MERDEKA (GAM)
Oleh :
Dinda Anindita (10)
Fauziyah Sari Ferdyan P. (13)
GERAKAN
ACEH
MERDEKA
?
Gerakan Aceh Merdeka, atau GAM adalah sebuah organisasi separatis yang memiliki tujuan supaya
Aceh lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Konflik antara pemerintah RI dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak
tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh
Sumatra National Liberation Front (ASNLF). GAM dipimpin oleh Hasan di Tiro selama hampir tiga dekade
bermukim di Swedia dan berkewarganegaraan Swedia. Pada tanggal 2 Juni 2010, ia memperoleh status
kewarganegaraan Indonesia, tepat sehari sebelum ia meninggal dunia di Banda Aceh.
PROSES GERAKAN ACEH MERDEKA (GAM)
• inisiator Gerakan Aceh Merdeka Hasan di Tiro dan beberapa pengikutnya mengeluarkan pernyataan perlawanan terhadap
4 – 12 - pemerintah RI yang dilangsungkan di perbukitan Halimon di kawasan Kabupaten Pidie.
1976
• Perlawanan represif bersenjata gerakan tersebut mendapat sambutan keras dari pemerintah pusat RI yang akhirnya
menggelar sebuah operasi militer di Provinsi Daerah Istimewa Aceh yang dikenal dengan DOM (Daerah Operasi Militer)
• operasi yang dilakukan telah membuat para aktivis AM terpaksa melanjutkan perjuangannya dari daerah pengasingan.
1980-1990 Disaat rezim Orde Baru berakhir dan reformasi dilangsungkan di Indonesia, seiring dengan itu pula Gerakan Aceh
Merdeka kembali eksis dan menggunakan nama GAM sebagai identitas organisasinya.
2003 • Pemerintah menerapkan status Darurat Militer di Aceh karena konflik antara pemerintah RI dengan GAM terus berlanjut
• Bencana alam gempa bumi dan tsunami pada 26 Desember 2004 telah memaksa pihak-pihak yang
26 – 12 - bertikai untuk kembali ke meja perundingan atas inisiasi dan mediasi oleh pihak internasional.
2004
• Pihak GAM dan pemerintah RI memulai tahap perundingan di Vantaa, Finlandia. Mantan presiden
27 – 02 - Finlandia Marti Ahtisaari berperan sebagai fasilitator.
2005
• Setelah perundingan selama 25 hari, tim perunding Indonesia berhasil mencapai kesepakatan
damai dengan GAM di Vantaa, Helsinki, Finlandia. Penandatanganan nota kesepakatan damai
dilangsungkan pada 15 Agustus 2005. Proses perdamaian selanjutnya dipantau oleh sebuah tim
yang bernama Aceh Monitoring Mission (AMM) yang beranggotakan lima negara ASEAN dan
17 – 07 - beberapa negara yang tergabung dalam Uni Eropa. Di antara poin pentingnya adalah bahwa
2005 pemerintah Indonesia akan turut memfasilitasi pembentukan partai politik lokal di Aceh dan
pemberian amnesti bagi anggota GAM.
• Seluruh senjata GAM yang mencapai 840 pucuk selesai diserahkan
19 – 12 - kepada AMM
2005