasa serta
berpedoman kepada kode etik jurnalistik serta menjaga dinamika
informasi yang demokratis melalui media yang sehat dan baik, perlu
adanya sebuah media bersama yang dapat mewadahi kebutuhan
informasi yang cepat, akurat dan tepat waktu. Dengan adanya media
bersama ini, diharapkan dapat menjawab kebutuhan pertukaran
informasi secara cepat dan dapat digunakan sebagai pembentukan opini
dan klarifikasi informasi guna mengkonter opini yang salah.
b) Upaya mewujudkan keinginan diatas, maka terhadap
pembentukan media bersama yang dapat mewadai kebutuhan informasi
cepat, akurat dan tepat waktu melalui forum kemuspidaan perlu
dikoordinasikan oleh semua pihak yang berkepentingan memberi
informasi dan pencari informasi. Dalam hal ini semua pihak yang
terkait adalah eksekutif termasuk didalamnya TNI dan Polri, legislatif dan
yudikatif serta kelompok masyarakat lainnya, sedangkan pendanaannya
dibebankan pada pemerintah daerah.
/ 5) Upaya…..
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
22
5) Bidang Keamanan.
6) Bidang Ekonomi.
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
23
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
24
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
17. Kesimpulan.
a. Pemulihan keamanan daerah rawan pada dasarnya merupakan tanggung
jawab seluruh komponen bangsa, sehingga tanggung jawab itu harus diamalkan
dalam keseharian perilaku masyarkaat untuk mewujudkan rasa aman di wilayahnya
agar tercipta ketahanan wilayah yang tangguh guna menghadapi setiap ancaman.
b. Untuk menghindari kerancuan dalam pelaksanaan pembinaan kondisi sosial
melalui Binter, harus jelas dan terstruktur, maka diperlukan peraturan dan perundang-
undangan sebagai landasan hukum yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifikasi
daerah (kemampuan, kultur dan kondisi) dilihat dari sisi kepentingan Hanneg.
18. Saran.
a. Perlu dilaksanakan sosialisasi Binter kepada aparat pemerintah daerah,
masyarakat dan komponen bangsa lainnya guna menyamakan Visi, Misi dan
Interpretasi tentang pentingnya Binter dalam mewujudkan kondisi sosial yang mantap
bagi suatu ketahanan wilayah.
b. Khusus bagi Aparat teritorial agar diberikan kemampuan berkomunikasi dan
pembentukan opini melalui penataran terpusat oleh Komando Atas.
BAB VII
PENUTUP
19. Demikian tulisan ini dibuat sebagai sumbang saran dan bahan pertimbangan
Komando Atas dalam menentukan kebijaksanaan selanjutnya.
Jakarta, M e i 2003
PENULIS
KONFIDENSIAL
KONFIDENSIAL
25
KONFIDENSIAL