Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Nilai-Nilai Juang Pahlawan Bangsa
Disusun oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
CIMAHI
2019
TNI PADA MASA REFORMASI
Pada era Orde Lama TNI mulai mengalami pelebaran fungsi dengan
diterapkan Dwi Fungsi ABRI yang dipelopori oleh Jendral A.H. Nasution membawa
TNI sebagai kekuatan negara yang menjalankan dua fungsi yaitu;
Mei tahun 1998, merupakan masa kelam bagi bangsa Indonesia dimana telah
tejadi tonggak perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara TNI dan Polri dikala
itu disebut ABRI sebagai tulang punggung keamanan dan pertahanan Negara.
Kerusuhan yang terjadi di wilayah Ibu kota Jakarta dan di beberapa kota besar
mengharuskan ABRI terjun untuk mengamankan secara refresif sehingga suka tidak
suka terjadi gesekan yang menyebabkan terjadi korban dikedua belah pihak baik
masyarakat maupun ABRI.
Reformasi yang diusung sebagian besar Mahasiswa menghasilkan jatuhnya
Presiden di kala itu H.M Soeharto. Jatuhnya Bapak Soeharto tidak serta merta
merubah tatanan kehidupan berbangsa, namun setidaknya telah mengalami perubahan
kepemimpinan nasional. Setelah jatuhnya Soeharto, gerakan demokratis dan sipil
tumbuh mengganti peran militer dalam keterlibatan politik di Indonesia.
Perubahan tersebut juga telah merubah kebijakan ABRI dimana pada tahun
2000, Kepolisian Negara Republik Indonesia secara resmi kembali berdiri sendiri dan
merupakan sebuah entitas yang terpisah dari militer. Nama resmi militer Indonesia
juga berubah dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) menjadi kembali
Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tidak hanya berhenti disitu TNI mulai
mereformasi dirinya dengan perubahan-perubahan yang sangat pesat diantaranya
perubahan doktrin ABRI Cadek menjadi Tri Dek, perubahan dwi fungsi ABRI, dll.
TNI saat ini, sangatlah berbeda dimana TNI sangat terbuka dari berbagai
aspek termasuk masalah yang terjadi dalam internal TNI dan sudah menerima kritik
dari berbagai pihak yang artinya TNI membuka diri dari kritik-kritik yang
membangun. Saat ini TNI fokus pada sektor Operasi Militer untuk Perang dan
Operasi Militer Selain Perang yang semuanya ini merupakan panggilan Undang-
undang. TNI sangat aktif dalam perdamaian dunia dalam tugas-tugas Luar Negeri
dan juga keterlibatan TNI dalam membantu Polri, tugas membantu aparat
Pemda/masyarakat apabila terjadi bencana alam dan lain sebagainya.
Pada awal Reformasi, TNI (ABRI pada waktu itu) adalah salah satu "musuh
bersama" rakyat yang menghendaki bergantinya kekuasaan Presiden Soeharto yang
ditopang oleh ABRI dengan doktrin Dwi Fungsi ABRI nya. Maka salah satu agenda
Reformasi adalah "menghancurkan" pilar kekuatan Orde Baru yaitu dengan mencabut
doktrin Dwi Fungsi ABRI, serta mereformasi ABRI guna mengembalikan ABRI
kembali pada jati dirinya yakni sebagai Tentara Pejuang, Tentara Rakyat dan Tentara
Naisonal.
Sementara dalam bidang reformasi internal, TNI sampai saat ini masih terus
melaksanakan reformasi internalnya sesuai dengan tuntutan reformasi nasional. TNI
tetap pada komitmennya menjaga agar reformasi internal dapat mencapai sasaran
yang diinginkan dalam mewujudkan Indonesia baru yang lebih baik dimasa yang
akan datang dalam bingkai tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bahkan, sejak tahun 1998 sebenarnya secara internal TNI telah melakukan berbagai
perubahan yang cukup signifikan, antara lain: