Anda di halaman 1dari 17

KEBUDAYAAN DI ZAMAN

PALEOLITHIKUM
Anggota :
-Ezza Alan Rahman
-Fithrotun Muhtaromah
-Ida Maulida
-Varnanda Akbar Aurindra
-Wahyu Tri Setyono
Pengertian
Zaman Paleolitikum adalah zaman batu tua yang terjadi pada
zaman Praaksara sekitar 50.000 sampai dengan 10.000 tahun yang
lalu atau sekitar tahun 50.000 - 10.000 sebelum masehi (SM), yakni
ketika zaman es mulai berakhir. Para ahli menyebut zaman ini
dengan zaman batu tua karena kehidupan manusia purba pada
zaman ini menggunakan peralatan yang terbuat dari batu alami
yang masih kasar tanpa diasah atau dipoles.
Pengertian kebudayaan zaman paleolitikum

Berikut ini adalah Arti, Makna, Pengertian, Definisi dari kata "purba"
menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) online dan menurut para
ahli bahasa.
Arti kata Purba - pur-ba adalah dahulu ( zaman yg ribuan atau jutaan tahun
yg lalu
ke-pur-ba-an adalah keadaan menjadi purba (kuno)
Jadi zaman purba adalah zaman yang berlangsung pada jutaan tahun yang
lalu. Pada zaman ini kebudayaan manusia masih sangat sederhana. Zaman
purba disebut juga zaman prasejarah yaitu zaman dimana manusia belum
mengenal tulisan.
Pengertian zaman prasejarah

 Istilah zaman prasejarah memang ditujukan untuk zaman dimana catatan


sejarah yang tertulis belum tersedia. Pada zaman tersebut juga dapat dikatakan
sebagai permulaan terbentuknya alam semesta. Akan tetapi lebih mengacu
pada zaman ketika manusia hidup di bumi yang belum mengenal tulisan.
 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa zaman prasejarah dan
zaman sejarah terpengaruh oleh tulisan. Yang mana pada zaman sejarah,
manusia sudah mengenal tulisan. Setiap negara atau bangsa memiliki akhir
zaman prasejarah atau awal zaman sejarah yang berbeda-beda.
 Permulaan zaman prasejarah sendiri sebenarnya belum diketahui secara pasti.
Namun menurut beberapa teori, zaman prasejarah dimulai sejak hadirnya
manusia di bumi. 
 
Berikut adalah beberapa kebudayaan yang ada pada
zaman paleolithikum:

Kebudayaan Pacitan
Kenapa disebut kebudayaan pacitan? Karena kebudayaan ini
dipercaya berkembang di Pacitan, Jawa Timur. Nah di daerah ini
ternyata ditemukan beberapa alat dari batu.
Von Koeningwald, seorang peneliti ahli yang lahir di berlin telah
menemukan beberapa hasil teknologi bebatuan atau alat alat dari
batu di sungai baksosa, dekat punung pada tahun 1935. Berikut
hasil penemuannya:
a. Kapak genggam
Kapak genggam merupakan kapak yang digunakan dengan cara digenggam dan
tidak memiliki tangkai. Berasal dari batu yang hampir tidak berubah dari bentuk
aslinya alias masih sangat sederhana. Digunakan untuk memecahkan telor
menumbuk, biji-bijian, membuat serat-serat dari pepohonan, membunuh binatang
buruan, dan sebagai senjata menyerang lawannya.

b. Kapak penetak
Kapak penetak memiliki kesamaan bentuk dengan kapak genggam dan perimbas.
Fungsinya untuk membelah pohon kayu dan bambu.
c. Kapak perimbas
Kapak peirmbas adalah tidak jauh beda dengna kapak genggm namun ukurannya
lebih besar. Dalam penggunaan fungsi kapak perimbas yang masih
diperdebatkan karena kapak perimbas bisa sebagai alat berburu hewan atau
sebagai senjata untuk menyerang lawan.

d. Pahat genggam
Pahat genggam adalah alat batuan yang memiliki ukuran lebih kecil
dibandingkan kapak genggam, kapak perimbas, maupun kapak penetak. Fungsi
dari pahat genggam adalah untuk menggemburkan tanah dan mencari umbi-
umbian.
KEBUDAYAAN NGANDONG
 Kebudayaan Ngandong adalah kebudayaan manusia prasejarah di Indonesia yang berkembang di daerah
Ngandong, Kabupaten Blora (Provinsi Jawa Tengah), dekat Kabupaten Ngawi (Provinsi Jawa Timur).
 Kebudayaan ini berkembang di Zaman Paleolitikum atau zaman batu tua, tepatnya di lapisan
Plesitosen atas.
 Kebudayaan ini dicirikan dengan penggunaan tulang yang umumnya berasal dari tulang binatang yang
berukuran sedang hingga besar. 
 Di Kebudayaan Ngandong, banyak ditemukan artefak berupa kapak genggam dari batu, flakes (alat-alat
serpih berukuran kecil yang terbuat dari tulang), belati, ujung tombak dari tanduk menjangan yang
diruncingkan, dan duri ikan pari.
1. Flake
 flake adalah alat alat serpih berukuran kecil yang terbuat dari tulang.

2. Chalcedon (kalsedon)
 Alat alat yang terbuat dari batu yang memiliki tampilan yang indah dan
menarik seperi chalcedon.

3.Kapak genggam
 Alat alat yang terbuat dari tanduk rusa yang sudah diruncingkan terlebih
dahulu
 Sedangkan berdasarkan lokasi ditemukannya alat-alat yang berada di dekat penemuan fosil manusia purba Homo
wajakensis di daerah Ngandong dan Homo soloensis di daerah Ndirejo, Sragen, Jawa Tengah.
 Dapat disimpulkan bahwa kedua jenis manusia purba itulah pelaku Kebudayaan Ngandong.
 Dari jenis-jenis alat yang ditemukan di Situs Ngandong dan Pacitan, dapat disimpulkan bahwa cara hidup
masyarakat saat itu adalah berburu dan mengumpulkan makanan.
TEMPAT BERMUKIM

 Karena masih bergantung pada alam dan harus ber pindah pindah karena pasti
pada suatu saat sumber daya itu akan habis oleh karena itu tempat Tinggal
pada zaman paleolitikhum didominasi oleh tempat tinggal terbuka seperti :
pohon,semak belukar.lapangan.
Kesimpulan

 Masyarakat pada zaman paleolitikum memiliki kebudayaan dengan


unsur seni yang masih sederhana. Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya alat-alat dari batu yang masih kasar.
ADA PERTANYAAN / INFORMASI ?

1. UST SIGIT : TEMPAT TINGGAL PADA


MASA ITU ?

Anda mungkin juga menyukai